Keluarga kecil Lendra masuk ke dalam rumah mertuanya. Keempatnya langsung saja menuju ruang makan, di ruang makan Sofia dan asisten rumah tangganya sedang menata beberapa sayur dan lauk."Eyang!" panggilan Adhara membuat Sofia menghentikan kegiatannya, wanita paruh baya itu tersenyum senang melihat Adhara.Adhara dan Angga mencium punggung tangan Sofia diikuti oleh Sienna dan Lendra. Kedua anak itu berlari lebih dulu menuju Sofia, memeluk neneknya dengan bahagia."Ayok duduk, Eyang masak enak buat kalian."Sofia menyuruh kedua cucunya untuk duduk. Setelah memastikan keduanya duduk, Sofia menyuruh Sienna untuk ikut dengannya ke dapur. Sienna menatap Lendra dengan bingung, tapi dia tetap mengikuti langkah mamanya."Kenapa Ma?" tanya Sienna setelah mereka berada di dapur.Sofia memberikan satu cangkir teh kepada Sienna. Dengan bingung Sienna menerimanya. Hanya satu teh? Untuk siapa? Setelah mendengar perkataan Sofia, senyum Sienna terbit."Kasih suami kamu, bilang aja kamu yang buat."So
Lendra menatap bingung Sienna yang selalu menghindar, istrinya itu mengabaikannya sejak sore. Lendra merasa tidak berbuat kesalahan hari ini, pagi tadi saat dia mau bertemu dengan Thalia, dia meminta izin kepada Sienna dan istrinya itu mengizinkannya.Bahkan saat makan malam, Sienna hanya mengobrol dengan Adhara. Permasalahan semalam dengan Angga belum selesai, putranya itu belum berbicara kepada Sienna, sehingga ada dua orang yang terdampak perang dingin.Lendra menatap Sienna yang masuk ke dalam kamar mereka. Sebelum berbicara kepada Sienna, dia akan berbicara dulu kepada Angga terkait permasalahan semalam. Melihat anak dan istrinya yang saling diam membuat Lendra tidak nyaman.Senyum Lendra terbit saat membuka pintu kamar Angga menampakan Angga yang sedang belajar dengan serius."Kenapa Pa?" tanya Angga saat mendapati papanya lah yang membuka pintu kamarnya."Lanjutin dulu belajarnya. Papa tunggu sampai Abang selesai."Angga memutar tubuhnya agar menghadap papanya yang duduk di ran
Mikail menatap Jane yang masih belum sadar. Ini sudah satu minggu sejak dia izin kepada Thalia kalau dia ada pekerjaan. Pekerjaan yang mana menemani istrinya.Jujur saja Mikail merasa lelah dengan aktivitasnya yang hanya menunggu Jane sadar dari komanya. Dia ingin Jane cepat sadar agar dia tidak perlu lagi bolak-balik Indonesia-Amerika.Bukan hanya itu, Mikail juga harus memutar otak bagaimana cara meminta izin kepada Thalia juga keluarga Jane saat meninggalkan mereka. Jika Thalia dia akan dengan mudah sibuk dengan pekerjaannya, jika keluarga Jane bagaimana dia memberikan alasan?Saat itu dia mudah meminta izin karena papa mertuanya tahu kalau bisnis kulinernya sedang diambang kebangkrutan tapi sekarang tidak, bisnisnya sudah stabil sehingga dia tidak bisa memberikan alasan bisnis lagi.Ponsel Mikail berdering pertanda ada panggilan dari seseorang. Pria itu mengangkatnya saat melihat nama kontak kekasihnya. Mikail melirik sekilas Jane sebelum mengangkat panggilan Thalia."Gimana Sayan
Di depan rumah Lendra cukup ramai, ada tiga mobil disana, tapi mereka hanya memakai dua mobil saja. Satu mobil berisi keluarga Lendra, dan satu mobil berisi enam yang tersisa. Ada Savero, Kenzie, Belva, Erlangga, Hana dan Megan.Pevita dan Jeje tidak bisa ikut. Pevita diberi kabar kalau neneknya sakit, sedangkan Jeje, dia tidak bisa karena ada acara keluarga. Jeje tidak tahu kalau ada acara keluarga apa, karena seingatnya tidak ada acara keluarga pada waktu dekat ini, tapi mamanya tidak memberitahu, mamanya hanya menyuruhnya untuk pulang setelah UAS.Tersisa Hana dan Megan, keduanya tidak terhasut dengan rayuan Pevita untuk tidak mengikuti liburan yang telah mereka siapkan jauh-jauh hari. Hana mengajak pacarnya yang tiga bulan ini dia kenalkan kepada teman-temannya, Erlangga."Ini gak ada yang mau masuk mobil Mas Lendra?" tanya Sienna, memastikan kembali apakah ada yang mau bersamanya.Berbicara tentang mobil milik Lendra, pria itu membelinya sebelum menikahi Sienna. Saat itu Satria t
"Om Kenzie nih."Megan memberikan satu gelas jus kepada Kenzie. Pria itu sedang sibuk memanggang bersama Erlangga, tapi Megan hanya memberikan jus kepada Kenzie. Erlangga urusan Hana, kalau dia juga memberikan Erlangga jus, temannya itu akan mengamuk seperti singa betina.Melihat gelagat Megan, Kenzie tahu kalau gadis itu menyukainya. Cara dia menatap Kenzie dengan pipi bersemu, siapa yang tidak berpikir kalau Megan menyukai Kenzie. Gadis itu terlalu jelas kalau ia menyukai Kenzie."Terimakasih." Kenzie menerima jus yang diberikan oleh Megan. Meneguknya sampai setengah, setelah itu memberikannya lagi kepada Megan. Gadis cantik itu tersenyum malu-malu menerima gelas Kenzie, dirinya merasa mereka seperti sepasang kekasih.Sedangkan di kursi yang tak jauh dari tempat pembakaran. Hana dan Sienna terkekeh melihat Megan yang terus berusaha mendekati Kenzie sejak mereka sampai siang tadi."Kita pulang kapan Kak?" tanya Hana. Keduanya tengah sibuk menata meja untuk mereka makan malam bersam
BE WISE READER! ADULT CONTENT!***Sienna hampir saja berteriak kalau saja dia tidak tahu siapa yang memeluknya tiba-tiba. Setelah menidurkan Adhara, Sienna meninggalkan Adhara sendiri di kamar khusus perempuan. Dia tidak tahu kalau ternyata suaminya menyusulnya, sehingga saat Lendra memeluknya, dia terkejut."Mas jangan suka ngagetin dong." Tubuh Sienna meremang saat Lendra mencium lehernya. Sienna tidak bodoh untuk mengetahui gelagat Lendra yang seperti ini. Suaminya pasti ingin mengajaknya bercinta. Satu bulan menikah, Sienna sudah cukup pandai mengetahui gelagat suaminya jika mengajaknya bercinta."Dingin Yang," bisik Lendra. Keduanya masih di depan kamar khusus perempuan."Terus? Mau pelukan?" tanya Sienna, biarkan dia mengulur waktu. Sedikit mengerjai suaminya sepertinya tidak masalah."Mau yang panas.""Apa? Mau cokelat panas? Aku buatin ya?" Sienna menahan tawanya. Mencoba melepaskan pelukan Lendra."Kurang panas Sayang." Lendra mengecup pipi Sienna, "mau kamu," bisiknya sera
Pagi ini setelah sarapan mereka berencana bermain game. Ide ini dicetuskan oleh Hana dan Megan. Sebelumnya Hana dan Erlangga membeli satu buah bola karet untuk game yang akan mereka mainkan.Hana dan Megan mulai membuat garis dengan tali dibantu oleh Erlangga dan Angga. Yang lain sedang membereskan bekas sarapan mereka, sehingga hanya mereka berempat yang menyiapkan permainan. Hana dan Megan sudah siap dengan baju renang mereka. Megan nampak cantik dan simple dengan baju renang one piece berwarna army. Sedangkan Hana mengenakan baju renang two piece berwarna navy.Erlangga mengajak Angga karena laki-laki itu akan menjadi wasit di permainan kali ini. Setelah membuat garis yang mana para pemain tidak boleh melewatinya, Megan memanggil yang lain untuk datang ke tepi pantai.Savero dan Belva berjalan bergandengan tangan. Belva nampak fresh dengan menggunakan swimwear dengan jenis long sleeved. Sedangkan Savero, pria itu memakai board short berwarna hitam tanpa atasan."Boleh pake bikini
Lendra bersama Sienna mengantar Adhara bertemu dengan Thalia. Sesuai kesepakatan mereka satu minggu yang lalu kalau Adhara akan bersama dengan Thalia beberapa hari karena Thalia ingin mengajak putrinya itu berlibur.Sebenarnya ada yang menganggu pikiran Lendra kenapa Thalia tidak mengajak Angga, kenapa hanya mengajak Adhara saja, karena harusnya Angga juga diajak, bukankah keduanya sama-sama anak Thalia?Thalia tersenyum senang saat melihat Lendra dan Adhara tapi tidak lama senyum wanita itu pudar saat melihat Sienna berjalan di belakang Lendra dan Adhara. Moodnya memburuk melihat istri dari mantan suaminya itu."Sudah menunggu lama?" tanya Lendra setelah berhasil mendudukkan bokongnya di kursi kosong di hadapan Thalia."Enggak Mas, baru aja sampai," sahut Thalia tidak lupa dengan senyum manisnya."Kamu tidak mengajak Angga?" tanya Lendra, pertanyaan itu sudah ingin dia tanyakan kepada Thalia sejak kemarin."Enggak Mas, aku mau menghabiskan waktu berdua dengan Ara aja."Lendra hanya m