Pagi hari ini Lendra dan Satria akan bermain badmintoon. Satria kemarin sore tepatnya setelah mereka selesai makan bertanya kepada Lendra apakah pria itu bisa bermain badmintoon dan jawaban Lendra membuat Satria senang karena ternyata hobby Lendra sama dengannya.Tapi sayang Satria tidak membawa raketnya sehingga dia meminta sekretarisnya untuk mengambil raket-raket miliknya. Tepatnya pukul delapan malam supir pribadi keluarga Bramasta bersama sekretarisnya datang dengan membawa raket beserta barang-barang yang dibutuhkan untuk acara besok pagi.Kedua pria berbeda generasi itu sedang melakukan pemanasan. Di gazebo yang tak jauh dari tempat mereka bermain Sofia memperhatikan keduanya dalam diam. Melihat seseorang akhirnya mempunyai hobby yang sama dengan suaminya membuat Sofia penasaran apakah pria itu bisa mengalahkan Satria.Semasa mudanya Satria sangat tekun dalam mengembangi hobbinya itu sehingga tak jarang dia memenangkan beberapa pertandingan. Tapi sayang satu kejadian membuat Sa
Penginapan itu terlihat sepi hanya ada suara pisau dan talenan beradu. Sofia sedang sibuk mengiris bawang putih, bawang merah dan cabai untuk bumbu tumis buncis salah satu menu makan siang.Karena kekalahan Satria, Sofia harus rela masak menu siang hari ini untuk mereka. Sofia ingin sekali marah dengan suaminya yang tidak bisa membantu, pria itu mengeluh sakit pinggang karena pertandingan tadi sehingga Sofia harus rela masak seorang diri.Lendra masuk ke dalam penginapan setelah mengurus pekerjaannya. Langkah pria itu melambat saat melihat Sofia yang tengah sibuk mengiris. Dia ingin mendekat tapi ragu jika Sofia menolaknya mentah-mentah.Waktu liburan mereka akan segera selesai dan dia belum berhasil mengambil hati calon mertuanya itu. Selalu ada halangan saat dia berusaha mendekat, halangannya tetap sama, Sofia yang menjauh dan tidak mau mengobrol.Kapan lagi kamu carper sama calon mertua? batinnya berteriak. Benar kapan lagi dia mengambil hati calon mertuanya. Di rumah keluarga Bima
Sienna menatap dengan kosong kertas-kertas origami yang berserakan di lantai kamarnya. Sudah satu minggu sejak kepulangan mereka dari acara pendekatan dengan dalih liburan, tidak ada yang berubah. Mamanya belum berbicara tentang keputusannya untuk menyetujui hubungan Sienna dan Lendra.Sienna menatap bingung Sofia yang membuka pintu dengan kasar. Dia bisa melihat nafas mamanya yang memburu, tatapan Sofia melembut, mencoba mengambil gunting yang dipegang oleh Sienna. Tapi dengan cepat Sienna menahannya dengan kuat."Kamu mau meninggalkan Mama?" tanya Sofia dengan mata berkaca-kaca.Mendapat pertanyaan Sofia tentu saja membuat Sienna bingung. Apa yang dibicarakan mamanya? Kemana dia mau pergi? Dia tidak mau kemana-mana, aneh melihat mamanya mellow seperti sekarang."Ma, jangan paksa aku terus." Sienna kembali menarik gunting yang dia pegang, menjauh dari jangkauan Sofia."Jangan bunuh diri, Mama janji akan turuti semua kemauan kamu." Sofia benar-benar dengan ucapannya, dia akan merestu
Sofia menatap jendela dengan tatapan kosong. Dia baru saja bertemu dengan teman-teman arisannya di sebuah hotel. Beberapa orang menyayangkan pembatalan perjodohan Sienna dan Rayden. Sofia tidak pernah memberitahu kepada orang-orang alasan apa yang membuatnya membatalkan perjodohan putrinya dan Rayden sejak minggu lalu, tapi tadi teman-temannya berbicara kalau dia membatalkan pernikahan Rayden karena Lendra.Sofia sadar karena berita hari ini lah yang membuat teman-temannya berpikir seperti itu. Berita yang menayangkan pernikahan Sienna dan Lendra. Sehingga wajar mereka berpikir jika pembatalan pertunangan Sienna dan Rayden karena Lendra.Teman dekat Mikaila yang paling bersemangat menghina Lendra. Mikaila mengatakan kalau Sienna tidak mau menikah dengan Rayden karena Lendra dan kedua anaknya. Padahal bukan Lendra yang membuat Sofia membatalkan perjodohan mereka. Sofia masih cukup baik tidak membuka kedok sang calon mantan besan. Jika Sofia ingin dia dengan senang hati membeberkan ba
Tempat wisata itu terlihat ramai karena banyaknya kendaraan yang terparkir rapi, ditambah dua bus yang terparkir dengan gagah di deretan mobil-mobil pribadi. Sienna menatap kagum tempat wisata itu yang terlihat sangat menyenangkan untuk bersantai. Lendra menggandeng Sienna untuk turun ke bawah.Dibawah sana ada sungai yang mana sering digunakan untuk bermain, banyak dari sekolah-sekolah di daerah itu yang membuat peramainan yang mana sungai itu menjadi tempatnya.Suara pengeras suara membuat Lendra membatalkan niatnya turun semakin bawah, dia yakin di sungai sedang ada acara, sehingga Lendra kembali naik sedikit ketempat dimana tidak ada orang yang sedang berkencan atau family time. Lendra membawa Sienna ke rerumputan jepang yang bersih sehingga mereka bisa duduk disana dengan nyaman tanpa gangguan. "Jadi bawa selendang kan Dek?" tanya Lendra.Sebelum menjemput Sienna, Lendra sudah mewanti-wanti Sienna untuk membawa selendang. Tanpa bertanya gadis itu mengiyakan saja perintah sang k
Savero serius dengan perkataannya, dia benar-benar melacak keberadaan sang adik. Dia tidak pernah bermain-main dengan ucapannya, Sienna sejak dulu menjadi prioritas Savero, hanya memiliki satu saudara tentu saja Savero sangat menyayanginya. Apa lagi Sienna adalah hasil doanya dulu saat dia cemburu temannya memiliki adik yang cantik, dia ingin mamanya memberikan adik yang cantik juga untuknya.Sehingga saat Sienna lahir, Savero sangat senang. Akhirnya doanya selama ini terkabul, sejak itu Savero berjanji akan selalu menjaga sang adik. Bahkan karena terlalu senang, Savero menyombongkan Sienna kepada temannya kalau Sienna jauh lebih cantik dari adik temannya itu.Meskipun sudah memiliki kekasih Savero tetap menjadikan Sienna prioritasnya. Terbukti dia yang sedang berkencan dengan Belva harus pulang lebih cepat karena Sienna yang tiba-tiba mengirim pesan kalau dia ingin menangis.Savero mengikuti kemana maps itu menuntunnya. Keningnya berkerut saat sadar kalau jalan yang dia lalui adalah
"Selena, lepaskan Maria!" teriak Alex."Enggak! Jalang ini selingkuhan kamu kan?!" teriak wanita bernama Selena itu.Alex menahan tangan Selena yang masih terus menarik rambut Maria. Ingin rasanya Alex menarik tangan Selena tapi Alex sadar jika dka melakukaknnya, Maria akan semakin sakit."Lepas, biar aku jelasin," perintah Alex.Selena melepas rambut Maria. Dia menatap dengan tajam Maria. Melihat tatapan tajam Selena, Maria bukan takut tapi justru merasa kasihan dengan gadis itu, wanita itu terlihat menahan tangisnya karena terlalu marah.Setelah Selena melepaskan tarikannya, Alex membawa Selena menjauh dari kamar Jane. Teriakan Selena bisa membuat Jane merasa terganggu, meskipun Jane sedang koma, Alex yakin kalau adiknya bisa merasakan emosional di sekitarnya."Jadi siapa wanita itu?" tanya Selena menatap Alex dengan tajam.Alex menghembuskan nafasnya. Mereka sekarang berada di kamar Alex agar obrolan mereka tidak ada yang mendengar termasuk mamanya, bisa kacau jika mamanya tahu kal
Sienna terlihat sangat cantik dengan gaun berwarna putih yang dia kenakan. Senyumnya tidak hilang sepanjang dia berjalan menuju pelaminam dengan digandeng oleh Lendra. Begitupun dengan Lendra, pria itu terlihat tampan dengan setelan berwarna hitam.Lagu milik Shane Filan mengiring perjalanan Sienna dan Lendra di jalan setapak menuju pelaminan. Sienna melambaikan tangannya saat geng kost cantik memanggilnya. Lendra hanya tersenyum melihat betapa hebohnya gadis-gadis itu memanggilnya dan Sienna."Kak Ara, Mas suami nengok sini dong!"Sienna melotot saat mendengar Hana memanggilnya dan Lendra. Mas suami? Yang benar saja, hanya dia yang boleh memanggil Lendra seperti itu."Woyy gila cakepnya suami kita Kak!" Itu suara Megan, Sienna terkekeh saat melihat Jeje menutup mulut Megan saat gadis itu berteriak, membuat tamu undangan menoleh kearah mereka. Dalam hati Sienna berucap sabar terus menerus, geng kostnya benar-benar rusuh.Keduanya berdiri di pelaminan setelah melewati carpet merah yan