Share

68. MENUNGGU RESTU ANAK-ANAK MIRANTI

68 MENUNGGU RESTU ANAK-ANAK MIRANTI

Selesai makan ayah miranti mengumpulkan anak, istri dan cucu-cucunya. Kami berkumpul di ruang keluarga. Aku menurut saja saat ayah miranti menawarkan bantuan.

Awalnya aku menolak. Namun calon mertua meyakinkan bahwa beliau lebih mengenal sifat cucu-cucunya daripada aku. Betul juga. Sang kakek pasti lebih bisa memahami karakter para cucunya. Aku akan mencoba belajar menjadi calon menantu yang baik dan menuruti keinginannya.

“Cucuku, kakek mengumpulkan kalian di sini, karena ada sesuatu yang mau kakek sampaikan kepada kalian.” ayah miranti membuka pembicaraan membuatku semakin tegang.

“Kok tumben ngumpulin kita semua. Emang penting kek?” tanya Umar.

“Sangat penting. Kakek tidak akan berbasa-basi. Kalian tahu’kan mamah sudah resmi bercerai dengan papah kalian?” tanya kakek.

Ketiga putra miranti menundukkan kepala, kecuali umar. Wajah mereka terlihat sangat sedih. Namu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status