Share

MENCINTAIMU PRIA TAMPAN
MENCINTAIMU PRIA TAMPAN
Author: Bethoven

MENYEBALKAN

Author: Bethoven
last update Last Updated: 2021-08-27 23:20:21

   Sejak dua hari yang lalu, seorang gadis berparas cantik tengah serius menatap layar laptop yang berada di pangkuannya. Jari lentik yang begitu lincah mengetik dan scroll semua web lowongan pekerjaan kemudian matanya yang teliti melihat informasi dari setiap artikel. Hingga jarinya berhenti scroll. Pandangan tertuju pada satu nama, yaitu RAFAEL JACKSON. Dia mengenal nama itu, seorang pria yang menyebalkan menurutnya. Dia membaca biodata mengenai semua pria tersebut. Ternyata Rafael adalah pria yang dulu bersamanya mengikuti kontes bernyanyi. Akan tetapi sekarang sudah menjadi seorang penyanyi terkenal. Dia kembali mengingat bagaimana dirinya mengenal Rafael. Pada saat itu sedang ada kompetisi menyanyi namun dia harus kalah diawal dan pada hari yang sama, Rafael menertawakan kekalahan dirinya. Sejak saat itulah dia tak begitu menyukai sifat Rafael. 

Kemudian dia melihat sebuah nama perusahaan yang menaungi Rafael dan mengklik website tersebut. Setelah beberapa melihat website tersebut, dirinya langsung menutup laptop dan berjalan keluar dari kamar. Dia melihat sahabatnya yang saat ini sedang ada didapur, seperti nya sedang membuat kue. Dengan perlahan dia berjalan mendekat dan....

"DAR!!!!"

Sahabatnya kaget dan melemparkan semua tepung yang berada di tangannya. Tepung tersebut mengenai wajah dia, tentu saja hal itu membuat sahabatnya tertawa namun dirinya mengubah raut wajah menjadi kesal.

" Pftttt awalnya aku mau marahin kau Kei tapi gak jadi deh, makasih loh udah buat aku ketawa hari ini."

Kei yang dimaksud adalah Keiza Natalie. Gadis cantik yang baru saja mengejutkan sahabatnya. Oh ya sahabatnya bernama Amanda Aurellia. Mereka berdua sudah tinggal bersama kurang lebih tiga tahun lamanya. Memiliki sifat yang tak jauh berbeda membuat mereka saling memahami satu sama lain. Tinggal dalam kesederhanaan tak membuat persahabatan mereka merenggang, malah semakin erat. Semoga persahabatan ini kekal selamanya.

Keiza hanya mengacungkan jari tengahnya kemudian mendekati Amanda sambil tersenyum tak jelas. Amanda merasa aneh dan bingung kemudian dia bertanya melalui alis dan dagunya. Ia mengangkat sebelah alis mata dan mengangkat dagunya. Keizha yang paham atas kebingungan Amanda langsung saja membisikkan sesuatu.

"DEMI APA? Gue doain lolos deh Kei!" Mendengar pernyataan tersebut Keizha langsung mengangguk kegirangan dan memeluk erat Amanda. 

.........

Pagi ini Keizha berada di perusahaan Briwijaya Entertainment, dia melihat gedung yang begitu besar. Dengan segera dia masuk kedalam ruangan interview. Dia bertemu dua orang tampak seperti berdebat. Lebih tepatnya satu wanita terlihat diam dan satu lagi seorang pria tampak menggoda perempuan itu. Euhhh dalam hatinya. Dia berdehem membuat kedua orang tersebut tersadar dan langsung mengubah sikapnya menjadi kelihatan lebih berwibawa. Dia tersenyum dan mengenalkan dirinya sesuai dengan permintaan wanita yang ada dihadapannya ini. Dia memperkenalkan diri yang suka menyanyi sejak kecil namun tak begitu ahli dalam bernyanyi, namun dia mengatakan bahwa mampu melakukan pekerjaan lainnya, seperti bagian komputer atau data-data. Tetapi dia melihat pria yang ada di hadapannya seperti tidak terlalu menyukai dia. Namun dia bodoamat dengan tatapan tak suka pria tersebut, kemudian melihat wanita yang ada dihadapannya mendengarkan dia dengan baik. Kemudian memberitahu kepada dua orang tersebut bahwa dirinya salah satu mahasiswa terbaik dikampus.

"Ah sudahlah, aku melihat kampus mu tak terlalu dikenal," ucap pria itu kepadanya.

"Sudah kubilang sayang mencari karyawan tak perlu seperti ini, biar kita yang mencari di kompetisi-kompetisi internasional." Namun wanita yang berada disebelah pria tersebut justru memelotot kan matanya kemudian mencubit perut pria itu. Kemudian wanita tersebut mengambil map yang dibawa oleh Keiza kemudian berkata,

"Kamu bisa pulang dan tunggu telepon dari kami," ucap wanita itu sambil tersenyum. Keiza juga tersenyum mendengar ucapan wanita itu. Kemudian berpamitan pergi keluar. Keiza bernyanyi sambil bersiul. Mood nya hari ini sangat bagus. Saat kakinya melangkah ingin meninggalkan perusahaan, langkah nya terhenti oleh seseorang yang meminta pertolongan untuk membantu mengangkat kotak-kotak yang berada dibawah lantai menuju ke ruangan seberang. Tentu saja Keiza mau dan membantu mengangkat kotak-kotak tersebut.

..........

"Stop-stop!!! Ini kenapa musik gak ada bagus-bagusnya, sakit telinga dengar musik jelek gini! Mana mungkin aku nyanyi dengan musik ginian!!! Siapa penanggung jawabnya hah?" Seorang pria berparas tampan dan memiliki mata coklat yang indah sedang memarahi semua orang yang ada di ruangan itu. Lelaki itu seorang penyanyi terkenal dengan penuh sejuta pesona.

"Ulang-ulang, Aku Rafael Zackson gak mau tampil dengan sebuah kesalahan! SEKECIL APAPUN" Ucap dirinya dengan sombong.

Setelah mengatakan itu, akhirnya rekaman tersebut diulang kembali. Hingga di tengah rekaman seorang dancer terjatuh akibat menabrak beberapa kardus. Rafael mengerang marah dan berjalan mendekati pria tersebut. Dia bisa melihat beberapa staf menunduk minta maaf, namun perhatiannya teralihkan oleh seorang wanita yang menatapnya. Dia menaikan sebelah alisnya kemudian berteriak "BODOH!!!"

Dia membalikkan badannya namun tertahan oleh seseorang. Dia melihat seseorang menahan tangannya, tak lain adalah perempuan yang dari tadi menatap dirinya . Dia melepaskan cengkraman itu dengan kasar namun ditahan lagi. 

"Bitch! Mau anda apa hah?"

Namun bisa dia melihat wanita yang menahannya tersenyum kemudian menyebutkan nama. Dia tak mengenal wanita tersebut namun mengapa wanita itu mengaku bahwa mereka adalah kenalan lama. Tak inggin membuang waktu langsung saja ia mendorong wanita itu dan segera pergi meninggalkan ruang rekaman. Tak menghiraukan teriakan wanita gila yang memanggil namanya. 

Keiza hanya bisa bengong. Sombong sekali pria ini pikirnya. Bahkan pria itu tak mengenal dirinya lagi. Setelah ia meletakan kotak-kotak yang dia bawa, dengan segera dia pergi keluar dari perusahaan tersebut. 

Sampai dirumah, dia disambut oleh banyak pertanyaan dari Amanda. Saat berada diruang tengah dia takjub saat melihat begitu banyak makanan kesukaannya terhidang diatas meja. Dengan segera ia duduk di kursi dan memakan satu per satu makanan yang ada diatas meja. Mulai dari makanan berat hingga cemilan. Saat makanan sisa setengah dia baru menyadari ada hal aneh yang terjadi. Mengapa Amanda tiba-tiba membuatkan makanan sebanyak ini. Diapun bertanya dan Amanda bilang ini adalah kado atas dapatnya kerjaan buat Keiza. Dirinya tersedak, tungu-tunggu apa tadi diterimanya? Bukannya dia masih interview belum sah diterima. Namun saat dia bertanya kembali, Amanda langsung menunjukann ponselnya yang tadi tertinggal. Dia masih bingung namun Amanda dengan segera menunjukan pesan yang berisi tentang dirinya diterima oleh perusahaan Briwijaya Entertainment. Dirinya terdiam sebentar sebelum akhirnya berteriak girang sambil memeluk Amanda kemudian melahap dengan cepat makanan yang ada dihadapannya.

...........

Saat ini Rafael sedang berada di mobil nya, asik menyetir sambil bernyanyi dirinya mengerem mobil tersebut secara mendadak saat ponselnya berdering. Shitt stupid people makinya.

Dia mengangkat ponselnya kemudian mendengarkan suara dari sebrang. Cihhh ternyata asistennya menyuruh untuk segera bersiap agar pergi kelokasi syuting. Dia melempar ponsel kebagian belakang mobil. Tak mendengarkan semua arahan yang telah dikatakan padanya. Dengan cepat dia menghidupkan mobilnya dan menambahkan laju kecepatan mobil tersebut. Deringan ponsel terus berdering namun dirinya hanya mengabaikan seakan-akan menutup telingannya. 

Saat ini Keizha mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. Amanda turut membantu merias wajah dirinya. Ya Keizha ini tak tahu model dan juga fashion sebab itu Amanda lah yang membantunya. Saat selesai Keiza langsung bercermin dan berteriak...

"AAAAAAAA"

Dia merasa make up nya ini tak cocok dipakai untuk bekerja, terlalu. Menoleh kesamping saat mendengar Amanda tertawa melihat hasil make up nya. Amanda mengambil tissue dan mengelap hiasannya menjadi sedikit lebih natural. Dirinya tersenyum kearah Amanda dan berpamitan untuk berangkat. 

"SEMANGAT!!!" Amanda memberi semangat dan dia membalas dengan gerakan yang sama sambil memberi kecupan jauh. 

Sampailah ia di perusahaan tersebut, dirinya langsung pergi keruangan yang sama dimana ia pergi interview kemarin. Mengetuk pintu dan bertemu dengan seorang pria yang waktu itu lagi. Dia tersenyum kaku saat melihat pria itu menatapnya seperti tak suka. Pria tersebut berdiri dan memukul meja secara tiba-tiba membuat dirinya kaget dan mengelus dada.

"Apa kamu yakin akan mampu bertahan di perusahaan ini?" Pria itu bertanya kemudian dirinya menganggukan kepala. 

"Apa kamu memiliki mental yang siap untuk dimaki?" Tanya pria itu kembali, namun pertanyaannya kali ini agak konyol, ragu-ragu dia menganggukan kepala.

Pria itu menyunggingkan senyumnya kemudian melipat kedua tangan diatas dada dan menatapnya tajam lalu mengatakan sesuatu. 

"Jika kamu mampu menyelesaikan tugas ini, maka kamu benar-benar lolos masuk ke perusahaan. Namun jika kamu gagal maka kamu akan menerima konsekuensi yang sangat membuatmu menyesal telah menginjakkan kaki di Briwijaya Entertainment." Pria itu berkata sambil menatapnya tajam. Dengan kepercayaan diri yang tinggi Keiza menganggukan kepalanya yakin. Saat itu juga pria tersebut mengatakan tugas yang harus dilakukan oleh dirinya.

Keiza sedang duduk ditempat kerjanya, menatap ponsel dan juga jam yang ada ditangannya. Seluruh staf juga melakukan hal yang sama dengan yang dia lakukan yaitu memastikan bahwa tak akan ada yang terjadi pukul tiga nanti. Namun Keiza tetap tenang sambil menghitung mundur waktu yang tersisa tinggal lima detik lagi.

"Lima... Empat... Tiga.... Dua... Satu....."

Dan ya! tak terjadi apapun. Keiza tersenyum bangga kemudian berjalan pergi menemui pria tadi.

Semua menatap Keiza dengan tatapan heran. Ya mereka heran bagaimana Keiza bisa melakukan hal seperti ini. Biar dijelaskan sedikit bahwasanya tugas Keiza yaitu menghentikan Rafael yang ingin memposting hal buruk mengenai perusahaan melalui twitter pribadi. Rafael ini adalah seseorang yang memiliki sifat keras kepala, tak ada yang bisa menghalangi keinginannya. Namun seorang staf baru membuat sebuah hal menakjubkan yang membuat semua nya heran. Keiza yang ditatap seperti itu mendadak gugup kemudian dia menjawab atas semua kebingungan mereka.

"HAH?!!!"

Semua orang menatap Keiza tak percaya akan yang telah dilakukannya. Hanya sesimple itu saja. Ya Keiza memakai trik mengganti kata sandi akun twitter milik Rafael. Pria tersebut menggelengkan kepalanya.

"Apakah kau seorang peretas?" Tanya pria itu kepada dirinya. Namun dengan cepat Keiza langsung menggelengkan kepala. Dia berkata levelnya belum setinggi itu, dia masih belajar hal-hal dasar saja. Semuanya langsung mengangguk paham.

Saat ini Rafael berjalan dengan angkuh dan juga menampilkan wajahnya yang terlihat emosi. Semua staf langsung membungkukkan badan tanda penghormatan, namun Rafael tak menghiraukan itu semua, dia berjalan menuju sebuah ruangan dan tanpa mengetuk dirinya langsung menendang pintu tersebut menggunakan kaki. Semua yang berada di dalam ruangan itu berdiri kaget. Rafael menatap satu persatu wajah semua orang yang berada di dalam ruangan itu. 

"HEBAT! KALIAN HEBAT!!! Kalian memang memiliki karyawan-karyawan licik. JAWAB! SIAPA YANG MELAKUKANNYA! SIAPA?!!!"

Semuanya diam, namun Rafael berjalan mendekati pria itu atau bisa disebut direktur yang ada di depannya. Kemudian memegang pundak sambil menatap tajam pria itu. 

"Andika Pratamajaya! Anda adalah tangan kanan ayah saya bukan? Jawab siapa yang melakukannya. JAWAB!!!!"

Ya pria itu bernama Andika, salah satu tangan kanan ayahnya Rafael. Pria itu menelan ludah dengan kasar lalu berdiri sambil berjalan menjauhi Rafael. Dia menetralkan rasa gugupnya tadi.

"Ekh... Siapa yang melakukannya? Jawab!" Pria yang bernama Andika itu berpura-pura kembali bertanya seperti itu, dirinya tak ingin Rafael mengetahui yang sebenarnya. Namun Rafael menangkap gelagat aneh dari pria tersebut, kemudian membuang muka kearah lain. Dia memperhatikan seseorang yang berdiri sedang menatap pria bernama Andika itu. Kemudian Rafael mendekati wanita itu.

"Pasti anda kan yang lakuin? Ada masalah apa anda dengan saya hah?! sampai-sampai anda lakukan ini semua? " Keiza hanya diam saja dan tak menghiraukan semua ucapan Rafael. Dirinya membuang muka, cukup malas melihat pria angkuh pikirnya. Raafael yang geram tak kunjung dibalas dengan cepat mengapit kedua pipi Keiza dengan tangannya. Bisa dilihat mata Keiza yang melotot kaget kemudian dengan segera Rafael mengarahkan pandangan Keiza kearahnya. 

"Punya mulutkan? JAWAB" 

Setelah mengatakan itu Rafael dengan segera melepaskan tangannya dari wajah Keiza. Dia menatap perempuan yang ada didepannya ini sedang memegang pipi yang tampak memerah akibat cengkraman tadi. Saat ingin mengatakan seuatu, ucapannya terpotong oleh ucapan Andika. 

"Sudah-sudah jangan berisik. Rafael kamu ikut saya." Setelah mengucapkan kalimat itu, Andika langsung menarik Rafael untuk ikut dengan dirinya. Saat berjalan keluar ruangan Andika mengangkat jari jempol dibalik punggungnya, yang mengartikan bahwa semuanya baik-baik saja. Setelah benar-benar pergi dari ruangaa, seorang wanita yang waktu itu menerimanya di interview tertawa. Dia mengatakan bahwa Andika ini orangnya pandai sekali dalam mencari alasan dan mengalihkan perhatian. Keiza ikut tersenyum mendengarkan itu. Namun dia melihat satu wanita lainnya, sepertinya wanita ini juga tak menyukainya. Terlihat dari cara pandang wanita itu kepadanya. 

"Perkenalkan namaku Clara Abelinna. Kau melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Vio tolong antarkan Keiza ke meja nya." 

Vio menganggukan kepalanya kemudian berjalan deluan meninggalkan Keiza. Dengan cepat dirinya mengikuti Vio yang sudah berdiri dengan wajah sombongnya di dekat sebuah meja.

Keiza tersenyum dan melambaikan tangannya kepada Vio namun Vio tak menghiraukannya, malahan berbicara beda dari yang sedang dia lakukan

"Kau berada disini, dan jangan pernah berniat untuk menyaingiku!" Vio pergi setelah mengungkapkan kalimat yang tak jelas menurutnya. Keiza hanya mengangkat bahu menandakan bodoamat dan tak peduli.

Sekarang Rafael berada disebuah ruangan bersama pria yang bernama Andika. Mereka sedang duduk menunggu kehadiran ayahnya. Tadinya ia menolak namun ayahnya mengancam bahwa dia akan dikirim ke Amerika sambil belajar tentang bisnis. Dia tak suka bisnis bahkan membencinya juga. Namun ayahnya selalu memaksa untuk tetap belajar bisnis agar ada yang meneruskan perusahaan mereka. Saat Andika telah selesai menelpon, Rafael langsung menatap dengan ganas. Dia mendekati Andika dan menaikan wajah Andika dengan jari telunjuknya.

"Beraani sekali anda ini ya! Tadi menyuruh orang untuk hack akun saya sekarang menelpon ayah saya untuk kemari. Gak sayang nyawa hah?!!" 

Andika hanya meneguk ludahnya kasar kemudian mencoba untuk melepaskan jari yang berada di wajahnya, namun Rafael semakin mengeratkan cengkraman yang ada diwajahnya.

"RAFAEL!!!"

Related chapters

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   ASISTEN

    "RAFAEL!!!" Suara tersebut membuat Rafael dan Andika menolehkan wajah mereka kearah sumber suara. Benar saja ternyata suara tersebut berasal dari sang ayah. Rafael menatap kedatangan sang ayah dengan malas tanpa menunjukan minat sedikit pun. Ayah Rafael berdiri di depannya dan menatap tajam, kemudian memberikan map yang tak tahu apa isi nya. Tingkat keingin tahu Rafael sangat tinggi. Dirinya mengambil map tersebut kemudian membaca nya. Namun wajahnya berubah menjadi datar saat mengetahui isi map tersebut tak jauh dari kata bisnis. Dia membenci bisnis, ada hal yang membuat dirinya begitu membenci bisnis. Rafael berdiri kemudian menyapu rambutnya yang telah jatuh dan mengenai wajah. Sebentar menatap wajah ayahnya dengan dingin setelah itu melemparkan map tersebut kelantai. Malas meladeni, Rafael berbalik arah ingin pergi meninggalkan ruangan tersebut. Namun langkahnya tertahan oleh tangan sang ayah yang memegang pundaknya. Rafael langsung menghempaskan tangan tersebut

    Last Updated : 2021-08-28
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   ATM

    Sekarang Keiza dan Rafael sedang berdiri dihadapan Farrel. Bisa Keiza lihat saat ini Farrel sedang berdecih. Dirinya meminta maaf atas kelalaian nya yang menyebabkan pembatalan kontrak. Bukan mendapat jawaban yang baik, justru dia mendapat hinaan dari Farrel. "Oh ternyata anda asistennya Rafael. Cih begitu kampungan dan tak bertanggung jawab. Raf gak salah milih Asisten? Ini lebih cocok jadi babu hahaha." Rafael yang mendengar pun panas, dia merasa terhina oleh kata-kata yang diucapkan Farrel. Dia berjalan kedepan Keiza dan tersenyum sengit menatap Farrel. Tatapan Rafael membuat Farrel menggaruk tengkuk lehernya. Dia menggenggam jari-jari Keiza dan menatap genggaman tersebut. "Ck, sebenarnya malas banget nanggepin orang tolol kayak gini, tapi karena kau sudah hina salah satu karyawan ku, tentu aku gak terima. Semua karyawan itu sama artinya dengan milik aku! Berani kau senggol habis hidup kau!" Keiza terperangah dengan ucapan Raf

    Last Updated : 2021-08-29
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   SAKIT

    Saat ini Keiza berada di ruangan Pak Andika sedang membicarakan masalah trending di sosial media. Hingga saat ini Rafael masih trending juga yang membuat bingung siapa dalang dibalik semua ini. Pak Andika meminta tolong untuk melacak siapa awal pembuat artikel tersebut, Pak Andika yakin orang dalam lah yang membocorkannya, mungkin karena tak menyukai Rafael. Keiza tak yakin bisa melakukan itu namun dirinya mencoba untuk melakukannya. Keiza melakukan sesuatu di komputer, dirinya melihat sebuah perangkat yang membuat artikel awal namun artikel tersebut telah dihapus sang pemilik, namun bisa menyebar kemana-mana dikarenakan publik telah menyimpan artikel itu. Keiza mengatakan bahwa artikel sang pemilik telah dihapus dan tak bisa mengetahui siapa nama dalang dibalik semua ini. Kemudian dirinya memberitahu bahwa alamat pemilik artikel tersebut telah dia dapat. Bisa dilihat reaksi kaget Pak Andika saat melihat data-data yang dia beri. Kebingannya pun terjawab

    Last Updated : 2021-08-30
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   MABUK

    "Kembalilah pulang dan maafkanlah ayah, dirinya merindukanmu dan dia juga menunggumu untuk menyetujui pernikahannya." Wajah Rafael berubah saat mendengar perkataan kakaknya yang mengatakan bahwa ayahnya ingin menikah lagi. Geram dengan hal itu dirinya langsung mengacak rambutnya dan berdiri dengan emosi yang memuncak. Sang kakaknya Railine kaget melihat sikap adiknya kemudian ikut berdiri namun saat dia memegang pundak sang adik, Rafael pergi berlari keluar rumah. Saat ini Rafael sedang berada dalam mobil dan menyetir dengan ugal-ugalan. Tujuannya hanya satu, yaitu pergi ke rumah ayahnya. Tak peduli para pengguna kendaraan lain yang dari tadi mengklaksonnya. Sampailah di sebuah rumah besar, saat memasuki perkarangan rumah dirinya langsung disambut para penjaga-penjaga rumah. Rafael tak mengindahkan semua itu, dirinya hanya fokus berjalan dan menemui ayahnya yang sedang duduk disofa sambil membaca koran. Dirinya langsung berdiri di hadapan sang ayah dan menatap dengan tat

    Last Updated : 2021-08-31
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   MAMA

    Keiza membawa dirinya kedalam kamar, dan mengambil selimut yang berada dalam lemari. Keiza memintanya untuk pergi kedokter namun tangan Rafael menahan tangan Keiza yang hendak pergi mengambil sesuatu. Dirinya menggelengkan kepala dengan lemah dan mengatakan bahwa dirinya tak ingin pergi ke dokter. Keiza ingin memberi penjelasan namun lagi-lagi ditahan oleh Rafael."Jangan pergi..." Keiza bisa mendengar suara pelan sebelum Rafael menutup matanya tertidur sambil memegang tangan Keiza. Dirinya meletakan perlahan tangan Rafael dan pergi ke dapur mencari alat untuk kompres demam. Segera membawa keatas dan perlahan memeras kain yang tadi di celupkan kedalam air kompresan. Kemudian meletakan kain tersebut ke kening Rafael. Dirinya mengambil termometer dan mengecek suhu tubuh Rafael dan ternyata suhu nya lumayan tinggi. Dirinya mengambil kain yang ada di keningnya dan mencelupkan kembali kedalam air kompresan dan memakaikannya kembali. Tak te

    Last Updated : 2021-09-02
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   KEDOKTER

    Sekarang sudah hari senin, sungguh sangat tak terasa sekali. Padahal aku merasakan baru saja tertidur namun harus kembali bangun untuk pergi kerja. Bangkit dari tempat tidur lalu berjalan kearah kamar mandi. Menatap pantulan diri ini yang masih biasa aja tak ada perubahan di hadapan cermin. Aku menarik nafas dan membuangnya dengan kasar. “Semangat aku pasti bisa!!!” Menyemangati diri sendiri kemudian tersenyum tipis. Mencari pakaian yang akan kugunakan saat pergi bekerja nanti lalu masuk ke bathtub dan mulai merendamkan diri. Sekitar dua puluh menitan aku selesai mandi, sesudah itu berjalan keluar kamar. Melihat Amanda sedang menyiapkan makanan diatas meja, melangkahkan kaki dengan perlahan bermaksud untuk mengejutkan. “Gak bakal kaget!” Seru Amanda padany

    Last Updated : 2021-09-15
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   UANG KONTRAKAN

    “Ku serahkan semua padamu. Aku percaya!” ASTAGA!!! Rafael ini kenapa tidak lihat situasi sih? Lihat saja sekarang ayahnya menatap ku dengan tatapan jijik. Dikira nya aku ini sampah apa? Ah sudah terlanjur, bisa ku lihat sekarang pria tua ini ingin membuka suara. “Tanpa diijinkan olehnya, kau wajib ikut berobat di luar negeri!” Suara Ayah Rafael kembali terdengar. “Anda tak perlu ikut serta dalam urusanku dengannya!” Rafael kembali berbicara dengan suara tegas. Aku menahan tangan Rafael, memperingatkannya agar tak terbawa emosi. Ditengah perdebatan antara ayah dan anak ini terdengar suara wanita berteriak. “RAFAEL!!!” Suara teriakan dari belakang membuat semua orang mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut. Terlihat seorang wanita dengan balutan pakaian elegan, berambut panjang sebahu bewarna kecoklatan, berlari mendekat kearah Rafael. Memeluk tubuh Rafael dengan erat, tentu saja semua orang kaget kecuali ayahnya Rafael. Dia malah ters

    Last Updated : 2021-09-15
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   LICIK

    “Demi kesembuhanmu, ikutin saja kemauan tuan Jackson.” Saat ini aku berada di kediaman Rafael, tengah membujuk dirinya agar mau pergi ke luar negeri. Sudah ku bujuk sejak sejam yang lalu namun tetap saja ia menolak. Aku berdiam sebentar lalu menarik nafas dan, “Aku membujuk mu dengan baik tadi namun kau tak mendengarnya, baiklah tak ada cara lain, terpaksa aku harus bicara dengan keras padamu. Hei!!! Pengobatan ini juga demi kesembuhan mu, tolong hargai sedikit orang yang mau membantu mu. Jangan sampai kau merasakan sakit yang lebih parah baru mau mendengarkan kata-kata orang!Kau paham itu, Tuan Rafael Jackson!!!” Hanya dalam sekali tarikan nafas aku mengatakan kata-kata tersebut. Sedangkan Rafael telihat seperti jengah mendengarku, ya tapi bodoamat siapa suruh dia tak mau mengikuti pengobatan ini. “Baiklah-baiklah, cerewet sekali!” Ujarnya dengan suara terdengar kesal. Ku tatap tajam wajahnya membuat dia menggaruk belakang telinga. Melangkah ke ruang

    Last Updated : 2021-09-17

Latest chapter

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   BERSAMA SAM

    Suara merdu Sam terdengar indah di telingaku. Ya saat ini aku tengah berada di bar Sam biasanya berada. Tersenyum saat Sam menatap ku. Ya aku tau Sam akan ikut bernanyi di acara besar yang telah dipersiapkan oleh perusahaan. Lagu pun telah selesai di nyanyikan, Sam datang mendekat. “Keiza? Ada gerangan apa kau kemari?” Astaga suara nya yang lembut membuat ku ingin melayang saja. “Apakah harus ada alasan untuk datang ke bar ini?” Tanyaku padahal hanyalah candaan namun terlihat wajah Sam seperti tak enak mengatakan pertanyaan tadi. “Aku bercanda Sam,” ucapku diakhiri dengan tawa kecil. “Kau sudah mempersiapkan dirimu Sam?” Tanyaku dan dia mengangguk. “Kau tahu Kei, aku merasa gugup. Pati acara nya besok akan banyak orang ya?” “Tentu, dan juga besok akan ditayang kan di beberapa media. Kau sungguh hebat Sam!!” Aku mengatakan nya dengan antusias. “Kei, mau kah kau membantuku dalam mengurus semua hal ini? Eum maksud ku-“ Sebel

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   PHOTOSHOOT

    Saat ini aku sedang berada di ruang rapat bersama Pak Andika dengan staf lainnya. Kami sedang menunggu Nyonya Clara selaku direktur perusahaan ini, oh ya Nyonya Clara ternyata istri dari Pak Andika. Hingga lima belas menit kami menunggu terdengarlah suara ketukan pintu. “Maafkan aku hari ini telat,” ucap Nyonya Clara. Lalu dia berjalan ke tempatnya. Tampak rapat sudah mulai. Pak Andika menjelaskan kerugian perusahaan bulan ini sangat lah besar dari bulan sebelum-sebelumnya. Di pertengahan rapat, Pak Andika mengatakan sebuah brand ingin melakukan kontrak dengan Rafael. “Maaf pak, tapi menurut saya kondisi Rafael belum bisa untuk bekerja.” Aku memberi alasan pada Pak Andika. Ya memang sedang ada kerugian, tapi setidaknya pakai hati juga lah untuk mencari solusi permasalahannya. “Brand ini bisa menutupi paling tidak 75% dari kerugian kita!” “Tapi pak-“ Belum sempat aku lanjut berbicara namun sudah terpotong oleh Vio. “Cih kau tak bisa handle bila

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   JANGAN PERGI

    “Sialan kau bajingan tua!!!”Aku mendengar isak tangis Rafael sambil berteriak memaki ayah nya. Aku berjalan ke nakas berniat mengambil minum lalu akan tetapi minuman tersebut habis dan berniat untuk mengambil ke dapur, namun lagi-lagi harus tertahan oleh tangan Rafael. Menatap mata bengkak nya seperti habis di tonjok, ingin ngakak namun kasihan juga.“Jangan pergi!”Oke telingaku sepertinya salah mendengar. Tumben sekali dia menahan tanganku sambil mengatakan jangan pergi. Ayolah Rafael saat ini sangat menggemaskan jika sifat nya seperti ini aku menjadi tak tahan untuk mengarungi nya.“Aku hanya ambil minum, udah habis soalnya,” ucap ku pada nya. Tetapi tetap saja dia hanya menggelengkan kepalanya.“Jangan pergi! Aku takut ayah menyuruh bodyguard nya untuk membawaku.” Hatiku menjadi sangat prihatin pada dirinya. Sebegitu takutnya dia. Akhirnya aku pun mengangguk lalu duduk tepat di hadapannya. Mengus

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   LICIK

    “Demi kesembuhanmu, ikutin saja kemauan tuan Jackson.” Saat ini aku berada di kediaman Rafael, tengah membujuk dirinya agar mau pergi ke luar negeri. Sudah ku bujuk sejak sejam yang lalu namun tetap saja ia menolak. Aku berdiam sebentar lalu menarik nafas dan, “Aku membujuk mu dengan baik tadi namun kau tak mendengarnya, baiklah tak ada cara lain, terpaksa aku harus bicara dengan keras padamu. Hei!!! Pengobatan ini juga demi kesembuhan mu, tolong hargai sedikit orang yang mau membantu mu. Jangan sampai kau merasakan sakit yang lebih parah baru mau mendengarkan kata-kata orang!Kau paham itu, Tuan Rafael Jackson!!!” Hanya dalam sekali tarikan nafas aku mengatakan kata-kata tersebut. Sedangkan Rafael telihat seperti jengah mendengarku, ya tapi bodoamat siapa suruh dia tak mau mengikuti pengobatan ini. “Baiklah-baiklah, cerewet sekali!” Ujarnya dengan suara terdengar kesal. Ku tatap tajam wajahnya membuat dia menggaruk belakang telinga. Melangkah ke ruang

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   UANG KONTRAKAN

    “Ku serahkan semua padamu. Aku percaya!” ASTAGA!!! Rafael ini kenapa tidak lihat situasi sih? Lihat saja sekarang ayahnya menatap ku dengan tatapan jijik. Dikira nya aku ini sampah apa? Ah sudah terlanjur, bisa ku lihat sekarang pria tua ini ingin membuka suara. “Tanpa diijinkan olehnya, kau wajib ikut berobat di luar negeri!” Suara Ayah Rafael kembali terdengar. “Anda tak perlu ikut serta dalam urusanku dengannya!” Rafael kembali berbicara dengan suara tegas. Aku menahan tangan Rafael, memperingatkannya agar tak terbawa emosi. Ditengah perdebatan antara ayah dan anak ini terdengar suara wanita berteriak. “RAFAEL!!!” Suara teriakan dari belakang membuat semua orang mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut. Terlihat seorang wanita dengan balutan pakaian elegan, berambut panjang sebahu bewarna kecoklatan, berlari mendekat kearah Rafael. Memeluk tubuh Rafael dengan erat, tentu saja semua orang kaget kecuali ayahnya Rafael. Dia malah ters

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   KEDOKTER

    Sekarang sudah hari senin, sungguh sangat tak terasa sekali. Padahal aku merasakan baru saja tertidur namun harus kembali bangun untuk pergi kerja. Bangkit dari tempat tidur lalu berjalan kearah kamar mandi. Menatap pantulan diri ini yang masih biasa aja tak ada perubahan di hadapan cermin. Aku menarik nafas dan membuangnya dengan kasar. “Semangat aku pasti bisa!!!” Menyemangati diri sendiri kemudian tersenyum tipis. Mencari pakaian yang akan kugunakan saat pergi bekerja nanti lalu masuk ke bathtub dan mulai merendamkan diri. Sekitar dua puluh menitan aku selesai mandi, sesudah itu berjalan keluar kamar. Melihat Amanda sedang menyiapkan makanan diatas meja, melangkahkan kaki dengan perlahan bermaksud untuk mengejutkan. “Gak bakal kaget!” Seru Amanda padany

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   MAMA

    Keiza membawa dirinya kedalam kamar, dan mengambil selimut yang berada dalam lemari. Keiza memintanya untuk pergi kedokter namun tangan Rafael menahan tangan Keiza yang hendak pergi mengambil sesuatu. Dirinya menggelengkan kepala dengan lemah dan mengatakan bahwa dirinya tak ingin pergi ke dokter. Keiza ingin memberi penjelasan namun lagi-lagi ditahan oleh Rafael."Jangan pergi..." Keiza bisa mendengar suara pelan sebelum Rafael menutup matanya tertidur sambil memegang tangan Keiza. Dirinya meletakan perlahan tangan Rafael dan pergi ke dapur mencari alat untuk kompres demam. Segera membawa keatas dan perlahan memeras kain yang tadi di celupkan kedalam air kompresan. Kemudian meletakan kain tersebut ke kening Rafael. Dirinya mengambil termometer dan mengecek suhu tubuh Rafael dan ternyata suhu nya lumayan tinggi. Dirinya mengambil kain yang ada di keningnya dan mencelupkan kembali kedalam air kompresan dan memakaikannya kembali. Tak te

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   MABUK

    "Kembalilah pulang dan maafkanlah ayah, dirinya merindukanmu dan dia juga menunggumu untuk menyetujui pernikahannya." Wajah Rafael berubah saat mendengar perkataan kakaknya yang mengatakan bahwa ayahnya ingin menikah lagi. Geram dengan hal itu dirinya langsung mengacak rambutnya dan berdiri dengan emosi yang memuncak. Sang kakaknya Railine kaget melihat sikap adiknya kemudian ikut berdiri namun saat dia memegang pundak sang adik, Rafael pergi berlari keluar rumah. Saat ini Rafael sedang berada dalam mobil dan menyetir dengan ugal-ugalan. Tujuannya hanya satu, yaitu pergi ke rumah ayahnya. Tak peduli para pengguna kendaraan lain yang dari tadi mengklaksonnya. Sampailah di sebuah rumah besar, saat memasuki perkarangan rumah dirinya langsung disambut para penjaga-penjaga rumah. Rafael tak mengindahkan semua itu, dirinya hanya fokus berjalan dan menemui ayahnya yang sedang duduk disofa sambil membaca koran. Dirinya langsung berdiri di hadapan sang ayah dan menatap dengan tat

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   SAKIT

    Saat ini Keiza berada di ruangan Pak Andika sedang membicarakan masalah trending di sosial media. Hingga saat ini Rafael masih trending juga yang membuat bingung siapa dalang dibalik semua ini. Pak Andika meminta tolong untuk melacak siapa awal pembuat artikel tersebut, Pak Andika yakin orang dalam lah yang membocorkannya, mungkin karena tak menyukai Rafael. Keiza tak yakin bisa melakukan itu namun dirinya mencoba untuk melakukannya. Keiza melakukan sesuatu di komputer, dirinya melihat sebuah perangkat yang membuat artikel awal namun artikel tersebut telah dihapus sang pemilik, namun bisa menyebar kemana-mana dikarenakan publik telah menyimpan artikel itu. Keiza mengatakan bahwa artikel sang pemilik telah dihapus dan tak bisa mengetahui siapa nama dalang dibalik semua ini. Kemudian dirinya memberitahu bahwa alamat pemilik artikel tersebut telah dia dapat. Bisa dilihat reaksi kaget Pak Andika saat melihat data-data yang dia beri. Kebingannya pun terjawab

DMCA.com Protection Status