“Terima kasih sudah mau ikut.” Kata Brandon yang kini sudah didalam Mobil bersama Alisha di sebelahnya.
“Kamu benar-benar punya Mobil, dan ini termasuk mobil Mewah, Lalu kenapa tadi siang kamu naik Bus dan nggak bawa uang..?” Tanya Alisha dengan sedikit Heran.
Brandon tersenyum. “Baiklah, mungkin saatnya aku mulai bercerita supaya kamu nggak menghindar dariku terus.”
Brandon menghela napas panjang dan mulai bercerita. “Lima tahun yang lalu Aku mengalami kecelakaan, dan terbangun lima hari kemudian di dalam sebuah rumah sakit di singapore. Kamu tau apa nama pertama yang kusebut saat aku bangun.?? Bukan Nama Ayah atau ibuku, Bukan nama Adik atau tunanganku, Melainkan nama asing, Angel.” Kata Brandon sambil mengingat pertama kali dia siuman dari komanya. “Setelah siuman, Semuanya terasa aneh bagiku. Aku merasa kehilangan sesuatu, Setiap malam Aku selalu memimpikan wajah Gadis itu, gadis yang ku sebut dengan Angel. Apa kamu tau baagaimana wajah Angel..?? Dia seperti kamu.”
‘Deg.. Deg.. Deg.. Deg..’ Jantung Alisha memompa lebih cepat. Please Al.. Dia hanya bercerita, bisa saja dia bohong dan berniat merayumu jadi jangan salah tingkah Oke.. Pikir Alisha dalam Hati.
“Kamu bercanda?? Mana ada cerita kayak gitu. Ngarang kamu.” Kata Alisha dengan sinis.
“Terserah jika kamu nggak percaya. Selama lima tahun ini aku mencari sosok Angel itu, Aku bahkan memutuskan pertunangan dengan wanita yang sangat ku cintai Hanya karena Aku tidak bisa melupakan Angel.”
“Tapi maaf tuan.. Saya bukan Angel yang kamu maksud. Kita sama sekali tidak pernah bertemu, Mana mungkin aku bisa nyasar begitu saja dalam Mimpi kamu.”
“Aku juga nggak tau Al.. dan Aku berusaha mencari tau jawaban itu.” Kata Brandon bersungguh-sungguh.
Mereka terdiam sebentar, lalu Alisha mulai bicara. “Baiklah.. Aku akan bantu kamu menguak misteri itu. Turunkan aku di depan Gang itu.” Kata Alisha menunjuk sebuah gang Besar di hadapan mereka.
“Kamu tinggal di situ.?” Tanya Brandon yang sedikit heran. Sebenarnya Brandon memang Heran, Brandon mengira jika Alisha buka dari kalangan biasa. Terlihat dari wajah yang sedikit kebule-bulean khas wanita Timur tengah dengan hidung mancungnya, belum lagi gaya berpakaian yang terlihat Fasionable, Walau bisa di bilang jauh dari kata Feminim. Tapi kenapa Alisha naik kendaraan umum.?? Dan kenapa juga Alisha menjadi waitrees di Pub tersebut..?
“Iyaa.. Kamu kecewa Angel Kamu tidak tinggal di istana yang megah.?” Seloroh Alisha membuat Brandon sedikit menyunggingkan senyumannya.
“Setidaknya Kamu memang benar-benar berbeda dengan Angel dalam mimpiku.” Kata Brandon sambil tersenyum.
“Benarkah? apa dia cantik, Manis, Keibuan, dan dewasa??”
Brandon mengangguk. “Yaa.. Aku bahkan pernah memimpikannya menjadi istriku dan ibu dari anak-akanku.”
Alisha tertawa lebar. “Astaga.. Menggelikan sekali.” Lalu alisha mengambil sesuatu di dalam dompet di tasnya. Sebuah kartu nama dan diberikan pada Brandon. “Coba Kamu temui dia dulu siapa tau kamu kenal, dan setelah itu baru putuskan siapa Angelmu.” Kata Alisha saat Mobil Brandon sudah berhenti. Lalu Alisha keluar dari dalam mobil Brandon.
Brandon masih menatap kartu nama yang desainnya berwarna Pink kengkap dengan bunga-bunga dan kupu-kupu. “Anisha Almeera..” Gumam Brandon membaca tag nama di kartu nama tersebut.
“Brandon.. Terimakasih tumpangannya, dan jangan Naik bus sembarangan lagi yaa... sampai jumpa..” Kata Alisha yang sudah keluar dari dalam mobil Brandon dan membunguk di balik kaca penumpang sambil tersenyum manis. Lalu Alisha pergi begitu saja meninggalkan Brandon yang masih ternganga karena perlakuannya.
Brandon mengusap dadanya yang terasa sakit. Detakan jantung ini sama dengan detakan jantungnya saat bangun pertama kali dari Koma. Wajah itu wajah yang sama, Ekspresi manjanya sama, dan senyuman manisnya pun sama. Entah kenapa Brandon sangat yakin jika Alisha adalah Angelnya. Lalu kenapa Alisha ingin dirinya menemui Wanita dalam kartu nama ini??? Pikiran Brandon penuh dengan kata kenapa, siapa, dan bagaimana saat menjalankan mobilnya menuju rumahnya.
***
Satu minggu berlalu, Bukannya hilang, Rasa penasaran itu semakin menjadi, setiap hari Brandon dengan sembunyi-sembunyi menyambangi Alisha ketempat kerjanya. Kadang Brandon sedikit geram dan jengkel ketika ada lelaki hidung belang yang mengganggu wanita tersebut. tapi Brandon menahan amarahnya, karena Brandon tidak ingin membuat Alisha takut dan kabur karena keanehannya.
Siang ini Brandon memiliki janji temu dengan Dokter Anisha, Dokter spesialis kandungan. Bukan karena Brandon ingin memeriksakan kandungan seseorang, melainkan Brandon ingin tau maksud dari Alisha memberi kartu nama Dokter tersebut padanya.
Yaa... setelah di hubungi, wanita dalam kartu nama tersebut adalah seorang Dokter spesialis kandungan. Suaranya terdengar sangat merdu dan lembut, Brandon bahkan dapat membayangkan bagaimana wajah dokter tersebut hanya dengan mendengar suaranya saja.
“Lo mulai sinting lagi.” Kata Aaron yang langsung duduk di sebelah Brandon dan menyambar Roti isi milik Brandon.
Sudah dua hari ini Aaron pulang setelah lebih dari enam tahun menimba ilmu di Harvard University. Adiknya itu terlihat lebih tampan, dan juga lebih dewasa, tapi tetap saja tidak mengurangi kesan bandelnya.
“Aaron.. Kamu gangguin Kakak kamu terus.” Kata Nessa yang sudah menyiapkan susu untuk para jagoannya.
“Dia mulai Gila lagi Mah..” Kali ini Aaron bergegas ke arah Nessa dan mengecup pipi Nessa.
Sedangkan Brandon masih diam tidak menanggapi sikap usil sang Adik. Mereka berdua memang sangat akur, saling mengejek seperti sekarang ini memang sering di lakukan mereka berdua. Sebenarnya Aaron sangat sayang kepada kakaknya tersebut. Aaron bahkan langsung terbang ke Singapore saat mendapat kabar Brandon dirawat di sana dan juga sempat menangis saat mendapati Brandon yang terbujur bagaikan tak bernyawa. Ahhh Anak itu memang sangat manis sebenarnya.
“Brand, Ada Acara nggak nanti siang.?” Tanya Aaron tanpa sopan santun sedikit pun.
“Jadwal Gue Full.”
“Sok sibuk. Ajakin Gue keluar, Gue nggak tau jalan, Jalanan jakarta banyak yang berubah.”
“Minta antar Mama sana.”
“Hahaha Nanti Gue di kira anak Mama lagi. Malu sama umur.” Kata Aaron sambil cengengesan.
“Minta Antar sama Bella saja kalau begitu.” Nessa ikut bergabung dengan kedua puteranya.
Aaron mengangkat sebelah alisnya. “Bella.??”
Brandon tertawa lebar. “Alaahh.. Sok lupa Ma dia.. padahal dulu merengek pengen di jodohin sama Bella.” Kali ini giliran Brandon yang menggoda Aaron.
“Sialan Lo Brand..” Umpat Aaron yang membuat semua tertawa.
***
Brandon sedang duduk gelisah disebuah ruangan di dalam rumah sakit. Ruangan dokter Anisha. Wanita yang akan ditemuinya. Kata seorang suster tadi Dokter Anisha masih sibuk melakukan Operasi Caesar pada seorang pasiennya.
Brandon duduk dan pikirannya masih berkelana. Siapa Dokter Anisha?? Kenapa Alisha menyuruhnya untuk menemui Dokter Anisha..??
Brandon mendengar pintu dibelakangnya dibuka oleh seseorang bersamaan dengan suara lembut tersebut. “Selamat siang, Ohh ternyata anda sudah berada disini.”
Brandon membalikkan badannya dan ternganga mendapati Seorang yang menatapnya dengan wajah berserinya. “Pak Brandon..?? Saya Anisha.” Kata Wanita yang memperkenalkan dirinya sebagai Anisha tersebut sambil mengulurkan tangannya dengan sopan dan lembut.
Brandon sama sekali tak bergerak dari tempatnya. Dia masih memandang wajah dihadapannya tersebut, wajah yang tak asing baginya, karena wajah itulah yang menghiasi setiap malam dalam mimpinya.
“Kalian Kembar..??” Tanpa sadar Brandon mengucapkan pertanyaan tersebut dengan Ekspresi Shocknya.
-TBC-
Brandon masih saja memandangi wanita yang duduk dihadapannnya kini tanpa sekalipun berkedip. Astaga.. Apa dia Angelku?? Apa dia yang hadir dalam mimpiku selama ini?? tapi entah kenapa Hatiku berkata lain?? Pikirnya kemudian.“Maaf Pak Brandon, Apa nggak diminum kopinya.?” Tanya Anisha dengan lembut tak lupa dengan senyuman mempesonanya.Senyuman itu berbeda... Pikir Brandon lagi.“Ohh iya, Maaf, Saya terlalu kaget.” Kata Brandon sambil menyeruput Black Coffe pesanannya. Yaa.. mereka kini ada disebuah Cofeeshop tak tauh dari rumah sakit tempat Anisha bekerja.“Ngomong-ngomong, Ada yang bisa saya bantu? Kenapa Pak Brandon mencari saya?” tanya Anisha langsung pada inti permasalahannya. Siang itu, Anisha sedikit terkejut saat mendapat telepon dari seorang yang tidak di kenal bernama Brandon. Brandon ingin mengajak Anisha bertemu, namun tentu saja Anisha menolaknya, tapi ketika Brandon ber
Brandon menatap Wanita di hadapannya yang sedang berlinang air mata. Perasaan itu kembali muncul.. perasaan saat pertama kali mimpi aneh itu menghampirinya.**“Heii tenang... Bantuan akan segera datang..” Kata seseorang yang samar-samar terlihat dalam matanya. Bayangan itu membelakangi cahaya lampu hingga terlihat seperti seorang malaikat dengan cahaya di belakangnya.“Ya ampun... Aku benar-benar nggak tahan melihat darah kamu..” kata wanita tersebut sambil sesekali memalingkan wajahnya. Brandon merasakan pandanganya mulai mengabur karena sang wanita tersebut semakin tak terlihat.“Heii.. Kumohon, tetap buka matamu... Lihat Aku..” Suara wanita itu bergetar, dia menangis. Siapa wanita ini hingga bisa menagisinya?? Brandon tak bisa memikirkan apa-apa lagi karena semuanya menggelap.Lalu Brandon terbangun dengan keadaan yang lebih baik lagi... keadaan
Alisha terbangun seutuhnya dengan keringat dingin, Jantungnya berdebar lebih cepat, Raut wajahnya menampakan rasa ketakutan yang mendalam. Mimpi apa itu?? Bagaimana mungkin dirinya bermimpi seperti itu.Mimpi itu terasa begitu nyata. Alisha memimpikan sang kakak bersanding dengan bahagia bersama dengan Brandon, Lelaki yang baru di kenalnya. Dan entah kenapa Alisha merasa tidak rela.“Baru bangun Al..? Tuhh sudah di tunggu sama Lelaki kemarin.” Kata Felly yang sudah masuk ke dalam kamarnya.Alisha mengernyit. “Lelaki kemarin?”“Iya.. Lelaki yang dari kemarin ngajakin kamu makan siang terus.”“Ohh.. Brandon.”“Al.. Dia Keren juga loh..”“Sial.. Dia Tunangan Kakak kembarku. Udah sana pergi, Aku mau mandi dulu.”“Huhhh dasar,” Gerutu Felly sambil meninggalkan Alisha.***Alisha keluar dan me
Brandon tidak menghentikan senyumannya setelah mengantar Alisha pulang. Hatinya berbunga-bunga mengingat kejadian demi kejadian yang dia lalui bersama Alisha tadi. Brandon merasa dirinya hidup kembali, Merasa dirinya menemukan udara yang mampu membuatnya selalu bernafas dan hidup.‘Alisha... Angelku...’ Lagi-lagi Saat memikirkan nama tersebut membuat Brandon tersenyum sendiri seperti orang gila.Sampai di rumah, Brandon mendapati Nessa sang Mama sedang sibuk memasak di dapur dengan beberapa pelayan.“Sore Ma..” Sapa Brandon dengan wajah cerianya. “Aaron mana Ma?? Kok sepi.” Brandon mengambil Air di gelas lalu menegaknya hingga tandas.“Aaron Ngumpul sama teman SMA nya, Bulan depan dia kan balik lagi, jadi mungkin dia puas-puasin diri ngumpul sama temannya. Kamu kok tumben sudah pulang.?”“Aku nggak ngantor hari ini Ma..”“Lohh kenapa?”&nb
Alisha benar-benar tidak menyanga jika dirinya akan di olah sedemikian rupa oleh Tante Shasha tersebut. Untuk pertama kalinya, Alisha mengenakan Rok Kembali setelah beberapa tahun yang lalu.. Wajahnyapun di hias, Rambutnya sedikit di sanggul mengingatkan Alisha pada malam itu... Malam dimana dirinya akan melakukan Tari Balet untuk sebuah audisi. Malam dimana dirinya Gagal untuk membuktikan pada orang tuanya dan berakhir menjadi Pecundang yang kehilangan semuanya.“Ada yang kamu pikirkan?” Tanya Shasha yang masih mengolah rambut Alisha.“Tidak Tante.”“Kamu kenal Brandon dari mana? Setau tante, Brandon nggak mudah dekat sama perempuan.”“Eemm ceritanya panjang tante.”“Apa mungkin kamu wanita yang selama ini di mimpikannya?” Pertanyaan Shasha membuat Alisha sedikit terkejut.“Tante tau cerita tentang mimpinya itu??” Tanya Alisha penasaran.“Tentu saja, Kami s
Nessa tidak berhenti memandang wanita cantik yang duduk di sebelah puteranya, Wanita yang beberapa hari ini membuat Puteranya kembali seperti sebelum kecelakaan dulu. Wanita yang yaa mungkin saja menjadi belahan jiwa puteranya tersebut.Ternyata Alisha sangat mudah sekali bergaul dengan keluarga Brandon. Nessa sangat suka type wanita seperti Alisha, bahkan kini Alisha makan dengan tidak sungkan-sungkan Lagi.Aaron juga demikian, Tidak berhenti menatap Alisha. Benarkah wanita ini yang disebut kakaknyaa sebagai Angel?? Jika benar maka kakakyna tersebut tidaklah salah.“Berhenti memandanginya.” Kata Brandon kemudian membuat semua yang di meja makan menoleh kepadanya.“Ada apa Brand?” Tanya Dhanni yang sedikit terkejut saat Brandon tiba-tiba berbicara seperti itu.“Brandon cemburu Pah.. karena aku melirik tunangannya terus.. Hahhaha” kata Aaron sambil tertawa lebar. Sedangkan Alisha sampai tersedak karena ucapan Aaro
Alisha melemparkan diri di ranjang mungilnya. Tidur terlentang menatap ke langit-langit kamarnya. Pikirannya kacau memikirkan perasaan aneh yang merayapi dirinya.Ya Tuhan... Apa yang terjadi dengannya... Bagaimana mungkin Brandon menciumnya secara membabi buta penuh gairah,.? Bagaimana mungkin dia menerima ciuman Brandon tersebut dan membalasnya saat tau bahwa Brandon adalah tunangan Kakak kembarnya??? Ahhh sialll..Alisha mengacak rambutnya frustasi. Harusnya dia sadar bahwa posisinya hanya sebagai pengganti. Tapi apa salah jika dirinya menikmati posisi pengganti itu?? Ahh lagi-lagi Alisha bingung dengan perasaan yang di rasakannya saat ini.***Sudah hampir tengah malam tapi Brandon masih saja duduk santai di sebelah kolam renang. Tangannya membawa segelas anggur, wajahnya tak berhenti menyunggingkan senyuman bahagianya.. Alisha... Angel... Aku akan segera mendapatkanmu apapun yang terjadi..
Alisha membersihkan setiap sudut tempat kerjanya. Ini sudah hampir jam tiga dini hari. Dan dirinya masih bergelut dengan pekerjaan sialannya ini. Ahh sial..!!! jika dirinya dulu menuruti apa kata orang tuanya, mungkin saat ini ia sedang tidur lelap di kamar mewahnya.Alisha mengenyahkan pikiran-pikiran tersebut dari otaknya. Bagaimanapun nasi sudah menjadi bubur, dia harus tetap bertahan hidup tanpa keluarganya lagi.Tiba-tiba bayangan akan diri Brandon mencuat begitu saja dalam otaknya. Brandon... Aahh kenapa bisa lelaki itu? Dan ada apa dengan dia tadi?? Menyebalkan sekali, Marah-marah tidak jelas. Apa memang sebenarnya orang itu pemarah?? Yaa mungkin saja.Alisha masih saja konsentrasi dengan pekerjaanya hingga ia tak menyadari jika ada dua orang lelaki yang sedang memandanginya.“Heii.. belum selesai?” Ahh suara itu adalah suara Aaron, orang yang hari ini menjadi salah satu orang menyebalkan untuknya.“Kamu ngapain sih disini?