Beranda / Romansa / MAS, KAWIN YUK?! / [21] Selamat, Anda Terkena Prank

Share

[21] Selamat, Anda Terkena Prank

Penulis: qeynov
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Setelah pekikan yang Adnan yakini berasal dari mulut Cinta dan bundanya, suara calon ayah mertuanya pun kembali muncul, menyapa indera pendengaran pria itu.

‘Apa Bun? Adnan suruh foto yang lebih alay lagi?! Okeh! Ayah sampe…’

Klik!

Mengetahui sambungan teleponnya terputus, Adnan lantas mengeluarkan karbondioksida dari mulutnya.

Seiring dengan rasa malu yang merajai kesadarannya, napas Adnan terengah dengan rongga dada yang mengembang lalu mengempis berulang kali.

Kebodohan apa yang telah ia lakukan?! Karena kebodohannya itu, jari-jari tangannya bahkan sampai gemetaran layaknya orang terkena tremor.

“Stupid you, Adnan!” Umpatnya, mandiri sembari memukul keningnya dengan layar ponsel.

“What's wrong?! Cinta nggak ada di rumah?” tanya Nathan. Pria itu membawa dua botol minuman penghilang mabuk yang dirinya bawa dari Korea lalu menyerahkannya satu pada tangan Adnan.

“Dia cepet ngilangin mabuk.. Di gue sih ngefek, nggak tau ke lo gimana..”

“Gue nggak butuh lagi, but thanks..” Ujar Adnan kemu
qeynov

Hi, guys.. Boleh minta reviewnya kah, biar bisa jadi pemikat teman-teman yang mau baca cerita ini. Sebelumnya terima kasih karena telah mendukung karya ini.

| 3
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Leha An Askan
aduuh.. ga salah kalo cinta kelakuannya absurd ky gitu, mak bapaknya juga sama twryata ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • MAS, KAWIN YUK?!   [22] Mulut Semanis Rambut Nenek

    Cinta memasuki mobil Adnan yang terparkir di depan gerbang rumahnya. Perempuan muda itu menutup pelan pintu mobil sembari berkata, “parah ih! Nggak masuk dulu ke dalem..” Sebelum Adnan berhasil melontarkan jawaban, dengan tangan memasangkan sabuk pengaman ke tubuhnya, Cinta pun kembali bersuara. “Ayah nungguin Mas Adnan tauk!” Kalimatnya terhenti bersamaan dengan terdengarnya suara 'klak’, yang berasal dari pertemuan baja sabuk dengan kepala pengaitnya.“Mas..” Adnan menjatuhkan kepalanya ke atas roda kemudi. Mengubur wajahnya agar Cinta tak melihat tampang memalukannya ketika mengaku. “Mas malu,” aku Adnan, susah payah dengan bahu dan punggung yang bergetar.Sepanjang malam ia tidak bisa memejamkan mata karena memikirkan kata-kata yang disematkan oleh ayah kekasihnya. Namun dari insomnia-nya itu, ia pun dihadapkan pada pemikiran lain, dimana apa yang telah ia lakukan merupakan tindakan yang wajar sebagai seorang kekasih. … akan tetapi, apalah arti sudut pandang pribadi jika yang

  • MAS, KAWIN YUK?!   [23] Hadiah Spesial Dari Calon Mertua

    Dibalik tampangnya yang tenang, jiwa Cinta mereog selayaknya pentas Reog Ponorogo. Andai sekarang ia tidak sedang menjaga image, bisa dipastikan ia akan melompat kesana-kemari. “Tasnya biar Mas yang bawain.” “Oh! Sekalian tuker posisi aja gimana, Mas? Lama-lama jobdesk aku, kamu juga deh yang ngerjain.”“Boleh.. Mas sudah biasa kok ngerjain kerjaan kamu.” Hwik!Cinta pun merasa senang dan tersindir dalam waktu yang bersamaan. Kalimat Adnan seolah menegaskan jika tanpa bertukar jabatan pun, lelaki itu sudah biasa mengerjakan pekerjaannya. Tapi memang benar sih! Ia kan hanya sekretaris abal-abal. Keberadaannya pun sekedar mengisi kursi dan meja kosong di depan ruang kerja Adnan. Masalah pekerjaan, yang penting ia sudah melakukan absen, lalu salary-nya akan aman. 'Wedew.. Kalau dipikir-pikir again, gue nggak ada gunanya ya jadi karyawan. Cuman beban perusahaan doang ternyata.’“Mikirin apa, heum?”“Nope..” Cinta menggelengkan kepala, menyerahkan shoulder bag-nya sebelum kembali mela

  • MAS, KAWIN YUK?!   [24] When Arabela Hamidun

    Palu telah diketuk bersama dengan jatuhnya keputusan tentang kapan diadakannya pernikahan Cinta dan Adnan. Kesepakatan itu pun jatuh pada hari dimana sang mempelai wanita dilahirkan ke dunia.Jika dihitung, hari yang Adnan nantikan itu akan tiba dalam waktu 5 bulan mendatang. Meski sempat mengajukan rasa keberatannya, suara Adnan nyatanya tidak didengar. Kali ini Adnan tak mempunyai pendukung karena sang mami membelot, menyeberang dari kubunya ke kubu sebelah.“Sabar, Nan. 5 bulan tuh termasuk cepet itungannya.” Pungkas kakak perempuan Adnan. Janda beranak satu itu diam-diam menertawakan ketidak-sabaran sang adik. ‘Dulu aja ditolak-tolak, sekarang maunya sat-set kayak besok tuh udah kiamat aja,’ cibirnya, membatin.Bukan tanpa alasan mengapa keberatan Adnan ditolak. Jika menuruti kata hati, mereka tentu ingin pernikahan diadakan secepat mungkin. Contohnya saja satu bulan ke depan, seperti keinginan si mempelai pria. Namun sebuah pernikahan tentu tak boleh dirancang secara asal-asalan,

  • MAS, KAWIN YUK?!   [25] is Arabela Really Pregnant?!

    Adnan tak ingin mengambil resiko dengan adanya kesalahpahaman. Ia akui dirinya bukan pria suci, tapi ia juga tidak sebodoh itu dengan menambahkan masalah baru ke dalam kerumitan hidupnya bersama Arabela, terlebih menghadirkan keturunan yang ia tahu jelas tak akan mungkin diterima oleh keluarganya.Ia sangat sadar jika kesalahan sebesar itu akan semakin membuat keduanya dibenci, terutama oleh sang mami yang jelas-jelas tak pernah mau memberikan lampu hijaunya. Maka dari itu, setiap kali keduanya memadu kasih, ia selalu memastikan keamanan hubungan mereka. Apalagi Adnan juga kerap menemani Arabela untuk melakukan pencegahan supaya tidak kebobolan.Untuk itu lah, Adnan pun menantang Arabela. Melemparkan kesediaan sang mantan kekasih guna melakukan pemeriksaan medis bersamanya, yang tentu saja berdampingkan para kuasa hukum miliknya— karena jujur saja, Adnan sama sekali tidak dapat mempercayai informasi yang Arabela sampaikan terkait kehamilannya, mengingat betapa tingginya mereka menjaga

  • MAS, KAWIN YUK?!   [26] Going Crazy

    Arabela ‘Pemeran Cinta Tapi Bohong,’ Terlibat Tindak Penipuan dengan Kehamilan Palsunya.Berhembusnya satu fakta dari mulut Adnan dan itu cukup untuk menenggelamkan karir yang Arabela rintis sejak bertahun-tahun lamanya.Usai berakhirnya sesi konferensi yang dilakukan keluarga inti Adnan, media kemudian menggemborkan perilaku kacangan Arabela. Hasilnya, banyak pihak yang akhirnya memutus kerjasamanya dengan si artis, termasuk diberhentikannya Arabela dari rumah produksi yang saat ini merekrutnya sebagai pemeran kejar tayang.Padahal Adnan belum mengungkap sisi lain yang disembunyikan mantan kekasihnya dari khalayak umum, tapi ini sudah lebih dari cukup untuk membuat Arabela jera sehingga perempuan itu akan berpikir ribuan kali untuk kembali mengusik hubungannya bersama Cinta.Selain memberi peringatan dengan mengincar pekerjaan utama Arabela, Adnan pun telah melayangkan somasi. Laki-laki itu meminta Arabela untuk melakukan permintaan maaf dimuka umum, lengkap bersama penandatanganan p

  • MAS, KAWIN YUK?!   [27] Wedding Day

    Hari yang Adnan tunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Setelah melewati serangkaian persiapan yang teramat panjang, penantiannya dalam meminang Cinta pun akan segera terbayarkan dengan satu tarikan napas.Sungguh, Adnan benar-benar tak sabar untuk mengikat Cinta ke dalam sebuah pernikahan. Semalam pun ia terus terjaga tanpa sempat memejamkan mata. Rasa meletup-letup dihatinya membuatnya jantungnya berpacu sangat cepat, terlebih kala dirinya menyaksikan betapa cantiknya Cinta saat gadis itu digiring keluar oleh kedua orang tuanya.Ah, jangan tanya bagaimana bentuk jantung Adnan sekarang. Jantung pria itu mungkin membutuhkan pertolongan pihak medis akibat cara kerjanya yang tidak beraturan. “Cantik banget mantu Mami, Nan. Cuman pake kebaya gitu aja, semua bride di dunia, kalah sama pesonanya dia.”Adnan mengangguk berulang kali. Ia membenarkan penilaian sang mami. Tanpa melebih-lebihkan kecantikan pengantinnya, dimata Adnan sekarang, Cinta merupakan perempuan paling cantik yang tak mempunyai

  • MAS, KAWIN YUK?!   [28] Kalau Bisa Bareng, Kenapa Harus Sendiri?

    “You look beautiful in that dress.”“Thanks, Oppa.” Jawab Cinta dengan wajah merona.Menyaksikan reaksi malu-malu sang istri, Adnan pun mengeluarkan dehemannya. Ia melirik tajam pria yang berhasil membuat istri cantiknya tersipu, seolah menegaskan jika hanya dirinya yang boleh melukis semburat kemerahan itu diwajah istrinya.‘She is mine!’ begitulah kiranya arti dari tatapan tajam yang Adnan layangkan bila diterjemahkan.Mengetahui kecemburuan sahabatnya, Nathan pun tak dapat menahan pingkalnya. Pria itu tertawa dengan bahu-bahu yang bergetar. “Come on, Bro! You married her an hour ago,” ucap Nathan disela-sela usahanya dalam meredam tawa.“Be careful, Love.” Timpal Nathan membuat sepasang mata mendelik hingga ia harus menjelaskan maksud panggilan mesranya, yang sepertinya akan menjadi sebab dimulainya pertumpahan darah antara dirinya dengan Adnan.“Her name is Cinta, right? Gue nggak buat salah dong, Nan?” cengir Nathan, yang sejujurnya memang sedang menggoda sahabat baiknya itu.Nat

  • MAS, KAWIN YUK?!   [29] (Tak Seperti) Pengantin Baru Pada Umumnya

    Adnan menipiskan bibirnya dengan lipatan yang terkulum ke dalam. Pria itu memandang nanar pintu kamar mandi, memberengut, lalu melayangkan pukulan tanpa mengenai daun pintu.Sial! Ia gagal!Tepat setelah bathtub terisi lengkap bersama bath bomb yang perlahan-lahan mulai mencair, sang istri yang sedari tadi sibuk membersihkan sisa-sisa make upnya pun tersadar akan niat liciknya. Perempuan itu lantas mengamuk, mengatai dirinya cabul dan berakhir menendang dirinya keluar dari tempat yang dirinya pikir dapat menjadi arena panas pertama mereka.“Cin, Mas beneran nggak boleh ikut?” tanya Adnan, memelas. Pria itu memasang tampang menyedihkan meski tahu ekspresinya itu tak mungkin dapat dilihat oleh sang istri.Yah, totalitas saja dulu. Siapa tahu saja Cinta bisa merasakan kengenesannya dan berbaik hati membukakan pintu untuknya.Sayangnya tidak ada sahutan dari dalam. Telinga yang sengaja Adnan buka lebar-lebar hanya menangkap riak air yang tumpah, mengindikasikan jika Cinta sudah memulai ak

Bab terbaru

  • MAS, KAWIN YUK?!   [79]

    Siang itu tidak ada balasan, terlebih persetujuan yang terlontar dari mulut Nathan. Pembicaraan terkait hubungan mereka pun berakhir mengambang. Terhenti begitu saja tanpa adanya bait penyelesaian.Dihadapan Nathania pun, keduanya bersikap seolah tak pernah terlibat dalam sebuah ketegangan. Mereka berinteraksi normal layaknya sepasang kekasih pada umumnya— dengan saling mencurahkan perhatian, khususnya untuk si kecil ‘Thania.’Namun apa yang tampak siang itu, sungguh berbeda dengan apa yang Nathan perlihatkan dihadapan sahabatnya.“Wae geurae?” bentak Nathan dengan tangan mencengkram kerah kemeja Adnan.Sial sekali bagi Adnan. Ditengah malam yang seharusnya dapat ia gunakan untuk memeluk erat tubuh sang istri, ia justru harus sibuk mengurusi tingkah polah pelaku peneroran nomor pribadinya.“Sayang.” Adnan meneleng, memalingkan wajahnya ke arah Cinta yang sibuk merekam kegilaan sahabat karibnya.“Waeeee?” sentak Nathan sembari mengguncang tubuh Adnan.Adnan meringis. Ingin sekali rasany

  • MAS, KAWIN YUK?!   [78]

    “Hye?” pekik Nathan, tersentak. Pria setengah Korea itu kembali bersuara setelah berhasil menguasai keterkejutan yang dialaminya. “I mean, apa maksud kamu, Grace?” tuntutnya, kali ini dengan intonasi yang lembut.Grace sendiri tampak tak dapat mengendalikan kecemasan pada raut wajahnya. Perempuan itu ingin membuka mulut, tapi tak ada satu pun kalimat yang akhirnya keluar dari bibirnya.“Grace?”“...” Sayangnya, panggilan Nathan tak membuahkan hasil. Grace— wanita itu tetap setia dengan kebungkamannya.“Karena kamu nggak ngejawab, aku anggap kamu nggak pernah ngomong kayak tadi. Or, kita bisa bahas ini dilain waktu when nggak ada Thania yang nungguin kita.” Ucapnya lalu berjalan melewati Grace.Menyadari tak adanya pergerakan dari wanita yang menjalin kesepakatan dengannya, Nathan pun menghentikan langkah kakinya. Sahabat Adnan itu kemudian memutar tubuhnya. Berkata, “We have to hurry. Apa kamu ingin membuat Thania marah karena kita yang terlalu lama?” Meski bersama pengasuhnya, pembica

  • MAS, KAWIN YUK?!   [77]

    Melihat keadaan Adnan, Nathan yang semula ingin meminta pendapat, mengurungkan niatnya. Pemuda yang saat ini tengah menjalin kerjasama asmara dengan kakak sahabatnya itu, memutuskan berpamit dengan meninggalkan sebuah pesan yang ia tinggalkan untuk sahabatnya.Jangan sampai menyesal kalau sampai gantian Cinta yang marah ke kamu— begitulah isi pesan yang ditinggalkan oleh Nathan. Pria itu memperingati Adnan supaya tidak melanjutkan ngambeknya mengingat aksi kekanakannya bisa saja menjadi boomerang yang menyerang dirinya sendiri.“Kalau aku translate kata-katanya Oppa..” belum sempurna Cinta mengucapkan kalimatnya, Adnan pun sudah bergegas mengosongkan kursi kerjanya.Pria yang menikahi Cinta setelah menjadi korban perselingkuhan itu, berjongkok tepat dibawah kaki-kaki istrinya. Telapak kakinya berjinjit untuk menyamakan tinggi tubuhnya dengan sepasang paha sang istri yang lututnya sedang terlipat. “Mas salah, Sayang. Jangan bales dendam ya?”Insting Adnan mengatakan jika otak pintar san

  • MAS, KAWIN YUK?!   [76]

    Nyatanya, hal itu merupakan bagian dari pengujian yang sengaja Cinta berikan.Cinta ingin melihat seberapa seriusnya si pria dalam mencari pekerjaan. Jika dia memang memiliki niat yang dalam, entah apapun pekerjaannya, dia pasti tidak akan melewatkan kesempatan yang ada dan pada ujian pertamanya, pria itu pun lolos.Zaman sekarang, jumlah pengangguran jauh lebih besar dibandingkan persentase lowongan kerja yang tersedia. Memilah pekerjaan sesuai dengan standar pribadi hanya akan membuat seseorang lebih lama menganggur.Sepenggal kisah dari seseorang yang Cinta kenal dengan nama panggungnya— sebut saja dia Qeynov weleh-weleh blaem-blaem. Dia seorang gadis dengan usia kelulusan di angka 26 pada tahun 2021. Eung! 7 tahun lamanya Qeynov mengenyam bangku perkuliahan. Untung saja dia tidak di drop out dari kampus tempatnya berkuliah.Setelah mendapatkan ijazahnya pada bidang ilmu psikologi, Qeynov sudah mengirim lamaran dengan jumlah yang tak terhitung banyaknya. Kala itu, Qeynov masih berp

  • MAS, KAWIN YUK?!   [75]

    “Hoho-hohoho! Warteg Baharriw.” Ucap Cinta setelah mengacakkan lengan dipinggang. Wanita hamil itu menarik sebuah anggukkan kemudian berseru, “jengkol! I’m coming!” Cinta tampak begitu exited memasuki Warung Tegal yang menggoda imannya. Sungguh emosi yang berbanding terbalik, dengan apa yang suaminya tampakkan.Adnan sendiri sedang merasakan jantungnya yang terus saja berdetak tanpa irama. Laki-laki itu tak berhenti merapalkan mantra, memohon agar setidaknya ada keajaiban yang dapat mengubah pikiran istrinya.“Aaaak! Nggak sabar.” Pekik Cinta sembari memperhatikan aktivitas jual-beli dihadapannya.Sebagai anak tunggal yang tumbuh dengan limpahan kasih sayang sang ayah— eung, ayahnya, Bapak Dimas yang rasa sayangnya tidak bisa diukur menggunakan segala macam alat di dunia.Kali ini, Bunda Nirmala tidak diajak. Alasannya tentu karena bundanya membesarkan dirinya dengan cara yang berbeda dari sang ayah. Wanita yang melahirkannya itu meminjam kekuatan komplotan para ibu tiri sadis, yang m

  • MAS, KAWIN YUK?!   [74]

    Untuk apapun itu, asal kamunya bahagia— Kalimat tersebut menjadi penutup suksesnya perayaan ke 3 bulan jabang bayi dirahim Cinta.Keterkejutan yang membuat Adnan terperangah pun tak berlangsung lama. Ia dengan cepat mengubah mimik mukanya, menyadarkan diri, bahwasanya haram hukumnya menaruh ekspektasi yang begitu tinggi pada istri uniknya.Unpredictable, begitu definisi yang pas untuk menggambarkan betapa uniknya jalan pikiran Cinta. Manusia mana yang akan melobi Tuhannya dengan cara licik seperti yang dilakukan oleh istri Adnan itu.Hanya Cinta yang bisa. Hanya wanita itu seorang karena yang lainnya pasti takut kalau harus bercosplay menjadi pemeran dalam sinetron bertemakan pengazaban.“Bye-Bye, nanti empat bulan lagi, kita seru-seruan lagi ya..” Seru Cinta yang saat ini tengah melepas kepulangan para tamu spesialnya.“Masih ada acara 7 bulanan. Kalian yang sehat-sehat. Pokoknya nanti kalau Mbak Cinta undang, kalian harus dateng semua. Dilarang sok sibuk! Soalnya Bu Kepala Panti baka

  • MAS, KAWIN YUK?!   [73]

    Sejak cahaya matahari menggantikan sinar penerangan ruas-ruas jalan perumahan elit kediaman orang tua Adnan, sebuah rumah bergaya Eropa dengan halamannya yang luas kini tengah diramaikan oleh puluhan pekerja dari tiap-tiap tenan. Mereka merupakan orang-orang terpilih yang diusung dalam satu vendor untuk perayaan kehamilan ke-3 bulan Cinta.Sejak terjaganya si bintang utama pula, kedua orang tuanya yang tak lagi tinggal bersamanya, sudah berbondong, memindahkan diri mereka guna menemani sang putri tercinta.Dimas sendiri menyengajakan diri untuk mengosongkan seluruh jadwalnya, begitupun dengan papi mertua Cinta, Samuel. Keduanya sepakat untuk hanya fokus pada acara syukuran cucu pertama mereka. Meninggalkan segala bentuk pekerjaan walau harus menanggung kerugian berkat gagalnya transaksi bisnis mereka hari ini.“Kok ada Mamang-Mamang cilok segala?”Cinta menyengir, memamerkan deretan giginya. “Spesial dipanggil, soalnya itu cilok pertama yang bisa masuk ke perut Cinta, Yah.”“Owh, itu y

  • MAS, KAWIN YUK?!   [72]

    “Mami ayo! Mas Adnannya pingsan, Mami!” rengek Cinta dengan tangan terus menyeret paksa lengan ibu mertuanya.Tepat dibelakang tubuh keduanya, Samuel mengekor dengan mata kurang dari satu watt. Sebelum gedoran pada daun pintu kamarnya, orang tua Adnan itu memang telah bersiap untuk mengistirahatkan diri. Mereka hampir saja memejamkan mata jika saja suara kepanikan menantunya tak terdengar menembus daun pintu.“Iya, Sayang. Tenang ya. Suami kamu nggak akan kenapa-napa. Dari kecil dia nggak punya riwayat sakit keras kok.”Sebenarnya Diah sendiri sanksi putranya bisa tak sadarkan diri. Sejak kecil pun Adnan memiliki daya tahan tubuh yang sangat baik. Meski menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar dan mengembangkan wawasan bisnisnya, anak itu sama sekali tak melupakan rutinitas olahraga hariannya.Sebelum menikah pun, Adnan selalu menyempatkan diri untuk berolahraga di pagi hari. Entah itu sekedar berlari mengelilingi komplek perumahan, atau aktivitas fisik seperti gym ringan di

  • MAS, KAWIN YUK?!   [71]

    Jenuh— satu kata itu akhirnya menyambangi benak & hati Cinta.Aneh kan, Pemirsa?Padahal ia sudah menamatkan diri untuk menjadi manusia mageran dengan memanfaatkan kehamilannya. Akan tetapi... Wush! Bak dilahap oleh sapuan ombak, kejenuhan pun tiba-tiba datang, menggulung dan menenggelamkan dirinya ke dasar laut.Kira-kira, apa yang harus dirinya lakukan untuk mengusir kejenuhannya ini. Sejak mengandung anak suaminya, ruang geraknya menjadi begitu terbatas. Rutinitas yang ia lakoni pun selalu sama setiap harinya.Fix! Ia benar-benar membutuhkan sebuah penyegaran. Tapi apa?!“Huft, payah! Nih otak tumben nggak mau jalan.” Keluh Cinta, mengomentari kerja otaknya yang tiba-tiba saja melambat. Biasanya, tanpa bersusah payah pun, perangkat lunaknya itu selalu memunculkan ide-ide segar. Kenapa disaat ia membutuhkan, pengontrol utama tubuh itu malah mengadat, seperti motor matic karbu yang tidak pernah dibawa ke bengkel untuk melakukan perawatan.“Bingung banget kayaknya, Cin. Kenapa? Pengen

DMCA.com Protection Status