Penginapan itu terlihat sepi hanya ada suara pisau dan talenan beradu. Sofia sedang sibuk mengiris bawang putih, bawang merah dan cabai untuk bumbu tumis buncis salah satu menu makan siang.Karena kekalahan Satria, Sofia harus rela masak menu siang hari ini untuk mereka. Sofia ingin sekali marah dengan suaminya yang tidak bisa membantu, pria itu mengeluh sakit pinggang karena pertandingan tadi sehingga Sofia harus rela masak seorang diri.Lendra masuk ke dalam penginapan setelah mengurus pekerjaannya. Langkah pria itu melambat saat melihat Sofia yang tengah sibuk mengiris. Dia ingin mendekat tapi ragu jika Sofia menolaknya mentah-mentah.Waktu liburan mereka akan segera selesai dan dia belum berhasil mengambil hati calon mertuanya itu. Selalu ada halangan saat dia berusaha mendekat, halangannya tetap sama, Sofia yang menjauh dan tidak mau mengobrol.Kapan lagi kamu carper sama calon mertua? batinnya berteriak. Benar kapan lagi dia mengambil hati calon mertuanya. Di rumah keluarga Bima
Sienna menatap dengan kosong kertas-kertas origami yang berserakan di lantai kamarnya. Sudah satu minggu sejak kepulangan mereka dari acara pendekatan dengan dalih liburan, tidak ada yang berubah. Mamanya belum berbicara tentang keputusannya untuk menyetujui hubungan Sienna dan Lendra.Sienna menatap bingung Sofia yang membuka pintu dengan kasar. Dia bisa melihat nafas mamanya yang memburu, tatapan Sofia melembut, mencoba mengambil gunting yang dipegang oleh Sienna. Tapi dengan cepat Sienna menahannya dengan kuat."Kamu mau meninggalkan Mama?" tanya Sofia dengan mata berkaca-kaca.Mendapat pertanyaan Sofia tentu saja membuat Sienna bingung. Apa yang dibicarakan mamanya? Kemana dia mau pergi? Dia tidak mau kemana-mana, aneh melihat mamanya mellow seperti sekarang."Ma, jangan paksa aku terus." Sienna kembali menarik gunting yang dia pegang, menjauh dari jangkauan Sofia."Jangan bunuh diri, Mama janji akan turuti semua kemauan kamu." Sofia benar-benar dengan ucapannya, dia akan merestu
Sofia menatap jendela dengan tatapan kosong. Dia baru saja bertemu dengan teman-teman arisannya di sebuah hotel. Beberapa orang menyayangkan pembatalan perjodohan Sienna dan Rayden. Sofia tidak pernah memberitahu kepada orang-orang alasan apa yang membuatnya membatalkan perjodohan putrinya dan Rayden sejak minggu lalu, tapi tadi teman-temannya berbicara kalau dia membatalkan pernikahan Rayden karena Lendra.Sofia sadar karena berita hari ini lah yang membuat teman-temannya berpikir seperti itu. Berita yang menayangkan pernikahan Sienna dan Lendra. Sehingga wajar mereka berpikir jika pembatalan pertunangan Sienna dan Rayden karena Lendra.Teman dekat Mikaila yang paling bersemangat menghina Lendra. Mikaila mengatakan kalau Sienna tidak mau menikah dengan Rayden karena Lendra dan kedua anaknya. Padahal bukan Lendra yang membuat Sofia membatalkan perjodohan mereka. Sofia masih cukup baik tidak membuka kedok sang calon mantan besan. Jika Sofia ingin dia dengan senang hati membeberkan ba
Tempat wisata itu terlihat ramai karena banyaknya kendaraan yang terparkir rapi, ditambah dua bus yang terparkir dengan gagah di deretan mobil-mobil pribadi. Sienna menatap kagum tempat wisata itu yang terlihat sangat menyenangkan untuk bersantai. Lendra menggandeng Sienna untuk turun ke bawah.Dibawah sana ada sungai yang mana sering digunakan untuk bermain, banyak dari sekolah-sekolah di daerah itu yang membuat peramainan yang mana sungai itu menjadi tempatnya.Suara pengeras suara membuat Lendra membatalkan niatnya turun semakin bawah, dia yakin di sungai sedang ada acara, sehingga Lendra kembali naik sedikit ketempat dimana tidak ada orang yang sedang berkencan atau family time. Lendra membawa Sienna ke rerumputan jepang yang bersih sehingga mereka bisa duduk disana dengan nyaman tanpa gangguan. "Jadi bawa selendang kan Dek?" tanya Lendra.Sebelum menjemput Sienna, Lendra sudah mewanti-wanti Sienna untuk membawa selendang. Tanpa bertanya gadis itu mengiyakan saja perintah sang k
Savero serius dengan perkataannya, dia benar-benar melacak keberadaan sang adik. Dia tidak pernah bermain-main dengan ucapannya, Sienna sejak dulu menjadi prioritas Savero, hanya memiliki satu saudara tentu saja Savero sangat menyayanginya. Apa lagi Sienna adalah hasil doanya dulu saat dia cemburu temannya memiliki adik yang cantik, dia ingin mamanya memberikan adik yang cantik juga untuknya.Sehingga saat Sienna lahir, Savero sangat senang. Akhirnya doanya selama ini terkabul, sejak itu Savero berjanji akan selalu menjaga sang adik. Bahkan karena terlalu senang, Savero menyombongkan Sienna kepada temannya kalau Sienna jauh lebih cantik dari adik temannya itu.Meskipun sudah memiliki kekasih Savero tetap menjadikan Sienna prioritasnya. Terbukti dia yang sedang berkencan dengan Belva harus pulang lebih cepat karena Sienna yang tiba-tiba mengirim pesan kalau dia ingin menangis.Savero mengikuti kemana maps itu menuntunnya. Keningnya berkerut saat sadar kalau jalan yang dia lalui adalah
"Selena, lepaskan Maria!" teriak Alex."Enggak! Jalang ini selingkuhan kamu kan?!" teriak wanita bernama Selena itu.Alex menahan tangan Selena yang masih terus menarik rambut Maria. Ingin rasanya Alex menarik tangan Selena tapi Alex sadar jika dka melakukaknnya, Maria akan semakin sakit."Lepas, biar aku jelasin," perintah Alex.Selena melepas rambut Maria. Dia menatap dengan tajam Maria. Melihat tatapan tajam Selena, Maria bukan takut tapi justru merasa kasihan dengan gadis itu, wanita itu terlihat menahan tangisnya karena terlalu marah.Setelah Selena melepaskan tarikannya, Alex membawa Selena menjauh dari kamar Jane. Teriakan Selena bisa membuat Jane merasa terganggu, meskipun Jane sedang koma, Alex yakin kalau adiknya bisa merasakan emosional di sekitarnya."Jadi siapa wanita itu?" tanya Selena menatap Alex dengan tajam.Alex menghembuskan nafasnya. Mereka sekarang berada di kamar Alex agar obrolan mereka tidak ada yang mendengar termasuk mamanya, bisa kacau jika mamanya tahu kal
Sienna terlihat sangat cantik dengan gaun berwarna putih yang dia kenakan. Senyumnya tidak hilang sepanjang dia berjalan menuju pelaminam dengan digandeng oleh Lendra. Begitupun dengan Lendra, pria itu terlihat tampan dengan setelan berwarna hitam.Lagu milik Shane Filan mengiring perjalanan Sienna dan Lendra di jalan setapak menuju pelaminan. Sienna melambaikan tangannya saat geng kost cantik memanggilnya. Lendra hanya tersenyum melihat betapa hebohnya gadis-gadis itu memanggilnya dan Sienna."Kak Ara, Mas suami nengok sini dong!"Sienna melotot saat mendengar Hana memanggilnya dan Lendra. Mas suami? Yang benar saja, hanya dia yang boleh memanggil Lendra seperti itu."Woyy gila cakepnya suami kita Kak!" Itu suara Megan, Sienna terkekeh saat melihat Jeje menutup mulut Megan saat gadis itu berteriak, membuat tamu undangan menoleh kearah mereka. Dalam hati Sienna berucap sabar terus menerus, geng kostnya benar-benar rusuh.Keduanya berdiri di pelaminan setelah melewati carpet merah yan
Be Wise Reader guys :)"Mas mau banget ya sekarang?" tanya Sienna."Ya mau, tapi kalau Adek belum siap gak papa."Lendra tidak mau berbasa-basi, dia bukan seorang gadis yang meminta dengan malu-malu jika ingin. Dia pria dewasa yang sangat ingin melakukan ritual suami istri.Sudah lama dia menunggu momen seperti ini. Setelah mengetahui Thalia selingkuh, Lendra tidak pernah mau menyentuh istrinya. Dia merasa jijik dengan wanita itu. Membayangkan milik istrinya dimasuki dengan pria lain, membuat Lendra merasa jijik, bahkan hasratnya seolah hilang. Dia seperti tidak minat dengan perempuan.Tapi setelah bertemu Sienna, hasratnya kembali muncul, apa lagi saat Sienna menciumnya pertama kali. Lendra ingin sekali membawa tubuh indah kekasihnya ke atas ranjangnya, tapi otaknya masih waras untuk tidak merusak kekasihnya.***Lendra menarik rahang istrinya dengan lembut mencium bibir pink milik Sienna dengan lembut, Sienna menyambutnya dengan senang hati, baginya Lendra sudah cukup sabar untuk
Sienna keluar dari kamar setelah memastikan Lendra tidur. Dia ingin mengisi air minum, air minum di kamarnya habis. Rumah sudah sepi karena anak-anaknya sudah tertidur. Langkah Sienna terhenti saat mendengar pintu rumah terbuka, tidak lama Angga masuk dengan sempoyongan."Bang, kamu mabuk?" tanya Sienna berjalan mendekati Angga."Enggak," jawabnya dengan cengengesan.Sienna menutup hidung saat mencium bau alkohol dan rokok saat berdiri dekat dengan Angga. "Kamu kenapa Bang? Kamu pusing karena thesis kamu? Bilang sama Bunda dan ayah. Bunda kan udah pernah bilang, jangan sentuh alkohol dan rokok, gak baik buat kesehatan kamu Bang.""Jangan ngatur terus lah, Angga udah besar. Mama aja gak pernah ngatur Angga," racaunya.Angga berjalan menaiki tangga, mengabaikan Sienna yang membeku mendengar perkataan Angga. Sejak menikah dengan Lendra, ini kali pertama Sienna merasa sakit hati dengan perkataan Angga."Bunda ngelakuin ini karena sayang sama kamu Bang."Setelah memastikan Angga berhasil
10 tahun kemudianSuasana di studio itu terlihat ramai. Terlihat dua anak laki-laki berbeda umur sedang berpose di depan kamera. Keduanya merupakan sepupu, Elzio dan Azka. Elzio merupakan anak kedua dari pasangan Lendra dan Sienna. Sedangkan Azka adalah putra pertama Savero dan Belva.Elzio terlihat tidak bersemangat karena teriakan para staf yang membicarkan kalau Elzio lucu dan menggemaskan. Anak laki-laki berumur enam tahun yang mewarisi ketampanan Lendra itu tidak suka dipuji lucu. Daripada dipuji lucu, Elzio lebih suka dipuji ganteng atau tampan.“El lucu, liat sini!"“Azka ganteng tangannya masukin ke kantong ya.”Meskipun wajahnya terlihat bete. Elzio berhasil menyelesaikan pemotretan pagi ini. Berbicara tentang pemotretan, ini kali pertama Elzio diminta oleh Megan untuk menjadi model pakaian anak-anak. Sedangkan Azka, ini tahun kedua dia menjadi model untuk produk Megan. Setelah kuliah dan memutuskan untuk menikah, Megan memilih bekerja sendiri tanpa terikat oleh orang lain. T
Sienna menatap kota New York dari balkon kamarnya. Kalau boleh jujur Sienna lebih menyukai negaranya daripada negara adidaya dimana dia tinggal saat ini. Tapi mau bagaimana lagi, dia harus menemani Lendra.Bukan karena dia tidak percaya Lendra, tapi dia yang tidak bisa jauh dengan suaminya. Kehamilannya membuatnya ingin terus dekat dengan Lendra. Sehingga daripada tersiksa, Sienna lebih memilih pindah.Sienna tersenyum saat merasakan seseorang menyelimuti tubuhnya, kemudian disusul oleh pelukan hangat. Wangi parfum suaminya menusuk indra penciumnya, membuat Sienna merasa tenang."Dingin Sayang, ngapain di luar?" tanya Lendra."Seneng aja liat kota New York dari sini."Hening. Keduanya diam, menikmati hangat dari pelukan mereka dan menikmati kerlap-kerlip lampu kota. Lendra menunduk, meletakkan dagunya di pundak sang istri. Menghirup aroma Sienna yang memabukkan."Savero jadi bulan madu di sini?" tanya Lendra."Enggak, Belva mau ke Swiss. Katanya New York terlalu biasa." Sienna terkeke
Sienna menunggu Lendra di sebrang perusahaan dimana suaminya itu bekerja. Sienna menunggu di sebuah kafe yang mana waktu itu Joshua juga menunggu Lendra. Semalam suaminya itu mengatakan kalau akan mengajak Sienna ke toko kue yang mana pemiliknya adalah adik dari bosnya.Mendengar makanan yang akan mereka, Sienna tentu saja setuju. Semua tentang makanan membuatnya excited. Keduanya sempat sedikit berdebat terkait waktunya.Lendra ingin setelah pulang kerja saja dan bersama-sama dari apartemennya menuju toko tersebut, tapi Sienna tidak setuju. Dia memilih mereka bertemu di kafe yang berada di sebrang perusahaan dimana Lendra bekerja.Bukan tanpa alasan Sienna memutuskan seperti itu, wanita itu tidak mau membuat suaminya lelah karena harus bolak-balik. Lagipula Sienna merasa baik-baik saja harus berjalan menuju tempat kerja Lendra.Selagi menunggu Lendra, Sienna memesan strawberry latte dan potato wedges. Syukurlah kafe sedang tidak ramai sehingga pesanan Sienna cepat dikerjakan.Tidak be
Lendra merenggangkan otot-ototnya yang terasa menegang karena duduk di depan komputer terlalu lama. Dia baru saja menyelesaikan pekerjaannya yang membuatnya terpaksa tinggal jauh dari anak-anaknya.Lendra melihat jam tangan yang melingkar di pergelangannya. Sekarang sudah waktunya pulang. Dia mulai mematikan komputer dan laptopnya, juga membereskan mejanya."Pak pulang duluan ya!"Lendra mengiyakan saat anggota timnya satu demi satu berpamitan kepadanya. Setelah mejanya terlihat rapi seperti biasa, ia beranjak dari duduknya membawa ponsel dan tas kerjanya meninggalkan ruangannya.Ponsel Lendra berdering pertanda ada pesan masuk. Dia menaiki lift terlebih dahulu sebelum memutuskan membaca pesan.[Pak Lendra toko roti saya akan buka mulai besok terima kasih atas design logonya. saya ada kupon khusus untuk bapak berlaku mulai besok sampai waktu yang tertera. Saya tunggu kunjungannya pak.]Lendra tersenyum tipis melihat pesan yang dikirim oleh Jane beserta foto toko kue milik wanita itu.
Sienna mengerjapkan matanya beberapa kali. Dia merasa asing dengan tempat ini, langit-langit ini bukanlah kamarnya di rumah orangtuanya ataupun kamarnya bersama Lendra.Kekehan terbit saat sadar kalau dia bukan di negaranya. Tapi di apartemen Lendra yang berada di luar negeri. Sienna membalikkan tubuhnya agar menghadap suaminya yang memeluknya dari belakang.Tangan Sienna terulur, menyentuh hidung Lendra yang terlihat tinggi, Sienna menurunkan jarinya hingga menyentuh bibir tipis Lendra yang entah sudah berapa kali dia cicipi."Mas.."Sienna menyentuh tenggorokannya saat merasakan tenggorokannya kering. Dengan terpaksa Sienna menyudahi aktivitasnya mengagumi ketampanan Lendra yang sedang tertidur.Sienna menatap tampilannya yang berantakan. Dia hanya mengenakan dalamannya, tadi saat sudah hampir terlelap, dia merasa sangat gerah sehingga dia membuang bajunya begitu saja. "Kok mas Lendra gak pake baju juga?" tanyanya saat melihat kemeja Lendra berada di bawah tempat tidurnya.Dengan s
Megan berlari keluar kelas saat dosen killer bernama Alka itu sudah keluar dari kelasnya. Jeje yang melihat Megan buru-buru keluar tidak sempat menahan temannya itu. Megan berlari seperti sedang di kejar oleh rentenir.Hari ini Megan ada janji menemani Kenzie mencari kado untuk keponakannya yang berhasil dalam ujian hariannya. Cukup aneh rasanya memberi hadiah untuk hasil ujian hariannya, karena biasanya orang yang mendapat hadiah karena mendapat juara 1 di kelasnya.Akan tetapi pemikiran itu sirna karena keponakan Kenzie yang satu ini cukup nakal, sehingga sulit untuknya belajar. Oleh karena itu Kenzie inisiatif memberikan hadiah agar keponakannya itu mau belajar.Megan membenarkan rambutnya saat melihat mobil Kenzie terparkir di depan gedung prodinya. Dia berjalan dengan sedikit cepat agar tidak membuat Kenzie kesal karena menunggunya terlalu lama."Om nunggu lama ya?" tanya Megan setelah berhasil masuk ke dalam mobil Kenzie."Lumayan, tapi gak papa. Kamu baru selesai kan?" Kenzie m
Sienna menggerutu sepanjang perjalanan menuju rumahnya bersama Lendra. Bagaimana tidak menggerutu, Belva baru saja memberitahunya kalau dia dan Savero akan bertunangan.Dan parahnya sahabatnya itu baru memberitahunya beberapa jam sebelum pertunangan mereka terlaksana. Ya pertunangan mereka akan dilaksanakan nanti malam. Dan Belva baru memberitahunya pagi ini.Lendra dan Adhara yang berada di satu mobil yang sama dengan Sienna hanya bisa bungkam. Keduanya tidak berani berkomentar, takut membuat suasana hati bumil itu menjadi semakin buruk."Abang gak nganggep aku adek lagi ya?" tanya Sienna.Sienna tengah menelpon Savero. Tanpa mengucapkan salam pembuka, wanita itu langsung saja mengucapkan pertanyaan yang membuat Savero bingung disebrang sana."Kamu kenapa Dek?" tanya Savero di sebrang sana.Sienna melirik Lendra yang tengah fokus menyetir dan Adhara yang tertidur karena lelah belajar seharian ini. Wanita itu mendengus sebal dengan pertanyaan Savero."Abang mau tunangan tapi gak ngasi
Sienna berjalan menuju gazebo yang berada di taman belakang dengan membawa kue yang tadi dia beli sebelum sampai ke ruamahnya.Sienna memainkan ponselnya selagi menunggu Lendra yang tengah mengambil laptop Sienna. Sienna ingin sekali menonton di gazebo bersama Lendra, sehingga dia meminta suaminya untuk mengambil laptopnya di kamar Adhara selagi dia mengganti baju dan menyiapkan kue untuk mereka.Dua hari yang lalu Sienna dan Adhara menonton melalui laptop. Keduanya menonton film disney. Itu sebabnya laptop Sienna bisa berada di kamar putrinya.Sienna memperhatikan Lendra yang tengah berjalan dengan membawa laptop di tangan kirinya. Pandangan Sienna tidak lepas dari Lendra. Entah kenapa Lendra terlihat semakin tampan dengan kaos hitam dan celana boxer yang menggantung di pinggangnya.Melihat Sienna yang hanya diam menatapnya dengan senyum di bibirnya membuat Lendra mengernyit bingung. Ada apa dengan istri cantiknya itu?Lendra meletakkan laptopnya terlebih dahulu di atas meja sebelum