Home / Romansa / MAS, KAWIN YUK?! / [25] is Arabela Really Pregnant?!

Share

[25] is Arabela Really Pregnant?!

Author: qeynov
last update Last Updated: 2024-09-11 10:19:11

Adnan tak ingin mengambil resiko dengan adanya kesalahpahaman. Ia akui dirinya bukan pria suci, tapi ia juga tidak sebodoh itu dengan menambahkan masalah baru ke dalam kerumitan hidupnya bersama Arabela, terlebih menghadirkan keturunan yang ia tahu jelas tak akan mungkin diterima oleh keluarganya.

Ia sangat sadar jika kesalahan sebesar itu akan semakin membuat keduanya dibenci, terutama oleh sang mami yang jelas-jelas tak pernah mau memberikan lampu hijaunya. Maka dari itu, setiap kali keduanya memadu kasih, ia selalu memastikan keamanan hubungan mereka. Apalagi Adnan juga kerap menemani Arabela untuk melakukan pencegahan supaya tidak kebobolan.

Untuk itu lah, Adnan pun menantang Arabela. Melemparkan kesediaan sang mantan kekasih guna melakukan pemeriksaan medis bersamanya, yang tentu saja berdampingkan para kuasa hukum miliknya— karena jujur saja, Adnan sama sekali tidak dapat mempercayai informasi yang Arabela sampaikan terkait kehamilannya, mengingat betapa tingginya mereka menjaga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • MAS, KAWIN YUK?!   [26] Going Crazy

    Arabela ‘Pemeran Cinta Tapi Bohong,’ Terlibat Tindak Penipuan dengan Kehamilan Palsunya.Berhembusnya satu fakta dari mulut Adnan dan itu cukup untuk menenggelamkan karir yang Arabela rintis sejak bertahun-tahun lamanya.Usai berakhirnya sesi konferensi yang dilakukan keluarga inti Adnan, media kemudian menggemborkan perilaku kacangan Arabela. Hasilnya, banyak pihak yang akhirnya memutus kerjasamanya dengan si artis, termasuk diberhentikannya Arabela dari rumah produksi yang saat ini merekrutnya sebagai pemeran kejar tayang.Padahal Adnan belum mengungkap sisi lain yang disembunyikan mantan kekasihnya dari khalayak umum, tapi ini sudah lebih dari cukup untuk membuat Arabela jera sehingga perempuan itu akan berpikir ribuan kali untuk kembali mengusik hubungannya bersama Cinta.Selain memberi peringatan dengan mengincar pekerjaan utama Arabela, Adnan pun telah melayangkan somasi. Laki-laki itu meminta Arabela untuk melakukan permintaan maaf dimuka umum, lengkap bersama penandatanganan p

    Last Updated : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [27] Wedding Day

    Hari yang Adnan tunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Setelah melewati serangkaian persiapan yang teramat panjang, penantiannya dalam meminang Cinta pun akan segera terbayarkan dengan satu tarikan napas.Sungguh, Adnan benar-benar tak sabar untuk mengikat Cinta ke dalam sebuah pernikahan. Semalam pun ia terus terjaga tanpa sempat memejamkan mata. Rasa meletup-letup dihatinya membuatnya jantungnya berpacu sangat cepat, terlebih kala dirinya menyaksikan betapa cantiknya Cinta saat gadis itu digiring keluar oleh kedua orang tuanya.Ah, jangan tanya bagaimana bentuk jantung Adnan sekarang. Jantung pria itu mungkin membutuhkan pertolongan pihak medis akibat cara kerjanya yang tidak beraturan. “Cantik banget mantu Mami, Nan. Cuman pake kebaya gitu aja, semua bride di dunia, kalah sama pesonanya dia.”Adnan mengangguk berulang kali. Ia membenarkan penilaian sang mami. Tanpa melebih-lebihkan kecantikan pengantinnya, dimata Adnan sekarang, Cinta merupakan perempuan paling cantik yang tak mempunyai

    Last Updated : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [28] Kalau Bisa Bareng, Kenapa Harus Sendiri?

    “You look beautiful in that dress.”“Thanks, Oppa.” Jawab Cinta dengan wajah merona.Menyaksikan reaksi malu-malu sang istri, Adnan pun mengeluarkan dehemannya. Ia melirik tajam pria yang berhasil membuat istri cantiknya tersipu, seolah menegaskan jika hanya dirinya yang boleh melukis semburat kemerahan itu diwajah istrinya.‘She is mine!’ begitulah kiranya arti dari tatapan tajam yang Adnan layangkan bila diterjemahkan.Mengetahui kecemburuan sahabatnya, Nathan pun tak dapat menahan pingkalnya. Pria itu tertawa dengan bahu-bahu yang bergetar. “Come on, Bro! You married her an hour ago,” ucap Nathan disela-sela usahanya dalam meredam tawa.“Be careful, Love.” Timpal Nathan membuat sepasang mata mendelik hingga ia harus menjelaskan maksud panggilan mesranya, yang sepertinya akan menjadi sebab dimulainya pertumpahan darah antara dirinya dengan Adnan.“Her name is Cinta, right? Gue nggak buat salah dong, Nan?” cengir Nathan, yang sejujurnya memang sedang menggoda sahabat baiknya itu.Nat

    Last Updated : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [29] (Tak Seperti) Pengantin Baru Pada Umumnya

    Adnan menipiskan bibirnya dengan lipatan yang terkulum ke dalam. Pria itu memandang nanar pintu kamar mandi, memberengut, lalu melayangkan pukulan tanpa mengenai daun pintu.Sial! Ia gagal!Tepat setelah bathtub terisi lengkap bersama bath bomb yang perlahan-lahan mulai mencair, sang istri yang sedari tadi sibuk membersihkan sisa-sisa make upnya pun tersadar akan niat liciknya. Perempuan itu lantas mengamuk, mengatai dirinya cabul dan berakhir menendang dirinya keluar dari tempat yang dirinya pikir dapat menjadi arena panas pertama mereka.“Cin, Mas beneran nggak boleh ikut?” tanya Adnan, memelas. Pria itu memasang tampang menyedihkan meski tahu ekspresinya itu tak mungkin dapat dilihat oleh sang istri.Yah, totalitas saja dulu. Siapa tahu saja Cinta bisa merasakan kengenesannya dan berbaik hati membukakan pintu untuknya.Sayangnya tidak ada sahutan dari dalam. Telinga yang sengaja Adnan buka lebar-lebar hanya menangkap riak air yang tumpah, mengindikasikan jika Cinta sudah memulai ak

    Last Updated : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [30] Keperkasaan Adnan Ternodai

    Adnan berjalan gontai dibelakang Cinta. Sesekali pria itu menutup asal lubang mulutnya yang terus saja terbuka dengan sendirinya. Berkat tak tidur semalaman, rasa kantuk pun kini menyerangnya. Alhasil, ia terus saja menguap meski sudah bermandikan air dingin.“Widih! Mentang-mentang penganten baru, sengaja banget keluar dalam keadaan berantakan gitu.” Diah— Mami Adnan pun menggoda sang putra yang tampak tak mempunyai daya.Selama berpuluh-puluh tahun menjadi mami Adnan, Diah tak pernah melihat putranya seberantakan ini. Adnan adalah pribadi yang menyukai kerapian. Pria itu selalu tampil memukau dalam setiap kesempatan. Jadi ketika putranya tampak begitu kelam hingga dapat disebut acak-acakkan, Diah pun merasa jika sang putra pasti sengaja melakukannya.“Pengen banget ya semua orang tau kalau kamu udah wellow-wellow, Nan?”“Mi,” Samuel menggenyol lengan sang istri dengan ujung sikunya. Pria paruh baya itu melirik cucu perempuannya yang seketika saja menghentikan kesibukannya dalam meng

    Last Updated : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [31] ] Selamat Tinggal.....

    “Cinta Awas!!” teriak Adnan melengking untuk memperingatkan istrinya.Peringatan tersebut berhasil dengan Cinta yang bermanuver, menyerongkan tubuhnya menempel pada mobil yang mereka sewa untuk mengantarkan keduanya ke bandara.Wanita itu secepat kilat menormalkan posisi tubuhnya, melayangkan jari tengah lalu berteriak tak kalah melengkingnya dari Adnan.“ANJING! BISA NYETIR KAGAK? GUE BARU KAWIN, MONYET!!” makinya pada pengemudi mobil yang sama sekali tidak menghentikan laju kendaraannya padahal hampir saja menyerempet tubuh manusia lain.Di dalam mobil yang terus melaju itu, pengemudi yang tidak lain merupakan mantan kekasih Adnan menjerit kesal.Ia telah gagal mencelakai wanita yang merebut kekasihnya. Untungnya ia berhasil kabur meski aksinya tak mencecap rasa manis— setidaknya, itulah yang Arabela pikirkan.Namun apakah semudah itu pelaku kejahatan dimuka umum bisa meloloskan diri?Tentu saja tidak Suketi!Memangnya selemah itu keamanan sebuah hotel terkemuka di Indonesia? Terleb

    Last Updated : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [32] Duar!! Kamera disebelah mana ya?!

    “Loh, Den Adnan!” pekik kekagetan mengudara dari mulut Pak Asep— Satpam rumah Adnan. Pria berseragam sekuriti itu kaget melihat sosok anak majikan, yang katanya tengah pergi berbulan madu, duduk dengan wajah kuyu didalam sebuah mobil yang dirinya pikir membawa tamu dari salah satu majikannya.“Nanti minta tolong turunkan koper ya, Pak.”“Siap, Den.” Sahut Pak Asep, menerima perintah sang majikan. Pria itu tak bertanya lebih jauh meski kepalanya diliputi dengan tanda tanya yang cukup besar.Pak Asep lantas membukakan gerbang kediaman Wiyoko. Ia lalu memberikan kabar pada pekerja di dalam rumah, menginformasikan jika tuan muda mereka tiba dan meminta beberapa orang untuk keluar, membantu anak majikan mereka untuk menurunkan barang-barang bawaannya.Informasi terkait pulangnya Adnan pun sampai ditelinga Diah dengan cepatnya. Perempuan yang kembali mengistirahatkan diri usai sekembalinya mereka dari hotel itu, berlari tergopoh-gopoh menghampiri anak serta menantunya.“Loh, loh, loh! ini m

    Last Updated : 2024-09-11
  • MAS, KAWIN YUK?!   [33] Mulut Bocor Adnan

    “Ya, ya?”Adnan menaik-turunkan alisnya. Pria itu sekuat tenaga menahan tawa kala melihat wajah istrinya yang memberengut. Tampaknya Cinta kesal sekaligus merasa jijik dalam waktu yang bersamaan.“Kita indehoy, skidi..”“Stop!” jerit Cinta sembari mengangkat tangannya, menutup kedua lubang telinganya agar tak semakin ternoda oleh kata-kata alay Adnan. “Aku jijik Mas, aku jijik!” gidiknya dengan tubuh menggeliat.Jika ia tidak salah ingat, suaminya itu menempuh dua pendidikan terakhirnya di luar negeri, anehnya, gaya bicaranya justru mengindikasikan jika dia lama berdiam di Jonggol.Adgf sekali! At least ngomongnya making love lah!, or have a sex juga bisa! ini malah indehoy!‘Fuck! Kelakuan dia yang begini kok nggak keliatan sewaktu kita belom kawin sih?’ batin Cinta, mengomel. Kalau saja ia tahu perilaku Adnan tidak sesempurna pahatan wajahnya, ia pasti tak mencintai pria itu secara ugal-ugalan. Setidaknya mengagumi saja sudah cukup, tidak dengan mencintai seperti orang gila anyaran.

    Last Updated : 2024-09-12

Latest chapter

  • MAS, KAWIN YUK?!   [101]

    “O-iya loh. Mirip.” Samuel tak hentinya memandangi album foto berisikan potret bayi mungil yang tak lain adalah menantu perempuannya. Ia lalu menggeser pandangan, memindai kembali rupa cucu hasil pernikahan putranya dengan wanita itu. “Nggak ada bedanya sama sekali. Plek-ketiplek kayak yang Cinta bilang.” Plak! Gemas dengan keheranan suaminya, Diah pun melayangkan pukulan pada pundak pria paruh baya itu. “Apa sih, Pi? Masa baru percaya sekarang. Kita loh punya fotonya Cinta dari segala usia.” Tutur ibu kandung Adnan itu, memarahi Samuel yang baru bisa mempercayai penuturan mereka. Sudah dibilang Amora itu cetakannya Cinta. Tidak ada satupun bagian dari Cinta yang terlewat dalam proses terbentuknya rupa cucunya. “ini kali ya, yang dibilang kita punya 7 kembaran.” Diah melengos sedangkan Dimas, besannya— pria itu mengedikkan bahu. ‘Suka-Suka lo aja-lah, Sam.’ lontar Dimas, membatin. “Ckckckck! Niar banget loh sampe bawain foto bayi aku. Orang tuh nengok lahiran bawa makanan

  • MAS, KAWIN YUK?!   [100]

    Amora Anindya Wiyoko— nama itu Adnan ciptakan dengan mengingat sang istri dalam setiap pertimbangannya. Amora, suku pertama ini Adnan ambil dari kata amor yang jika diartikan kedalam bahasa Indonesia, akan merujuk pada nama wanita yang telah bertaruh nyawa untuk melahirkan putrinya. Sedangkan untuk Anindya, Adnan mengambilnya dari bahasa Sansekerta yang berartikan cantik. Paras ayu Cinta pasti akan menurun pada sang putri. Adnan berharap putrinya kelak dapat tumbuh rupawan seperti halnya istri yang ia kasihi. “Astaga.. Cinta banget mukanya. Padahal anak cewek loh.” Dan, yah! Harapan Adnan terkabul. Gen istrinya bekerja lebih banyak, membuat Adnan kini mempunyai miniatur wanita yang sangat dirinya cintai. “Bangun-bangun pingsan ini anaknya.” Mendengar celotehan ibu mertuanya, Adnan pun tak dapat menahan kekehannya. Semoga saja istrinya tidak berulah setelah sadar. “Aneh banget ya? Anak cewek loh. Kok malah lebih mirip mamanya daripada papanya.” Ucap Dimas, ikut heran sama se

  • MAS, KAWIN YUK?!   [99]

    “Simon gimana, Mas? Ada bales?” Adnan menggenggam erat telapak tangan Cinta. “Sayang.. Nggak usah mikirin Simon dulu ya.” Ia lalu meminta agar sang istri fokus pada persalinannya saja. Bagaimanapun juga, ketidakhadiran istrinya dalam pernikahan pria itu berada diluar kendali manusia. Absennya Cinta disebabkan oleh perihal yang tidak dapat diganggu gugat oleh seorang makhluk. Sungguh, ini benar-benar diluar kuasa mereka. “Iya, Cin. Bunda juga udah minta maaf ke maminya Simon. Kamu tenang aja. Simon pasti ngerti.” Ucap Nirmala, membelai kepala putrinya. Dini hari menjelang subuh, sahabatnya menelepon, mengabarkan jika Cinta mengalami kontraksi hebat. Setelah dilarikan ke rumah sakit ibu dan anak di daerah Kemang, dalam perjalanannya menyusul sang putri, ia mendapatkan kabar bila Cinta sudah mengalami pecah ketuban. Saat itulah, ditengah kepanikannya, ia menghubungi mami Simon. “Sakit, Mas.” “Sabar ya, Sayang. Kamu.. Kamu mau operasi aja?” tanya Adnan, semakin tak tega melihat sang i

  • MAS, KAWIN YUK?!   [98]

    “Bun, shopping yuk.” Ajak Cinta, tiba-tiba.Mendengar itu, Nirmala pun menghentikan aktivitas menyulam yang sedang ia kerjakan. Ia menatap sang putri, lalu bertanya, “mau belanja apa?” Saat putri dan menantunya berkunjung bersama suaminya, ibunda Cinta itu tengah mengisi waktu luangnya dengan menciptakan sebuah karya yang nantinya akan ia jadikan sebagai hadiah kelahiran cucu pertamanya.“Emang kalau shopping harus udah ada yang mau dibeli dulu ya?”“Ya, iya dong. Kocak ini anak. Kalau nggak ada yang mau dibeli, ngapain kamu ngajakin Bunda belanja?”“Astaga, Bun. Konsep dari mana itu? Nggak mesti ya! yang penting pergi aja dulu. Ntar juga pasti ada yang pengen dibeli.”Nirmala pun berdecak dan decakkannya itu membuat Cinta kembali berkata-kata.“Please, Bun. Jangan pelit-pelit banget sama diri sendiri. Suami Bunda loh banyak duit. Matanya dimanjain. Kalau nemu barang bagus, bungkus. Shopping diluar kebutuhan nggak akan bikin Bunda miskin kok.”Nirmala menggelengkan kepala, tak habis p

  • MAS, KAWIN YUK?!   [97]

    Keributan yang disebabkan oleh Cinta di dalam showroom milik sang ayah dapat teratasi dengan cepat setelah Dimas mendatangkan relasinya bersama datangnya satu unit motor bebek keluaran terbaru ke hadapan si ibu hamil. “Kalau ini dijamin Ibunya bisa naikin.” Seloroh Dimas, menepuk bagian kepala motor yang didatangkannya.Tahu bahwa ayahnya kesal, Cinta pun meringis. “Hehe..” Ia menunjukkan deretan gigi putihnya. Memasang ekspresi bersalah yang dibalut dengan cengiran manisnya. Ia kan hanya ingin berbuat baik. Berhubung ayahnya mempunyai bisnis jual-beli kendaraan, situasi itu hendak ia manfaatkan agar dirinya tak perlu keluar uang.“Moge yang tadi keren loh padahal. Ibu beneran nggak mau?” tanya Cinta untuk memastikan apakah si ibu benar-benar tidak berminat dengan motor yang ia pilihkan.Sedikit ngeyel nggak ngaruh kan? Toh keluarga ayahnya tidak akan jatuh miskin hanya karena menghibahkan sebuah motor.“Nggak, Non. Bahaya. Selain saya nggak bisa naikinnya, di lingkungan saya pasti r

  • MAS, KAWIN YUK?!   [96]

    Kata siapa menjadi istri pria kaya akan menghindarkan kita dari berbagai masalah? Siapa yang bilang, hah?!Sebagai istri pria keyong-reyong yang nantinya akan mewarisi kerajaan bisnis papi mertuanya, Cinta dengan sungguh menolak keras statement menyesatkan kaum materialistis itu.Para wanita yang memiliki pemikiran sesempit itu, Cinta yakin mereka hanya hidup di dalam angan-angan indah belaka. Mereka jelas merupakan kaum-kaum pengkhayal yang tak melibatkan unsur kelogisan ke dalam cara berpikirnya.Mana ada kaya sama dengan bebas masalah. Tidak seperti itu, Suketi! Karena yang namanya masalah pasti tidak memandang kasta. Akan tiba masanya dia datang tanpa membawa surat undangan. Seperti sekarang contohnya.“Hiks, itu orangnya mati nggak, Pak?” Cinta bertanya dengan tangis sesenggukannya.Secara tidak sengaja ia terlibat dengan kecelakaan ketika hendak menyusul Adnan. Sejak meninggalkan kediaman orang tua suaminya, ia tidak pernah menyusun planning untuk menabrak pengendara lain di jal

  • MAS, KAWIN YUK?!   [95]

    “Engh.” Cinta mengerang. Wanita itu menengadahkan kepala, menarik napas dalam-dalam untuk ia hembuskan lagi keluar. “Mau kemana, Sayang?!” Dibelakang meja kerjanya, Adnan memperhatikan pergerakan sang istri. Sedari tadi ia melihat Cinta yang bergerak gelisah seolah tak mau duduk tenang di atas ranjang mereka. Selama masa kehamilan akhir Cinta, Adnan telah memindahkan meja dari ruang kerjanya ke dalam kamar. Maminya yang sangat khawatir dengan menantu perempuannya, meminta Adnan untuk tak berada jauh dari sisi sang istri. Sebentar lagi, meja yang ia gunakan ini juga akan diturunkan ke kamar baru mereka di lantai satu. “Ke bawah.” “Loh, ngapain?” “Feelingku bilang, bentar lagi orang Korea itu balik.” Plak! Adnan memukul kening— ini toh yang membuat istrinya tak tenang sedari tadi. “Mereka nggak akan pulang, Sayang. Kan tadi Mbak Grace telepon, bilang kalau bakalan nginep sana.” “Pulang, Mas. Mas nggak percaya sama feelingnya aku?” Adnan mau tak mau bangkit dari kursinya.

  • MAS, KAWIN YUK?!   [94]

    Samuel— ayah mertua Cinta, pria paruh baya itu hanya bisa menunduk lesu sembari mendengarkan omelan istrinya. Ia juga tidak tahu kalau putri dan menantunya yang lain tidak akan pulang ke rumah malam ini. “Lagian Papi ngapain pake janji-janji ke Cinta? Ngambek kan anaknya.” Sungguh terlalu! Jika sebelumnya ia dihadapkan pada kebingungan untuk mengusir Nathan, sekarang perasaan itu kembali ia rasakan setelah sempat merasakan kelegaan. Sebelumnya ia sangat gembira mendengar kabar bahwa Nathan tak akan pulang. Pria berdarah campuran Korea-Indonesia itu memboyong anak dan cucunya pulang ke rumah maminya. Memang setelah anak-anak mereka menikah, besannya itu memutuskan untuk pindah meninggalkan kota kelahirannya. Semarang dirasa cukup jauh meski dapat ditempuh secara singkat menggunakan pesawat. Setidaknya dengan begitu, besannya berharap jika Nathan dan keluarga kecilnya dapat lebih sering berkunjung menjenguknya. “Kayaknya Nathan tuh punya kekuatan deh, Mi. Masa iya dia tiba-tiba

  • MAS, KAWIN YUK?!   [93]

    “Kok bisa?! Kamu tau dari mana?” “Anaknya, Mbak. Dia di rumah sekarang.” “Jadi Simon pulang bawa kabar kalau dia sakit parah?!” tanya Nirmala yang anehnya justru dibalas dengan gelengan oleh mami Simon. “Loh, ah! Terus kamu tau kalau dia sakit dari mana?” “Itu— Dia bilang, dia setuju buat nikahin Louise. Gila kan?! Anakku pasti sakit parah. Kalau enggak, nggak mungkin dia tiba-tiba mau tanggung jawab.” “...” Fix! Gelar ibu durhaka abad ini pastilah dimenangkan oleh mami Simon. Wanita itu memiliki kriteria unik yang tidak dimiliki oleh para nominator lain, yaitu pemikiran yang secara tidak langsung menjadikan kata-katanya sebagai doa untuk memendekkan umur putranya. “Kok kamu diem aja sih, Mbak? Aku lagi panik loh ini.” Sama seperti bundanya yang langsung terdiam, Cinta yang diam-diam menguping pun ikut kehilangan kata-kata. Ia jadi kasihan pada Simon. Kalau saja Simon melihat kedurhakaan maminya, Cinta jamin sahabatnya itu pasti akan tantrum dua hari dua malam. “Ekstrim ju

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status