Share

18

Usia tujuh hari kematian adikku yang benar-benar adalah hari panjang yang begitu melelahkan serta menguras perasaan bagi kami, akhirnya rumah pun dibereskan, tenda dibongkar, para kerabat yang datang dari jauh juga mulai pulang ke rumah masing masing. Rumah mulai lengang, kekosongan itu mulai menyadarkan kami bahwa setelah ini rumah akan terasa sepi. Biasanya selalu ada panggilan, canda, tawa dan rengekan manja adikku saat minta sesuatu pada ayah dan Ibu.

Sekarang keadaannya benar benar berubah jadi menyedihkan, hampa dan kehilangan, kami perlahan-lahan harus bangkit dari luka yang ada dari kesepian yang mengguncang dada. Aku dan Bunda, terutama Bunda, kami harus bangkit dari luka luka yang ada.

Kucari ibuku ke seluruh sudut rumah, tak kutemukan beliau di sana hingga aku menuju taman samping yang ditumbuhi rerumputan hijau dan sebuah air mancur mini.

"Bunda ...." Bunda terlihat duduk menyendiri dan murung sekali. Dia menoleh padaku sambil berusaha menyunggingkan senyum dan mengulurka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status