Share

Bab 91

A--Aku gak bisa melanjutkan semua ini, Adly. A--Aku gak bisa.” Suara Aluna bergetar. Adly menatap bingung pada gadisnya. Dia hendak mendekat, tapi dua pemuda tampan yang mengenakan kemeja senada menghadangnya. Dialah Cakra dan Buma.

“Berhenti! Mbak Luna sudah bilang tak bisa! Tolong jangan memaksa!” Buma melipat tangan di depan dada, begitupun Cakra. Mereka tak terlihat seperti kakak adik, tapi lebih seperti dua anak kembar dengan paras identik. Keduanya tak perlu menanyakan alasan. Melihat kakak perempuannya tertekan, keduanya langsung sigap pasang badan.

Adly menelan saliva. Apalagi ketika Papa Banyu, kini mulai angkat suara, “Unda … bawa Una ke kamarnya!” tegasnya.

Jingga tak banyak bicara lagi. Otaknya tengah menerka-nerka sebenarnya apa yang terjadi. Namun, melihat wajah ketakutan Aluna. Lekas Unda Jingga membawa Aluna ke kamarnya. Oma Fera dan Nenek Nilam bergegas mengikutinya. Sementara itu, Buma dan Cakra bersiap siaga untuk membantu Papanya.

“Ada apa sebenarnya ini?” Suara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
senja
calon suami lagi nyamar kali
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
apakah orang yg mau djodohkan dg Aluna?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status