Home / Romansa / MAS, KAWIN YUK?! / [32] Duar!! Kamera disebelah mana ya?!

Share

[32] Duar!! Kamera disebelah mana ya?!

Author: qeynov
last update Last Updated: 2024-09-11 20:27:09

“Loh, Den Adnan!” pekik kekagetan mengudara dari mulut Pak Asep— Satpam rumah Adnan. Pria berseragam sekuriti itu kaget melihat sosok anak majikan, yang katanya tengah pergi berbulan madu, duduk dengan wajah kuyu didalam sebuah mobil yang dirinya pikir membawa tamu dari salah satu majikannya.

“Nanti minta tolong turunkan koper ya, Pak.”

“Siap, Den.” Sahut Pak Asep, menerima perintah sang majikan. Pria itu tak bertanya lebih jauh meski kepalanya diliputi dengan tanda tanya yang cukup besar.

Pak Asep lantas membukakan gerbang kediaman Wiyoko. Ia lalu memberikan kabar pada pekerja di dalam rumah, menginformasikan jika tuan muda mereka tiba dan meminta beberapa orang untuk keluar, membantu anak majikan mereka untuk menurunkan barang-barang bawaannya.

Informasi terkait pulangnya Adnan pun sampai ditelinga Diah dengan cepatnya. Perempuan yang kembali mengistirahatkan diri usai sekembalinya mereka dari hotel itu, berlari tergopoh-gopoh menghampiri anak serta menantunya.

“Loh, loh, loh! ini m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • MAS, KAWIN YUK?!   [33] Mulut Bocor Adnan

    “Ya, ya?”Adnan menaik-turunkan alisnya. Pria itu sekuat tenaga menahan tawa kala melihat wajah istrinya yang memberengut. Tampaknya Cinta kesal sekaligus merasa jijik dalam waktu yang bersamaan.“Kita indehoy, skidi..”“Stop!” jerit Cinta sembari mengangkat tangannya, menutup kedua lubang telinganya agar tak semakin ternoda oleh kata-kata alay Adnan. “Aku jijik Mas, aku jijik!” gidiknya dengan tubuh menggeliat.Jika ia tidak salah ingat, suaminya itu menempuh dua pendidikan terakhirnya di luar negeri, anehnya, gaya bicaranya justru mengindikasikan jika dia lama berdiam di Jonggol.Adgf sekali! At least ngomongnya making love lah!, or have a sex juga bisa! ini malah indehoy!‘Fuck! Kelakuan dia yang begini kok nggak keliatan sewaktu kita belom kawin sih?’ batin Cinta, mengomel. Kalau saja ia tahu perilaku Adnan tidak sesempurna pahatan wajahnya, ia pasti tak mencintai pria itu secara ugal-ugalan. Setidaknya mengagumi saja sudah cukup, tidak dengan mencintai seperti orang gila anyaran.

    Last Updated : 2024-09-12
  • MAS, KAWIN YUK?!   [34] Their First Night

    Usai kegaduhan yang Adnan sebabkan, pria itu kemudian mengunduh hasil dari perilaku tak berotaknya. Ia tak dapat menghindari olok-olokan sang mami, lengkap dengan Cinta yang ikut mengomel, memarahi Adnan dan mulut bocornya yang dinilai sangat tidak tahu malu. “Tau nih kamu, Nan. Kayak perjaka kebelet kawin aja,” imbuh sang papi menambahi. Bukan rahasia umum jika gaya berpacaran Adnan dengan mantan kekasihnya dulu sangatlah jauh dari kata aman. Pria itu bahkan sampai menghadiahkan unit apartemen untuk mereka tinggali bersama. Yah, meski Adnan sendiri tak sering menginap disana, tetap saja hunian itu tidak mungkin hanya digunakan untuk tidur saja. Samuel tak sebodoh itu sampai berpikir keduanya bermain monopoli saat malam tiba.“Bukan begitu, Pi.” Adnan mencoba untuk membela diri— sayangnya, pertanyaan polos keponakan perempuannya memotong kalimat pembelaan yang hendak terlontar dari mulutnya, berikut dengan Samuel yang juga langsung mengulum bibirnya rapat.“Kawin itu apa Mami? Sejen

    Last Updated : 2024-09-13
  • MAS, KAWIN YUK?!   [35] Like Perjaka Anyaran

    Oh, demi dewa! Adnan sungguh tidak bisa melupakan aktivitas panas mereka semalam. Malam pertama itu berjalan baik walau dibuka dengan kesalahpahaman yang hampir saja membuat kegiatan tersebut kembali tertunda untuk kesekian kalinya. Malam menakjubkan itu akhirnya terjadi, bahkan terulang sampai berkali-kali.Ah, dari mana Adnan harus menceritakannya? Setiap langkah yang mereka lalui benar-benar momen indah yang tidak dapat dirinya lupakan. Setiap detiknya sangat mendebarkan, melambungkan perasaan yang sulit sekali untuk bisa dideskripsikan.Singkatnya.. Semalam dirinya seperti seorang perjaka anyaran kala berhasil memasuki lembar surgawi milik Cinta.Ya, ya! Kutuklah Adnan sesuka hati kalian, karena pada nyatanya, pria itu nyatanya adalah bajingan beruntung yang beristrikan seorang gadis perawan.Adnan akui jika responnya terhadap malam pertama mereka sangatlah berlebihan untuk diceritakan dalam sudut pandangannya selaku barang bekas. Namun ia tidak mengada-ngada, apalagi membumbui p

    Last Updated : 2024-09-14
  • MAS, KAWIN YUK?!   [36] Ajaran Sesat Ibu Mertua

    Aduan yang sempat membekukan tubuh kedua mertuanya pun berakhir dengan diberikannya hukuman kepada si tersangka penganiayaan.Diah selaku ibu mertua terbaik sedunia pun menjatuhkan hukuman, yang tentu saja diambil setelah dirinya mengirimkan sinyal kerjasama melalui kerlingan matanya kepada sang putra.“Sakit?” tanya Cinta sembari membelai punggung Adnan.Kesempatan untuk bermanja pun tidak Adnan lewatkan keberadaannya. Pria itu mengangguk lalu memupus jarak diantara keduanya. Tak berhenti disana, Adnan juga mencari posisi ternyamannya dengan menyandarkan kepalanya pada bahu sang istri.“Kolokan banget. Mami nggak all out padahal mukulnya.” Cibir Diah yang tahu jika perilaku putranya saat ini hanyalah akal-akalan belaka supaya menantunya mengasihani anak itu.Adnan menghela napas.Maminya ini! Sudah dibantu keluar dari kecanggungan, eh, malah menyerang penyelamatnya. Tidakkah dia tahu bahwa sebagai ibu dan anak, mereka harus saling memberi dukungan satu sama lain. Terlebih jika itu me

    Last Updated : 2024-09-14
  • MAS, KAWIN YUK?!   [37] Mas Adnan Kebakaran Jenggot

    “Turutin apa Mas Adnan tidur diluar?!” Belum satu jam Cinta menyerap ajaran sesat ibu mertuanya, perempuan muda yang telah kehilangan kegadisannya itu pun seolah merasa gatal jika tidak segera mempraktekkan ilmu barunya. Hasilnya?! C-tak!Tentu saja sentilan manja pada keningnya yang tak bertutupkan potongan poni! “Argh!” hal itu pun membuat Cinta mengerang sembari menatap nyalang si pelaku. Ia berteriak lalu membalas dendam dengan melakukan tindakan yang sama, dengan apa yang Adnan lakukan terhadap keningnya.“Sakit, Sayang.”Mendengar erangan kesakitan Adnan, bukannya merasa kasihan, Cinta justru semakin menyalak galak. “Mas kira aku teriak karena ngerasain enak? NGGAK YA!”Cinta kemudian mengatur nafasnya demi mencoba mengendalikan emosi yang bersemayam didalam diri.Huh!Sebenarnya dimana letak kesalahannya?!Perasaan ia sudah mengikuti anjuran seperti yang ibu mertuanya ceritakan. Bukankah katanya pasangan kita tidak akan bisa menolak jika melontarkan kalimat ‘ajaib,’ itu? T

    Last Updated : 2024-09-15
  • MAS, KAWIN YUK?!   [38] Tampak Seperti Om & Dua Keponakannya

    Adegan kejar-kejaran pun akhirnya terjadi dengan Adnan sebagai pihak yang tengah berusaha untuk mengejar langkah kaki istri nakalnya.Rumah mewah yang biasanya hanya diisi dengan teriakan-teriakkan Nathania itu pun, kini bertambah meriah dengan bergabungnya Adnan dan Cinta yang bertingkah layaknya si kecil.“Berhenti disana, Cinta! Jangan berani-beraninya kamu buka pintu utama rumah ini!”Cinta kontan menghentikan pergerakannya. Sebelum menarik handle pintu dihadapannya, wanita itu menyempatkan diri untuk meliukkan tubuh ke belakang.“Wleek!”Ia menjulurkan lidahnya, pertanda bahwa dirinya sama sekali tidak takut dengan kalimat bernada ancaman yang baru saja telinganya dengar.Setelahnya, Cinta menarik pelan handle, membuat salah satu pintu berbahan kayu jati itu terlepas dari pengaitnya.“Ups! Pintunya kebuka sendiri.” Pekik Cinta keras seolah sengaja menantang limitnya stok kesabaran Adnan.“Cintaa!!” geram Adnan.Mendengar geraman buah dari perilaku jahilnya, Cinta pun berancang-an

    Last Updated : 2024-09-16
  • MAS, KAWIN YUK?!   [39] A Child Who Looks Like Cinta

    “Mbak Yuna, Omnya Thania kenapa?” tanya Cinta, kepo, usai melihat wajah tertekuk Adnan ketika pria itu berhasil menyusul keduanya.Yuna— pengasuh Nathania, meringis. Perempuan muda itu mendekati Cinta, lalu membisikkan kisah yang akhirnya membuat Cinta terbahak sejadi-jadinya.“Umur emang nggak bisa menipu sih,” kikik Cinta semakin memasamkan wajah tampan Adnan.“Why, Tante?”Cinta membekap mulutnya. Sebenarnya ia ingin sekali menceritakan apa yang dirinya dengar, membagi kesenangan pada Nathania selaku sesama korban perilaku Adnan yang menyebalkan, tapi hal itu ia urungkan melihat delik tajam yang Adnan layangkan kepadanya.“It’s okay, Than. Om kamu tadi kesandung.”— ‘Kesandung realita,’ timpal Cinta, meneruskan kalimat yang ingin dirinya utarakan hanya di dalam hati.“Eh, kamu kok tanya-tanya Om Adnan kenapa? Udah nggak ngambek?” goda Cinta, mencolek pipi gembul Nathania dengan jari telunjuknya.“No!” Nathania bersedekap tangan didada. Ia memasang tampang marahnya dan berkata, “Thani

    Last Updated : 2024-09-17
  • MAS, KAWIN YUK?!   [40] Drama Pengantin Baru

    “Oppa, I’m not gwenchana loh. I pikir Oppa tuh tipe cowok yang setia. Taunya malah setiap tikungan ada.” Celoteh Cinta, memaju-mundurkan bibirnya.Ia memasang raut wajah seolah dirinya tengah terluka sekarang.“Ha-ha-haha.. Don’t do that, Cinta. Tanduk di atas kepala Adnan sudah mulai terlihat sekarang.” Ucap Nathan dengan tawa yang dirinya paksakan.Siapa pun tahu jika Cinta adalah orang yang suka sekali berkelakar. Wanita itu hanya sedang menggodanya saja. Namun penglihatan orang lain tampaknya sangat berbeda dengan apa yang kedua mata Adnan tangkap.Buktinya, wajah pria itu memerah, seakan menjelaskan betapa besarnya rasa cemburu yang sedang dirinya pendam.“Mana-mana? Kok Thania enggak liat sih, Uncle.” Seru Nathania sembari memperhatikan kepala omnya.“Kamu harus jadi orang gede dulu baru bisa liat, Than.” Ujar Cinta setelah itu menengok hanya untuk memamerkan deretan giginya kepada Adnan.Usai memberitahukan kesamaan di antara dirinya dengan Nathania, Cinta pun tak membuang wakt

    Last Updated : 2024-09-20

Latest chapter

  • MAS, KAWIN YUK?!   [91]

    Andai saja tombol CTRL + Z dapat digunakan untuk membatalkan tindakannya, Simon akan menekannya dan mengembalikan situasi sampai pada titik dimana otaknya berpikir untuk meminta bantuan kepada Cinta.Ya! Dari sana!Ia akan langsung menekan tombol delete ketika ide sesat itu mulai terlintas. Kemudian membuka recycle bin, menghapus kembali data yang telah ia hapus agar hilang permanen dari otak kecilnya.Masalahnya, nasi sudah menjadi bubur sekarang. Ia pun bukan perangkat lunak yang dapat dioperasikan dengan menggunakan rumus-rumus di atas. Ia manusia biasa dan bukan Nabi, Boy!Eh, eh. Bercandya!Ck!Nahas memang. Kebodohannya dalam mengambil tindakan, tidak dapat dibatalkan apalagi dikembalikan seolah semuanya tidak pernah terjadi. Sekali lagi, ia manusia bukan mesin rakitan berteknologi mutakhir.Namun sebagai manusia, situasi seperti sekarang ini tidak akan menumbangkannya. Mengapa tidak? Ia bukanlah alat yang kemutakhirannya dikendalikan oleh makhluk bernyawa. Ia jauh lebih mutakhi

  • MAS, KAWIN YUK?!   [90.1]

    Menurut Cinta, Simon adalah satu-satunya manusia yang banyak tingkah. Dia layak mengantongi label sebagai manusia terbobrok sepanjang masa. Jika ada nominasi pun, pemuda itu akan menang dalam perebutan nominasi ‘Manusia dengan Rasa Syukur Terminim,’ sejagad raya.Ya, dialah pemenangnya untuk urusan persyukuran duniawi.Jangan salah kaprah. Simon menang bukan karena dia pandai bersyukur. Nominasinya kan sudah jelas. Terminim! It means, kadar syukurlah berada di tingkat terbawah dibandingkan dengan peserta lainnya.Kasarnya, Simon itu manusia yang patut untuk segera diambil nyawanya.“Fucek! Nggak pernah ya aku se-emosi ini sama human.”‘Mana adaaaaa!!’ jerit dewi batin Adnan. Hoaks itu. Istrinya every day, every time tidak pernah, tidak emosian.Tolong ampuni istrinya yang lupa diri. Di kamus wanitanya itu, hanya tertulis satu kalimat. Yaitu, Cinta tidak pernah salah. Kalau Cinta salah, maka kembali lagi ke kalimat pertama.“Mas, habis ini kamu harus mandi air kembang tujuh rupa ya. Ta

  • MAS, KAWIN YUK?!   [90]

    “Pi, Pi! Jangan lupa sama kesepakatan kita tadi ya.” Ucap Cinta setengah berteriak dengan kepala yang melongok melewati kaca mobil Adnan. “Bye-Bye, Papi. Ketemu lagi abis sarapan ya. Love you, muaaach!” Suaranya terdengar ceria, lengkap bersama lambaian tangan untuk berpamitan kepada papi mertuanya.“Ya Tuhan, Mami. Kamu tuh sebenernya ngedapetin mantu apa malaikat maut sih? Tiap hari loh Papi berasa mau tutup usianya.” celoteh Samuel setelah mobil putranya kembali melaju, meninggalkan dirinya yang enggan ikut sarapan bubur bersama keduanya.Menantu mereka memang selalu ada saja gebrakannya. Iya juga heran kenapa bisa begitu. Cinta seakan tak bisa hidup anteng, menikmati kehidupannya dengan duduk manis tanpa membuat huru-hara.“Ck! Gimana caranya ngusir Nathan?” monolog Samuel, kebingungan.Kalau saja Nathan bukan suami putrinya, pengusiran itu akan sangat mudah untuk dilakukan. Masalahnya, Nathan sekarang bukan lagi orang luar di keluarga mereka. Statusnya setara dengan Cinta— sama-sa

  • MAS, KAWIN YUK?!   [89]

    “Sayang..” Cinta memalingkan wajah, menatap Adnan yang kini menghampiri dirinya. “Sarapannya Mas bawa kesini ya?” tawar Adnan agar istrinya tak melewatkan sang istri tak melewatkan makan paginya. Setelah mengetahui jika perempuan yang tertawa bersama Adnan ternyata mempunyai seorang suami, Cinta yang kepalang malu pun memutuskan untuk kabur ke ruang keluarga. Ia kehilangan muka karena terhasut oleh sepotong video yang diberikan Nathan kepadanya. “Nggak laper. Mas aja yang sarapan.” Mendengar jawaban sang istri, Adnan yang berjarak beberapa centi dari Cinta, ikut mendudukkan dirinya pada kursi yang sama dengan istrinya. “Kok gitu, Mami? Dedek dari semalem nggak dikasih maem loh. Dia pasti laper.” Semalam setelah memarahi Adnan, Cinta memilih mengurung diri di dalam kamar. Ia tidak menampakkan batang hidungnya meski Adnan memohon agar sang istri menyudahi kemarahannya. Ada satu hal yang lebih mengejutkan untuk Adnan. Dibandingkan kemarahan tiba-tiba sang istri tadi malam, kabar m

  • MAS, KAWIN YUK?!   [88]

    Ya Tuhan, beginikah penampakan perempuan ketika hamil besar?!— Cinta merasa dirinya sangatlah seksi. Dari seluruh penampilannya, penampilan kali ini benar-benar spektakuler. Perutnya yang membesar dengan lubang pusar menonjol membuatnya merasakan perasaan bangga sebagai seorang wanita. “Seksoy bet gue. Aaaak! Kek gitar Spanyol. Menonjol dimana-mana.” Adnan hanya bisa menganga. Istrinya ini sedang kerasukan setan apa ya? Sejak keluar dari kamar mandi, wanita itu hanya mematut dirinya di cermin sembari berlenggok memamerkan kesintalan tubuh hamilnya.Adnan sih bukannya tidak suka. Suami mana yang tidak suka dengan tingkah seduktif istrinya. Hanya saja, pagi ini ia memiliki rapat yang keberadaannya tak bisa untuk dibatalkan dan istri cantiknya tahu akan hal itu.“Mas, Mas!” Seru Cinta, memutar tubuhnya menghadap Adnan. “Liat Mas, tete aku. Tumpeh-tumpeh.”“Sa-Sayang..” Ucap Adnan, terbata.“Anjrot muncrat!”Seketika saja kepala Adnan dilanda pening yang begitu hebat.Tak kuat melihat a

  • MAS, KAWIN YUK?!   [87]

    “Dasar pengkhianat!!” “Awh, ampun, Yang. Mas salah. Mas ngaku, Sayang.” Adnan mengaduh sembari menghindari pukulan yang Cinta layangkan secara membabi buta pada bagian atas tubuhnya. Cinta yang tak mudah luluh meski Adnan telah meminta maaf pun, menarik daun telinga pria itu.Alhasil, Adnan pun terbawa oleh jeweran sang istri. “Kamu kan yang ngasih tau barang-barang inceran aku ke Oppa?” Belum berakhir kekagetannya atas kunjungan tiba-tiba Nathan, Cinta pun kembali dikagetkan saat membuka satu per satu hadiah yang ditinggalkan pria itu untuknya. “Gimana bisa dia tau to do list-nya aku, Heh?!” sentak Cinta dengan tangan yang lagi-lagi menyerang dada Adnan. “Kan Mas udah ngaku, Yang. Mas yang kasih daftarnya.”“Bener-bener ya kamu, Mas. Apa coba! Kamu jatoh miskin apa gimana kok ngehibahin tanggung jawab belanjain aku ke dia?” “Enggak, Sayang. Mas bukannya miskin. Mas cuman kelewat pinter buat manfaatin momen.” balas Adnan lalu menyengir. Sangat disayangkan jika ia harus melewatk

  • MAS, KAWIN YUK?!   [86]

    “Mas, minggir! Aku harus nyelametin masa depannya Thania.” “Sayang, Nathan nggak seperti yang kamu bayangin. Kamu salah paham, Yang.” “Heh! Mana ada salah paham. Jelas-jelas dia bilang sendiri kalau.. Heump-eump-ump..” Kalimat Cinta menjadi tak jelas sebab Adnan yang membekap mulut wanita itu. “Aaah!” Desah Cinta keras usai menyingkirkan tangan Adnan. Cinta melebarkan kelopak mata, memelototi Adnan sebelum kemudian melayangkan tamparan pada dada suaminya. “Mau jadi duda kamu?!” sentaknya, mengomel karena Adnan seolah ingin membunuhnya. Adnan menggelengkan kepala. “Bumil, sabar. Nggak boleh emosian. Tarik napas, Sayang. Buang pelan-pelan.” Ujar Adnan seraya membelai punggung wanita kesayangannya.Dalam satu hari, entah sudah berapa kali istrinya menarik urat. Wanita hamil yang satu ini terlalu mudah meledak. Sumbu amarahnya sangat pendek. Disulut sedikit saja, langsung duar! Bumi pun bergoyang bersama seluruh penghuninya. “Coba dicerna lagi kalimatnya Nathan, Yang.”Belum sempat

  • MAS, KAWIN YUK?!   [85]

    “Hiyyaaaa!! Ya udah kawinnya sama aku aja, Oppaaaa!”“HEEEEEE!!”Tempelengan lembut tak ayal mendarat dikepala Cinta. Pelakunya adalah Adnan yang tak lagi bisa menahan kekesalannya kepada sang istri.Disaat tubuh istrinya oleng ke samping, pria itu dengan cepat menarik lengan sang istri lalu memerangkap tubuhnya ke dalam pelukkan.“Mas! Kamu noyor kepala aku?”“Mas nggak mau minta maaf, abis kamunya yang mulai duluan.” Tutur Adnan, kali ini tak akan merendahkan diri demi melindungi dirinya dari amukan istri cantiknya.Sekali-kali wanita bar-bar yang ia nikahi harus tahu kapan tepatnya wanita itu boleh bercanda dan dengan candaan seperti apa yang boleh dia lontarkan sehingga tidak mengusik batas kesabarannya.“Aku sampe..” Cinta menelengkan kepalanya. “Wiiiing!” lalu mendorong kepalanya untuk me-reka ulang adegan.Situasi yang semula tegang pun mencair dengan sangat cepat. Dua bintang utama yang belum lama ini masih berdebat tentang sebuah pernikahan, kini berusaha keras untuk tak mene

  • MAS, KAWIN YUK?!   [84]

    Gentleman— tak ada lagi kata yang dapat mendeskripsikan betapa memukaunya seorang Nathan didalam benak Cinta.Pria itu begitu cepat bergerak seolah dirinya tengah berlomba dengan waktu. Dia benar-benar menepati ucapannya. Memboyong ibu kandungnya datang melamar disaat hari bahkan belum berganti.“Sat-set banget ya, Mas. Nggak nyesel deh aku pernah ngefans.”“Nakal.” Pungkas Adnan, mencubit gemas pipi kiri sang istri.Jujur saja, jika mengikuti kata hati, ia cemburu. Ia tidak suka Cinta memuja pria lain meski pemujaan itu tak lagi dilakukan oleh istrinya. Namun untuk kali ini saja, ia akan memendam kecemburuannya. Menurutnya, sahabatnya memang layak dipuja.“Dia itu kayak Mas, Yang. Kalau udah serius ya nggak pake lama.”“Idih! Iyain aja deh.”“Eh, kok gitu? Kan Mas langsung ngelamar kamu juga, Yang.”“After many drama ya, Mas. Kamu nggak amnesia kan, kalau pernah mau ngasih aku ke Oppa?”Pertanyaan itu membuat Adnan meringis.“Kalau mantan kamu nggak ketahuan selengki, sekarang mungkin

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status