Share

MAMA

Author: Bethoven
last update Last Updated: 2021-09-02 12:48:38

   Keiza membawa dirinya kedalam kamar, dan mengambil selimut yang berada dalam lemari. Keiza memintanya untuk pergi kedokter namun tangan Rafael menahan tangan Keiza yang hendak pergi mengambil sesuatu. Dirinya menggelengkan kepala dengan lemah dan mengatakan bahwa dirinya tak ingin pergi ke dokter. Keiza ingin memberi penjelasan namun lagi-lagi ditahan oleh Rafael.

"Jangan pergi..."  Keiza bisa mendengar suara pelan sebelum Rafael menutup matanya tertidur sambil memegang tangan Keiza. Dirinya meletakan perlahan tangan Rafael dan pergi ke dapur mencari alat untuk kompres demam. Segera membawa keatas dan perlahan memeras kain yang tadi di celupkan kedalam air kompresan. Kemudian meletakan kain tersebut ke kening Rafael. Dirinya mengambil termometer dan mengecek suhu tubuh Rafael dan ternyata suhu nya lumayan tinggi.  Dirinya mengambil kain yang ada di keningnya dan mencelupkan kembali kedalam air kompresan dan memakaikannya kembali. Tak terasa dirinya tertidur sambil duduk di sebelah Rafael akibat kelelahan. Namun beberapa jam setelah tidur dirinya mendengar sebuah suara racauan disebelahnya. Membuka mata yang terasa sangat berat dan melihat Rafael yang sedang tertidur dan mungkin lagi bermimpi sehingga menyebabkan Rafael yang memanggil-manggil mamanya. Tunggu-tunggu, Keiza melihat tetesan air mata Rafael. RAFAEL MENANGIS!!! Sebegitu buruknya kah kejadian yang menimpa Rafael sehingga dirinya menangis seperti ini. Dirinya duduk disebelah ranjang dan mengelus-elus kepala Rafael. Dirinya juga menyapu keringat yang berada di pelipis Rafael kemudian mengelus pipi dan juga rahang tegas milik Rafael. Ada rasa sedih melihat kondisi Rafael saat ini namun berbeda lagi jika Rafael sudah sadar, rasanya ingin membanting saja.

Sedikit tenang saat dirinya mengelus Rafael, kemudian dia melihat jam yang ada di dinding sudah menunjukan pukul sebelas malam. Tak mungkin ada taxi yang lewat di jam ini, dirinya memutuskan untuk menjaga Rafael sepanjang malam ini. Dirinya turun kedapur dan melihat isi kulkas dan bahan makanan yang tersedia. Tak banyak bahan makanan dikarenakan rata-rata isinya hanya makanan instan. Huftttt untung masih ada wortel, kentang, daging, dan beberapa bumbu dan rempah lainnya yang bisa dijadikannya sebagi soup. Mulai memotong sayur dan bumbu lainnya kemudian memasukan kedalam panci dan mengaduk-aduknya. Beberapa menit kemudian dia mematikan kompor dan menyajikan soup tersebut kedalam mangkuk. Lalu membawanya keatas. Memeriksa kembali suhu tubuh Rafael yang ternayata masih sama panas seperti diawal. Menyendoki seseuap soup kedalam mulut Rafael. Suapan demi suapan berlangsung. Saat Rafael terbatuk dirinya langsung memberikan minum dengan pelan. Tak sadar waktu sudah hampir pukul dua belas lewat. Dirinya segera meletakan mangkuk soup nya keatas nakas yang berada disebelahnya. Kemudian mematikan lampu kamar dan menghidupkan lampu tidur. Dirinya langsung merebahkan tubuhnya disofa yang tak jauh dari ranjang Rafael dan menutup matanya.

Matahari telah bersinar menandakan hari sudah pagi. Seorang pria menggeliat dari tidurnya lalu membuka matanya perlahan. Melihat seluruh isi kamarnya dan terfokus pada seseorang yang tidur di sofa. Seseorang tersebut tak lain ialah Keiza. Dia melangkahkan kakinya mendekat kearah Keiza. Berjongkok dan memperhatikan wajah tenangnya, mendengar dengkuran halus membuatnya tersenyum. Tangannya terangkat dan mengelus pipi itu dengan perlahan. Keiza menggeliat disofa, dengan segera dirinya berhenti mengelus-elus. Ntah apa yang ada dipikarannya saat ini, wajahnya tampak dimajukan secara pelan-pelan. Nyaris kedua wajah itu bersentuhan, Keiza malah terbangun dan membuka matanya. Keduanya sama-sama terdiam, namun beberapa detik Keiza membelakan matanya dan segera bangkit dari sofa. Keduanya sama-sama mendadak menjadi orang bodoh yang tak tau harus ngapain.

"A-anu emm b-beli s-sarapan. Hah iya beli sarapan dulu...." Keiza berucap terbata-bata kemudian keluar dari kamar Rafael. Sedangkan dirinya hanya tersenyum miring dan mengambil ponsel yang berada diatas nakas. Dia melihat ada sebuah mangkuk kosong seperti nya mangkuk itu sudah digunakan. Dia mengingat semalam Keiza berjaga semalaman demi dirinya. Ya walaupun tertidur tapi dirinya tetap merasakan suapan demi suapan yang Keiza berikan padanya. Lalu dirinya mengambil ponsel yang berada diatas nakas juga. Membuka media sosial dan melihat namanya menjadi topik tending hari ini. Awalnya dia senang karena jarang sekali menjadi trending akan tetapi semuanya berubah, emosinya tersulut saat melihat penyebab trending dirinya karena akun seseorang yang menyebarkan semua keburukan tentang dirinya. Segera dia menghubungi Keiza dan terangkat tetapi saat ingin berbicara, suaranya tak keluar. Terasa sangat sakit saat dipaksakan. Tanpa memutuskan sambungan telepon dirinya membanting ponsel ke lantai kemudian membanting semua benda yang ada disisinya.

Keiza saat ini berada disebuah kedai makan, membeli sarapan. Namun ada telepon dari Rafael dirinya segera mengangkat panggilan tersebut tetapi tak ada suara yang terdengar. Dia berpikir tak mungkin Rafael gabut seperti ini, saat ingin mematikan sambungan dirinya mendengar suara bantingan. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi pikirnya. Dengan cepat dia meminta tolong untuk penjaga kedai mempercepat pesanannya dan segera memberikan uang kemudian berlari ke rumah Rafael. Saat sampai dirinya tak melihat seseorang di lantai bawah, dirinya berlari naik ke lantai atas. Mengatur nafas nya sebelum membuka kamar dan lihatlah sekarang kamar sudah seperti kapal pecah. Barang berserakan dan dia mengedarkan pandangannya keseluruh kamar namun tak menemukan Rafael. Tetapi matanya berhenti pada pintu toilet yang tertutup, berjalan mendekati pintu dan mengetuknya. Tak ada jawaban, ingin mengetuk kembali namun terhenti saat pintu tersebut mulai terbuka. Tampak wajah Rafael yang dingin, dirinya mencoba bertanya namun tak ada balasan yang dirinya dapatkan.

Rafael melihat Keiza yang tampak khawatir dan mendengar pertanyaan Keiza. Namun suaranya yang membuat dirinya tak bisa berbicara. Dia berdehem merilekskan tenggorokannya dan membuka mulut mencoba berbicara.

"Su...su..a...ra" Dia mengatakan satu kata sambil menunjuk kearah tenggorokannya, itupun dia sudah mencoba dengan menahan sakit. Keiza kaget dan mengerti maksud Rafael yang ingin menjelaskan sesuatu namun tertahan oleh suaranya. Keiza kaget saat Rafael merampas ponselnya , dan bingung apa yang sedang dilakukan Rafael terhadap ponselnya. Memicingkan matanya saat Rafael menunjukan sesuatu dari ponselnya. Dirinya mengambil ponsel tersebut dan melihat topik trending mengenai Rafael. Dia melihat akun itu, seoertinya kun samaran. Keiza buru-buru ijin pulang dengan alasan ingin melihat siapa dalang dibalik semua ini. Tetapi tangannya tertahan oleh Rafael, dia melihat Rafael yang membuat kode seperti nya ingin mengatakan tunggu sebentar. Keiza pun menunggu, tangannya ditarik Rafael menuju pada mobil. Keiza berdiri ditempat saat melihat Rafael membukakannya pintu, sedangkan bisa dilihatnya bahwa Rafael menghela nafas dan menodorongnya masuk kedalam mobil. Rafael menatapnya namun dirinya tak menegerti maksud Rafael.

"A....a...ala....mat..." Keiza baru memahami maksud ttapan tadi. Kemudian memberitau alamatnya. Keheningan terjadi di dalam mobil. Dan tak terasa mereka trelah sampai di rumahnya. Keiza pergi kekamar dan menghidupkan komputernya mulai melakukan sesuatu. Rafael datang ke kamarnya, dan melihat Keiza tampak serius dengan komputernya. Waktu terus berputar dan Keiza berteriak. 

"Farrel! Farrel dalang semua ini." Keiza memberitahu siapa pemilik akun yang membocorkan semua hal buruk, tak mungkin orang luar yang melakukan sudah pasti orang dalam yang mengetahui semua rahasia perusahaan. Rafael yang mendengar itu langsung mengepalkan tangannya dan meninju ke tembok. Keiza bangkit dari duduknya , menghampiri Rafael dan menenangkannya. Keiza teringat oleh suara Rafael yang hilang, dia menatap Rafael dan meminta agar Rafael kedokter. Awalnya Rafael tak mau namun Keiza mengancam akan menlpon Railline jika tak mau ke dokter. Rafael pun bereaksi geram namun menahannya dan menampilkan senyum paksaan. 

Related chapters

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   KEDOKTER

    Sekarang sudah hari senin, sungguh sangat tak terasa sekali. Padahal aku merasakan baru saja tertidur namun harus kembali bangun untuk pergi kerja. Bangkit dari tempat tidur lalu berjalan kearah kamar mandi. Menatap pantulan diri ini yang masih biasa aja tak ada perubahan di hadapan cermin. Aku menarik nafas dan membuangnya dengan kasar. “Semangat aku pasti bisa!!!” Menyemangati diri sendiri kemudian tersenyum tipis. Mencari pakaian yang akan kugunakan saat pergi bekerja nanti lalu masuk ke bathtub dan mulai merendamkan diri. Sekitar dua puluh menitan aku selesai mandi, sesudah itu berjalan keluar kamar. Melihat Amanda sedang menyiapkan makanan diatas meja, melangkahkan kaki dengan perlahan bermaksud untuk mengejutkan. “Gak bakal kaget!” Seru Amanda padany

    Last Updated : 2021-09-15
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   UANG KONTRAKAN

    “Ku serahkan semua padamu. Aku percaya!” ASTAGA!!! Rafael ini kenapa tidak lihat situasi sih? Lihat saja sekarang ayahnya menatap ku dengan tatapan jijik. Dikira nya aku ini sampah apa? Ah sudah terlanjur, bisa ku lihat sekarang pria tua ini ingin membuka suara. “Tanpa diijinkan olehnya, kau wajib ikut berobat di luar negeri!” Suara Ayah Rafael kembali terdengar. “Anda tak perlu ikut serta dalam urusanku dengannya!” Rafael kembali berbicara dengan suara tegas. Aku menahan tangan Rafael, memperingatkannya agar tak terbawa emosi. Ditengah perdebatan antara ayah dan anak ini terdengar suara wanita berteriak. “RAFAEL!!!” Suara teriakan dari belakang membuat semua orang mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut. Terlihat seorang wanita dengan balutan pakaian elegan, berambut panjang sebahu bewarna kecoklatan, berlari mendekat kearah Rafael. Memeluk tubuh Rafael dengan erat, tentu saja semua orang kaget kecuali ayahnya Rafael. Dia malah ters

    Last Updated : 2021-09-15
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   LICIK

    “Demi kesembuhanmu, ikutin saja kemauan tuan Jackson.” Saat ini aku berada di kediaman Rafael, tengah membujuk dirinya agar mau pergi ke luar negeri. Sudah ku bujuk sejak sejam yang lalu namun tetap saja ia menolak. Aku berdiam sebentar lalu menarik nafas dan, “Aku membujuk mu dengan baik tadi namun kau tak mendengarnya, baiklah tak ada cara lain, terpaksa aku harus bicara dengan keras padamu. Hei!!! Pengobatan ini juga demi kesembuhan mu, tolong hargai sedikit orang yang mau membantu mu. Jangan sampai kau merasakan sakit yang lebih parah baru mau mendengarkan kata-kata orang!Kau paham itu, Tuan Rafael Jackson!!!” Hanya dalam sekali tarikan nafas aku mengatakan kata-kata tersebut. Sedangkan Rafael telihat seperti jengah mendengarku, ya tapi bodoamat siapa suruh dia tak mau mengikuti pengobatan ini. “Baiklah-baiklah, cerewet sekali!” Ujarnya dengan suara terdengar kesal. Ku tatap tajam wajahnya membuat dia menggaruk belakang telinga. Melangkah ke ruang

    Last Updated : 2021-09-17
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   JANGAN PERGI

    “Sialan kau bajingan tua!!!”Aku mendengar isak tangis Rafael sambil berteriak memaki ayah nya. Aku berjalan ke nakas berniat mengambil minum lalu akan tetapi minuman tersebut habis dan berniat untuk mengambil ke dapur, namun lagi-lagi harus tertahan oleh tangan Rafael. Menatap mata bengkak nya seperti habis di tonjok, ingin ngakak namun kasihan juga.“Jangan pergi!”Oke telingaku sepertinya salah mendengar. Tumben sekali dia menahan tanganku sambil mengatakan jangan pergi. Ayolah Rafael saat ini sangat menggemaskan jika sifat nya seperti ini aku menjadi tak tahan untuk mengarungi nya.“Aku hanya ambil minum, udah habis soalnya,” ucap ku pada nya. Tetapi tetap saja dia hanya menggelengkan kepalanya.“Jangan pergi! Aku takut ayah menyuruh bodyguard nya untuk membawaku.” Hatiku menjadi sangat prihatin pada dirinya. Sebegitu takutnya dia. Akhirnya aku pun mengangguk lalu duduk tepat di hadapannya. Mengus

    Last Updated : 2021-09-18
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   PHOTOSHOOT

    Saat ini aku sedang berada di ruang rapat bersama Pak Andika dengan staf lainnya. Kami sedang menunggu Nyonya Clara selaku direktur perusahaan ini, oh ya Nyonya Clara ternyata istri dari Pak Andika. Hingga lima belas menit kami menunggu terdengarlah suara ketukan pintu. “Maafkan aku hari ini telat,” ucap Nyonya Clara. Lalu dia berjalan ke tempatnya. Tampak rapat sudah mulai. Pak Andika menjelaskan kerugian perusahaan bulan ini sangat lah besar dari bulan sebelum-sebelumnya. Di pertengahan rapat, Pak Andika mengatakan sebuah brand ingin melakukan kontrak dengan Rafael. “Maaf pak, tapi menurut saya kondisi Rafael belum bisa untuk bekerja.” Aku memberi alasan pada Pak Andika. Ya memang sedang ada kerugian, tapi setidaknya pakai hati juga lah untuk mencari solusi permasalahannya. “Brand ini bisa menutupi paling tidak 75% dari kerugian kita!” “Tapi pak-“ Belum sempat aku lanjut berbicara namun sudah terpotong oleh Vio. “Cih kau tak bisa handle bila

    Last Updated : 2021-09-19
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   BERSAMA SAM

    Suara merdu Sam terdengar indah di telingaku. Ya saat ini aku tengah berada di bar Sam biasanya berada. Tersenyum saat Sam menatap ku. Ya aku tau Sam akan ikut bernanyi di acara besar yang telah dipersiapkan oleh perusahaan. Lagu pun telah selesai di nyanyikan, Sam datang mendekat. “Keiza? Ada gerangan apa kau kemari?” Astaga suara nya yang lembut membuat ku ingin melayang saja. “Apakah harus ada alasan untuk datang ke bar ini?” Tanyaku padahal hanyalah candaan namun terlihat wajah Sam seperti tak enak mengatakan pertanyaan tadi. “Aku bercanda Sam,” ucapku diakhiri dengan tawa kecil. “Kau sudah mempersiapkan dirimu Sam?” Tanyaku dan dia mengangguk. “Kau tahu Kei, aku merasa gugup. Pati acara nya besok akan banyak orang ya?” “Tentu, dan juga besok akan ditayang kan di beberapa media. Kau sungguh hebat Sam!!” Aku mengatakan nya dengan antusias. “Kei, mau kah kau membantuku dalam mengurus semua hal ini? Eum maksud ku-“ Sebel

    Last Updated : 2021-09-20
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   MENYEBALKAN

    Sejak dua hari yang lalu, seorang gadis berparas cantik tengah serius menatap layar laptop yang berada di pangkuannya. Jari lentik yang begitu lincah mengetik dan scroll semua web lowongan pekerjaan kemudian matanya yang teliti melihat informasi dari setiap artikel. Hingga jarinya berhenti scroll. Pandangan tertuju pada satu nama, yaitu RAFAEL JACKSON.Dia mengenal nama itu, seorang pria yang menyebalkan menurutnya. Dia membaca biodata mengenai semua pria tersebut. Ternyata Rafael adalah pria yang dulu bersamanya mengikuti kontes bernyanyi. Akan tetapi sekarang sudah menjadi seorang penyanyi terkenal. Dia kembali mengingat bagaimana dirinya mengenal Rafael. Pada saat itu sedang ada kompetisi menyanyi namun dia harus kalah diawal dan pada hari yang sama, Rafael menertawakan kekalahan dirinya. Sejak saat itulah dia tak begitu menyukai sifat Rafael. Kemudian dia melihat sebuah nama perusahaan yang menaungi Rafael dan men

    Last Updated : 2021-08-27
  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   ASISTEN

    "RAFAEL!!!" Suara tersebut membuat Rafael dan Andika menolehkan wajah mereka kearah sumber suara. Benar saja ternyata suara tersebut berasal dari sang ayah. Rafael menatap kedatangan sang ayah dengan malas tanpa menunjukan minat sedikit pun. Ayah Rafael berdiri di depannya dan menatap tajam, kemudian memberikan map yang tak tahu apa isi nya. Tingkat keingin tahu Rafael sangat tinggi. Dirinya mengambil map tersebut kemudian membaca nya. Namun wajahnya berubah menjadi datar saat mengetahui isi map tersebut tak jauh dari kata bisnis. Dia membenci bisnis, ada hal yang membuat dirinya begitu membenci bisnis. Rafael berdiri kemudian menyapu rambutnya yang telah jatuh dan mengenai wajah. Sebentar menatap wajah ayahnya dengan dingin setelah itu melemparkan map tersebut kelantai. Malas meladeni, Rafael berbalik arah ingin pergi meninggalkan ruangan tersebut. Namun langkahnya tertahan oleh tangan sang ayah yang memegang pundaknya. Rafael langsung menghempaskan tangan tersebut

    Last Updated : 2021-08-28

Latest chapter

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   BERSAMA SAM

    Suara merdu Sam terdengar indah di telingaku. Ya saat ini aku tengah berada di bar Sam biasanya berada. Tersenyum saat Sam menatap ku. Ya aku tau Sam akan ikut bernanyi di acara besar yang telah dipersiapkan oleh perusahaan. Lagu pun telah selesai di nyanyikan, Sam datang mendekat. “Keiza? Ada gerangan apa kau kemari?” Astaga suara nya yang lembut membuat ku ingin melayang saja. “Apakah harus ada alasan untuk datang ke bar ini?” Tanyaku padahal hanyalah candaan namun terlihat wajah Sam seperti tak enak mengatakan pertanyaan tadi. “Aku bercanda Sam,” ucapku diakhiri dengan tawa kecil. “Kau sudah mempersiapkan dirimu Sam?” Tanyaku dan dia mengangguk. “Kau tahu Kei, aku merasa gugup. Pati acara nya besok akan banyak orang ya?” “Tentu, dan juga besok akan ditayang kan di beberapa media. Kau sungguh hebat Sam!!” Aku mengatakan nya dengan antusias. “Kei, mau kah kau membantuku dalam mengurus semua hal ini? Eum maksud ku-“ Sebel

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   PHOTOSHOOT

    Saat ini aku sedang berada di ruang rapat bersama Pak Andika dengan staf lainnya. Kami sedang menunggu Nyonya Clara selaku direktur perusahaan ini, oh ya Nyonya Clara ternyata istri dari Pak Andika. Hingga lima belas menit kami menunggu terdengarlah suara ketukan pintu. “Maafkan aku hari ini telat,” ucap Nyonya Clara. Lalu dia berjalan ke tempatnya. Tampak rapat sudah mulai. Pak Andika menjelaskan kerugian perusahaan bulan ini sangat lah besar dari bulan sebelum-sebelumnya. Di pertengahan rapat, Pak Andika mengatakan sebuah brand ingin melakukan kontrak dengan Rafael. “Maaf pak, tapi menurut saya kondisi Rafael belum bisa untuk bekerja.” Aku memberi alasan pada Pak Andika. Ya memang sedang ada kerugian, tapi setidaknya pakai hati juga lah untuk mencari solusi permasalahannya. “Brand ini bisa menutupi paling tidak 75% dari kerugian kita!” “Tapi pak-“ Belum sempat aku lanjut berbicara namun sudah terpotong oleh Vio. “Cih kau tak bisa handle bila

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   JANGAN PERGI

    “Sialan kau bajingan tua!!!”Aku mendengar isak tangis Rafael sambil berteriak memaki ayah nya. Aku berjalan ke nakas berniat mengambil minum lalu akan tetapi minuman tersebut habis dan berniat untuk mengambil ke dapur, namun lagi-lagi harus tertahan oleh tangan Rafael. Menatap mata bengkak nya seperti habis di tonjok, ingin ngakak namun kasihan juga.“Jangan pergi!”Oke telingaku sepertinya salah mendengar. Tumben sekali dia menahan tanganku sambil mengatakan jangan pergi. Ayolah Rafael saat ini sangat menggemaskan jika sifat nya seperti ini aku menjadi tak tahan untuk mengarungi nya.“Aku hanya ambil minum, udah habis soalnya,” ucap ku pada nya. Tetapi tetap saja dia hanya menggelengkan kepalanya.“Jangan pergi! Aku takut ayah menyuruh bodyguard nya untuk membawaku.” Hatiku menjadi sangat prihatin pada dirinya. Sebegitu takutnya dia. Akhirnya aku pun mengangguk lalu duduk tepat di hadapannya. Mengus

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   LICIK

    “Demi kesembuhanmu, ikutin saja kemauan tuan Jackson.” Saat ini aku berada di kediaman Rafael, tengah membujuk dirinya agar mau pergi ke luar negeri. Sudah ku bujuk sejak sejam yang lalu namun tetap saja ia menolak. Aku berdiam sebentar lalu menarik nafas dan, “Aku membujuk mu dengan baik tadi namun kau tak mendengarnya, baiklah tak ada cara lain, terpaksa aku harus bicara dengan keras padamu. Hei!!! Pengobatan ini juga demi kesembuhan mu, tolong hargai sedikit orang yang mau membantu mu. Jangan sampai kau merasakan sakit yang lebih parah baru mau mendengarkan kata-kata orang!Kau paham itu, Tuan Rafael Jackson!!!” Hanya dalam sekali tarikan nafas aku mengatakan kata-kata tersebut. Sedangkan Rafael telihat seperti jengah mendengarku, ya tapi bodoamat siapa suruh dia tak mau mengikuti pengobatan ini. “Baiklah-baiklah, cerewet sekali!” Ujarnya dengan suara terdengar kesal. Ku tatap tajam wajahnya membuat dia menggaruk belakang telinga. Melangkah ke ruang

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   UANG KONTRAKAN

    “Ku serahkan semua padamu. Aku percaya!” ASTAGA!!! Rafael ini kenapa tidak lihat situasi sih? Lihat saja sekarang ayahnya menatap ku dengan tatapan jijik. Dikira nya aku ini sampah apa? Ah sudah terlanjur, bisa ku lihat sekarang pria tua ini ingin membuka suara. “Tanpa diijinkan olehnya, kau wajib ikut berobat di luar negeri!” Suara Ayah Rafael kembali terdengar. “Anda tak perlu ikut serta dalam urusanku dengannya!” Rafael kembali berbicara dengan suara tegas. Aku menahan tangan Rafael, memperingatkannya agar tak terbawa emosi. Ditengah perdebatan antara ayah dan anak ini terdengar suara wanita berteriak. “RAFAEL!!!” Suara teriakan dari belakang membuat semua orang mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut. Terlihat seorang wanita dengan balutan pakaian elegan, berambut panjang sebahu bewarna kecoklatan, berlari mendekat kearah Rafael. Memeluk tubuh Rafael dengan erat, tentu saja semua orang kaget kecuali ayahnya Rafael. Dia malah ters

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   KEDOKTER

    Sekarang sudah hari senin, sungguh sangat tak terasa sekali. Padahal aku merasakan baru saja tertidur namun harus kembali bangun untuk pergi kerja. Bangkit dari tempat tidur lalu berjalan kearah kamar mandi. Menatap pantulan diri ini yang masih biasa aja tak ada perubahan di hadapan cermin. Aku menarik nafas dan membuangnya dengan kasar. “Semangat aku pasti bisa!!!” Menyemangati diri sendiri kemudian tersenyum tipis. Mencari pakaian yang akan kugunakan saat pergi bekerja nanti lalu masuk ke bathtub dan mulai merendamkan diri. Sekitar dua puluh menitan aku selesai mandi, sesudah itu berjalan keluar kamar. Melihat Amanda sedang menyiapkan makanan diatas meja, melangkahkan kaki dengan perlahan bermaksud untuk mengejutkan. “Gak bakal kaget!” Seru Amanda padany

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   MAMA

    Keiza membawa dirinya kedalam kamar, dan mengambil selimut yang berada dalam lemari. Keiza memintanya untuk pergi kedokter namun tangan Rafael menahan tangan Keiza yang hendak pergi mengambil sesuatu. Dirinya menggelengkan kepala dengan lemah dan mengatakan bahwa dirinya tak ingin pergi ke dokter. Keiza ingin memberi penjelasan namun lagi-lagi ditahan oleh Rafael."Jangan pergi..." Keiza bisa mendengar suara pelan sebelum Rafael menutup matanya tertidur sambil memegang tangan Keiza. Dirinya meletakan perlahan tangan Rafael dan pergi ke dapur mencari alat untuk kompres demam. Segera membawa keatas dan perlahan memeras kain yang tadi di celupkan kedalam air kompresan. Kemudian meletakan kain tersebut ke kening Rafael. Dirinya mengambil termometer dan mengecek suhu tubuh Rafael dan ternyata suhu nya lumayan tinggi. Dirinya mengambil kain yang ada di keningnya dan mencelupkan kembali kedalam air kompresan dan memakaikannya kembali. Tak te

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   MABUK

    "Kembalilah pulang dan maafkanlah ayah, dirinya merindukanmu dan dia juga menunggumu untuk menyetujui pernikahannya." Wajah Rafael berubah saat mendengar perkataan kakaknya yang mengatakan bahwa ayahnya ingin menikah lagi. Geram dengan hal itu dirinya langsung mengacak rambutnya dan berdiri dengan emosi yang memuncak. Sang kakaknya Railine kaget melihat sikap adiknya kemudian ikut berdiri namun saat dia memegang pundak sang adik, Rafael pergi berlari keluar rumah. Saat ini Rafael sedang berada dalam mobil dan menyetir dengan ugal-ugalan. Tujuannya hanya satu, yaitu pergi ke rumah ayahnya. Tak peduli para pengguna kendaraan lain yang dari tadi mengklaksonnya. Sampailah di sebuah rumah besar, saat memasuki perkarangan rumah dirinya langsung disambut para penjaga-penjaga rumah. Rafael tak mengindahkan semua itu, dirinya hanya fokus berjalan dan menemui ayahnya yang sedang duduk disofa sambil membaca koran. Dirinya langsung berdiri di hadapan sang ayah dan menatap dengan tat

  • MENCINTAIMU PRIA TAMPAN   SAKIT

    Saat ini Keiza berada di ruangan Pak Andika sedang membicarakan masalah trending di sosial media. Hingga saat ini Rafael masih trending juga yang membuat bingung siapa dalang dibalik semua ini. Pak Andika meminta tolong untuk melacak siapa awal pembuat artikel tersebut, Pak Andika yakin orang dalam lah yang membocorkannya, mungkin karena tak menyukai Rafael. Keiza tak yakin bisa melakukan itu namun dirinya mencoba untuk melakukannya. Keiza melakukan sesuatu di komputer, dirinya melihat sebuah perangkat yang membuat artikel awal namun artikel tersebut telah dihapus sang pemilik, namun bisa menyebar kemana-mana dikarenakan publik telah menyimpan artikel itu. Keiza mengatakan bahwa artikel sang pemilik telah dihapus dan tak bisa mengetahui siapa nama dalang dibalik semua ini. Kemudian dirinya memberitahu bahwa alamat pemilik artikel tersebut telah dia dapat. Bisa dilihat reaksi kaget Pak Andika saat melihat data-data yang dia beri. Kebingannya pun terjawab

DMCA.com Protection Status