Share

10

“Emma? Bolehkan aku bertanya?” Lusia nampak ragu – ragu menayakan isi pikirannya.

                Namun Emma mengangguk, “Silahkan, asalkan saya bisa menjawab. Akan saya jawab.” Ucap Emma menyanggupi.

                Lusia meneguk ludahnya, “Kalau bukan kamu yang mepeepaskan ikatan di kakiku, lantas siapa?”

                “Saya tidak tau Nona.”

                Jawaban Emma justru membuat wajah Lusia memucat. Lantas? Siapa? Apakah mungkin kalau itu adalah Aaron?

                “Kalau tidak ada lagi yang ingin anda tanyak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status