Home / Romansa / MAS, KAWIN YUK?! / [22] Mulut Semanis Rambut Nenek

Share

[22] Mulut Semanis Rambut Nenek

Author: qeynov
last update Last Updated: 2024-09-10 08:42:39

Cinta memasuki mobil Adnan yang terparkir di depan gerbang rumahnya.

Perempuan muda itu menutup pelan pintu mobil sembari berkata, “parah ih! Nggak masuk dulu ke dalem..”

Sebelum Adnan berhasil melontarkan jawaban, dengan tangan memasangkan sabuk pengaman ke tubuhnya, Cinta pun kembali bersuara. “Ayah nungguin Mas Adnan tauk!” Kalimatnya terhenti bersamaan dengan terdengarnya suara 'klak’, yang berasal dari pertemuan baja sabuk dengan kepala pengaitnya.

“Mas..” Adnan menjatuhkan kepalanya ke atas roda kemudi. Mengubur wajahnya agar Cinta tak melihat tampang memalukannya ketika mengaku.

“Mas malu,” aku Adnan, susah payah dengan bahu dan punggung yang bergetar.

Sepanjang malam ia tidak bisa memejamkan mata karena memikirkan kata-kata yang disematkan oleh ayah kekasihnya. Namun dari insomnia-nya itu, ia pun dihadapkan pada pemikiran lain, dimana apa yang telah ia lakukan merupakan tindakan yang wajar sebagai seorang kekasih.

… akan tetapi, apalah arti sudut pandang pribadi jika yang
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • MAS, KAWIN YUK?!   [23] Hadiah Spesial Dari Calon Mertua

    Dibalik tampangnya yang tenang, jiwa Cinta mereog selayaknya pentas Reog Ponorogo. Andai sekarang ia tidak sedang menjaga image, bisa dipastikan ia akan melompat kesana-kemari. “Tasnya biar Mas yang bawain.” “Oh! Sekalian tuker posisi aja gimana, Mas? Lama-lama jobdesk aku, kamu juga deh yang ngerjain.”“Boleh.. Mas sudah biasa kok ngerjain kerjaan kamu.” Hwik!Cinta pun merasa senang dan tersindir dalam waktu yang bersamaan. Kalimat Adnan seolah menegaskan jika tanpa bertukar jabatan pun, lelaki itu sudah biasa mengerjakan pekerjaannya. Tapi memang benar sih! Ia kan hanya sekretaris abal-abal. Keberadaannya pun sekedar mengisi kursi dan meja kosong di depan ruang kerja Adnan. Masalah pekerjaan, yang penting ia sudah melakukan absen, lalu salary-nya akan aman. 'Wedew.. Kalau dipikir-pikir again, gue nggak ada gunanya ya jadi karyawan. Cuman beban perusahaan doang ternyata.’“Mikirin apa, heum?”“Nope..” Cinta menggelengkan kepala, menyerahkan shoulder bag-nya sebelum kembali mela

    Last Updated : 2024-09-10
  • MAS, KAWIN YUK?!   [24] When Arabela Hamidun

    Palu telah diketuk bersama dengan jatuhnya keputusan tentang kapan diadakannya pernikahan Cinta dan Adnan. Kesepakatan itu pun jatuh pada hari dimana sang mempelai wanita dilahirkan ke dunia.Jika dihitung, hari yang Adnan nantikan itu akan tiba dalam waktu 5 bulan mendatang. Meski sempat mengajukan rasa keberatannya, suara Adnan nyatanya tidak didengar. Kali ini Adnan tak mempunyai pendukung karena sang mami membelot, menyeberang dari kubunya ke kubu sebelah.“Sabar, Nan. 5 bulan tuh termasuk cepet itungannya.” Pungkas kakak perempuan Adnan. Janda beranak satu itu diam-diam menertawakan ketidak-sabaran sang adik. ‘Dulu aja ditolak-tolak, sekarang maunya sat-set kayak besok tuh udah kiamat aja,’ cibirnya, membatin.Bukan tanpa alasan mengapa keberatan Adnan ditolak. Jika menuruti kata hati, mereka tentu ingin pernikahan diadakan secepat mungkin. Contohnya saja satu bulan ke depan, seperti keinginan si mempelai pria. Namun sebuah pernikahan tentu tak boleh dirancang secara asal-asalan,

    Last Updated : 2024-09-10
  • MAS, KAWIN YUK?!   [25] is Arabela Really Pregnant?!

    Adnan tak ingin mengambil resiko dengan adanya kesalahpahaman. Ia akui dirinya bukan pria suci, tapi ia juga tidak sebodoh itu dengan menambahkan masalah baru ke dalam kerumitan hidupnya bersama Arabela, terlebih menghadirkan keturunan yang ia tahu jelas tak akan mungkin diterima oleh keluarganya.Ia sangat sadar jika kesalahan sebesar itu akan semakin membuat keduanya dibenci, terutama oleh sang mami yang jelas-jelas tak pernah mau memberikan lampu hijaunya. Maka dari itu, setiap kali keduanya memadu kasih, ia selalu memastikan keamanan hubungan mereka. Apalagi Adnan juga kerap menemani Arabela untuk melakukan pencegahan supaya tidak kebobolan.Untuk itu lah, Adnan pun menantang Arabela. Melemparkan kesediaan sang mantan kekasih guna melakukan pemeriksaan medis bersamanya, yang tentu saja berdampingkan para kuasa hukum miliknya— karena jujur saja, Adnan sama sekali tidak dapat mempercayai informasi yang Arabela sampaikan terkait kehamilannya, mengingat betapa tingginya mereka menjaga

    Last Updated : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [26] Going Crazy

    Arabela ‘Pemeran Cinta Tapi Bohong,’ Terlibat Tindak Penipuan dengan Kehamilan Palsunya.Berhembusnya satu fakta dari mulut Adnan dan itu cukup untuk menenggelamkan karir yang Arabela rintis sejak bertahun-tahun lamanya.Usai berakhirnya sesi konferensi yang dilakukan keluarga inti Adnan, media kemudian menggemborkan perilaku kacangan Arabela. Hasilnya, banyak pihak yang akhirnya memutus kerjasamanya dengan si artis, termasuk diberhentikannya Arabela dari rumah produksi yang saat ini merekrutnya sebagai pemeran kejar tayang.Padahal Adnan belum mengungkap sisi lain yang disembunyikan mantan kekasihnya dari khalayak umum, tapi ini sudah lebih dari cukup untuk membuat Arabela jera sehingga perempuan itu akan berpikir ribuan kali untuk kembali mengusik hubungannya bersama Cinta.Selain memberi peringatan dengan mengincar pekerjaan utama Arabela, Adnan pun telah melayangkan somasi. Laki-laki itu meminta Arabela untuk melakukan permintaan maaf dimuka umum, lengkap bersama penandatanganan p

    Last Updated : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [27] Wedding Day

    Hari yang Adnan tunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Setelah melewati serangkaian persiapan yang teramat panjang, penantiannya dalam meminang Cinta pun akan segera terbayarkan dengan satu tarikan napas.Sungguh, Adnan benar-benar tak sabar untuk mengikat Cinta ke dalam sebuah pernikahan. Semalam pun ia terus terjaga tanpa sempat memejamkan mata. Rasa meletup-letup dihatinya membuatnya jantungnya berpacu sangat cepat, terlebih kala dirinya menyaksikan betapa cantiknya Cinta saat gadis itu digiring keluar oleh kedua orang tuanya.Ah, jangan tanya bagaimana bentuk jantung Adnan sekarang. Jantung pria itu mungkin membutuhkan pertolongan pihak medis akibat cara kerjanya yang tidak beraturan. “Cantik banget mantu Mami, Nan. Cuman pake kebaya gitu aja, semua bride di dunia, kalah sama pesonanya dia.”Adnan mengangguk berulang kali. Ia membenarkan penilaian sang mami. Tanpa melebih-lebihkan kecantikan pengantinnya, dimata Adnan sekarang, Cinta merupakan perempuan paling cantik yang tak mempunyai

    Last Updated : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [28] Kalau Bisa Bareng, Kenapa Harus Sendiri?

    “You look beautiful in that dress.”“Thanks, Oppa.” Jawab Cinta dengan wajah merona.Menyaksikan reaksi malu-malu sang istri, Adnan pun mengeluarkan dehemannya. Ia melirik tajam pria yang berhasil membuat istri cantiknya tersipu, seolah menegaskan jika hanya dirinya yang boleh melukis semburat kemerahan itu diwajah istrinya.‘She is mine!’ begitulah kiranya arti dari tatapan tajam yang Adnan layangkan bila diterjemahkan.Mengetahui kecemburuan sahabatnya, Nathan pun tak dapat menahan pingkalnya. Pria itu tertawa dengan bahu-bahu yang bergetar. “Come on, Bro! You married her an hour ago,” ucap Nathan disela-sela usahanya dalam meredam tawa.“Be careful, Love.” Timpal Nathan membuat sepasang mata mendelik hingga ia harus menjelaskan maksud panggilan mesranya, yang sepertinya akan menjadi sebab dimulainya pertumpahan darah antara dirinya dengan Adnan.“Her name is Cinta, right? Gue nggak buat salah dong, Nan?” cengir Nathan, yang sejujurnya memang sedang menggoda sahabat baiknya itu.Nat

    Last Updated : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [29] (Tak Seperti) Pengantin Baru Pada Umumnya

    Adnan menipiskan bibirnya dengan lipatan yang terkulum ke dalam. Pria itu memandang nanar pintu kamar mandi, memberengut, lalu melayangkan pukulan tanpa mengenai daun pintu.Sial! Ia gagal!Tepat setelah bathtub terisi lengkap bersama bath bomb yang perlahan-lahan mulai mencair, sang istri yang sedari tadi sibuk membersihkan sisa-sisa make upnya pun tersadar akan niat liciknya. Perempuan itu lantas mengamuk, mengatai dirinya cabul dan berakhir menendang dirinya keluar dari tempat yang dirinya pikir dapat menjadi arena panas pertama mereka.“Cin, Mas beneran nggak boleh ikut?” tanya Adnan, memelas. Pria itu memasang tampang menyedihkan meski tahu ekspresinya itu tak mungkin dapat dilihat oleh sang istri.Yah, totalitas saja dulu. Siapa tahu saja Cinta bisa merasakan kengenesannya dan berbaik hati membukakan pintu untuknya.Sayangnya tidak ada sahutan dari dalam. Telinga yang sengaja Adnan buka lebar-lebar hanya menangkap riak air yang tumpah, mengindikasikan jika Cinta sudah memulai ak

    Last Updated : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [30] Keperkasaan Adnan Ternodai

    Adnan berjalan gontai dibelakang Cinta. Sesekali pria itu menutup asal lubang mulutnya yang terus saja terbuka dengan sendirinya. Berkat tak tidur semalaman, rasa kantuk pun kini menyerangnya. Alhasil, ia terus saja menguap meski sudah bermandikan air dingin.“Widih! Mentang-mentang penganten baru, sengaja banget keluar dalam keadaan berantakan gitu.” Diah— Mami Adnan pun menggoda sang putra yang tampak tak mempunyai daya.Selama berpuluh-puluh tahun menjadi mami Adnan, Diah tak pernah melihat putranya seberantakan ini. Adnan adalah pribadi yang menyukai kerapian. Pria itu selalu tampil memukau dalam setiap kesempatan. Jadi ketika putranya tampak begitu kelam hingga dapat disebut acak-acakkan, Diah pun merasa jika sang putra pasti sengaja melakukannya.“Pengen banget ya semua orang tau kalau kamu udah wellow-wellow, Nan?”“Mi,” Samuel menggenyol lengan sang istri dengan ujung sikunya. Pria paruh baya itu melirik cucu perempuannya yang seketika saja menghentikan kesibukannya dalam meng

    Last Updated : 2024-09-11

Latest chapter

  • MAS, KAWIN YUK?!   [91]

    Andai saja tombol CTRL + Z dapat digunakan untuk membatalkan tindakannya, Simon akan menekannya dan mengembalikan situasi sampai pada titik dimana otaknya berpikir untuk meminta bantuan kepada Cinta.Ya! Dari sana!Ia akan langsung menekan tombol delete ketika ide sesat itu mulai terlintas. Kemudian membuka recycle bin, menghapus kembali data yang telah ia hapus agar hilang permanen dari otak kecilnya.Masalahnya, nasi sudah menjadi bubur sekarang. Ia pun bukan perangkat lunak yang dapat dioperasikan dengan menggunakan rumus-rumus di atas. Ia manusia biasa dan bukan Nabi, Boy!Eh, eh. Bercandya!Ck!Nahas memang. Kebodohannya dalam mengambil tindakan, tidak dapat dibatalkan apalagi dikembalikan seolah semuanya tidak pernah terjadi. Sekali lagi, ia manusia bukan mesin rakitan berteknologi mutakhir.Namun sebagai manusia, situasi seperti sekarang ini tidak akan menumbangkannya. Mengapa tidak? Ia bukanlah alat yang kemutakhirannya dikendalikan oleh makhluk bernyawa. Ia jauh lebih mutakhi

  • MAS, KAWIN YUK?!   [90.1]

    Menurut Cinta, Simon adalah satu-satunya manusia yang banyak tingkah. Dia layak mengantongi label sebagai manusia terbobrok sepanjang masa. Jika ada nominasi pun, pemuda itu akan menang dalam perebutan nominasi ‘Manusia dengan Rasa Syukur Terminim,’ sejagad raya.Ya, dialah pemenangnya untuk urusan persyukuran duniawi.Jangan salah kaprah. Simon menang bukan karena dia pandai bersyukur. Nominasinya kan sudah jelas. Terminim! It means, kadar syukurlah berada di tingkat terbawah dibandingkan dengan peserta lainnya.Kasarnya, Simon itu manusia yang patut untuk segera diambil nyawanya.“Fucek! Nggak pernah ya aku se-emosi ini sama human.”‘Mana adaaaaa!!’ jerit dewi batin Adnan. Hoaks itu. Istrinya every day, every time tidak pernah, tidak emosian.Tolong ampuni istrinya yang lupa diri. Di kamus wanitanya itu, hanya tertulis satu kalimat. Yaitu, Cinta tidak pernah salah. Kalau Cinta salah, maka kembali lagi ke kalimat pertama.“Mas, habis ini kamu harus mandi air kembang tujuh rupa ya. Ta

  • MAS, KAWIN YUK?!   [90]

    “Pi, Pi! Jangan lupa sama kesepakatan kita tadi ya.” Ucap Cinta setengah berteriak dengan kepala yang melongok melewati kaca mobil Adnan. “Bye-Bye, Papi. Ketemu lagi abis sarapan ya. Love you, muaaach!” Suaranya terdengar ceria, lengkap bersama lambaian tangan untuk berpamitan kepada papi mertuanya.“Ya Tuhan, Mami. Kamu tuh sebenernya ngedapetin mantu apa malaikat maut sih? Tiap hari loh Papi berasa mau tutup usianya.” celoteh Samuel setelah mobil putranya kembali melaju, meninggalkan dirinya yang enggan ikut sarapan bubur bersama keduanya.Menantu mereka memang selalu ada saja gebrakannya. Iya juga heran kenapa bisa begitu. Cinta seakan tak bisa hidup anteng, menikmati kehidupannya dengan duduk manis tanpa membuat huru-hara.“Ck! Gimana caranya ngusir Nathan?” monolog Samuel, kebingungan.Kalau saja Nathan bukan suami putrinya, pengusiran itu akan sangat mudah untuk dilakukan. Masalahnya, Nathan sekarang bukan lagi orang luar di keluarga mereka. Statusnya setara dengan Cinta— sama-sa

  • MAS, KAWIN YUK?!   [89]

    “Sayang..” Cinta memalingkan wajah, menatap Adnan yang kini menghampiri dirinya. “Sarapannya Mas bawa kesini ya?” tawar Adnan agar istrinya tak melewatkan sang istri tak melewatkan makan paginya. Setelah mengetahui jika perempuan yang tertawa bersama Adnan ternyata mempunyai seorang suami, Cinta yang kepalang malu pun memutuskan untuk kabur ke ruang keluarga. Ia kehilangan muka karena terhasut oleh sepotong video yang diberikan Nathan kepadanya. “Nggak laper. Mas aja yang sarapan.” Mendengar jawaban sang istri, Adnan yang berjarak beberapa centi dari Cinta, ikut mendudukkan dirinya pada kursi yang sama dengan istrinya. “Kok gitu, Mami? Dedek dari semalem nggak dikasih maem loh. Dia pasti laper.” Semalam setelah memarahi Adnan, Cinta memilih mengurung diri di dalam kamar. Ia tidak menampakkan batang hidungnya meski Adnan memohon agar sang istri menyudahi kemarahannya. Ada satu hal yang lebih mengejutkan untuk Adnan. Dibandingkan kemarahan tiba-tiba sang istri tadi malam, kabar m

  • MAS, KAWIN YUK?!   [88]

    Ya Tuhan, beginikah penampakan perempuan ketika hamil besar?!— Cinta merasa dirinya sangatlah seksi. Dari seluruh penampilannya, penampilan kali ini benar-benar spektakuler. Perutnya yang membesar dengan lubang pusar menonjol membuatnya merasakan perasaan bangga sebagai seorang wanita. “Seksoy bet gue. Aaaak! Kek gitar Spanyol. Menonjol dimana-mana.” Adnan hanya bisa menganga. Istrinya ini sedang kerasukan setan apa ya? Sejak keluar dari kamar mandi, wanita itu hanya mematut dirinya di cermin sembari berlenggok memamerkan kesintalan tubuh hamilnya.Adnan sih bukannya tidak suka. Suami mana yang tidak suka dengan tingkah seduktif istrinya. Hanya saja, pagi ini ia memiliki rapat yang keberadaannya tak bisa untuk dibatalkan dan istri cantiknya tahu akan hal itu.“Mas, Mas!” Seru Cinta, memutar tubuhnya menghadap Adnan. “Liat Mas, tete aku. Tumpeh-tumpeh.”“Sa-Sayang..” Ucap Adnan, terbata.“Anjrot muncrat!”Seketika saja kepala Adnan dilanda pening yang begitu hebat.Tak kuat melihat a

  • MAS, KAWIN YUK?!   [87]

    “Dasar pengkhianat!!” “Awh, ampun, Yang. Mas salah. Mas ngaku, Sayang.” Adnan mengaduh sembari menghindari pukulan yang Cinta layangkan secara membabi buta pada bagian atas tubuhnya. Cinta yang tak mudah luluh meski Adnan telah meminta maaf pun, menarik daun telinga pria itu.Alhasil, Adnan pun terbawa oleh jeweran sang istri. “Kamu kan yang ngasih tau barang-barang inceran aku ke Oppa?” Belum berakhir kekagetannya atas kunjungan tiba-tiba Nathan, Cinta pun kembali dikagetkan saat membuka satu per satu hadiah yang ditinggalkan pria itu untuknya. “Gimana bisa dia tau to do list-nya aku, Heh?!” sentak Cinta dengan tangan yang lagi-lagi menyerang dada Adnan. “Kan Mas udah ngaku, Yang. Mas yang kasih daftarnya.”“Bener-bener ya kamu, Mas. Apa coba! Kamu jatoh miskin apa gimana kok ngehibahin tanggung jawab belanjain aku ke dia?” “Enggak, Sayang. Mas bukannya miskin. Mas cuman kelewat pinter buat manfaatin momen.” balas Adnan lalu menyengir. Sangat disayangkan jika ia harus melewatk

  • MAS, KAWIN YUK?!   [86]

    “Mas, minggir! Aku harus nyelametin masa depannya Thania.” “Sayang, Nathan nggak seperti yang kamu bayangin. Kamu salah paham, Yang.” “Heh! Mana ada salah paham. Jelas-jelas dia bilang sendiri kalau.. Heump-eump-ump..” Kalimat Cinta menjadi tak jelas sebab Adnan yang membekap mulut wanita itu. “Aaah!” Desah Cinta keras usai menyingkirkan tangan Adnan. Cinta melebarkan kelopak mata, memelototi Adnan sebelum kemudian melayangkan tamparan pada dada suaminya. “Mau jadi duda kamu?!” sentaknya, mengomel karena Adnan seolah ingin membunuhnya. Adnan menggelengkan kepala. “Bumil, sabar. Nggak boleh emosian. Tarik napas, Sayang. Buang pelan-pelan.” Ujar Adnan seraya membelai punggung wanita kesayangannya.Dalam satu hari, entah sudah berapa kali istrinya menarik urat. Wanita hamil yang satu ini terlalu mudah meledak. Sumbu amarahnya sangat pendek. Disulut sedikit saja, langsung duar! Bumi pun bergoyang bersama seluruh penghuninya. “Coba dicerna lagi kalimatnya Nathan, Yang.”Belum sempat

  • MAS, KAWIN YUK?!   [85]

    “Hiyyaaaa!! Ya udah kawinnya sama aku aja, Oppaaaa!”“HEEEEEE!!”Tempelengan lembut tak ayal mendarat dikepala Cinta. Pelakunya adalah Adnan yang tak lagi bisa menahan kekesalannya kepada sang istri.Disaat tubuh istrinya oleng ke samping, pria itu dengan cepat menarik lengan sang istri lalu memerangkap tubuhnya ke dalam pelukkan.“Mas! Kamu noyor kepala aku?”“Mas nggak mau minta maaf, abis kamunya yang mulai duluan.” Tutur Adnan, kali ini tak akan merendahkan diri demi melindungi dirinya dari amukan istri cantiknya.Sekali-kali wanita bar-bar yang ia nikahi harus tahu kapan tepatnya wanita itu boleh bercanda dan dengan candaan seperti apa yang boleh dia lontarkan sehingga tidak mengusik batas kesabarannya.“Aku sampe..” Cinta menelengkan kepalanya. “Wiiiing!” lalu mendorong kepalanya untuk me-reka ulang adegan.Situasi yang semula tegang pun mencair dengan sangat cepat. Dua bintang utama yang belum lama ini masih berdebat tentang sebuah pernikahan, kini berusaha keras untuk tak mene

  • MAS, KAWIN YUK?!   [84]

    Gentleman— tak ada lagi kata yang dapat mendeskripsikan betapa memukaunya seorang Nathan didalam benak Cinta.Pria itu begitu cepat bergerak seolah dirinya tengah berlomba dengan waktu. Dia benar-benar menepati ucapannya. Memboyong ibu kandungnya datang melamar disaat hari bahkan belum berganti.“Sat-set banget ya, Mas. Nggak nyesel deh aku pernah ngefans.”“Nakal.” Pungkas Adnan, mencubit gemas pipi kiri sang istri.Jujur saja, jika mengikuti kata hati, ia cemburu. Ia tidak suka Cinta memuja pria lain meski pemujaan itu tak lagi dilakukan oleh istrinya. Namun untuk kali ini saja, ia akan memendam kecemburuannya. Menurutnya, sahabatnya memang layak dipuja.“Dia itu kayak Mas, Yang. Kalau udah serius ya nggak pake lama.”“Idih! Iyain aja deh.”“Eh, kok gitu? Kan Mas langsung ngelamar kamu juga, Yang.”“After many drama ya, Mas. Kamu nggak amnesia kan, kalau pernah mau ngasih aku ke Oppa?”Pertanyaan itu membuat Adnan meringis.“Kalau mantan kamu nggak ketahuan selengki, sekarang mungkin

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status