Share

[23] Hadiah Spesial Dari Calon Mertua

Dibalik tampangnya yang tenang, jiwa Cinta mereog selayaknya pentas Reog Ponorogo. Andai sekarang ia tidak sedang menjaga image, bisa dipastikan ia akan melompat kesana-kemari.

“Tasnya biar Mas yang bawain.”

“Oh! Sekalian tuker posisi aja gimana, Mas? Lama-lama jobdesk aku, kamu juga deh yang ngerjain.”

“Boleh.. Mas sudah biasa kok ngerjain kerjaan kamu.”

Hwik!

Cinta pun merasa senang dan tersindir dalam waktu yang bersamaan. Kalimat Adnan seolah menegaskan jika tanpa bertukar jabatan pun, lelaki itu sudah biasa mengerjakan pekerjaannya.

Tapi memang benar sih! Ia kan hanya sekretaris abal-abal. Keberadaannya pun sekedar mengisi kursi dan meja kosong di depan ruang kerja Adnan. Masalah pekerjaan, yang penting ia sudah melakukan absen, lalu salary-nya akan aman.

'Wedew.. Kalau dipikir-pikir again, gue nggak ada gunanya ya jadi karyawan. Cuman beban perusahaan doang ternyata.’

“Mikirin apa, heum?”

“Nope..” Cinta menggelengkan kepala, menyerahkan shoulder bag-nya sebelum kembali mela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status