Share

KEDOKTER

Author: Bethoven
last update Last Updated: 2021-09-15 16:34:33

Sekarang sudah hari senin, sungguh sangat tak terasa sekali. Padahal aku merasakan baru saja tertidur namun harus kembali bangun untuk pergi kerja. Bangkit dari tempat tidur lalu berjalan kearah kamar mandi. Menatap pantulan diri ini yang masih biasa aja tak ada perubahan di hadapan cermin. Aku menarik nafas dan membuangnya dengan kasar.

“Semangat aku pasti bisa!!!” Menyemangati diri sendiri kemudian tersenyum tipis. Mencari pakaian yang akan kugunakan saat pergi bekerja nanti lalu masuk ke bathtub dan mulai merendamkan diri. Sekitar dua puluh menitan aku selesai mandi, sesudah itu berjalan keluar kamar. Melihat Amanda sedang menyiapkan makanan diatas meja, melangkahkan kaki dengan perlahan bermaksud untuk mengejutkan.

“Gak bakal kaget!” Seru Amanda padanya yang membuat dia merubah wajah menjadi sedih. Berubah menjadi senyum mengembang saat melihat ada makanan favorite ku di meja makan yaitu ayam mentega. Aku mendekat dan tentu saja mencium aroma sedap itu.

“Terimakasih Man, serius ini enak banget!!!” Teriak ku sambil memakan ayam mentega tersebut dengan lahap. Tak menghiraukan tatapannya padaku. Setelah selesai memakan semua makanan ini, aku berpamitan untuk berangkat kerja. Ditengah jalan aku membuka sosial media untuk memastikan apakah ada sesuatu terjadi dan ternyata tidak ada. Aku mengelus dada sambil mengucap syukur.

Sampai di depan pintu, aku melihat Rafael tengah meringkuk diatas sofa. Berlari mendekat padanya kemudian memegang keningnya untuk memastikan apakah demam. Untung saja tidak, mungkin tenggorokan nya yang bermasalah. Ku lihat Rafael menutup matanya sambil memegang tenggorokkan, ku tepuk-tepuk badannya agar bangun dan tentu saja berhasil.

“Pokoknya harus kerumah sakit! Buruan sebelum tuh suara hilang selamanya!” Perkataan Keiza membuat Rafael membelakkan matanya. Tak sampai disitu aja, Keiza juga sengaja memanas-manasin suasana agar Rafael mau ke dokter.

“Ntar suaranya hilang gak bisa nyanyi, di katain bisu mau?” Rafael yang mendengar perkataan Keiza tadi langsung saja bangkit dan mengambil kunci mobil. Keiza tersenyum melihatnya kemudian berjalan mengikuti Rafael. Sampailah mereka di rumah sakit dan berada di ruangan praktek dokter. Baik Rafael maupun Keiza sedang cemas menunggu hasil laporan pemeriksaan.

“Baik, sesuai hasil laporan terlihat memang ada sedikit gangguan di pita suara anda. Mungkin karena suara anda mengalami proses perubahan dan terlalu di paksakan untuk anda pakai, menyebabkan seperti ini jadinya.” Jelas dokter kepada mereka berdua.

“J-jadi gini dok intinya aja b-bisa?” tanya Rafael dengan suara yang dipaksakan.

Dokter menggelengkan kepala lalu tersenyum menatap Rafael sebentar. “Intinya suara kamu bermasalah dan tak dapat digunakan sampai beberapa minggu kedepan.”

Rafael mengacak rambutnya kemudian menatap Keiza, sedangkan yang ditatap juga hanya menggelengkan kepala.

“Apakah penyembuhan selama itu dok? Atau ada pengobatan cepatnya?” Tanya Keiza pada dokter.

“Ada! Dengan cara operasi, tapi tingkat kesembuhannya juga tak cukup besar hanya 10% saja.” Dokter tersebut kembali memberi penjelasan dan Keiza kembali menatap Rafael untuk menanyakan pendapatnya.

“Sebenarnya untuk pria biasa penyakit ini tak terlalu perlu dikhawatirkan, namun anda seorang penyanyi. Tentu saja hidup anda tak akan bermakna tanpa bernyanyi. Baiklah saya bisa kasih resep obat untuk penenang rasa sakit saja, kalau memang mau operasi bisa ke bagian administrasi.” Setelah mengatakan itu sang dokter langsung menulis sebuah resep obat.

Sekarang mereka telah kembali di dalam mobil menuju rumah. Keiza melihat Rafael menundukkan kepalanya sambil diam tak bersuara. Keiza memengang tangan Rafael, lalu mereka berdua bertatapan. Keiza tersenyum kemudian Rafael memeluk Keiza dari samping.

“PAYAH! GAK BERGUNA! SIALAN!”

“Aku gak bisa sembuh lagi? Aku gak mau operasi! Hidup ku tak akan berguna kalau gak nyanyi!” Rafael mengatakan disela-sela tangisnya. Sekarang Keiza hanya diam sambil mengelus-elus pundak Rafael. Dia tak ingin mengatakan kata-kata yang memperkeruh suasana, lebih baik diam dan mendengarkan saja. Terlarut dalam elusan dirinya baru mengingat satu hal. Mengambil ponsel nya dan mencari satu nama yaitu Pak Andika. Mengirim pesan tentang kondisi Rafael yang tak akan bisa mengikuti acara bernyanyi, kemungkinan akan digantikan oleh orang lain.

“Rafael, kakak dengar dari Andika kamu sakit?”

Sekarang kami telah sampai dirumah akan tetapi saat masuk kedalam, kami langsung disambut dengan pertanyaan kakaknya Rafael dan juga sang ayah yang berjalan mendekat. Rafael menatap kedua orang tersebut dengan datar. Keiza merasa tak enak berada di tengah keluarga ini, ada hawa-hawa panas dingin yang dia rasakan. Saat ijin pulang dan kakinya mau melangkah keluar, sebelah tangannya di tarik oleh Rafael. Dia menatap tangannya lalu beralih kearah wajah orang itu. Rafael menarik tangan Keiza kearah sofa. Sedangkan Keiza yang merasa kaget dengan tarikan di tangannya membuat dia menabrak punggung Rafael akibat berhenti mendadak.

“Rafael, bagaimana keadaan mu nak?” Tanya Ayahnya pada dia. Sedangkan yang ditanya hanya diam saja tak ada niat menjawab. Keiza yang melihat itu tentu saja merasa tak enak dan menjawab pertanyaan tersebut.

“Ah ya tuan, Rafael mengalami gangguan suara yang bisa dibilang tak perlu begitu dikhawatirkan-“ Ucapan Keiza terpotong oleh suara ayah Rafael yang menyela.

“Apa kamu bilang? Tidak terlalu dikhawatirkan? Kamu hanya seorang asisten dan juga tak merasakan bagaimana tersiksanya Rafael!”

Keiza terdiam dan menundukkan kepala, merasakan genggaman ditangannya yang tak lain adalah genggaman Rafael. Bisa dilihat Rafael menatap sang ayah dengan pandangan tajam.

“Anda tak berhak membentak dia! Karena bagi saya lebih berharga dia daripada anda!!!” Emosi Rafael meluap, Keiza berusaha menenangkan. Lalu Railine datang menyudahi sesudah itu menatap Rafael kembali.

“Oh ya, tadi ayah ingin bilang sesuatu ke Rafael kan? Kakak aja ya yang sampaikan?” Ayah Rafael hanya mengangguk pendengar pertanyaan Railine.

“Rafael, tadi ayah mengatakan ingin membawa kamu ke luar negeri,” ucapan Railine terhenti saat Rafael ingin memotongnya.

“Jangan salah paham dulu. Ayah ingin kau menjalani pengobatan dengan dokter kenalan ayah. Sang dokter juga sudah sangat ahli. Bagaimana?” Railine melangkah mendekat kemudian merangkul bahu Rafael.

“Demi kesembuhan kamu dek, terima saja.” Sambung Railine pada Rafael. Sedangkan yang ditanya langsung menhembuskan nafas lalu berdiam selama beberapa detik.

“Keputusan terserah asisten ku saja!” Pernyataan Rafael membuat semua kaget salah satunya Keiza. Dia menatap semua orang, lalu terfokus pada ayah Rafael yang merubah raut wajahnya menjadi seperti memandangnya sampah yang menjijikan.

“H-hah?” Hanya reaksi ini yang dapat Keiza keluarkan dari dalam mulutnya. Lalu Rafael menatapnya.

“Ku serahkan semua padamu. Aku percaya!”

Bethoven

Jangan lupa tinggalkan jejak nya!!!

| 1

Related chapters

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   UANG KONTRAKAN

    “Ku serahkan semua padamu. Aku percaya!” ASTAGA!!! Rafael ini kenapa tidak lihat situasi sih? Lihat saja sekarang ayahnya menatap ku dengan tatapan jijik. Dikira nya aku ini sampah apa? Ah sudah terlanjur, bisa ku lihat sekarang pria tua ini ingin membuka suara. “Tanpa diijinkan olehnya, kau wajib ikut berobat di luar negeri!” Suara Ayah Rafael kembali terdengar. “Anda tak perlu ikut serta dalam urusanku dengannya!” Rafael kembali berbicara dengan suara tegas. Aku menahan tangan Rafael, memperingatkannya agar tak terbawa emosi. Ditengah perdebatan antara ayah dan anak ini terdengar suara wanita berteriak. “RAFAEL!!!” Suara teriakan dari belakang membuat semua orang mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut. Terlihat seorang wanita dengan balutan pakaian elegan, berambut panjang sebahu bewarna kecoklatan, berlari mendekat kearah Rafael. Memeluk tubuh Rafael dengan erat, tentu saja semua orang kaget kecuali ayahnya Rafael. Dia malah ters

    Last Updated : 2021-09-15
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   LICIK

    “Demi kesembuhanmu, ikutin saja kemauan tuan Jackson.” Saat ini aku berada di kediaman Rafael, tengah membujuk dirinya agar mau pergi ke luar negeri. Sudah ku bujuk sejak sejam yang lalu namun tetap saja ia menolak. Aku berdiam sebentar lalu menarik nafas dan, “Aku membujuk mu dengan baik tadi namun kau tak mendengarnya, baiklah tak ada cara lain, terpaksa aku harus bicara dengan keras padamu. Hei!!! Pengobatan ini juga demi kesembuhan mu, tolong hargai sedikit orang yang mau membantu mu. Jangan sampai kau merasakan sakit yang lebih parah baru mau mendengarkan kata-kata orang!Kau paham itu, Tuan Rafael Jackson!!!” Hanya dalam sekali tarikan nafas aku mengatakan kata-kata tersebut. Sedangkan Rafael telihat seperti jengah mendengarku, ya tapi bodoamat siapa suruh dia tak mau mengikuti pengobatan ini. “Baiklah-baiklah, cerewet sekali!” Ujarnya dengan suara terdengar kesal. Ku tatap tajam wajahnya membuat dia menggaruk belakang telinga. Melangkah ke ruang

    Last Updated : 2021-09-17
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   JANGAN PERGI

    “Sialan kau bajingan tua!!!”Aku mendengar isak tangis Rafael sambil berteriak memaki ayah nya. Aku berjalan ke nakas berniat mengambil minum lalu akan tetapi minuman tersebut habis dan berniat untuk mengambil ke dapur, namun lagi-lagi harus tertahan oleh tangan Rafael. Menatap mata bengkak nya seperti habis di tonjok, ingin ngakak namun kasihan juga.“Jangan pergi!”Oke telingaku sepertinya salah mendengar. Tumben sekali dia menahan tanganku sambil mengatakan jangan pergi. Ayolah Rafael saat ini sangat menggemaskan jika sifat nya seperti ini aku menjadi tak tahan untuk mengarungi nya.“Aku hanya ambil minum, udah habis soalnya,” ucap ku pada nya. Tetapi tetap saja dia hanya menggelengkan kepalanya.“Jangan pergi! Aku takut ayah menyuruh bodyguard nya untuk membawaku.” Hatiku menjadi sangat prihatin pada dirinya. Sebegitu takutnya dia. Akhirnya aku pun mengangguk lalu duduk tepat di hadapannya. Mengus

    Last Updated : 2021-09-18
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   PHOTOSHOOT

    Saat ini aku sedang berada di ruang rapat bersama Pak Andika dengan staf lainnya. Kami sedang menunggu Nyonya Clara selaku direktur perusahaan ini, oh ya Nyonya Clara ternyata istri dari Pak Andika. Hingga lima belas menit kami menunggu terdengarlah suara ketukan pintu. “Maafkan aku hari ini telat,” ucap Nyonya Clara. Lalu dia berjalan ke tempatnya. Tampak rapat sudah mulai. Pak Andika menjelaskan kerugian perusahaan bulan ini sangat lah besar dari bulan sebelum-sebelumnya. Di pertengahan rapat, Pak Andika mengatakan sebuah brand ingin melakukan kontrak dengan Rafael. “Maaf pak, tapi menurut saya kondisi Rafael belum bisa untuk bekerja.” Aku memberi alasan pada Pak Andika. Ya memang sedang ada kerugian, tapi setidaknya pakai hati juga lah untuk mencari solusi permasalahannya. “Brand ini bisa menutupi paling tidak 75% dari kerugian kita!” “Tapi pak-“ Belum sempat aku lanjut berbicara namun sudah terpotong oleh Vio. “Cih kau tak bisa handle bila

    Last Updated : 2021-09-19
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   BERSAMA SAM

    Suara merdu Sam terdengar indah di telingaku. Ya saat ini aku tengah berada di bar Sam biasanya berada. Tersenyum saat Sam menatap ku. Ya aku tau Sam akan ikut bernanyi di acara besar yang telah dipersiapkan oleh perusahaan. Lagu pun telah selesai di nyanyikan, Sam datang mendekat. “Keiza? Ada gerangan apa kau kemari?” Astaga suara nya yang lembut membuat ku ingin melayang saja. “Apakah harus ada alasan untuk datang ke bar ini?” Tanyaku padahal hanyalah candaan namun terlihat wajah Sam seperti tak enak mengatakan pertanyaan tadi. “Aku bercanda Sam,” ucapku diakhiri dengan tawa kecil. “Kau sudah mempersiapkan dirimu Sam?” Tanyaku dan dia mengangguk. “Kau tahu Kei, aku merasa gugup. Pati acara nya besok akan banyak orang ya?” “Tentu, dan juga besok akan ditayang kan di beberapa media. Kau sungguh hebat Sam!!” Aku mengatakan nya dengan antusias. “Kei, mau kah kau membantuku dalam mengurus semua hal ini? Eum maksud ku-“ Sebel

    Last Updated : 2021-09-20
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   MENYEBALKAN

    Sejak dua hari yang lalu, seorang gadis berparas cantik tengah serius menatap layar laptop yang berada di pangkuannya. Jari lentik yang begitu lincah mengetik dan scroll semua web lowongan pekerjaan kemudian matanya yang teliti melihat informasi dari setiap artikel. Hingga jarinya berhenti scroll. Pandangan tertuju pada satu nama, yaitu RAFAEL JACKSON.Dia mengenal nama itu, seorang pria yang menyebalkan menurutnya. Dia membaca biodata mengenai semua pria tersebut. Ternyata Rafael adalah pria yang dulu bersamanya mengikuti kontes bernyanyi. Akan tetapi sekarang sudah menjadi seorang penyanyi terkenal. Dia kembali mengingat bagaimana dirinya mengenal Rafael. Pada saat itu sedang ada kompetisi menyanyi namun dia harus kalah diawal dan pada hari yang sama, Rafael menertawakan kekalahan dirinya. Sejak saat itulah dia tak begitu menyukai sifat Rafael. Kemudian dia melihat sebuah nama perusahaan yang menaungi Rafael dan men

    Last Updated : 2021-08-27
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   ASISTEN

    "RAFAEL!!!" Suara tersebut membuat Rafael dan Andika menolehkan wajah mereka kearah sumber suara. Benar saja ternyata suara tersebut berasal dari sang ayah. Rafael menatap kedatangan sang ayah dengan malas tanpa menunjukan minat sedikit pun. Ayah Rafael berdiri di depannya dan menatap tajam, kemudian memberikan map yang tak tahu apa isi nya. Tingkat keingin tahu Rafael sangat tinggi. Dirinya mengambil map tersebut kemudian membaca nya. Namun wajahnya berubah menjadi datar saat mengetahui isi map tersebut tak jauh dari kata bisnis. Dia membenci bisnis, ada hal yang membuat dirinya begitu membenci bisnis. Rafael berdiri kemudian menyapu rambutnya yang telah jatuh dan mengenai wajah. Sebentar menatap wajah ayahnya dengan dingin setelah itu melemparkan map tersebut kelantai. Malas meladeni, Rafael berbalik arah ingin pergi meninggalkan ruangan tersebut. Namun langkahnya tertahan oleh tangan sang ayah yang memegang pundaknya. Rafael langsung menghempaskan tangan tersebut

    Last Updated : 2021-08-28
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   ATM

    Sekarang Keiza dan Rafael sedang berdiri dihadapan Farrel. Bisa Keiza lihat saat ini Farrel sedang berdecih. Dirinya meminta maaf atas kelalaian nya yang menyebabkan pembatalan kontrak. Bukan mendapat jawaban yang baik, justru dia mendapat hinaan dari Farrel. "Oh ternyata anda asistennya Rafael. Cih begitu kampungan dan tak bertanggung jawab. Raf gak salah milih Asisten? Ini lebih cocok jadi babu hahaha." Rafael yang mendengar pun panas, dia merasa terhina oleh kata-kata yang diucapkan Farrel. Dia berjalan kedepan Keiza dan tersenyum sengit menatap Farrel. Tatapan Rafael membuat Farrel menggaruk tengkuk lehernya. Dia menggenggam jari-jari Keiza dan menatap genggaman tersebut. "Ck, sebenarnya malas banget nanggepin orang tolol kayak gini, tapi karena kau sudah hina salah satu karyawan ku, tentu aku gak terima. Semua karyawan itu sama artinya dengan milik aku! Berani kau senggol habis hidup kau!" Keiza terperangah dengan ucapan Raf

    Last Updated : 2021-08-29

Latest chapter

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   BERSAMA SAM

    Suara merdu Sam terdengar indah di telingaku. Ya saat ini aku tengah berada di bar Sam biasanya berada. Tersenyum saat Sam menatap ku. Ya aku tau Sam akan ikut bernanyi di acara besar yang telah dipersiapkan oleh perusahaan. Lagu pun telah selesai di nyanyikan, Sam datang mendekat. “Keiza? Ada gerangan apa kau kemari?” Astaga suara nya yang lembut membuat ku ingin melayang saja. “Apakah harus ada alasan untuk datang ke bar ini?” Tanyaku padahal hanyalah candaan namun terlihat wajah Sam seperti tak enak mengatakan pertanyaan tadi. “Aku bercanda Sam,” ucapku diakhiri dengan tawa kecil. “Kau sudah mempersiapkan dirimu Sam?” Tanyaku dan dia mengangguk. “Kau tahu Kei, aku merasa gugup. Pati acara nya besok akan banyak orang ya?” “Tentu, dan juga besok akan ditayang kan di beberapa media. Kau sungguh hebat Sam!!” Aku mengatakan nya dengan antusias. “Kei, mau kah kau membantuku dalam mengurus semua hal ini? Eum maksud ku-“ Sebel

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   PHOTOSHOOT

    Saat ini aku sedang berada di ruang rapat bersama Pak Andika dengan staf lainnya. Kami sedang menunggu Nyonya Clara selaku direktur perusahaan ini, oh ya Nyonya Clara ternyata istri dari Pak Andika. Hingga lima belas menit kami menunggu terdengarlah suara ketukan pintu. “Maafkan aku hari ini telat,” ucap Nyonya Clara. Lalu dia berjalan ke tempatnya. Tampak rapat sudah mulai. Pak Andika menjelaskan kerugian perusahaan bulan ini sangat lah besar dari bulan sebelum-sebelumnya. Di pertengahan rapat, Pak Andika mengatakan sebuah brand ingin melakukan kontrak dengan Rafael. “Maaf pak, tapi menurut saya kondisi Rafael belum bisa untuk bekerja.” Aku memberi alasan pada Pak Andika. Ya memang sedang ada kerugian, tapi setidaknya pakai hati juga lah untuk mencari solusi permasalahannya. “Brand ini bisa menutupi paling tidak 75% dari kerugian kita!” “Tapi pak-“ Belum sempat aku lanjut berbicara namun sudah terpotong oleh Vio. “Cih kau tak bisa handle bila

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   JANGAN PERGI

    “Sialan kau bajingan tua!!!”Aku mendengar isak tangis Rafael sambil berteriak memaki ayah nya. Aku berjalan ke nakas berniat mengambil minum lalu akan tetapi minuman tersebut habis dan berniat untuk mengambil ke dapur, namun lagi-lagi harus tertahan oleh tangan Rafael. Menatap mata bengkak nya seperti habis di tonjok, ingin ngakak namun kasihan juga.“Jangan pergi!”Oke telingaku sepertinya salah mendengar. Tumben sekali dia menahan tanganku sambil mengatakan jangan pergi. Ayolah Rafael saat ini sangat menggemaskan jika sifat nya seperti ini aku menjadi tak tahan untuk mengarungi nya.“Aku hanya ambil minum, udah habis soalnya,” ucap ku pada nya. Tetapi tetap saja dia hanya menggelengkan kepalanya.“Jangan pergi! Aku takut ayah menyuruh bodyguard nya untuk membawaku.” Hatiku menjadi sangat prihatin pada dirinya. Sebegitu takutnya dia. Akhirnya aku pun mengangguk lalu duduk tepat di hadapannya. Mengus

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   LICIK

    “Demi kesembuhanmu, ikutin saja kemauan tuan Jackson.” Saat ini aku berada di kediaman Rafael, tengah membujuk dirinya agar mau pergi ke luar negeri. Sudah ku bujuk sejak sejam yang lalu namun tetap saja ia menolak. Aku berdiam sebentar lalu menarik nafas dan, “Aku membujuk mu dengan baik tadi namun kau tak mendengarnya, baiklah tak ada cara lain, terpaksa aku harus bicara dengan keras padamu. Hei!!! Pengobatan ini juga demi kesembuhan mu, tolong hargai sedikit orang yang mau membantu mu. Jangan sampai kau merasakan sakit yang lebih parah baru mau mendengarkan kata-kata orang!Kau paham itu, Tuan Rafael Jackson!!!” Hanya dalam sekali tarikan nafas aku mengatakan kata-kata tersebut. Sedangkan Rafael telihat seperti jengah mendengarku, ya tapi bodoamat siapa suruh dia tak mau mengikuti pengobatan ini. “Baiklah-baiklah, cerewet sekali!” Ujarnya dengan suara terdengar kesal. Ku tatap tajam wajahnya membuat dia menggaruk belakang telinga. Melangkah ke ruang

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   UANG KONTRAKAN

    “Ku serahkan semua padamu. Aku percaya!” ASTAGA!!! Rafael ini kenapa tidak lihat situasi sih? Lihat saja sekarang ayahnya menatap ku dengan tatapan jijik. Dikira nya aku ini sampah apa? Ah sudah terlanjur, bisa ku lihat sekarang pria tua ini ingin membuka suara. “Tanpa diijinkan olehnya, kau wajib ikut berobat di luar negeri!” Suara Ayah Rafael kembali terdengar. “Anda tak perlu ikut serta dalam urusanku dengannya!” Rafael kembali berbicara dengan suara tegas. Aku menahan tangan Rafael, memperingatkannya agar tak terbawa emosi. Ditengah perdebatan antara ayah dan anak ini terdengar suara wanita berteriak. “RAFAEL!!!” Suara teriakan dari belakang membuat semua orang mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut. Terlihat seorang wanita dengan balutan pakaian elegan, berambut panjang sebahu bewarna kecoklatan, berlari mendekat kearah Rafael. Memeluk tubuh Rafael dengan erat, tentu saja semua orang kaget kecuali ayahnya Rafael. Dia malah ters

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   KEDOKTER

    Sekarang sudah hari senin, sungguh sangat tak terasa sekali. Padahal aku merasakan baru saja tertidur namun harus kembali bangun untuk pergi kerja. Bangkit dari tempat tidur lalu berjalan kearah kamar mandi. Menatap pantulan diri ini yang masih biasa aja tak ada perubahan di hadapan cermin. Aku menarik nafas dan membuangnya dengan kasar. “Semangat aku pasti bisa!!!” Menyemangati diri sendiri kemudian tersenyum tipis. Mencari pakaian yang akan kugunakan saat pergi bekerja nanti lalu masuk ke bathtub dan mulai merendamkan diri. Sekitar dua puluh menitan aku selesai mandi, sesudah itu berjalan keluar kamar. Melihat Amanda sedang menyiapkan makanan diatas meja, melangkahkan kaki dengan perlahan bermaksud untuk mengejutkan. “Gak bakal kaget!” Seru Amanda padany

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   MAMA

    Keiza membawa dirinya kedalam kamar, dan mengambil selimut yang berada dalam lemari. Keiza memintanya untuk pergi kedokter namun tangan Rafael menahan tangan Keiza yang hendak pergi mengambil sesuatu. Dirinya menggelengkan kepala dengan lemah dan mengatakan bahwa dirinya tak ingin pergi ke dokter. Keiza ingin memberi penjelasan namun lagi-lagi ditahan oleh Rafael."Jangan pergi..." Keiza bisa mendengar suara pelan sebelum Rafael menutup matanya tertidur sambil memegang tangan Keiza. Dirinya meletakan perlahan tangan Rafael dan pergi ke dapur mencari alat untuk kompres demam. Segera membawa keatas dan perlahan memeras kain yang tadi di celupkan kedalam air kompresan. Kemudian meletakan kain tersebut ke kening Rafael. Dirinya mengambil termometer dan mengecek suhu tubuh Rafael dan ternyata suhu nya lumayan tinggi. Dirinya mengambil kain yang ada di keningnya dan mencelupkan kembali kedalam air kompresan dan memakaikannya kembali. Tak te

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   MABUK

    "Kembalilah pulang dan maafkanlah ayah, dirinya merindukanmu dan dia juga menunggumu untuk menyetujui pernikahannya." Wajah Rafael berubah saat mendengar perkataan kakaknya yang mengatakan bahwa ayahnya ingin menikah lagi. Geram dengan hal itu dirinya langsung mengacak rambutnya dan berdiri dengan emosi yang memuncak. Sang kakaknya Railine kaget melihat sikap adiknya kemudian ikut berdiri namun saat dia memegang pundak sang adik, Rafael pergi berlari keluar rumah. Saat ini Rafael sedang berada dalam mobil dan menyetir dengan ugal-ugalan. Tujuannya hanya satu, yaitu pergi ke rumah ayahnya. Tak peduli para pengguna kendaraan lain yang dari tadi mengklaksonnya. Sampailah di sebuah rumah besar, saat memasuki perkarangan rumah dirinya langsung disambut para penjaga-penjaga rumah. Rafael tak mengindahkan semua itu, dirinya hanya fokus berjalan dan menemui ayahnya yang sedang duduk disofa sambil membaca koran. Dirinya langsung berdiri di hadapan sang ayah dan menatap dengan tat

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   SAKIT

    Saat ini Keiza berada di ruangan Pak Andika sedang membicarakan masalah trending di sosial media. Hingga saat ini Rafael masih trending juga yang membuat bingung siapa dalang dibalik semua ini. Pak Andika meminta tolong untuk melacak siapa awal pembuat artikel tersebut, Pak Andika yakin orang dalam lah yang membocorkannya, mungkin karena tak menyukai Rafael. Keiza tak yakin bisa melakukan itu namun dirinya mencoba untuk melakukannya. Keiza melakukan sesuatu di komputer, dirinya melihat sebuah perangkat yang membuat artikel awal namun artikel tersebut telah dihapus sang pemilik, namun bisa menyebar kemana-mana dikarenakan publik telah menyimpan artikel itu. Keiza mengatakan bahwa artikel sang pemilik telah dihapus dan tak bisa mengetahui siapa nama dalang dibalik semua ini. Kemudian dirinya memberitahu bahwa alamat pemilik artikel tersebut telah dia dapat. Bisa dilihat reaksi kaget Pak Andika saat melihat data-data yang dia beri. Kebingannya pun terjawab

DMCA.com Protection Status