"Kau benar, kenapa aku harus mencemaskan si jalang itu.ada apa dengan aku ini?" ucap Jack yang mendadak amesia dengan kelakuannya barusan.
Andre mendecak kesal dengan sikap Jack yang memancing pertengkaran.
"Aneh-aneh aja kau ini Jack. mendingan kau kerjakan semua tugas ini. karena akan di pakai buat rapat penting," balas Andre yang meletakan semua dokumen yang super penting di atas meja Jack. lalu pergi keluar dari dalam kantor Jack dengan menghela nafas panjang.
Jack mengumpat kasar kesekian kalinya, walau ia masih mengerjakan tugas di atas meja dengan kepala sakit dan perut mual.
"Sial," umpat Jack yang berlari ke dalam toilet untuk mengeluarkan semua isi perutnya. akibat rasa tidak nyaman yang menyerangnya selama berapa detik ini.
"Kenapa aku harus menderita seperti ini," seru Jack kesekian kalinya dengan wajah penuh amarah. tidak lupa dengan sumpah serapahnya kepada Leila yang menyebabkan dirinya seperti ini.
Setelah selesai munta
Jack menerimanya dengan wajah kusut. pasalnya helm gojek mengeluarkan aroma sangat bau ampet dan bercampur dengan segala bau antah berantah yang entah dari mana. yang kembali memicu asam lambung di dalam perut jack untuk naik lagi. "Sial, bau bangkai apa ini?" batin Jack yang mengumpat. ketika memakai helm bau itu ke dalam kepalanya. Sebenarnya Jack mau mengumpat terang-terangan. tapi takut di viralkan oleh orang lain. sehingga hanya bisa mengumpat dalam hati dengan menahan aroma bau di atas kepala di tambah panas polusi yang hampir membuatnya mati sesak nafas sepanjang perjalanan ke arah kantor perusahan Mikaela yang berjarak berapa menter. yang entah kenapa bagi Jack terasa berjuta-juta meter. setelah menghirup polusi di jalan dan terik matahari menyengat tubuh. di tambah berapa asap kendaraan yang hitam yang berterbangan ke arahnya. Bisa di bilang, ini pertama kalinya bagi Jack untuk naik gojek di jalan raya menuju ke perusahan dengan segala polusi udara,
Jack menghela nafas kasar. "Aku mau pinjam baju, baju aku sudah super bau. kau paham tidak?" jelas Jack dengan emosi mendidih kepada Andre yang memasang wajah bodoh dan tidak paham dengan apa yang ia ucapkan sedari tadi. Andre hanya terkekeh renyah menangkapi kemarahan Jack yang sedang berapi-api meletus. seperti gunung yang meletuskan lahar panasnya. "Mana ada baju, aku kan wakil CEO bukan CEO pemilik perusahan seperti ayahmu. dengan kata lain, aku ini adalah kuli ayahmu dan seharusnya kau pinjam sama ayahmu. bukan dengan aku yang tidak punya apa-apa di dalam ruangan ini," balas Andre dengan nada mengusir halus. yang di tangkapi oleh Jack dengan memutar kedua bola mata dengan malas. Andre hanya memasang wajah senyuman kepada Jack yang duduk di hadapannya. Jack menghela nafas dengan kasar. lalu berjalan ke arah kursi di hadapan Andre dan duduk di sana. dengan menyilangkan kedua kaki di meja kerja Andre. "Aku sudah kesana dan tua
Jack hanya diam membisu tanpa bisa melakukan apapun. setelah melihat ponsel dan sim card di bakal oleh ayahnya. Maria yang sekian lama diam, akhirnya bersuara. untuk menghindari pertengkaran ayah dan anak. "Apa yang di katakan oleh ayahmu benar, lebih baik pakai ponsel baru dan lupakan wanita itu." Jack yang mulai geram, langsung keluar dari rumah tanpa kata-kata. karena percuma berdebat dengan kedua orangnya. yang ada, ia yang harus mengalah lagi dan lagi demi kesenangan kedua orang tuanya. Sesampai di kantor, Jack meminta Andre untuk meminjamkan ponsel untuknya. Seperti biasa, Andre selalu memasang wajah bodoh di depan Jack. karena ia memang tidak tahu apa yang terjadi lagi dengan Andre pagi ini. "Ponsel apa, yang ini tidak bisa. kan rahasia," balas Andre terkejut. "Ponsel apa kek, yang buntut juga tidak apa. aku butuh ponsel," ucap Jack gusar dengan mengusap wajahnya secara kasar di pagi hari. Andre menaikkan sebelah
Jack langsung memakan semua masakan Leila tanpa banyak berkomentar, selesai makan. ia langsung pergi begitu saja tanpa berkata-kata. maupun mengeluarkan kata terima kasih atau memuji masakan Leila yang selesai di santap. Leila menatapi kepergian Jack dengan tatapan nanar. "Ternyata hanya ilusi," gumam Leila di sela nafas panjangnya. Leila memlilih mencuci piring bekas makan dirinya dan Jack dengan perasaan sedih, marah dan benci menjadi satu di dalam hati. Bagi Leila, ia sangat sesak untuk tinggal di rumah ini bersama dengan Jack yang berwatak kasar dan tidak masih menganggap dirinya sebagai wanita perebut posisi Cindy. Di dalam kamar, Jack yang selesai mandi. melirik ponsel yang di pinjam dari Andre untuk melihat ada pesan masuk atau tidak. terutama pesan dari Cindy yang sudah ia tunggu-tunggu sedari tadi pagi sampai malam. Ketika melihat isinya masih sama seperti semalam, Jack menghela nafas panjang dan mulai timbul keraguan be
Jack langsung berdiri dari tempat duduknya dan menawarkan bantuan untuk Leila. Leila menatapi Jack dengan tatapan kaget dan tidak percaya dengan apa yang di lakukan oleh Jack sedari tadi dengan perhatian yang menurut Leila sungguh aneh dan tidak seperti di buat-buat. Jack membantu Leila untuk memperbaiki sepatu yang lepas lemnya. Sedangkan Leila masih menatapi apa yang di lakukan oleh Jack dengan tatapan rumit. "Selesai," ucap Jack yang menyerahkan sepatu kepada Leila. Leila masih diam dan menatapi apa yang di lakukan Jack barusan. Perubahan sikap Jack yang seputaran bumi membuat Leila terkejut. pasalnya ia tahu suaminya selalu bersikap kejam padanya. tidak pernah bersikap lembut seperti ini. "Kenapa mematung," tanya Jack yang melihat Leila yang mematung sejak tadi. Pertanyaan dari Jack berhasil membuyarkan lamunan Leila yang sedari tadi dengan banyak pertanyaan. "Tidak apa-apa," balas Leila dengan w
Jack yang sedang menuruni anak tangga sembari memakai dasi, mencium aroma wangi masakkan. ia pun segera ke dapur untuk mengecek masakan apa yang sedang di masak oleh Leila. Melihat Leila sedang di dapur, Jack berjalan masuk ke dalam dapur. "Sedang masak apa?" tanya Jack dengan cara memeluk tubuh Leila dari belakang. seperti suami romantis pada umumnya dengan kedua tangan melingkar di perut Leila. Sontak saja kelakuan Jack membuat Leila terkejut bukan main. Karena jemari Jack mengusap-usap perutnya yang rata hingga ke area bawah. "Masak makanan western," balas Leila jujur dan berusaha menyingkirkan sebelah lengan Jack yang memeluk erat perutnya dan sebelah yang masih di bawah perutnya. Penolakan Leila tidak di hiraukan oleh Jack. Sebaliknya Jack berbisik-bisik dengan nada sensual. "Kemarin kau sangat mengairahkan di atas ranjang dengan teknik yang luar biasa hebat," ucap Jack yang mengigit ujung telinga Leila dan di sertai dengan
Andre tidak langsung percaya dengan perubahan Jack yang begitu dratis. Ia yakin ada sesuatu yang di mainkan oleh Jack di belakang. Tapi Andre tidak ingin gegabah untuk membongkarnya. "Baguslah, akhirnya kau sadar diri. Jadi tidak akan menyesal kemudian hari," ucapan Andre dengan senyuman tipis. ia mengambil berapa dokumen penting dan langsung pergi dari dalam kantor. "Cepat banget kau pergi?"tanya Jack yang tidak suka melihat Andre pergi begitu cepat dari dalam ruangan kantornya. "Ada rapat penting, kau mau aku kena pecat apa?" decak Andre kesal dengan sikap Jack yang kadang suka bermain-main seperti ini dan tidak serius kerja. "Kirain kau ngangur," balas Jack dengan tawa bodohnya. "Ngak ngangur, aku sibuk dan super sibuk." Kedua alis mata Jack terangkat dengan maksud mengejek Andre yang kini menjadi orang kepercayaan sang ayah. Andre bukan tipe yan
Jack menikmati setiap hindangan yang di sajikan ole Leila di setiap piringnya. "Terima kasih," ucap Jack dengan suara lembut untuk menghargai kebaikan Leila. Leila tidak. Menjawab, ia hanya menampakkan wajah malunya terhadap Jack. "Kamu juga makan, jangan hanya melayani aku seorang. Aku tidak ingin dirimu sakit," ucap Jack yang menyerahkan lauk pauk ke atas piring Leila. "Hu'um," balas Leila yang langsung menyantap makanannya dengan kepala menunduk ke bawah. "Besok aku gajian, kita pergi nonton film yuk?" ajak Jack dengan tawarannya di sela makan malam bersama Leila. Leila mendongakkan kepalanya, ia menatapi Jack dengan tatapan tidak percaya. Jack mengajak dirinya untuk makan malam pergi bersama-sama untuk menonton film. "Aku-" ucap jack dengan kalimat mengantungnya. "Apa kau tidak suka?" tanya Jack dengan wajah sedihnya.