“Aaaauuuuw…, tolong!”“Tolong kami….”Mata Kafka terbelalak saat dia mendengar teriakan anak buahnya yang ikut dalam reruntuhan tanah pertambangan itu, dan seketika semua gelap diiringi asap tebal yang menghilang. Tanah di seputaran itu seperti mendidih, Kafka tahu kekuatan sihir dalam setiap celah itu sedang mencoba menahan dan melawan serangan Hakya.Brrrukk!Kemudian area tambang itu benar-benar hancur dan seketika bau terbakar yang menyengat, padahal tidak ada api yang membakar tempat itu. Dan ternyata Hakya membakar kekuatan sihir jahat itu dengan ilmunya. Dan tidak ada yang bisa melihat kebakaran itu, namun mereka semua bisa mencium baunya.“Siapa kamu sebenarnya, Hakya?” tanya Kafka dengan bibir yang bergetar, karena dia tidak menyangka kalau Hakya bisa mengalahkan kekuatan jahat itu. Dari semua anggota ilmu hitam, hanya Kafka yang paham asal bau terbakar itu. Dia tahu saat ini kekuatan sihir yang dipasang oleh Ratu Ilmu Hitam sudah lenyap dan tidak bersisa. Sehingga mereka se
"Antarkan mereka ke keluarganya!" ujar Hakya kemudian memerintahkan kepada anggotanya untuk mengantarkan beberapa orang yang masih hidup untuk kembali ke keluarganya."Pengikatnya?" tanya Hofat kemudian, karena mereka melihat kalau semua orang itu masih terikat oleh sihir Hakya. Dan pastinya tidak akan ada yang bisa melepaskannya kecuali Hakya."Kalau begitu tidak jadi, kita kurungkan saja mereka di suatu tempat. Kecuali mertua saya, tolong antarkan dia kembali ke rumahnya dan biarkan pengikatnya disana agar dia tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Hakya lagi.Kafka terbelalak mendengar apa yang dikatakan oleh Hakya. Kalau dia pulang dengan keadaan seperti ini, dia takut Ratu akan mendatanginya dan membunuhnya, sedangkan dia tidak bisa berbuat apa-apa."Lepaskan ikatan kakiku, Hakya!" teriak Kafka dan berusaha untuk memberontak sembari menahan dingin yang terus saja menggerogoti tulang-tulangnya sehingga persendiannya terasa sangat ngilu."Jangan di paksa, talinya sangat tajam. Lihatlah
“Tidak ada seorangpun yang bisa membatalkan perjanjian dengan orang lain. Saya rasa ayah mertua paham akan hal itu,” jawab Hakya sambil tersenyum.“Jangan bertele-tele, saya banyak tahu mengenai istana ilmu hitam,” ujar Kafka lagi.Hakya hanya menggeleng mendengar apa yang dikatakan oleh Kafka. Dia sangat tahu akan bulus mertuanya itu, pastinya mertuanya akan mencari cara agar dia bisa dilepaskan oleh Hakya.“Apa yang bisa kami percaya dengan yang kalian ucapkan? Karena kami sudah sangat biasa dikhianati oleh anak buah ilmu hitam. Bahkan mereka mempengaruhi para pemuda yang ikut latihan bersama kami, dan menjadi pengkhianat. Sayangnya mereka masih kecil sehingga mereka tidak bisa memutuskan kapan waktu yang tepat buat menjalankan aksi,” ujar hakya kemudian.Kafka hanya menunduk, karena dia tahu ada beberapa anak yang katanya ikut berlatih di kaki bukit tunggal mereka jadikan umpan sebagai informan untuk Ratu Ilmu Hitam. Namun, Kafka tidak tahu kalau guru mereka adalah Hakya, menantuny
“Tapi, anggota kita sepertinya butuh istirahat, Guru,” ujar Hofat memberikan masukannya.Hakya melihat ke arah para anggotanya yang tampaknya sangat kelelahan setelah bertarung dengan ribuan anggota ilmu hitam.Akhirnya Hakya hanya bisa menganggukkan kepalanya dan dia tidak akan menyiksa anggotanya seperti ini. Dia paham kalau dia memiliki anggota yang terbatas, untuk menambah anggota itu juga tidak memungkinkan. Mereka tidak bisa menunda dalam waktu yang terlalu lama menyerang istana.“Kita kembali ke kaki bukit dan beristirahat sebanyak waktu yang dibutuhkan. Tapi, kita jangan terlalu lama. Dan minta tolong kepada orang-orang yang baru saja di bebaskan dari tambang itu untuk tidak menceritakan semuanya sampai kita menyerang istana ilmu hitam. Karena kita tidak mau rencana kita gagal hanya karena mereka yang tidak bisa menahan kebahagiaannya.”Hakya kembali memberikan perintah kepada para anggotanya itu, dan mereka kembali ke kaki bukit dengan semangat meskipun tubuh mereka sangat le
“Semua siap?” tanya Hakya saat semua anggota pelatihan berbaris dengan rapi untuk menerima ilmu yang terakhir yang akan diajarkan oleh Hakya.Mereka sudah memutuskan akan menyerang istana kekuasaan ilmu hitam dua hari lagi. Dan sambil berlatih tipis juga istirahat yang cukup untuk menjaga stamina mereka nantinya,Hakya dan yang lainnya paham, mereka akan bekerja lebih keras saat menyerang istana, karena pastinya penjaga istana ada ribuan bahkan tidak terhitung dan juga berbentuk berbagai macam, manusia ataupun iblis.Dan juga kekuatan sihir pastinya akan sangat kuat di istana. Apalagi saat ini rumor mengenai kemenangan mereka menutup pertambangan itu sudah tidak bisa disembunyikan lagi. Bahkan menurut salah satu informan Hakya, kalau saat ini anak buah ilmu hitam semakin sering mondar mandir mereka sedang mencari beberapa orang yang menjadi tahanan Hakya dan timnya.Hakya tidak khawatir, karena mereka tidak akan bisa menemukan mereka. Di seluruh penjagaannya Hakya sudah meletakkan es
Ciaaat!Whust! Wuuuuuuussst!Angin itu bertiup semakin kencang, pohon-pohon di pinggir bukit itu tampak meliuk-liuk dengan kencang. Meskipun jauh dari tempat lapangan latihan, namun angin dan baunya sangat menyengat."Mereka mengepung bukit ini, tapi merek tidak bisa masuk karena sudah diperkuat penjagaannya. Mereka pastinya sengaja menyerang kita terlebih dahulu. Mereka ingin mempermainkan kita dan akan membuat kita kelelahan," ujar Hakya kepada seluruh anggotanya."Terus, apa yang bisa kita lakukan?" tanya Hofat."Terpaksa rencana kita majukan. Kita akan kalahkan mereka saat ini, dan setelah ini kita menyerang ke istana. Bagaimana, kalian siap?" tanya Hakya kepada semua muridnya itu.Hakya tahu saat ini mereka tidak memiliki waktu lagi. Mereka harus memajukan rencana awal karena pastinya kalau mereka menunggu besok, para iblis itu akan terus berdatangan. Dan kesempatan mereka menyerang istana ilmu hitam akan hilang. Akhirnya Ratu dan para pengikut yang lainnya memiliki kesempatan u
Bruuuk!!"Aaaarrght!"Tubuh iblis yang mengaku sebagai iblis terkuat itu ambruk ke tanah. Diiringi dengan lolongan panjang kesakitan, tubuh itu tiba-tiba terbakar. Dan abunya beterbangan tertiup angin.Melihat iblis terkuat itu kalah melawan Hakya, para pengikutnya yang lain ketakutan dan berusaha untuk kabur. Mereka tahu bakal kalah dan mati, sehingga berlarian mundur ke belakang untuk meninggalkan bukit tunggal itu."Mau kemana kalian? Tidak ada yang boleh pergi dalam keadaan hidup!" teriak Hakya sembari mengeluarkan tali cahaya dengan sangat cepat dan melemparkan ke arah mereka.Uwwwing!Buk! Buk!Satu persatu terjatuh karena tali yang mengikat kali mereka, sehingga mereka tidak bisa kabur.Anggota yang lainnya segera mengumpulkan mereka di sebuah lingkaran yang sudah dibuatkan Hakya.Namun, kali ini Hakya tidak akan membiarkan mereka hidup. Karena mereka adalah iblis yang jahat dan harus di musnahkan."Ada yang lolos?" tanya Hakya saat melihat sekumpulan iblis dengan berbagai ben
“Satu!”“Dua!”“Tiga!”“Seraang!”Hakya memberikan aba-aba kepada semua anggotanya saat mereka sudah tiba di depan istana ilmu hitam. Mereka akhirnya sudah tiba di istana itu dengan aman berkat bantuan pak Danto yang menunjukkan jalan yang aman kepada mereka.Dan sebelum meminta kepada para anggota untuk menyerang, Hakya juga sudah membatasi istana itu seperti dia membatasi area pertambangan. Agar tidak ada seorangpun yang bisa kabur dari tempat itu.“Semua sudah aman, mereka akan kita habisi dengan tuntas. Termasuk Ratu dan pangeran, jangan sampai mereka kabur dari istana!”“Dan pak Danto, tunjukkan kepada saya dimana kediaman Ratu, karena saya yang akan bertanggung jawab untuk melenyapkan Ratu,” ujar Hakya meminta kepada pak Danto agar membantunya menunjukkan dimana tempat tinggal Ratu.Hakya tidak akan membiarkan Ratu berhasil kabur dari tempat itu. Dan dia tidak akan membiarkan orang seperti Ratu untuk hidup dan menikmati kehidupannya dengan memanfaatkan manusia lainnya.“Kamu lew