“Tidak ada seorangpun yang bisa membatalkan perjanjian dengan orang lain. Saya rasa ayah mertua paham akan hal itu,” jawab Hakya sambil tersenyum.“Jangan bertele-tele, saya banyak tahu mengenai istana ilmu hitam,” ujar Kafka lagi.Hakya hanya menggeleng mendengar apa yang dikatakan oleh Kafka. Dia sangat tahu akan bulus mertuanya itu, pastinya mertuanya akan mencari cara agar dia bisa dilepaskan oleh Hakya.“Apa yang bisa kami percaya dengan yang kalian ucapkan? Karena kami sudah sangat biasa dikhianati oleh anak buah ilmu hitam. Bahkan mereka mempengaruhi para pemuda yang ikut latihan bersama kami, dan menjadi pengkhianat. Sayangnya mereka masih kecil sehingga mereka tidak bisa memutuskan kapan waktu yang tepat buat menjalankan aksi,” ujar hakya kemudian.Kafka hanya menunduk, karena dia tahu ada beberapa anak yang katanya ikut berlatih di kaki bukit tunggal mereka jadikan umpan sebagai informan untuk Ratu Ilmu Hitam. Namun, Kafka tidak tahu kalau guru mereka adalah Hakya, menantuny
“Tapi, anggota kita sepertinya butuh istirahat, Guru,” ujar Hofat memberikan masukannya.Hakya melihat ke arah para anggotanya yang tampaknya sangat kelelahan setelah bertarung dengan ribuan anggota ilmu hitam.Akhirnya Hakya hanya bisa menganggukkan kepalanya dan dia tidak akan menyiksa anggotanya seperti ini. Dia paham kalau dia memiliki anggota yang terbatas, untuk menambah anggota itu juga tidak memungkinkan. Mereka tidak bisa menunda dalam waktu yang terlalu lama menyerang istana.“Kita kembali ke kaki bukit dan beristirahat sebanyak waktu yang dibutuhkan. Tapi, kita jangan terlalu lama. Dan minta tolong kepada orang-orang yang baru saja di bebaskan dari tambang itu untuk tidak menceritakan semuanya sampai kita menyerang istana ilmu hitam. Karena kita tidak mau rencana kita gagal hanya karena mereka yang tidak bisa menahan kebahagiaannya.”Hakya kembali memberikan perintah kepada para anggotanya itu, dan mereka kembali ke kaki bukit dengan semangat meskipun tubuh mereka sangat le
“Semua siap?” tanya Hakya saat semua anggota pelatihan berbaris dengan rapi untuk menerima ilmu yang terakhir yang akan diajarkan oleh Hakya.Mereka sudah memutuskan akan menyerang istana kekuasaan ilmu hitam dua hari lagi. Dan sambil berlatih tipis juga istirahat yang cukup untuk menjaga stamina mereka nantinya,Hakya dan yang lainnya paham, mereka akan bekerja lebih keras saat menyerang istana, karena pastinya penjaga istana ada ribuan bahkan tidak terhitung dan juga berbentuk berbagai macam, manusia ataupun iblis.Dan juga kekuatan sihir pastinya akan sangat kuat di istana. Apalagi saat ini rumor mengenai kemenangan mereka menutup pertambangan itu sudah tidak bisa disembunyikan lagi. Bahkan menurut salah satu informan Hakya, kalau saat ini anak buah ilmu hitam semakin sering mondar mandir mereka sedang mencari beberapa orang yang menjadi tahanan Hakya dan timnya.Hakya tidak khawatir, karena mereka tidak akan bisa menemukan mereka. Di seluruh penjagaannya Hakya sudah meletakkan es
Ciaaat!Whust! Wuuuuuuussst!Angin itu bertiup semakin kencang, pohon-pohon di pinggir bukit itu tampak meliuk-liuk dengan kencang. Meskipun jauh dari tempat lapangan latihan, namun angin dan baunya sangat menyengat."Mereka mengepung bukit ini, tapi merek tidak bisa masuk karena sudah diperkuat penjagaannya. Mereka pastinya sengaja menyerang kita terlebih dahulu. Mereka ingin mempermainkan kita dan akan membuat kita kelelahan," ujar Hakya kepada seluruh anggotanya."Terus, apa yang bisa kita lakukan?" tanya Hofat."Terpaksa rencana kita majukan. Kita akan kalahkan mereka saat ini, dan setelah ini kita menyerang ke istana. Bagaimana, kalian siap?" tanya Hakya kepada semua muridnya itu.Hakya tahu saat ini mereka tidak memiliki waktu lagi. Mereka harus memajukan rencana awal karena pastinya kalau mereka menunggu besok, para iblis itu akan terus berdatangan. Dan kesempatan mereka menyerang istana ilmu hitam akan hilang. Akhirnya Ratu dan para pengikut yang lainnya memiliki kesempatan u
Bruuuk!!"Aaaarrght!"Tubuh iblis yang mengaku sebagai iblis terkuat itu ambruk ke tanah. Diiringi dengan lolongan panjang kesakitan, tubuh itu tiba-tiba terbakar. Dan abunya beterbangan tertiup angin.Melihat iblis terkuat itu kalah melawan Hakya, para pengikutnya yang lain ketakutan dan berusaha untuk kabur. Mereka tahu bakal kalah dan mati, sehingga berlarian mundur ke belakang untuk meninggalkan bukit tunggal itu."Mau kemana kalian? Tidak ada yang boleh pergi dalam keadaan hidup!" teriak Hakya sembari mengeluarkan tali cahaya dengan sangat cepat dan melemparkan ke arah mereka.Uwwwing!Buk! Buk!Satu persatu terjatuh karena tali yang mengikat kali mereka, sehingga mereka tidak bisa kabur.Anggota yang lainnya segera mengumpulkan mereka di sebuah lingkaran yang sudah dibuatkan Hakya.Namun, kali ini Hakya tidak akan membiarkan mereka hidup. Karena mereka adalah iblis yang jahat dan harus di musnahkan."Ada yang lolos?" tanya Hakya saat melihat sekumpulan iblis dengan berbagai ben
“Satu!”“Dua!”“Tiga!”“Seraang!”Hakya memberikan aba-aba kepada semua anggotanya saat mereka sudah tiba di depan istana ilmu hitam. Mereka akhirnya sudah tiba di istana itu dengan aman berkat bantuan pak Danto yang menunjukkan jalan yang aman kepada mereka.Dan sebelum meminta kepada para anggota untuk menyerang, Hakya juga sudah membatasi istana itu seperti dia membatasi area pertambangan. Agar tidak ada seorangpun yang bisa kabur dari tempat itu.“Semua sudah aman, mereka akan kita habisi dengan tuntas. Termasuk Ratu dan pangeran, jangan sampai mereka kabur dari istana!”“Dan pak Danto, tunjukkan kepada saya dimana kediaman Ratu, karena saya yang akan bertanggung jawab untuk melenyapkan Ratu,” ujar Hakya meminta kepada pak Danto agar membantunya menunjukkan dimana tempat tinggal Ratu.Hakya tidak akan membiarkan Ratu berhasil kabur dari tempat itu. Dan dia tidak akan membiarkan orang seperti Ratu untuk hidup dan menikmati kehidupannya dengan memanfaatkan manusia lainnya.“Kamu lew
"Apa yang kau lakukan?!"Terdengar suara menggema dari dalam ruangan itu dan terlihat seorang perempuan berjalan dengan anggun, kemudian mengeluarkan jurusnya dan menahan batu es itu agar tidak masuk ke dalam mulut naga.Hakya tersenyum, akhirnya dia berhasil membuat Ratu keluar dari sarangnya. Dan sepertinya dia didampingi oleh Pangeran yang berjalan di sisinya."Akhirnya keduanya langsung menunjukkan batang hidungnya," gumam Hakya dalam hatinya. Sementara itu Hakya terus mendorong batu es itu dengan sedikit santai, namun tampak Ratu cukup sibuk menepis batu es itu. Dan entah mengapa bisa Ratu begitu sayang dengan Naga itu.Ciaaat!Ratu mengeluarkan jurus api dan menyerang ke adah Hakya. Bola api yang begitu besar menggelinding dan membuat goncangan kembali terjadi di seluruh istana itu.Hakya mengumpulkan energinya dan menangkap bola api itu dengan kekuatan es nya dan menyimpannya dalam sebuah perangkap."Itu hanya permulaan!" ujar Ratu kesal saat melihat Hakya menangkap bola api t
"Jangan biarkan dia keluar dari tempat ini dengan hidup-hidup!" teriak Ratu lagi."Hahaha…, justru itu adalah kata-kata yang tepat buat Kalian! Karena saya tidak akan membiarkan satupun makhluk pengikutmu hidup!" jawab Hakya."Sombong sekali! Apa kalian tidak sadar dimana tempat kalian saat ini? Kalian berada di istana kami yani dipenuhi dengan sihir dan penjaga tak kasat mata!" Ratu tidak mau kalah dengan Hakya.Dan wajar kalau Ratu merasa sombong dan percaya diri. Karena memang dia yang paling tahu seluk beluk istananya, dia yakin dengan jumlah pasukan yang Hakya bawa, maka Hakya tidak akan bisa mengalahkan mereka. Apalagi kalau Ratu Ilmu Hitam melihat kalau semua anggota Hakya memiliki energi yang biasa saja, berbeda dengan semua anak buahnya yang memiliki energi yang kuat dan ilmu yang tiada tanding. Bahkan anak buahnya kebanyakan berasal dari bangsa iblis.Namun, satu hal yang mengganggu pikiran Ratu adalah Hakya. Karena Hakya memiliki energi yang sangat kuat dan berbahaya. Apala