"Selena, lepaskan Maria!" teriak Alex."Enggak! Jalang ini selingkuhan kamu kan?!" teriak wanita bernama Selena itu.Alex menahan tangan Selena yang masih terus menarik rambut Maria. Ingin rasanya Alex menarik tangan Selena tapi Alex sadar jika dka melakukaknnya, Maria akan semakin sakit."Lepas, biar aku jelasin," perintah Alex.Selena melepas rambut Maria. Dia menatap dengan tajam Maria. Melihat tatapan tajam Selena, Maria bukan takut tapi justru merasa kasihan dengan gadis itu, wanita itu terlihat menahan tangisnya karena terlalu marah.Setelah Selena melepaskan tarikannya, Alex membawa Selena menjauh dari kamar Jane. Teriakan Selena bisa membuat Jane merasa terganggu, meskipun Jane sedang koma, Alex yakin kalau adiknya bisa merasakan emosional di sekitarnya."Jadi siapa wanita itu?" tanya Selena menatap Alex dengan tajam.Alex menghembuskan nafasnya. Mereka sekarang berada di kamar Alex agar obrolan mereka tidak ada yang mendengar termasuk mamanya, bisa kacau jika mamanya tahu kal
Sienna terlihat sangat cantik dengan gaun berwarna putih yang dia kenakan. Senyumnya tidak hilang sepanjang dia berjalan menuju pelaminam dengan digandeng oleh Lendra. Begitupun dengan Lendra, pria itu terlihat tampan dengan setelan berwarna hitam.Lagu milik Shane Filan mengiring perjalanan Sienna dan Lendra di jalan setapak menuju pelaminan. Sienna melambaikan tangannya saat geng kost cantik memanggilnya. Lendra hanya tersenyum melihat betapa hebohnya gadis-gadis itu memanggilnya dan Sienna."Kak Ara, Mas suami nengok sini dong!"Sienna melotot saat mendengar Hana memanggilnya dan Lendra. Mas suami? Yang benar saja, hanya dia yang boleh memanggil Lendra seperti itu."Woyy gila cakepnya suami kita Kak!" Itu suara Megan, Sienna terkekeh saat melihat Jeje menutup mulut Megan saat gadis itu berteriak, membuat tamu undangan menoleh kearah mereka. Dalam hati Sienna berucap sabar terus menerus, geng kostnya benar-benar rusuh.Keduanya berdiri di pelaminan setelah melewati carpet merah yan
Be Wise Reader guys :)"Mas mau banget ya sekarang?" tanya Sienna."Ya mau, tapi kalau Adek belum siap gak papa."Lendra tidak mau berbasa-basi, dia bukan seorang gadis yang meminta dengan malu-malu jika ingin. Dia pria dewasa yang sangat ingin melakukan ritual suami istri.Sudah lama dia menunggu momen seperti ini. Setelah mengetahui Thalia selingkuh, Lendra tidak pernah mau menyentuh istrinya. Dia merasa jijik dengan wanita itu. Membayangkan milik istrinya dimasuki dengan pria lain, membuat Lendra merasa jijik, bahkan hasratnya seolah hilang. Dia seperti tidak minat dengan perempuan.Tapi setelah bertemu Sienna, hasratnya kembali muncul, apa lagi saat Sienna menciumnya pertama kali. Lendra ingin sekali membawa tubuh indah kekasihnya ke atas ranjangnya, tapi otaknya masih waras untuk tidak merusak kekasihnya.***Lendra menarik rahang istrinya dengan lembut mencium bibir pink milik Sienna dengan lembut, Sienna menyambutnya dengan senang hati, baginya Lendra sudah cukup sabar untuk
"Mas Angga dan Ara diajak abang main, mas udah dikabarin bang Gian kan?" tanya Sienna.Tadi saat bangun tidur, Sienna mendapat pesan dari kakak laki-lakinya kalau kedua anak sambungnya itu dibawa oleh Gian bermain. Dia memberikan Sienna dan Lendra waktu bersama."Iyaa Sayang. Udah ngabarin kok."Hening tidak ada yang berbicara. Sienna bahkan masih fokus dengan makanannya.Lendra terkekeh menatap Sienna yang tidak berani menatapnya. Bahkan saat tadi bertanya saja, istrinya tidak berani menatapnya. Istri cantiknya itu masih malu karena malam pertama mereka. Sejak bangun tidur, Sienna malu menatap wajah Lendra, Lendra pikir Sienna marah tapi ternyata istrinya itu malu mengingat momen malam pertama mereka yang sangat menggairahkan.Mungkin istri cantiknya itu malu karena semalam dia cukup berani untuk ukuran seorang perawan. Mengingat betapa panasnya semalam, Lendra kembali menginginkan istrinya."Jangan lihatin terus."Sienna melirik dengan sebal suaminya yang tidak berhenti menggodanya.
Mikail keluar dari taxi yang membawanya ke rumah megah itu setelah memastikan pria tadi pergi. Langkahnya terhenti saat menaiki tangga menuju pintu utama rumah. Di depan pintu wanita paruh baya menatapnya dalam diam.Senyum pria itu terbit, mencoba menyapa kepala asisten rumah tangga di rumah itu. Belum sempat sepatah katapun keluar dari mulutnya wanita itu masuk ke dalam rumah.Mikail mendengus sebal dengan respon wanita itu, sejak dia dan majikan wanita itu menikah, wanita paruh baya bernama Lana itu tidak pernah berbuat baik kepadanya.Padahal Mikail tidak pernah berbuat salah dengannya atau menyakiti wanita itu, tapi entah kenapa wanita itu tidak suka dengannya. Mikail menatap pintu bercat putih itu dalam diam. Sudah dua minggu dia tidak datang menemui pemilik kamar itu, entah sejauh mana perlembangan pemilik kamar itu. Pintu bercat putih itu terbuka sebelum Mikail membukanya. Mikail menatap bingung seorang asisten rumah tangga di rumah itu yang baru dia lihat. Sama seperti Mika
Alex memutar balik mobilnya setelah mendapatkan kabar dari satpam rumahnya kalau Mike pulang. Mike adalah adik iparnya yang sering kembali ke negara asalnya dengan alasan mengurus bisnis kuliner peninggalan keluarganya.Keluarga Sanchez tentu saja percaya dengan Mike karena sejak Jane memperkenalkan Mike kepada mereka, Mike merupakan pria yang sopan dan sabar dalam menghadapi Jane.Berjalannya waktu, satu kejadian membuat Mike jarang pulang karena mengurus bisnis keluarganya yang hampir gulung tikar. Kejadian itu bertepatan dengan musibah yang menimpa Jane hingga membuat Jane keguguran dan koma.Keluarga Sanchez yang melihat itu tentu saja merasa kasihan dengan Mike yang mendapat musibah secara bersamaan. Mereka memutuskan untuk merawat Jane dan Mike fokus dengan bisnisnya.Setengah tahun waktu yang Mike butuhkan untuk membuat bisnisnya kembali stabil tapi bulan-bulan berikutnya Mike sering kembali ke negara asalnya dengan alasan mengontrol bisnisnya.Keluarga Sanchez yang sejak awal
Keluarga kecil Lendra masuk ke dalam rumah mertuanya. Keempatnya langsung saja menuju ruang makan, di ruang makan Sofia dan asisten rumah tangganya sedang menata beberapa sayur dan lauk."Eyang!" panggilan Adhara membuat Sofia menghentikan kegiatannya, wanita paruh baya itu tersenyum senang melihat Adhara.Adhara dan Angga mencium punggung tangan Sofia diikuti oleh Sienna dan Lendra. Kedua anak itu berlari lebih dulu menuju Sofia, memeluk neneknya dengan bahagia."Ayok duduk, Eyang masak enak buat kalian."Sofia menyuruh kedua cucunya untuk duduk. Setelah memastikan keduanya duduk, Sofia menyuruh Sienna untuk ikut dengannya ke dapur. Sienna menatap Lendra dengan bingung, tapi dia tetap mengikuti langkah mamanya."Kenapa Ma?" tanya Sienna setelah mereka berada di dapur.Sofia memberikan satu cangkir teh kepada Sienna. Dengan bingung Sienna menerimanya. Hanya satu teh? Untuk siapa? Setelah mendengar perkataan Sofia, senyum Sienna terbit."Kasih suami kamu, bilang aja kamu yang buat."So
Lendra menatap bingung Sienna yang selalu menghindar, istrinya itu mengabaikannya sejak sore. Lendra merasa tidak berbuat kesalahan hari ini, pagi tadi saat dia mau bertemu dengan Thalia, dia meminta izin kepada Sienna dan istrinya itu mengizinkannya.Bahkan saat makan malam, Sienna hanya mengobrol dengan Adhara. Permasalahan semalam dengan Angga belum selesai, putranya itu belum berbicara kepada Sienna, sehingga ada dua orang yang terdampak perang dingin.Lendra menatap Sienna yang masuk ke dalam kamar mereka. Sebelum berbicara kepada Sienna, dia akan berbicara dulu kepada Angga terkait permasalahan semalam. Melihat anak dan istrinya yang saling diam membuat Lendra tidak nyaman.Senyum Lendra terbit saat membuka pintu kamar Angga menampakan Angga yang sedang belajar dengan serius."Kenapa Pa?" tanya Angga saat mendapati papanya lah yang membuka pintu kamarnya."Lanjutin dulu belajarnya. Papa tunggu sampai Abang selesai."Angga memutar tubuhnya agar menghadap papanya yang duduk di ran