Share

Bab 84

Aku mengusap perut yang sudah terasa mulas-mulas dari tadi. Keringat mengucur pada pelipis karena tegang dan takut. Bagaimanapun, lahiran pertama itu operasi cesar. Dokter dulu pernah bilang, kalau untuk bisa melahirkan secara normal itu harus berjarak lima tahunan dari kehamilan pertama. Namun, rupanya program KB-ku kebobolan. Usia Cakra saja baru satu tahun lebih bebebrapa bulan dan kini adiknya sudah sembilan bulan di dalam perut.

“Unda, ini minumnya!” Aluna manyodorkan botol air mineral.

“Makasih, Kakak.” Aku menerima botol itu dengan tangan gemetar. Jujur, ada rasa takut berlebih ketika mendengar penuturan dokter tadi, mereka akan membuka bekas jahitan yang lama dan itu katanya cukup makan waktu.

“Baby Cakra rewel gak?” Aku menoleh pada Aluna setelah hening beberapa saat.

“Rewel, Unda … tadi lagi ditenangin sama Bi Mul, Oma juga.” Aku hanya mengangguk-anggukkan kepala mendengar jawaban dari Aluna.

“Nek, Papanya Cakra masih ngurus administrasi, ya?” Aku melirik pada Ibu yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ardi Ningrum
Author..sedikit kritik boleh ya. Dsni dijelasin aluna menyerahkan air mineral kepada jingga dan diminum. Kemudian jingga masuk ruang operasi. Padahal klo mau operasi hrs puasa selama minimal 6 jam lho.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status