Sienna menunggu Lendra di sebrang perusahaan dimana suaminya itu bekerja. Sienna menunggu di sebuah kafe yang mana waktu itu Joshua juga menunggu Lendra. Semalam suaminya itu mengatakan kalau akan mengajak Sienna ke toko kue yang mana pemiliknya adalah adik dari bosnya.Mendengar makanan yang akan mereka, Sienna tentu saja setuju. Semua tentang makanan membuatnya excited. Keduanya sempat sedikit berdebat terkait waktunya.Lendra ingin setelah pulang kerja saja dan bersama-sama dari apartemennya menuju toko tersebut, tapi Sienna tidak setuju. Dia memilih mereka bertemu di kafe yang berada di sebrang perusahaan dimana Lendra bekerja.Bukan tanpa alasan Sienna memutuskan seperti itu, wanita itu tidak mau membuat suaminya lelah karena harus bolak-balik. Lagipula Sienna merasa baik-baik saja harus berjalan menuju tempat kerja Lendra.Selagi menunggu Lendra, Sienna memesan strawberry latte dan potato wedges. Syukurlah kafe sedang tidak ramai sehingga pesanan Sienna cepat dikerjakan.Tidak be
Sienna menatap kota New York dari balkon kamarnya. Kalau boleh jujur Sienna lebih menyukai negaranya daripada negara adidaya dimana dia tinggal saat ini. Tapi mau bagaimana lagi, dia harus menemani Lendra.Bukan karena dia tidak percaya Lendra, tapi dia yang tidak bisa jauh dengan suaminya. Kehamilannya membuatnya ingin terus dekat dengan Lendra. Sehingga daripada tersiksa, Sienna lebih memilih pindah.Sienna tersenyum saat merasakan seseorang menyelimuti tubuhnya, kemudian disusul oleh pelukan hangat. Wangi parfum suaminya menusuk indra penciumnya, membuat Sienna merasa tenang."Dingin Sayang, ngapain di luar?" tanya Lendra."Seneng aja liat kota New York dari sini."Hening. Keduanya diam, menikmati hangat dari pelukan mereka dan menikmati kerlap-kerlip lampu kota. Lendra menunduk, meletakkan dagunya di pundak sang istri. Menghirup aroma Sienna yang memabukkan."Savero jadi bulan madu di sini?" tanya Lendra."Enggak, Belva mau ke Swiss. Katanya New York terlalu biasa." Sienna terkeke
10 tahun kemudianSuasana di studio itu terlihat ramai. Terlihat dua anak laki-laki berbeda umur sedang berpose di depan kamera. Keduanya merupakan sepupu, Elzio dan Azka. Elzio merupakan anak kedua dari pasangan Lendra dan Sienna. Sedangkan Azka adalah putra pertama Savero dan Belva.Elzio terlihat tidak bersemangat karena teriakan para staf yang membicarkan kalau Elzio lucu dan menggemaskan. Anak laki-laki berumur enam tahun yang mewarisi ketampanan Lendra itu tidak suka dipuji lucu. Daripada dipuji lucu, Elzio lebih suka dipuji ganteng atau tampan.“El lucu, liat sini!"“Azka ganteng tangannya masukin ke kantong ya.”Meskipun wajahnya terlihat bete. Elzio berhasil menyelesaikan pemotretan pagi ini. Berbicara tentang pemotretan, ini kali pertama Elzio diminta oleh Megan untuk menjadi model pakaian anak-anak. Sedangkan Azka, ini tahun kedua dia menjadi model untuk produk Megan. Setelah kuliah dan memutuskan untuk menikah, Megan memilih bekerja sendiri tanpa terikat oleh orang lain. T
Sienna keluar dari kamar setelah memastikan Lendra tidur. Dia ingin mengisi air minum, air minum di kamarnya habis. Rumah sudah sepi karena anak-anaknya sudah tertidur. Langkah Sienna terhenti saat mendengar pintu rumah terbuka, tidak lama Angga masuk dengan sempoyongan."Bang, kamu mabuk?" tanya Sienna berjalan mendekati Angga."Enggak," jawabnya dengan cengengesan.Sienna menutup hidung saat mencium bau alkohol dan rokok saat berdiri dekat dengan Angga. "Kamu kenapa Bang? Kamu pusing karena thesis kamu? Bilang sama Bunda dan ayah. Bunda kan udah pernah bilang, jangan sentuh alkohol dan rokok, gak baik buat kesehatan kamu Bang.""Jangan ngatur terus lah, Angga udah besar. Mama aja gak pernah ngatur Angga," racaunya.Angga berjalan menaiki tangga, mengabaikan Sienna yang membeku mendengar perkataan Angga. Sejak menikah dengan Lendra, ini kali pertama Sienna merasa sakit hati dengan perkataan Angga."Bunda ngelakuin ini karena sayang sama kamu Bang."Setelah memastikan Angga berhasil
Seorang pria berjalan keluar dari salah satu perusahaan terbesar di negara dengan sebutan Negeri Seribu Pulau. Tangan kirinya menenteng tas kerja sedangkan tangan kanannya melihat akun gosip yang menayangkan istrinya dan pria lain keluar dari sebuah hotel mewah. Pria itu yakin, waktu kehancuran rumah tangga mereka akan tiba. Dan hari ini adalah waktunya. Istrinya seorang artis papan atas, dia merupakan artis yang sangat dicintai oleh masyarakat Indonesia. Tapi dia tidak yakin setelah ini masyarakat akan tetap mencintai istrinya. Bruk! "Uppss.. Sorry Om saya gak sengaja." Pria itu memperhatikan gadis yang menabraknya dengan datar. Gadis itu mengambil ponsel pria itu yang terjatuh kemudian memberikannya kepada pria itu. "Sekali lagi maaf ya Om." Gadis itu segera berlari memasuki lift dengan terburu-buru. Tak berselang beberapa lama dari gadis itu masuk ke dalam lift dua orang pria berjas datang dengan berlari. "Apakah gadis itu pencuri?"Pria itu melanjutkan jalannya. Dia tidak s
Gadis dengan bibir berbentuk hati keluar dari kost-kostan putri dengan pakaian rapi. Kemeja berwarna putih dan rok hitam selutut menjadi outfit kebanggan dia beberapa bulan ini. Kaki jenjang itu melangkah meninggalkan kostan yang dua bulan ini menjadi tempat beristirahat setelah lelah bekerja seharian. Tempat sederhana itu nyaman karena pemilik kost dan penghuni kost yang lain memperlakukannya dengan baik. Meskipun ada satu orang yang sedikit mengganggunya. Sienna Bimantara, gadis dengan mata cantik dan hidung mancung juga rambut hitam itu merupakan lulusan terbaik dari salah satu universitas negeri di Jakarta. Sayangnya gelar itu tidak membuat Sienna senang luar biasa. "Neng geulis mau berangkat ngajar?" tanya seorang pria paruh baya, pemilik kostan yang dia tempati. "Iyaa Pak," sahutnya dengan senyum manis khas gadis berbibir love itu. "Itu abang ojek onlinenya udah nunggu.""Iyaa Pak. Duluan ya Pak.""Hati-hati Neng."Sienna sedikit berlari menuju pagar kostan berwarna hitam.
Sienna dan Belva berjalan menuju kantor. Keduanya keluar kelas secara bersamaan. Waktu istirahat baru saja dimulai. Keduanya tersenyum saat siswa memanggil keduanya. "Bu Belva itu sotonya sudah datang," kata salah satu guru berumur di sekolah itu. Bu Septi namanya. "Oh iya Bu, terima kasih ya Bu." Sienna dan Belva duduk di meja mereka. Kedua guru itu mendaftar secara bersama-sama sehingga kepala sekolah memberikan mereka meja yang berdekatan. Sienna memberikan uang berwarna hijau kepada Belva. Belva yang mulanya ingin menolak segera ditahan oleh Sienna. Gadis itu tidak suka saat Belva membelikan sesuatu kepadanya. Karena dia tahu sahabatnya itu lebih membutuhkan uang daripadanya. Menjadi tulang punggung bagi keluarganya membuat Belva bekerja dengan sangat rajin. Gadis itu akan melakukan pekerjaan apapun asalkan halal. Sejak kuliah Belva akan menerima tawaran mengajar privat atau mengerjakan makalah-makalah bagi mahasiswa yang malas mengerjakan tugas mereka, demi mendapatkan uang
Bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Sienna menatap Adhara yang masih memasukkan barangnya ke dalam tas pink miliknya. Adhara merupakan siswa baru di Sekolah Dasar Taruna Bangsa. Kemarin Adhara menangis karena dia tidak mau pindah sekolah tapi mamanya memaksanya untuk pindah sekolah.Sienna dan Heri merupakan guru yang mengajar kelas Adhara. Sienna dan Heri bergantian memberikan materi setiap harinya. Jika Sienna yang mengajar Heri akan menunggu di belakang kelas, menegur anak yang mengobrol. "Ara pulang sendiri?" tanya Sienna."Dijemput mama, Bu."Tidak ada lagi perbincangan. Keduanya berjalan menuju parkiran. Para orangtua mulai menjemput anak mereka. Tidak butuh waktu lama membuat perkarangan sekolah sepi. Hanya tinggal beberapa siswa yang berada di sekolah."Papa!!!"Adhara mengikuti kemana Adhara berlari. Di depan gerbang sekolah seorang pria berkemeja biru tersenyum. Tangannya merentang menunggu kedatangan Adhara. Senyum Sienna terbit melihat pria y