Ketika kamu menghilang aku kehilangan arah tujuan. Tidak akan berhenti aku mencari sampai kamu pulang. Bagaimana rasanya kehilangan orang yang di cintai? Bagaimana rasanya ditinggalkan oleh orang yang disayang?
ดูเพิ่มเติม"Aaaa...Tidaakkk." Yasmine berteriak histeris. Kepalanya berdenyut tak tertahankan, pandangannya mengabur. Seketika ia ambruk dalam pelukan Ibra.Peluh bercucuran dari dahi Ibra, ia menatap bingung Yasmine yang sedang berada dalam pangkuannya. Pemuda itu tidak tau sedikutpun tentang P3K, pertolongan pertama pada kecelakaan. Yang ia lakukan hanya menggoyang-goyangkan tubuh Yasmine supaya Yasmine tersadar dari pingsannya dan itu sudah dilakukan Ibra dari sepuluh menit uang lalu. Sementara ia tidak bisa melakukan apapun, bahkan untuk berteriak minta tolongpun rasanya sia-sia.Ibra mendekatkan indra pendengarannya ke tubuh Yasmine, memeriksa detak jantung perempuan itu.Apakah ia masih hidup?
Terdengar suara kunci pintu dibuka. Keduanya kaget dan merapat ke dinding. Pintu dibuka, Andi masuk dengan wajah angkuh mendekat ke arah Ibra dan Yasmine.Andi mengernyitkan kening seraya berkata "Kalian bisa membuka lakban yang ditempel dimulut?" punggung tangannya menelusuri pipi milus Yasmine, gerakan itu berhenti di dagu. "Kalau begitu, aku tidak perlu repot membukanya.""Heiii... Jangan lancang, bro. Dia bukan siapa-siapa lo, jadi jangan asal sentuh." Ibra menatap lekat Andi, wajahnya memerah menahan marah."Cuih,, jadi lo itu siapa? pahlawan kesiangan yang menyelamatkan istri orang? lo pasti punya niat dibalik semua ini." Andi balik menatap Ibra. "Jangan khawatir, gue hanya mau selangkah lebih maju dari lo. Gue akan pakai perempuan ini untuk mendapatkan apa yang gue mau
Pemuda tersebut keluar dari ruangan kecil tersebut lalu membanting pintu dengan keras.Ceklik.... terdengar suara pintu dikunci dari luar.Ibra bernafas lega, meskipun tangan dan kakinya terikat setidaknya pemuda itu sudah tidak berada di dalam ruangan ini lagi, melakukan pelecehan terhadap Yasmine.Yasmine pun juga demikian, meskipun ia duduk tertunduk namun gestur tubuhnya memperlihatkan ia lebih tenang dari sebelumnya.Ibra mendekati Yasmine, sadar Ibra beringsut ke arahnya, Yasmine mengangkat kepala dan menatap Ibra. Mereka saling tatap, seolah sedang berkomunikasi melalui telepati lewat pancaran mata.Yasmine menundukkan kepalanya ke arah bahu kananny
Kisah cinta Aliciya 19Jam empat sakit, Ibra sudah berdiri di depan rumah Yasmine. Rumah panggung tampak lengang dan tertutup. Tidak lama kemudian, Andi dan Pak Mansur bersama empat laki-laki lain yang tidak di kenal Ibra menjalan mendekat. Ibra segera menyalami mereka satu persatu sebagai bentuk rasa hormat.“Kamu sudah lama menunggu?” tanya Andi, pria yang sudah menjadi teman Ibra ini memang sangat bisa diandalkan. Ibra merasa beruntung bertemu dengannya.“Belum terlalu lama.”“Ayo, kita langsung saja menemui Bu Sarti.” Lelaki paruh baya itu berjalan mendahului.Ibra, Andi dan ke empat bapak yang lain mengikuti Pak Mansur dari belakang. Pak Mansur seteng
Kisah cinta Aliciya 19Jam empat sakit, Ibra sudah berdiri di depan rumah Yasmine. Rumah panggung tampak lengang dan tertutup. Tidak lama kemudian, Andi dan Pak Mansur bersama empat laki-laki lain yang tidak di kenal Ibra menjalan mendekat. Ibra segera menyalami mereka satu persatu sebagai bentuk rasa hormat.“Kamu sudah lama menunggu?” tanya Andi, pria yang sudah menjadi teman Ibra ini memang sangat bisa diandalkan. Ibra merasa beruntung bertemu dengannya.“Belum terlalu lama.”“Ayo, kita langsung saja menemui Bu Sarti.” Lelaki paruh baya itu berjalan mendahului.Ibra, Andi dan ke empat bapak yang lain mengikuti Pak Mansur dari belakang. Pak Mansur seteng
Sudah hampir dua jam Ibra mondar mandir di depan rumah Yasmine. Semalaman ia tidak bisa tidur karena terus memikirkan keadaan Yasmine.Ibra takut, perempuan tua yang mengaku inaq itu menyiksa Yasmine karena kedatangannya tempo hari. Ditambah lagi, mereka sempat bertengkar mengenai status Yasmine.Seorang pemuda menghampiri Ibra disaat Ibra hampir putus asa menunggu kemudian berniat memaksa masuk mencari Yasmine ke dalam rumahnya."Kamu siapa? Jangan buat onar di kampung kami."Sadar dengan perkataan pemuda yang berdiri di depannya, Ibra langsung minta maaf. Ia tidak mau terjadi salah paham dengan kedatangannya di kampung mereka."Maaf, saya ada keperluan d
Yasmine memasuki halaman rumahnya. Ibra mengikuti dari belakang. Perasaan Yasmine menjadi tak karuan. Sebenarnya ia takut menghadapi inaq, namun sisi lain hatinya ia harus menemui inaq bersama Ibra, meminta penjelasan tentang masa lalunya.Pintu dari kayu tersebut berdecit pelan saat Yasmine mendorongnya, sepi, apakah inaq belum pulang? padahal hari sudah siang, biasanya inaq sudah di rumah saat ini."Yasmine, dari mana saja?" Tiba-tiba inaq muncul dari depan."Inaq, inaq dari mana?" tanya Yasmine."Ditanya malah balik bertanya. Kamu darimana? Inaq cari-cari dari tadi." Pandangan Inaq beralih ke Ibra, yang masih berdiri di samping pintu."Siapa anak muda i
Sinar matahari pagi terasa sejuk mengenai kulit. Angin pantai yang bertiup menambah kesejukan tidak hanya untuk tubuhku, juga hatiku.Pagi sebelum inaq pulang dari pasar, aku sudah meninggalkan rumah menuju pantai. Tidak sabar rasanya bertemu dengan Ibra, banyak hal yang ingin aku tanyakan.Memang sejak sadar dan pulih dari kecelakaan, banyak hal yang di tutupi inaq. Bahkan ketika aku bertanya tentang masa lalu yang tidak aku ingat sama sekali, inaq tidak mau menjawab. Jika aku memaksa, inaq mulai marah. Sehingga aku jadi enggan untuk bertanya lebih lanjut.Kulambaikan tangan saat melihat seseorang berjalan ke arahku. Kemudian, ia membalas lambaian tanganku dan setengah berlari menuju ke tempat aku menunggu."Hai, s
Aku melangkah ke luar gedung perkantoran. Rasanya masih kesal dengan Pak Bima yang tidak mau menemuiku mesti hanya sebentar. Padahal aku membawa berita penting tentang Aliciya. Aku juga memaksakan diri untuk datang menemuinya padahal kondisiku belum terlalu pulih.Karena mengingat janji dengan perempuan yang bernama Yasmine di Lombok, aku memutuskan ke Jakarta dengan kondisi tubuh yang belum sepenuhnya pulih.Kemudian aku kembali masuk ke dalam. Aku mencoba menunggu di lobby, berharap pak Bima turun. Sudah hampir dua jam aku duduk, namun yang aku tunggu tidak juga muncul. Karena sudah lapar dan haus, akhirnya aku memutuskan untuk pulang.Aku kembali ke Bandung setelah mengisi perut. Menyesal rasanya ke Jakarta, hanya lelah yang aku dapat. Bahkan nomor ponsel pak Bima pun tidak berhasil aku dapatkan. Mereka sama sekali tidak percaya kepadaku jika aku akan menyampaikan sesuatu yang penting tentang Aliciya.Sebenarnya, apa peduliku? Aliciya hanyalah seseoran
Kisah Cinta Aliciya (1)***"Bulan madu?" ujar Wulan dan Rio serempak. Keduanya saling pandang setelah mendengar semua yang telah disampaikan putranya."Iya Mi, Pi. Bima ingin ajak Aliciya pergi bulan madu. Mami dan papi kan tau kalau sejak menikah, Bima dan Aliciya tidak pernah kemana-mana. Bima pikir sekarang saatnya Bima bisa jalan-jalan berdua dengan Aliciya. Nanti kalau Aliciya sudah melahirkan akan sulit bagi kami cari waktu untuk pergi berdua." ujar Bima panjang lebar menjelaskan keinginannya pada kedua orangtua mereka."Tapi apa tidak masalah bepergian dengan kondisi Aliciya yang saat ini sedang hamil muda?" tanya Wulan lagi."Kita perginya gak jauh kok, Mi. Cuma ke Bali dan gak lama. Hanya satu minggu. Bima sama Aliciya juga sudah konsultasikan masalah ini sama dokter kandungan. Sejauh ini kondisi Aliciya dan bayinya sehat dan memungkinkan untuk bepergian.""Boleh ya, Pi? Papi kasih Bima cuti satu minggu, ya?" Bi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
ความคิดเห็น