Share

ILYAS MENJENGUK IBU BERSAMA ISTRI BARUNYA

MENANTU AMBURADUL 134

Entah ekspresi apa yang Ibu telah tunjukkan kepada Ilyas dan kami semua di ruangan ini. Seperti ingin marah tapi tertahan, ingin biasa saja tapi canggung, ingin berteriak bahkan menghantam sesuatu ke tubuh Ilyas tapi tidak mungkin.

Ibu kini hanya diam saja, sesekali memegang tangan beliau yang sedang sakit. Kami tahu sesedih apa perasaan Ibu saat ini. Sepatah apa hati Ibu kali ini. Ini lebih dari patah hatinya seorang wanita yang ketolak cintanya, seperti Aku yang pernah di tolak Daffian jaman dulu. Atau ini lebih dari rasa kecewanya orang yang mau bersin tapi nggak jadi. Atau bahkan ini sakit yang lebih serius dari sakit gigi.

Kurasa pasti bertubi-tubi rasa perih yang Ibu rasakan. Apalagi berlian kesayangan beliau telah diambil mertua lain sekarang, yaitu orang tua dari Aisyah.

"Selamat ya Mbak Aisyah, atas pernikahannya. Cepet diresmiin negara Yas, biar lega." tuturku.

Aisyah mengangguk dan bibirnya tampak bergerak tersenyum atas ucapanku barusan.

"Iya Mbak Nis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status