Share

Ada Ammar

"Terima kasih sudah susah payah merawat ku," ucap Alan dengan tulus.

"Gak usah begitu, justru aku meminta maaf karena semua masalah yang ada padamu itu karena aku," ucap Amalia merendah.

"Kamu gak pernah salah, aku yang salah," jawab Alan tak merasa menyesal.

"Kamu jadi kritis karena aku," pekik Amalia berliang air mata lalu segera diusap secara kasar.

"Jangan bicara seperti itu karena aku gak suka, semua sudah menjadi takdir yang di atas," ucap Alan yang sangat ingin mengusap air mata orang tercintanya namun tak bisa. Tangan kanan memegang sebuah alat untuk mengecek darah tinggi, jantung dan lain sebagainya.

"Aku menyesal, aku sungguh menyesal, andai aku tidak melakukan hal bo-doh sudah pasti tak akan ada kejadian ini," pekik Amalia yang sudah tak bisa menyembunyikan rasa sedih di hatinya.

Tanpa Amalia juga Alan sadari, ada seseorang yang kini tengah berjalan masuk ke ruang ranap Alan.

Amalia mengecek siapa orang itu yang langsung saja membuat Amalia merasa kaget. Orang itu m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status