Share

73. RESTU MAMAH

  1. RESTU MAMAH

Membuka pintu kamar mamah yang tidak terkunci. Aku memberi kode kepada Miranti untuk tetap di sini. Dia mengerti dan menganggukkan kepala. Kuelus bahunya dengan lembut dan memberi untaian senyum manis. Setelah itu aku menutup pintu tapi tidak rapat. Sengaja melakukan supaya Miranti bisa mendengar percakapan kami.

Sangat tidak baik kalau aku mengajak Miranti menemui sekarang. Keadaan yang kurang kondusif memaksaku untuk membiarkan Miranti di luar sendirian. Namun aku sudah meyakinkan dia kalau yang kulakukan ini demi kebaikan bersama.

Menatap wajah sendu yang sedang duduk di tepi ranjang dengan kepala tertunduk. Aku merasa menyesal telah melukai hatinya yang suci. Bukan kebahagiaan yang kuberikan, tapi masalah yang tak kunjung usai. Wanita yang melahirkanku itu berhak untuk bahagia. Namun apa yang telah kulakukan untuknya. Hanya kesedihan dan luka yang selalu kutorehkan.

Segera menghampiri mamah dan bersujud di kakinya.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status