Brandon menghempaskn tubuhnya di Sofa ruang tamu miliknya. Sesekali Ia memijit pelipisnya, Kepalanya sedikit pening meemikirkan tingkah Alisha, apa yang di lakukan wanita itu?? Kenapa Dia berubah seperti itu??
Tak lama, Nessa pu datang menghampiri Putera sulungnya tersebut. melihat wajah Brandon yang terlihat sedikit frustasi, Agaknya Nessa tau itu karena apaa, pasti karena Alisha. Nessa tadi bahkan merasakan ketegangan saat berada di dalam mobi dengan Brandon dan Alisha. Mereka pasti memiliki masalah, Pikir Nessa kemudian.
“Brand.. Kamu sudah pulang Nak..”
Brandon segera duduk lalu mengangguk lemah. “Iya Ma.. aku Capek makanya langsung pulang dan ngak berhenti di rumah Alisha.”
Nessa menggelengkan kepalanya dan tersenyum. “Tidak, Bukan karena kamu capek, tapi karena kalian ada masalah kan??”
Brandon mengangguk lemah. “Aku bingung apa yang terjadi dengannya Ma.. Dia aneh, marah-marah nggak jelas
Ini sudah berhari-hari semenjal Alisha dan Brandon berpisah di depan rumah Alisha. Brandon sudah menghubungi Alisha berkali-kali tapi tetap saja wanita itu tidak mau mengangkat telepon dari Brandon.Brandon juga sudah berusaha menemuinya berkali-kali tapi Alisha selalu saja menghindarinya.Sedangkan Alisha sendiri, entahlah.. perasaannya masih tak menentu. Sebenarnya ia sangat merindukan Brandon, tapi di sisi lain, dirinya takut jika Brandon masih saja menghubung-hubungkannya dengan Angel.Saat ini Alisha masih sibuk dengan pekerjaannya. Membersihkan setiap sudut-sudut dari tempat kerjanya tersebut. Si Yogie, masih saja mengganggunya. Membuatnya semakin Ragu dengan Brandon. Dan membuatnya kesal dengan dirinya sendiri, kenapa juga Ia mau mendengarkan ucapan Yogie.??“Al.. Ayolah.. aku sudah menunggumu, jadi please, kita pulang bersama yaa..” Ajak Yogie lagi yang masih setia menempel di belakangnya.“Aku tidak menyuruhmu untuk menungguku.&r
Didepan sebuah cermin besar, Alisha menatap bayangannya sambil menghela nafas panjang. Ayo Al.. Kamu pasti bisa, kamu pasti bisa... kata-kata tersebut selalu di rapalkannya dalam hati sebelum melakukan tarian Balet.Setelah memejamkan mata dan berdoa, Alisha pun akhirnya melakukan tarian tersebut dengan sangat cantik dan indah. Tak ada satu kekuranganpun dalam gerakannya kaki-kakinya melangkah dengan sempurnya, lompatan-lompatan itu terlihat begitu menawan dan sangat indah.. hingga ketika musik terhenti, Alisha mendengar sebuah tepuk tangan datang dari dekat pintu keluar ruangan tersebut.Itu Anisha.. Kakak kembarnya..“Bagus sekali Al.. kamu memiliki kemajuan yang pesat.”“Kak Nisha kapan kemari??” Alisha meraih sebuah handuk kecil dan sebotol minuman yang berada di bangku di ujung ruangan.“Sejak tadi, saat kamu baru mulai menari. Aku benar-benar nggak nyangka, kamu yang sedikit jauh dari kata feminim ternyata
Alisha tak berhenti menangis saat Ia membantu para suster mendorong ranjang yang di baringi oleh Brandon menuju ke IGD. Sepanjang perjalanan tadi, alisha tak berhenti merutuki dirinya sendiri.Bodoh.. Bodoh.. Brandon saja mengenalimu, Kenapa kau tak dapat mengenalinya Al..???Selalu saja kata itu yang berputar-putar dalam benaknya.“Brand.. Please.. buka lagi matamu..” Alisha menangis sambil memohon kepada Brandon. Ahh lelaki ini benar-benar membuatnya takut. Seribu kali lipat lebih takut dari pada Lima tahun yang lalu.Akhirnya sampailah mereka di depan IGD. Alisha di haruskan menunggu di luar. Sebenarnya Ia tak ingin meninggalkan Brandon. Ya tuhan.. bagaimana mungkin ini terjadi untuk yang kedua kalinya dan semua itu karena kecerobohannya. Semoga saja tak terjadi apa-apa dengan Brandonnya kali ini.Alisha mengeluarkan ponsel Brandon yang sejak tadi sudah di genggamnya. Mencari-cari kontak keluarganya untuk segera di hubungi. Bagaimana
“Aku.. Aku Alisha.. Aku Angel Kamu..”“Angel?? Siapa Angel??”Ekspresi Alisha benar-benar seperti orang yang sedang Shock, Wajahnya memucat, Bibirnya terasa kering, Kakinya terasa gemetar. Brandon melupakannya, Brandon benar-benar tak ingat tentangnya, apa Brandon Amnesia?? Lalu bagaimana hubungan mereka selanjutnya?? Mengingat Itu kepala Alisha terasa pening, bayangannya mengabur dan Ia tak ingat apa-apa lagi.Nessa berteriak saat melihat tubuh Alisha tersungkur ke lantai, Gadis itu pingsan. Pun dengan dhanni dan Aaron, semua berlari ke arah Alisha.Dan Brandon pun juga..“Al...” Panggil Brandon dengan nada khawatirnya.Ia kemudian memangku kepala Alisha dan menepuk-nepuk pipinya. Brandon kini bahkan tak menghiraukan sakit yang Ia rasakan di kepala dan nyeri-nyeri di sekujur tubuhnya. Ia bahkan sudah melepas paksa jarum infus yang tadi berada di punggung tangan kirinya karena sangat khawatir dengan keadaa
Brandon menatap Wanita yang masih sibuk membereskan pakaiannya di sofa ruang inapnya. Ini Sudah dua Hari sejak Upacara pernikahan sederhana mereka. Brandon tak berhenti mengumpat dalam hati karena walau Ia kini sudah sah memiliki Alisha, nyatanya Ia belum bisa melakukan apa-apa karena masih di rawat di rumah sakit.Brandon selalu menegaskan pada dokter dan orang tuanya jika Ia sudah sembuh dan ingin pulang. Namun Dokter masih melarangnya. Dokter masih ingin memastikan jika tak ada yang serius dengannya karena Brandon terluka pada tempat yang sama.Akhirnya dengan bujukan Alisha, Brandon menyetujuinya dengan Syarat setelah keluar dari rumah sakit nanti, mereka akan langsung pergi berbulan madu.Dan yaa.. saat itu akhirnya datang juga Besok pagi. Malam ini adalah malam terakhir dirinya menginap di rumah sakit. Tak apa lah, Toh Alisha selalu tidur dalam pelukannya.Brandon masih tak berhenti menatap Wanita Cantik tersebut yang sedang konsentrasi dengan apa y
Brandon masih saja mencumbu wanita yang kini berada di bawahnya, cumbuan yang sangat lembut dan menggairahkan. Bibir Basahnya itu bahkan sudah menjelajahi sekujur tubuh wanita yang kini sudah menjadi miliknya sepenuhnya.“Brand...”“Hemm..” Ucap Brandon masih tak mau menjauhkan bibirnya dari puncak payudara Alisha.“Hentikan itu Astaga..”Brandon menatap Alisha dan tersenyum geli melihat ekspresi kenikmatan yang terpancar dari raut wajah wanitanya tersebut.“Aku tidak akan berhenti sayang, Tidak akan pernah.” Lalu Brandon melanjutkan Aksinya kembali. Membuat Alisha memekik nikmat, Mendesah penuh gairah, hingga keduanya berakhir dengan lenguhan panjang masing-masing.Astaga.. bercinta dengan sang belahan jiwa benar-benar membuat Brandon menginginkan lagi dan lagi.***Brandon terbangun dengan ranjang yang sudah kosong di sebelahnya. Seketika itu Juga Ia terduduk dan mengedark
Alisha membuka matanya ketika mencium Aroma harum dari arah dapurnya.. Ahh mungkin saat ini Brandon sedang membuatkan sarapan untuknya. Seketika itu juga Alisha bangun, mengusap perutnya yang sudah membesar, lalu menuju ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dn menggosok gigi.Keluar dari kamar mandi Alisha langsung menuju ke dapur dimana Brandon sudah sibuk dengan kompor dan lain sebagainya. Sejak tau jika Alisha Hamil, brandon memang selalu memanjakannya. Ia benar-benar menjadi suami yang sangat perhatian dengan istri dan calon bayinya. Dan itu membuat Alisha berubah.Alisha yang mulanya memang selalu risih dengan kelakuan brandon yang sering mengumbar kemesraan kini malah berubah menjadi selalu ining di manja dan selalu ingin bermesraan dengan suaminya tersebut, mungkin karena Bayinya, mungkin karena hormon, atau mungkin juga karena perasaannya kini yang sudah semakin tak terbendung lagi dengan seorang Brandon Revaldi.Brandon benr-benar terlihat Gagah u
Brandon mulai mengerjapkan matanya ketika sinar matahari mulai menyusup dalam cela-cela jendela kamarnya. Ahh... Siapa yang membuka gorden Kamarnya pagi-pagi seperti ini? Mama? tidak, itu tidak mungkin Mama, Mamanya hanya akan masuk ke dalam kamarnya ketika dirinnya sudah bangun dan keluar dari kamarnya.Apa Aaron? Ahh tidak mungkin juga, Anak itu kan masih di luar negri. Akhirnya dengan kesal Brandon bangun dari tempat tidurnya. Dengan sedikit menyeret langkahnya Brandon mulai masuk kedalam kamar mandi. Ada yang berbeda dengan kamar mandinya. Ada dua handuk yang satu berwarna biru tua, yang di yakini sebagai miliknya, yang satu lagi berwarna merah muda. Punya siapakah handuk tersebut? Brandon menggelengkan kepalanya tak menghiraukan tentang handuk tersebut. Dia beralih kearah Wastafel untuk menggosok gigi. Lagi-lagi dirinya dikejutkan dengan adanya dua sikat gigi dalam satu wadah. Dua Gelas lucu untuk berkumur, dan juga ada beberapa Cream yang di yakini seb