Maria yang kesal bukan main dengan sikap Jack yang masih membela Cindy dengan cinta buta dan kini memasang wajah bodoh di hadapannya.
"Kamu itu tahu apa tentang Cindy, kau hanya lelaki bodoh yang di butakan oleh cinta dan kamu Leila. kenapa kau membiarkan suamimu bersama wanita ular itu. pakai acara pakai batik cauple lagi. atau jangan-jangan kau tidak tahu suamimu bermain di belakang?" seru Maria emosi kepada Jack dan Leila.
Leila melihat ke arah Jack. tetapi Jack mengalihkan pandangan matanya.
"Jadi ketahuan oleh Mom, maka menyalahkan aku sebagai dalang apa yang terjadi semalam. dengan kata lain aku di curigai memberitahu Mom," batin Leila yang sudah bisa menangkap kesimpulan semalam.
"Sudahlah Mom, mungkin semalam merupakan malam terakhir mereka bersama-sama. jadi couple terakhir kali. jadi sewajarnya kita maklumi," ucap Leila yang akhirnya bersuara, setelah sekian lama terdiam.
Maria memutar kedua bola matanya dengan malas. ia
Memikirkan reaksi yang akan di tunjukkan oleh Cindy. Jack semakin ketakutan. ia takut apa yang di pikirkan oleh otaknya akan menjadi kenyataanseperti yang di katakan oleh Andre barusan. "Apa yang terjadi?" tanya Cindy dengan wajah herannya, tidak lupa mengusap wajah Jack yang tampan dengan jemari tangan. untuk mengoda nafsu Jack keluar dan ia bisa mendapatkan benih dari Jack. Jack menelan saliva dengan gugup. ia memutuskan akan mengatakan sesungguhnya. tapi suara di dalam tenggorokkan seakan susah di keluarkan bahkan mulutnya juga ikut terkunci mendadak. "Apa yang sebenarnya terjadi padamu, Jack. ayo jujur. siapa tahu aku bisa membantu," dusta Cindy yang ingin tahu apa yang terjadi pada Jack dengan sikap perhatianya yang di tunjukkan secara berlebih-lebihan. Jack menutup kedua matanya. ia berusaha mempersiapkan batinnya untuk mengatakan yang sesungguhnya dan melihat reaksi dari Cindy. jika mengetahui semuanya tidak seperti yang mereka rencanakan selam
Jack megeluarkan kartu atm hitam dari dompetnya secara tergesah-gesah. ia menyerahkan kepada kasir yang kini di hadapannya. sekaligus meminta kasir mempercepat prosesnya. Kasir yang merupakan seorang wanita, segera melakukan apa yang di minta oleh Jack. ia mengesekkan kartu hitam kepada mesin atm. Saat kartu hitam mulai di gesek, kasir melihat kartu tersebut tidak bisa di gunakan dengan tulisan di blokir. "Maaf Tuan, sepertinya kartu anda di blokir. apa punya kartu lain?" tanya kasir ramah kepada Jack yang berwajah panik melihat sekitarnya. "APA TERBLOKIR, JANGAN BERCANDA? MATAMU SUDAH RABUN APA. SAMPAI TIDAK BISA MEMBACANYA?" seru Cindy dengan suara kerasnya kepada kasir wanita. kasir wanita hanya tersenyum ramah dan mengatakan kartu atm hitam tidak dapat di proses pembayaran kali ini. Cindy yang tidak percaya, memaki-maki kasir dengan sebutan buta dan berapa kata kasar. "Sudah, jangan bertengkar!" perintah Jack kepada Cindy yan
Maria yang melihat Leila yang bersikap tenang, akhirnya memutuskan pergi makan sesuai keiginan Leila. *** Di pakiran mobil. Setelah Maria pergi, Jack melihat ke arah Cindy. "Aku yakin ini hanya untuk sementara waktu," ucap Cindy yang masih berusaha menyakinkan Jack dan tidak menerima kenyataan apa yang di katakan oleh ibu Jack barusan. mengenai Jack yang di depak dari KK, ahli waris dan segala kartu kredit sudah di bekukan atas perintah ayah Jack. Jack berusaha menerima kenyataan yang menimpahnya, walau ia sangat marah atas sikap ayahnya yang seenak hati. "Aku harap juga begitu," ucap Jack yang menghela nafas panjang dengan semangat lesu berjalan masuk ke dalam mobil. tidak lupa ia mengusap wajahnya secara kasar dengan kedua tangan di dalam posisi pengemudi. Cindy masih tidak percaya, ia yakin semua ini hanya besifat sementara. karena ia tahu kedua orang tua Jack tidak mempunyai anak lagi selain Jack. sehingga mereka berdua tid
Leila tidak berdaya, ia hanya bisa pastrah di perkosa oleh Jack di pagi hari dengan permainan yang menyiksa batin dan jiwanya. Bisa di katakan, kali ini permainan Jack lebih kasar dari sebelumnya, lebih tepat seperti menyiksa para wanita jalang yang melayani para pria gila dengan permainan extrim. "Ahhh..." desah Leila lirih dengan kedua mata menutup, ketika mendapatkan perlepasan kesekian kalinya yang sudah membuat perut bawahnya nyeri dengan hentakkan Jack yang masuk ke dalam rahimnya. Suara desahan dari Leila semakin membuat semangat Jack membara. "Ayo mendesah lebih merdu lagi!" perintah Jack semakin semangat mengempur tubuh Leila yang memberikan ia kepuasan sejak tadi. Leila masih menutup kedua matanya. ia mengigit bibir bawahnya. agar tidak mengeluarkan desahan yang memalukan. Jack yang geram dengan sikap memberontak Leila. melayangkan pukulan telapak tangan ke arah bokong Leila yang berisi. 'Plak plak' Dua
Cindy menampakan wajah sedih. ia sengaja mengajak Jack untuk masak bersama-sama dan juga memperlihatkan info perkerjaan yang akan ia tekuni kepada Jack ketika sudah sampai di Eropa. Jack menatapi layar ponsel Cindy dengan tatapan nanar. "Aku melakukan pekerjaan halal, bukan sebagai wanita jalang di klub malam. sesudah pulang kerja, aku pasti akan selalu di kamar untuk istirahat. seperti yang selama ini aku lakukan," jelas Cindy yang mengelus rahang kokoh Jack dengan gerakkan sensual. Cindy sengaja melakukan ini, semata-mata untuk menyakinkan Jack. kalau semua itu ia lakukan untuk mengejar cita-citanya dan tidak akan berselingkuh di belakang Jack. Sedangkan Jack, ia berpikir apakah harus kembali fokus untuk untuk mengejar kembali semua warisan yang seharusnya menjadi hak miliknya. bukan menjadi hak milik orang lain. "Jangan melepaskan semua warisan yang menjadi hakmu. jangan biarkan orang lain yang memencicipinya atas keringat mu," nasehat Cind
Jack menatapi Cindy dengan tatapan erat dan penuh kesedihan mendalam. untuk melakukan perpisahan ini. perpisahan yang menguras air matanya dan memberikan rasa sakit yang mendalam untuk hatinya. yang begitu mencintai Cindy dengan sepenuh hati dan jiwa. "Aku juga juga minta maaf," ucap Jack yang meraih tubuh Cindy ke dalam pelukan. Cindy membalas pelukan Jack. Keduanya henaing dalam waktu berapa menit. dengan saling mendengar detak jantung satu sama lain. Otak Cindy masih berpikir keras untuk memainkan sandiwara sedih seeprti apa lagi, setelah mengurai pelukkan Jack. "Aku tidak boleh ketahuan," batin Cindy yang jahat. "Jack," sahut Cindy yang mengurai pelukan Jack, kemudian mencium bibir Jack dengan pangutan. Ciuman Cindy di balas oleh Jack dengan ciuman yang semakin dalam untuk mengajak lidah Cindy untuk menari dengan lidahnya. "Hmppp," Cindy berpura-pura kehabisan nafas. ia memukul dada bidang Jack berapa kali.
Sekian lama tidak mendengar suara dari jack lagi. Andre menatapi ponselnya yang sudah berlayar hitam. ia tersenyum mencibir, setelah mengaduhkan apa yang barusan ia peroleh dari hasil memata-matai Jack seharian di luar kepada Kyo Mikaela. "Pria bodoh, kapan akan tobatnya sih. bisa-bisa nyesal belakangan," gumam Andre dengan menyentuh rahangnya dan matanya melirik ke arah ponsel. Untuk memuluskan tipuannya, Andre segera menganti ponselnya dengan ponsel baru satunya lagi. agar Jack tidak curiga sama sekali dengan apa yang di lakukannya selama ini. yang merupakan mata-mata dari Kyo Mikaela. Di Indomaret. Jack yang sudah selesai makan, memilih pulang kerumah dengan emosi yang masih membara di dalam hati. "Wanita sepertimu, memang tidak pantas jadi istri. hanya tahu habiskan uang," pekik Jack dengan segala tuduhan yang ia layangkan kepada Leila Valentine yang merupakan istri sah. yang tidak pernah mencicipi uang Jack satu sen pun. tetapi Ja
"Kau benar, kenapa aku harus mencemaskan si jalang itu.ada apa dengan aku ini?" ucap Jack yang mendadak amesia dengan kelakuannya barusan. Andre mendecak kesal dengan sikap Jack yang memancing pertengkaran. "Aneh-aneh aja kau ini Jack. mendingan kau kerjakan semua tugas ini. karena akan di pakai buat rapat penting," balas Andre yang meletakan semua dokumen yang super penting di atas meja Jack. lalu pergi keluar dari dalam kantor Jack dengan menghela nafas panjang. Jack mengumpat kasar kesekian kalinya, walau ia masih mengerjakan tugas di atas meja dengan kepala sakit dan perut mual. "Sial," umpat Jack yang berlari ke dalam toilet untuk mengeluarkan semua isi perutnya. akibat rasa tidak nyaman yang menyerangnya selama berapa detik ini. "Kenapa aku harus menderita seperti ini," seru Jack kesekian kalinya dengan wajah penuh amarah. tidak lupa dengan sumpah serapahnya kepada Leila yang menyebabkan dirinya seperti ini. Setelah selesai munta