Beranda / Romansa / MAS, KAWIN YUK?! / [26] Going Crazy

Share

[26] Going Crazy

Penulis: qeynov
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-11 13:41:27

Arabela ‘Pemeran Cinta Tapi Bohong,’ Terlibat Tindak Penipuan dengan Kehamilan Palsunya.

Berhembusnya satu fakta dari mulut Adnan dan itu cukup untuk menenggelamkan karir yang Arabela rintis sejak bertahun-tahun lamanya.

Usai berakhirnya sesi konferensi yang dilakukan keluarga inti Adnan, media kemudian menggemborkan perilaku kacangan Arabela. Hasilnya, banyak pihak yang akhirnya memutus kerjasamanya dengan si artis, termasuk diberhentikannya Arabela dari rumah produksi yang saat ini merekrutnya sebagai pemeran kejar tayang.

Padahal Adnan belum mengungkap sisi lain yang disembunyikan mantan kekasihnya dari khalayak umum, tapi ini sudah lebih dari cukup untuk membuat Arabela jera sehingga perempuan itu akan berpikir ribuan kali untuk kembali mengusik hubungannya bersama Cinta.

Selain memberi peringatan dengan mengincar pekerjaan utama Arabela, Adnan pun telah melayangkan somasi. Laki-laki itu meminta Arabela untuk melakukan permintaan maaf dimuka umum, lengkap bersama penandatanganan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MAS, KAWIN YUK?!   [27] Wedding Day

    Hari yang Adnan tunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Setelah melewati serangkaian persiapan yang teramat panjang, penantiannya dalam meminang Cinta pun akan segera terbayarkan dengan satu tarikan napas.Sungguh, Adnan benar-benar tak sabar untuk mengikat Cinta ke dalam sebuah pernikahan. Semalam pun ia terus terjaga tanpa sempat memejamkan mata. Rasa meletup-letup dihatinya membuatnya jantungnya berpacu sangat cepat, terlebih kala dirinya menyaksikan betapa cantiknya Cinta saat gadis itu digiring keluar oleh kedua orang tuanya.Ah, jangan tanya bagaimana bentuk jantung Adnan sekarang. Jantung pria itu mungkin membutuhkan pertolongan pihak medis akibat cara kerjanya yang tidak beraturan. “Cantik banget mantu Mami, Nan. Cuman pake kebaya gitu aja, semua bride di dunia, kalah sama pesonanya dia.”Adnan mengangguk berulang kali. Ia membenarkan penilaian sang mami. Tanpa melebih-lebihkan kecantikan pengantinnya, dimata Adnan sekarang, Cinta merupakan perempuan paling cantik yang tak mempunyai

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [28] Kalau Bisa Bareng, Kenapa Harus Sendiri?

    “You look beautiful in that dress.”“Thanks, Oppa.” Jawab Cinta dengan wajah merona.Menyaksikan reaksi malu-malu sang istri, Adnan pun mengeluarkan dehemannya. Ia melirik tajam pria yang berhasil membuat istri cantiknya tersipu, seolah menegaskan jika hanya dirinya yang boleh melukis semburat kemerahan itu diwajah istrinya.‘She is mine!’ begitulah kiranya arti dari tatapan tajam yang Adnan layangkan bila diterjemahkan.Mengetahui kecemburuan sahabatnya, Nathan pun tak dapat menahan pingkalnya. Pria itu tertawa dengan bahu-bahu yang bergetar. “Come on, Bro! You married her an hour ago,” ucap Nathan disela-sela usahanya dalam meredam tawa.“Be careful, Love.” Timpal Nathan membuat sepasang mata mendelik hingga ia harus menjelaskan maksud panggilan mesranya, yang sepertinya akan menjadi sebab dimulainya pertumpahan darah antara dirinya dengan Adnan.“Her name is Cinta, right? Gue nggak buat salah dong, Nan?” cengir Nathan, yang sejujurnya memang sedang menggoda sahabat baiknya itu.Nat

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [29] (Tak Seperti) Pengantin Baru Pada Umumnya

    Adnan menipiskan bibirnya dengan lipatan yang terkulum ke dalam. Pria itu memandang nanar pintu kamar mandi, memberengut, lalu melayangkan pukulan tanpa mengenai daun pintu.Sial! Ia gagal!Tepat setelah bathtub terisi lengkap bersama bath bomb yang perlahan-lahan mulai mencair, sang istri yang sedari tadi sibuk membersihkan sisa-sisa make upnya pun tersadar akan niat liciknya. Perempuan itu lantas mengamuk, mengatai dirinya cabul dan berakhir menendang dirinya keluar dari tempat yang dirinya pikir dapat menjadi arena panas pertama mereka.“Cin, Mas beneran nggak boleh ikut?” tanya Adnan, memelas. Pria itu memasang tampang menyedihkan meski tahu ekspresinya itu tak mungkin dapat dilihat oleh sang istri.Yah, totalitas saja dulu. Siapa tahu saja Cinta bisa merasakan kengenesannya dan berbaik hati membukakan pintu untuknya.Sayangnya tidak ada sahutan dari dalam. Telinga yang sengaja Adnan buka lebar-lebar hanya menangkap riak air yang tumpah, mengindikasikan jika Cinta sudah memulai ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [30] Keperkasaan Adnan Ternodai

    Adnan berjalan gontai dibelakang Cinta. Sesekali pria itu menutup asal lubang mulutnya yang terus saja terbuka dengan sendirinya. Berkat tak tidur semalaman, rasa kantuk pun kini menyerangnya. Alhasil, ia terus saja menguap meski sudah bermandikan air dingin.“Widih! Mentang-mentang penganten baru, sengaja banget keluar dalam keadaan berantakan gitu.” Diah— Mami Adnan pun menggoda sang putra yang tampak tak mempunyai daya.Selama berpuluh-puluh tahun menjadi mami Adnan, Diah tak pernah melihat putranya seberantakan ini. Adnan adalah pribadi yang menyukai kerapian. Pria itu selalu tampil memukau dalam setiap kesempatan. Jadi ketika putranya tampak begitu kelam hingga dapat disebut acak-acakkan, Diah pun merasa jika sang putra pasti sengaja melakukannya.“Pengen banget ya semua orang tau kalau kamu udah wellow-wellow, Nan?”“Mi,” Samuel menggenyol lengan sang istri dengan ujung sikunya. Pria paruh baya itu melirik cucu perempuannya yang seketika saja menghentikan kesibukannya dalam meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [31] ] Selamat Tinggal.....

    “Cinta Awas!!” teriak Adnan melengking untuk memperingatkan istrinya.Peringatan tersebut berhasil dengan Cinta yang bermanuver, menyerongkan tubuhnya menempel pada mobil yang mereka sewa untuk mengantarkan keduanya ke bandara.Wanita itu secepat kilat menormalkan posisi tubuhnya, melayangkan jari tengah lalu berteriak tak kalah melengkingnya dari Adnan.“ANJING! BISA NYETIR KAGAK? GUE BARU KAWIN, MONYET!!” makinya pada pengemudi mobil yang sama sekali tidak menghentikan laju kendaraannya padahal hampir saja menyerempet tubuh manusia lain.Di dalam mobil yang terus melaju itu, pengemudi yang tidak lain merupakan mantan kekasih Adnan menjerit kesal.Ia telah gagal mencelakai wanita yang merebut kekasihnya. Untungnya ia berhasil kabur meski aksinya tak mencecap rasa manis— setidaknya, itulah yang Arabela pikirkan.Namun apakah semudah itu pelaku kejahatan dimuka umum bisa meloloskan diri?Tentu saja tidak Suketi!Memangnya selemah itu keamanan sebuah hotel terkemuka di Indonesia? Terleb

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [32] Duar!! Kamera disebelah mana ya?!

    “Loh, Den Adnan!” pekik kekagetan mengudara dari mulut Pak Asep— Satpam rumah Adnan. Pria berseragam sekuriti itu kaget melihat sosok anak majikan, yang katanya tengah pergi berbulan madu, duduk dengan wajah kuyu didalam sebuah mobil yang dirinya pikir membawa tamu dari salah satu majikannya.“Nanti minta tolong turunkan koper ya, Pak.”“Siap, Den.” Sahut Pak Asep, menerima perintah sang majikan. Pria itu tak bertanya lebih jauh meski kepalanya diliputi dengan tanda tanya yang cukup besar.Pak Asep lantas membukakan gerbang kediaman Wiyoko. Ia lalu memberikan kabar pada pekerja di dalam rumah, menginformasikan jika tuan muda mereka tiba dan meminta beberapa orang untuk keluar, membantu anak majikan mereka untuk menurunkan barang-barang bawaannya.Informasi terkait pulangnya Adnan pun sampai ditelinga Diah dengan cepatnya. Perempuan yang kembali mengistirahatkan diri usai sekembalinya mereka dari hotel itu, berlari tergopoh-gopoh menghampiri anak serta menantunya.“Loh, loh, loh! ini m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [33] Mulut Bocor Adnan

    “Ya, ya?”Adnan menaik-turunkan alisnya. Pria itu sekuat tenaga menahan tawa kala melihat wajah istrinya yang memberengut. Tampaknya Cinta kesal sekaligus merasa jijik dalam waktu yang bersamaan.“Kita indehoy, skidi..”“Stop!” jerit Cinta sembari mengangkat tangannya, menutup kedua lubang telinganya agar tak semakin ternoda oleh kata-kata alay Adnan. “Aku jijik Mas, aku jijik!” gidiknya dengan tubuh menggeliat.Jika ia tidak salah ingat, suaminya itu menempuh dua pendidikan terakhirnya di luar negeri, anehnya, gaya bicaranya justru mengindikasikan jika dia lama berdiam di Jonggol.Adgf sekali! At least ngomongnya making love lah!, or have a sex juga bisa! ini malah indehoy!‘Fuck! Kelakuan dia yang begini kok nggak keliatan sewaktu kita belom kawin sih?’ batin Cinta, mengomel. Kalau saja ia tahu perilaku Adnan tidak sesempurna pahatan wajahnya, ia pasti tak mencintai pria itu secara ugal-ugalan. Setidaknya mengagumi saja sudah cukup, tidak dengan mencintai seperti orang gila anyaran.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • MAS, KAWIN YUK?!   [34] Their First Night

    Usai kegaduhan yang Adnan sebabkan, pria itu kemudian mengunduh hasil dari perilaku tak berotaknya. Ia tak dapat menghindari olok-olokan sang mami, lengkap dengan Cinta yang ikut mengomel, memarahi Adnan dan mulut bocornya yang dinilai sangat tidak tahu malu. “Tau nih kamu, Nan. Kayak perjaka kebelet kawin aja,” imbuh sang papi menambahi. Bukan rahasia umum jika gaya berpacaran Adnan dengan mantan kekasihnya dulu sangatlah jauh dari kata aman. Pria itu bahkan sampai menghadiahkan unit apartemen untuk mereka tinggali bersama. Yah, meski Adnan sendiri tak sering menginap disana, tetap saja hunian itu tidak mungkin hanya digunakan untuk tidur saja. Samuel tak sebodoh itu sampai berpikir keduanya bermain monopoli saat malam tiba.“Bukan begitu, Pi.” Adnan mencoba untuk membela diri— sayangnya, pertanyaan polos keponakan perempuannya memotong kalimat pembelaan yang hendak terlontar dari mulutnya, berikut dengan Samuel yang juga langsung mengulum bibirnya rapat.“Kawin itu apa Mami? Sejen

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13

Bab terbaru

  • MAS, KAWIN YUK?!   [85]

    “Hiyyaaaa!! Ya udah kawinnya sama aku aja, Oppaaaa!”“HEEEEEE!!”Tempelengan lembut tak ayal mendarat dikepala Cinta. Pelakunya adalah Adnan yang tak lagi bisa menahan kekesalannya kepada sang istri.Disaat tubuh istrinya oleng ke samping, pria itu dengan cepat menarik lengan sang istri lalu memerangkap tubuhnya ke dalam pelukkan.“Mas! Kamu noyor kepala aku?”“Mas nggak mau minta maaf, abis kamunya yang mulai duluan.” Tutur Adnan, kali ini tak akan merendahkan diri demi melindungi dirinya dari amukan istri cantiknya.Sekali-kali wanita bar-bar yang ia nikahi harus tahu kapan tepatnya wanita itu boleh bercanda dan dengan candaan seperti apa yang boleh dia lontarkan sehingga tidak mengusik batas kesabarannya.“Aku sampe..” Cinta menelengkan kepalanya. “Wiiiing!” lalu mendorong kepalanya untuk me-reka ulang adegan.Situasi yang semula tegang pun mencair dengan sangat cepat. Dua bintang utama yang belum lama ini masih berdebat tentang sebuah pernikahan, kini berusaha keras untuk tak mene

  • MAS, KAWIN YUK?!   [84]

    Gentleman— tak ada lagi kata yang dapat mendeskripsikan betapa memukaunya seorang Nathan didalam benak Cinta.Pria itu begitu cepat bergerak seolah dirinya tengah berlomba dengan waktu. Dia benar-benar menepati ucapannya. Memboyong ibu kandungnya datang melamar disaat hari bahkan belum berganti.“Sat-set banget ya, Mas. Nggak nyesel deh aku pernah ngefans.”“Nakal.” Pungkas Adnan, mencubit gemas pipi kiri sang istri.Jujur saja, jika mengikuti kata hati, ia cemburu. Ia tidak suka Cinta memuja pria lain meski pemujaan itu tak lagi dilakukan oleh istrinya. Namun untuk kali ini saja, ia akan memendam kecemburuannya. Menurutnya, sahabatnya memang layak dipuja.“Dia itu kayak Mas, Yang. Kalau udah serius ya nggak pake lama.”“Idih! Iyain aja deh.”“Eh, kok gitu? Kan Mas langsung ngelamar kamu juga, Yang.”“After many drama ya, Mas. Kamu nggak amnesia kan, kalau pernah mau ngasih aku ke Oppa?”Pertanyaan itu membuat Adnan meringis.“Kalau mantan kamu nggak ketahuan selengki, sekarang mungkin

  • MAS, KAWIN YUK?!   [83]

    “Yang..” rengek Adnan.Persetan dengan citranya dihadapan keluarga. Nasib dan akal sehatnya sekarang sedang dipertaruhkan. Ia bisa gila jika Cinta benar-benar menginginkan perceraian.“Eung?”“Tarik kata-kata kamu, Yang. Tarr-riiik!” pinta Adnan sembari mengguncang tubuh Cinta.Ia tahu istrinya memang mempunyai cara berpikir yang unik. Namun ini sungguh terlalu! Mana ada sih manusia yang meminta cerai hanya untuk mendapatkan lamaran ulang?Cuma Cinta saja kan? Iya kan?!“Ayo, Yang. Tarik! Bilang kalau kamu cuman bercanda, Yang.”Cinta mendongak, menatap Adnan. “Mas, ini ngidamnya anak kamu loh.” Ujarnya dengan tangan membelai si buah hati.Beberapa kali Cinta mengerjap, membuat bulu matanya bergerak naik-turun.“Masa ngidam anak kita udah lewat, Sayang. Please jangan gunain dia buat kepentingan pribadi Maminya.”“Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah.” Pekik Cinta bernada. “Sungguh kejam fitnahanmu, Kisanak. Kenapa engkau begitu teg..”Adnan menghentikan ucapan ngelantur sang istri dengan melet

  • MAS, KAWIN YUK?!   [82]

    Tidak ada yang salah dengan apa yang Cinta lakukan. Meski terkesan mencampuri urusan pribadi orang lain, tapi Cinta melakukannya untuk kebaikan orang-orang yang dirinya kasihi. Tanpa campur tangannya, hubungan Grace dan Nathan akan diam ditempat. Mereka akan berdiam seolah menerima takdir, lalu hidup dalam penyesalan karena hidup didalam kepengecutan. Sungguh, Cinta tidak ingin itu terjadi. Menurutnya, yang keduanya butuhkan hanyalah sebuah keberanian. Keberanian untuk mencoba. Keberanian untuk menepikan ketakutan. Dan keberanian untuk bersikap jujur pada diri sendiri. Hal ini Cinta tujukan kepada Grace, kakak iparnya. Cinta mungkin tak tahu seberat apa peperangan batin yang dirasakan Grace. Ia tidak berada diposisi yang sama dengan kakak iparnya. Akan tetapi, melihat wanita itu terus membentengi diri dengan mekanisme yang menurutnya salah, sebagai adik ipar, Cinta ingin Grace mengalir saja seperti air. Toh apa yang ditakutkan oleh wanita itu belum tentu terjadi. Jika pun k

  • MAS, KAWIN YUK?!   [81]

    Grace tak dapat menahan helaan napasnya sesaat setelah adik dan iparnya berlalu pergi meninggalkan dirinya bersama dengan si pembuat onar.Pembuat onar itu— sebut saja dia NATHAN. Tak perlu menggunakan inisial segala. Namanya pun harus ditulis kapital agar semua orang tahu bahwa pria yang katanya pernah menjadi idaman kaum hawa ditempat mengenyam pendidikan itu, tak ubahnya manusia alay ketika menghadapi sesuatu yang tak sejalan dengan keinginannya.“You!” erang Grace melihat cengiran lebar, terbentuk pada wajah tampan Nathan.Demi Nathan yang katanya berulah karena dirinya, Grace bahkan rela meninggalkan putri semata wayangnya.Nathania memang terlelap, tapi anak itu bisa saja terbangun. Dia pasti akan menangis karena tidak menemukan dirinya.“Hai, Grace.. Welcome home, Sayang.”“Gundulmu!” maki Grace keras. Rasanya ia ingin sekali memukul kepala Nathan. Entah apa yang bersarang di dalam kepala pria itu. Bisa-bisanya pria sibuk seperti dirinya menggalau hanya karena seorang janda.“W

  • MAS, KAWIN YUK?!   [80]

    “God!” erang Cinta sesaat setelah dirinya meninggalkan bilik kamar mandi.Sumpah demi suaminya yang tampan, ia lebih baik mendatangi konser Oppa-Oppa kesayangannya dibanding masuk ke dalam kelab malam. Entah apa yang para pengunjung sukai dari hingar-bingar menyakitkan mata dan telinga ini— sungguh, Cinta sendiri juga bingung dengan selera masokis manusia-manusia yang menurutnya aneh itu.“Nih kebanyakan yang dateng kesini human-human kebanyakan energi kali! Kalau gue sih mending molor ya tengah malem gini! Hiiih!” Racau Cinta, berjalan keluar untuk menghampiri Adnan yang ia tinggalkan.“Sayang, kenapa?” tanya Adnan, heran saat melihat sang istri yang terus saja bergidik sembari menutup kedua lubang telinganya.“Bising banget! Budek aku lama-lama!”Adnan terkekeh renyah. Ia belai puncak kepala sang istri. “Habis ini kita bawa pulang aja si Nathannya, Yang.” Tuturnya dengan mempertahankan belaian pada kepala istri cantiknya.Untuk golongan anak rumahan seperti Cinta, kelab malam pastil

  • MAS, KAWIN YUK?!   [79]

    Siang itu tidak ada balasan, terlebih persetujuan yang terlontar dari mulut Nathan. Pembicaraan terkait hubungan mereka pun berakhir mengambang. Terhenti begitu saja tanpa adanya bait penyelesaian.Dihadapan Nathania pun, keduanya bersikap seolah tak pernah terlibat dalam sebuah ketegangan. Mereka berinteraksi normal layaknya sepasang kekasih pada umumnya— dengan saling mencurahkan perhatian, khususnya untuk si kecil ‘Thania.’Namun apa yang tampak siang itu, sungguh berbeda dengan apa yang Nathan perlihatkan dihadapan sahabatnya.“Wae geurae?” bentak Nathan dengan tangan mencengkram kerah kemeja Adnan.Sial sekali bagi Adnan. Ditengah malam yang seharusnya dapat ia gunakan untuk memeluk erat tubuh sang istri, ia justru harus sibuk mengurusi tingkah polah pelaku peneroran nomor pribadinya.“Sayang.” Adnan meneleng, memalingkan wajahnya ke arah Cinta yang sibuk merekam kegilaan sahabat karibnya.“Waeeee?” sentak Nathan sembari mengguncang tubuh Adnan.Adnan meringis. Ingin sekali rasany

  • MAS, KAWIN YUK?!   [78]

    “Hye?” pekik Nathan, tersentak. Pria setengah Korea itu kembali bersuara setelah berhasil menguasai keterkejutan yang dialaminya. “I mean, apa maksud kamu, Grace?” tuntutnya, kali ini dengan intonasi yang lembut.Grace sendiri tampak tak dapat mengendalikan kecemasan pada raut wajahnya. Perempuan itu ingin membuka mulut, tapi tak ada satu pun kalimat yang akhirnya keluar dari bibirnya.“Grace?”“...” Sayangnya, panggilan Nathan tak membuahkan hasil. Grace— wanita itu tetap setia dengan kebungkamannya.“Karena kamu nggak ngejawab, aku anggap kamu nggak pernah ngomong kayak tadi. Or, kita bisa bahas ini dilain waktu when nggak ada Thania yang nungguin kita.” Ucapnya lalu berjalan melewati Grace.Menyadari tak adanya pergerakan dari wanita yang menjalin kesepakatan dengannya, Nathan pun menghentikan langkah kakinya. Sahabat Adnan itu kemudian memutar tubuhnya. Berkata, “We have to hurry. Apa kamu ingin membuat Thania marah karena kita yang terlalu lama?” Meski bersama pengasuhnya, pembica

  • MAS, KAWIN YUK?!   [77]

    Melihat keadaan Adnan, Nathan yang semula ingin meminta pendapat, mengurungkan niatnya. Pemuda yang saat ini tengah menjalin kerjasama asmara dengan kakak sahabatnya itu, memutuskan berpamit dengan meninggalkan sebuah pesan yang ia tinggalkan untuk sahabatnya.Jangan sampai menyesal kalau sampai gantian Cinta yang marah ke kamu— begitulah isi pesan yang ditinggalkan oleh Nathan. Pria itu memperingati Adnan supaya tidak melanjutkan ngambeknya mengingat aksi kekanakannya bisa saja menjadi boomerang yang menyerang dirinya sendiri.“Kalau aku translate kata-katanya Oppa..” belum sempurna Cinta mengucapkan kalimatnya, Adnan pun sudah bergegas mengosongkan kursi kerjanya.Pria yang menikahi Cinta setelah menjadi korban perselingkuhan itu, berjongkok tepat dibawah kaki-kaki istrinya. Telapak kakinya berjinjit untuk menyamakan tinggi tubuhnya dengan sepasang paha sang istri yang lututnya sedang terlipat. “Mas salah, Sayang. Jangan bales dendam ya?”Insting Adnan mengatakan jika otak pintar san

DMCA.com Protection Status