Alisha melemparkan diri di ranjang mungilnya. Tidur terlentang menatap ke langit-langit kamarnya. Pikirannya kacau memikirkan perasaan aneh yang merayapi dirinya.
Ya Tuhan... Apa yang terjadi dengannya... Bagaimana mungkin Brandon menciumnya secara membabi buta penuh gairah,.? Bagaimana mungkin dia menerima ciuman Brandon tersebut dan membalasnya saat tau bahwa Brandon adalah tunangan Kakak kembarnya??? Ahhh sialll..
Alisha mengacak rambutnya frustasi. Harusnya dia sadar bahwa posisinya hanya sebagai pengganti. Tapi apa salah jika dirinya menikmati posisi pengganti itu?? Ahh lagi-lagi Alisha bingung dengan perasaan yang di rasakannya saat ini.
***
Sudah hampir tengah malam tapi Brandon masih saja duduk santai di sebelah kolam renang. Tangannya membawa segelas anggur, wajahnya tak berhenti menyunggingkan senyuman bahagianya.. Alisha... Angel... Aku akan segera mendapatkanmu apapun yang terjadi..
Alisha membersihkan setiap sudut tempat kerjanya. Ini sudah hampir jam tiga dini hari. Dan dirinya masih bergelut dengan pekerjaan sialannya ini. Ahh sial..!!! jika dirinya dulu menuruti apa kata orang tuanya, mungkin saat ini ia sedang tidur lelap di kamar mewahnya.Alisha mengenyahkan pikiran-pikiran tersebut dari otaknya. Bagaimanapun nasi sudah menjadi bubur, dia harus tetap bertahan hidup tanpa keluarganya lagi.Tiba-tiba bayangan akan diri Brandon mencuat begitu saja dalam otaknya. Brandon... Aahh kenapa bisa lelaki itu? Dan ada apa dengan dia tadi?? Menyebalkan sekali, Marah-marah tidak jelas. Apa memang sebenarnya orang itu pemarah?? Yaa mungkin saja.Alisha masih saja konsentrasi dengan pekerjaanya hingga ia tak menyadari jika ada dua orang lelaki yang sedang memandanginya.“Heii.. belum selesai?” Ahh suara itu adalah suara Aaron, orang yang hari ini menjadi salah satu orang menyebalkan untuknya.“Kamu ngapain sih disini?
Alisha membenarkan riasannya di sebuah toilet di area Pom Bensin. Sial.!! Brandon benar-benar keterlaluan, menciumnya membabi buta hingga riasannya kacau. Untung saja Ia masih bisa membenarkan riasannya tadi.Alisha keluar dari dalam toilet dan mendapati Brandon menunggunya di luar mobilnya. Alisha menatap Brandon dengan tatapan tak terbacanya. Lelaki itu tampak gagah dengan Tuxedonya, menundukkan kepalanya dan mengetuk-ngetukkan kakinya di tanah. Perasaan Alisha entah kenapa tiba-tiba bercampur aduk tak karuan. Pada saat bersamaan Brandon menatap ke arah Alisha, tatapan yang sulit di artikan.“Haii... Sudah selesai?” Tanya Brandon dengan kecanggungan yang menyelimuti di antara mereka.“He emm..” Hanya itu jawaban Alisha sambil menunduk. Entah kenapa Brandon lagi-lagi mempengaruhinya..“Ayo kita beangkat. Kita sudah hampir terlambat.”Alisha hanya mengangguk, dan kembali masuk kedalam mobil Brandon.
lisha membuka matanya sedikit demi sedikit saat kesadaran mulai merenggutnya. Yang di rasakannya pertama adalah kepala yang berdenyut, dan badan yang pegal-pegal. Astaga.. apa benar tadi malam dirinya mabuk? Jika benar semoga saja Ia tidak meracau seperti orang Gila.Saat Alisha membuka matanya dengan sempurnya, ia mengernyit mendapati dirinya bukan berada di kamar tidurnya yang nyaman melainkan berada di dalam sebuah mobil. Pantas saja jika badanya pegal-pegal semua.Alisha menatap telapak tangannya yang kini ternyata sedang di genggam erat oleh Brandon. Lelaki itu juga tertidur di kursi di balik kemudi mobilnya. Tidur dengan pulas, Dan tampan. Ya.. Lelaki itu terlihat begitu tampan dan sedikit polos saat matanya terpejam. Tak ada kerutan di dahinya seperti biasanya. Brandon terlihat begitu damai.Tiba-tiba mata Brandon terbuka, Dan Alisha sedikit terkejut saat Ia kepergok sedang mengawasi wajah Brandon. Alisha mempalingkan wajahnya karena malu, Wajahnya memera
Alisha menenggelamkan diri kedalam Bathup kamar mandi Brandon yang cukup luas. Luas dan Bersih. Alisha sangat nyaman berada di dalam kamar mandi tersebut, bahkan Alisha melupakan fakta jika kamar mandi tersebut transparan.Dengan memainkan Busa yang ada di dalam Bathup tersebut, Alisha bahkan lupa jika Ia sudah hampir satu jam lamanya berendam dengan air hangat di dalam Bathup Brandon. Akhirnya Alisha berdiri dan mulai menggosok seluruh bagian tubuhnya dengan sesekali bersenandung.“Al... Aku tunggu di balkon.”Suara itu benar-benar mengejutkan Alisha. Alisha baru sadar jika ruang mandi itu transparan, hanya sedikit buram karena uap air dan percikan air yang menempel di dinding kaca tersebut. Ahh Sial..!! Suara Brandon terdengar sangat dekat. Apa Brandon dapat melihat tubuhnya?? Sontak Alisha menutupi bagian tubuhnya dengan kedua tangannya. Sial..!! benar-benar Sial..!!!Akhirnya Alisha mempercepat kegiatan mandinya. Astaga.. bagaimana jika ta
Alisha benar-benar sangat risih karena harus menemani Yogie malam ini. Lelaki di sebelahnya ini benar-benar menyebalkan. Sejak masuk kerja tadi, Yogie bahkan langsung menghubungi Manager Alisha, meminta supaya Alisha menemaninya semalaman. Dan itu benar-benar menyebalkan untuk Alisha.Moodnya saat ini benar-benar buruk dan Yogie memperparahnya dengan mengajaknya berduaan di dalam sebuah ruangan.“Kamu sepertinya nggak suka.”“Yaa.. aku memang nggak suka.”Yogie tertawa, Alisha benar-benar wanita yang ceplas-ceplos. Dan Yogie semakin tertarik padanya. “Kamu berhutang terimakasih loh sama aku.”Ya, tentu saja, jika tak ada Yogie mungkin saat ini Brandon masih saja mengejarnya. Tapi Alisha memilih diam, bahkan ia tak ingin berterimakasih kepada Yogie.“Kenapa kamu kerja di tempat seperti ini??”“Bukan urusan kamu.”“Tapi aku nggak suka, wanita yang ku
Kegugupan menyelimuti diri Alisha, Gugup, takut bercampur aduk menjadi satu, bagaimana jika nanti kakaknya membencinya?? Bagaimana jika nanti kakaknya tak mau lagi bertemu dengannya? Apa yang haruss ia lakukan?? Pertanyaan-pertanyaan tersebut berputar-putar dalam pikiran Alisha.Akhirnya sampailah mereka pada restoran tempat Brandon dan Anisha memiliki janji temu. Restoan yang sangat mewah dengan interior yang sangat indah dan terasa begitu romantis. Alisha mengedarkan seluruh pandangannya ke penjuru ruangan. Dan di ujung ruangan ada sesosok yang sangat mirip dengannya sosok itu melambaikan tangan dan melemparkan senyuman manisnya terhadap Alisha dan Brandon. Itu Anisha, Saudara kembarnya.Dia tampak begitu menakjubkan, Cantik dan sangat anggun. Bagaimana mungkin Brandon meninggalkan bidadari seperti Kak Nisha hanya demi wanita sepertiku?? Pikir Alisha kala itu.Tapi pikirannya sedikit terusik dengan kehadiran sosok asing di sebelah saudara kembarnya tersbut. Di
Brandon membuka matanya, seketika itu juga senyumannya pun terhias di wajah tampannya. Memeluk wanita yang selama ini hanya dapat di jangkaunya dalam mimpi benar-benar seperti Mimpi indah yang menjadi kenyataan. Brandon semakin mengeratkan pelukannya pada Alisha, menghirup dalam-dalam wangi rambut wanitanya tersebut.Sedangkan Alisha yang masih tertidur pulas, sedikit demi sedikit terganggu oleh apa yang sedang dilakukan Brandon. Akhirnya dengan mata yang masih setenga terbuka, Alisha menatap kearah Lelaki yang sedang memeluknya denga posesif tersebut.“Pagi Sayang.” Sapa Brandon dengan lembut.Sayang?? Astaga.. Alisha bahkan merasa geli dengan panggilan baru yang di berikan Brandon untuknya.“Pagi..” Hanya itu yang di ucapkan Alisha.“Tidur nyenyak??” tanya Brandon dengan nada menggoda.Nyenyak?? Bagaimana mungkin Brandon bertanya tentang hal yang sudah dapat Ia jawab sendiri?? Ya tuhan bahkan Alisha masi
Saat ini Brandon dan Alisha sudah berada di depan pintu rumah Alisha. Alisha benar-benar tak bisa menahan ke gelisahannyaa, bagaimanaa tidak, ini pertama kalinya Ia mnginjakkan kakinya kembali di depan pintu rumahnya setelah bertahun-tahun lamanya Ia tak pulang ke Rumah.“Jangan takut, aku bersamamu.” Brandon menggenggam taangan Alisha, sesekali mengecupnya.Pintu Rumah pun di buka setelah dua kali Brandon membunyikan Bell. tampaklah wajah terkejut dari sosok paruh baya yang berdiri di hadapan mereka berdua.“Alisha...”“Mama...” Alisha tak dapat menahan kerinduannya lagi ketika sosok yang di rindukan berada tepat di hadapnnya. Alisha berangsur memeluk wanita di hadapannya tersebut, memeluknya dengan sangat erat sambil sesekali ter isak.“Ada apa ini??” Suara berat di belakang Mamanya pun menyadarkan Alisha jika sang Papa juga ada di tempat tersebut. Suasana menjadi menegang ketika sosok yang terlihat
Alisha membuka matanya ketika mencium Aroma harum dari arah dapurnya.. Ahh mungkin saat ini Brandon sedang membuatkan sarapan untuknya. Seketika itu juga Alisha bangun, mengusap perutnya yang sudah membesar, lalu menuju ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dn menggosok gigi.Keluar dari kamar mandi Alisha langsung menuju ke dapur dimana Brandon sudah sibuk dengan kompor dan lain sebagainya. Sejak tau jika Alisha Hamil, brandon memang selalu memanjakannya. Ia benar-benar menjadi suami yang sangat perhatian dengan istri dan calon bayinya. Dan itu membuat Alisha berubah.Alisha yang mulanya memang selalu risih dengan kelakuan brandon yang sering mengumbar kemesraan kini malah berubah menjadi selalu ining di manja dan selalu ingin bermesraan dengan suaminya tersebut, mungkin karena Bayinya, mungkin karena hormon, atau mungkin juga karena perasaannya kini yang sudah semakin tak terbendung lagi dengan seorang Brandon Revaldi.Brandon benr-benar terlihat Gagah u
Brandon masih saja mencumbu wanita yang kini berada di bawahnya, cumbuan yang sangat lembut dan menggairahkan. Bibir Basahnya itu bahkan sudah menjelajahi sekujur tubuh wanita yang kini sudah menjadi miliknya sepenuhnya.“Brand...”“Hemm..” Ucap Brandon masih tak mau menjauhkan bibirnya dari puncak payudara Alisha.“Hentikan itu Astaga..”Brandon menatap Alisha dan tersenyum geli melihat ekspresi kenikmatan yang terpancar dari raut wajah wanitanya tersebut.“Aku tidak akan berhenti sayang, Tidak akan pernah.” Lalu Brandon melanjutkan Aksinya kembali. Membuat Alisha memekik nikmat, Mendesah penuh gairah, hingga keduanya berakhir dengan lenguhan panjang masing-masing.Astaga.. bercinta dengan sang belahan jiwa benar-benar membuat Brandon menginginkan lagi dan lagi.***Brandon terbangun dengan ranjang yang sudah kosong di sebelahnya. Seketika itu Juga Ia terduduk dan mengedark
Brandon menatap Wanita yang masih sibuk membereskan pakaiannya di sofa ruang inapnya. Ini Sudah dua Hari sejak Upacara pernikahan sederhana mereka. Brandon tak berhenti mengumpat dalam hati karena walau Ia kini sudah sah memiliki Alisha, nyatanya Ia belum bisa melakukan apa-apa karena masih di rawat di rumah sakit.Brandon selalu menegaskan pada dokter dan orang tuanya jika Ia sudah sembuh dan ingin pulang. Namun Dokter masih melarangnya. Dokter masih ingin memastikan jika tak ada yang serius dengannya karena Brandon terluka pada tempat yang sama.Akhirnya dengan bujukan Alisha, Brandon menyetujuinya dengan Syarat setelah keluar dari rumah sakit nanti, mereka akan langsung pergi berbulan madu.Dan yaa.. saat itu akhirnya datang juga Besok pagi. Malam ini adalah malam terakhir dirinya menginap di rumah sakit. Tak apa lah, Toh Alisha selalu tidur dalam pelukannya.Brandon masih tak berhenti menatap Wanita Cantik tersebut yang sedang konsentrasi dengan apa y
“Aku.. Aku Alisha.. Aku Angel Kamu..”“Angel?? Siapa Angel??”Ekspresi Alisha benar-benar seperti orang yang sedang Shock, Wajahnya memucat, Bibirnya terasa kering, Kakinya terasa gemetar. Brandon melupakannya, Brandon benar-benar tak ingat tentangnya, apa Brandon Amnesia?? Lalu bagaimana hubungan mereka selanjutnya?? Mengingat Itu kepala Alisha terasa pening, bayangannya mengabur dan Ia tak ingat apa-apa lagi.Nessa berteriak saat melihat tubuh Alisha tersungkur ke lantai, Gadis itu pingsan. Pun dengan dhanni dan Aaron, semua berlari ke arah Alisha.Dan Brandon pun juga..“Al...” Panggil Brandon dengan nada khawatirnya.Ia kemudian memangku kepala Alisha dan menepuk-nepuk pipinya. Brandon kini bahkan tak menghiraukan sakit yang Ia rasakan di kepala dan nyeri-nyeri di sekujur tubuhnya. Ia bahkan sudah melepas paksa jarum infus yang tadi berada di punggung tangan kirinya karena sangat khawatir dengan keadaa
Alisha tak berhenti menangis saat Ia membantu para suster mendorong ranjang yang di baringi oleh Brandon menuju ke IGD. Sepanjang perjalanan tadi, alisha tak berhenti merutuki dirinya sendiri.Bodoh.. Bodoh.. Brandon saja mengenalimu, Kenapa kau tak dapat mengenalinya Al..???Selalu saja kata itu yang berputar-putar dalam benaknya.“Brand.. Please.. buka lagi matamu..” Alisha menangis sambil memohon kepada Brandon. Ahh lelaki ini benar-benar membuatnya takut. Seribu kali lipat lebih takut dari pada Lima tahun yang lalu.Akhirnya sampailah mereka di depan IGD. Alisha di haruskan menunggu di luar. Sebenarnya Ia tak ingin meninggalkan Brandon. Ya tuhan.. bagaimana mungkin ini terjadi untuk yang kedua kalinya dan semua itu karena kecerobohannya. Semoga saja tak terjadi apa-apa dengan Brandonnya kali ini.Alisha mengeluarkan ponsel Brandon yang sejak tadi sudah di genggamnya. Mencari-cari kontak keluarganya untuk segera di hubungi. Bagaimana
Didepan sebuah cermin besar, Alisha menatap bayangannya sambil menghela nafas panjang. Ayo Al.. Kamu pasti bisa, kamu pasti bisa... kata-kata tersebut selalu di rapalkannya dalam hati sebelum melakukan tarian Balet.Setelah memejamkan mata dan berdoa, Alisha pun akhirnya melakukan tarian tersebut dengan sangat cantik dan indah. Tak ada satu kekuranganpun dalam gerakannya kaki-kakinya melangkah dengan sempurnya, lompatan-lompatan itu terlihat begitu menawan dan sangat indah.. hingga ketika musik terhenti, Alisha mendengar sebuah tepuk tangan datang dari dekat pintu keluar ruangan tersebut.Itu Anisha.. Kakak kembarnya..“Bagus sekali Al.. kamu memiliki kemajuan yang pesat.”“Kak Nisha kapan kemari??” Alisha meraih sebuah handuk kecil dan sebotol minuman yang berada di bangku di ujung ruangan.“Sejak tadi, saat kamu baru mulai menari. Aku benar-benar nggak nyangka, kamu yang sedikit jauh dari kata feminim ternyata
Ini sudah berhari-hari semenjal Alisha dan Brandon berpisah di depan rumah Alisha. Brandon sudah menghubungi Alisha berkali-kali tapi tetap saja wanita itu tidak mau mengangkat telepon dari Brandon.Brandon juga sudah berusaha menemuinya berkali-kali tapi Alisha selalu saja menghindarinya.Sedangkan Alisha sendiri, entahlah.. perasaannya masih tak menentu. Sebenarnya ia sangat merindukan Brandon, tapi di sisi lain, dirinya takut jika Brandon masih saja menghubung-hubungkannya dengan Angel.Saat ini Alisha masih sibuk dengan pekerjaannya. Membersihkan setiap sudut-sudut dari tempat kerjanya tersebut. Si Yogie, masih saja mengganggunya. Membuatnya semakin Ragu dengan Brandon. Dan membuatnya kesal dengan dirinya sendiri, kenapa juga Ia mau mendengarkan ucapan Yogie.??“Al.. Ayolah.. aku sudah menunggumu, jadi please, kita pulang bersama yaa..” Ajak Yogie lagi yang masih setia menempel di belakangnya.“Aku tidak menyuruhmu untuk menungguku.&r
Brandon menghempaskn tubuhnya di Sofa ruang tamu miliknya. Sesekali Ia memijit pelipisnya, Kepalanya sedikit pening meemikirkan tingkah Alisha, apa yang di lakukan wanita itu?? Kenapa Dia berubah seperti itu??Tak lama, Nessa pu datang menghampiri Putera sulungnya tersebut. melihat wajah Brandon yang terlihat sedikit frustasi, Agaknya Nessa tau itu karena apaa, pasti karena Alisha. Nessa tadi bahkan merasakan ketegangan saat berada di dalam mobi dengan Brandon dan Alisha. Mereka pasti memiliki masalah, Pikir Nessa kemudian.“Brand.. Kamu sudah pulang Nak..”Brandon segera duduk lalu mengangguk lemah. “Iya Ma.. aku Capek makanya langsung pulang dan ngak berhenti di rumah Alisha.”Nessa menggelengkan kepalanya dan tersenyum. “Tidak, Bukan karena kamu capek, tapi karena kalian ada masalah kan??”Brandon mengangguk lemah. “Aku bingung apa yang terjadi dengannya Ma.. Dia aneh, marah-marah nggak jelas
Hari demi hari di lalui Alisha dengan sangat membingungkan. Yaa Alisha kini bahkan semakin bingung dengan perasaannya sendiri. Setiap hari saat bersama dengan Brandon, lelaki itu tak luput dari menyebut nama Angel, Angel dan Angel.. Alisha kini bahkan sangat membenci nama tersebut.Belum lagi Yogie yang masih setia mengganggunya saat bekerja. Yogie bagaikan bensin yang di siramkan pada dirinya yang sudah ber api-api. Setiap hari dengan semangat Yogiee mnceritakan tentang ke gilaan Brandon dengan Angel, Gadis dalam mimpinya tersebut. Yogie bercerita seolah-olah Kezia -Sepupu Yogie sekaligus mantan tunangan Brandon- sangat menderita karena Brandon lebih memilih gadis dalam mimpinya tersebut dari pada wanita nyata yang sudah bertahun-tahun di cintainya.Harusnya Alisha tau jika Ia tak harus mempercayai setiap kata yang keluar dari mulut Yogie, namun tetap saja, kata demi kata tersebut bersarang begitu saja dalam kepala Alisha. Memberikan sedikit demi sedikit kebenci