"Saya Bukan Angel.” Teriakan Alisha masih terngiang di telinga Bradon. Brandon masih saja mengikuti Alisha hingga Alisha tiba di sebuah Pub tempatnya bekerja.
“Kamu Mau apa kesini.?” Tanya Brandon sambil menarik tangan Alisha.
“Saya mau kerja, memangnya mau apalagi?”
“Kamu kerja di tempat seperti ini?”
“Memangnya apa urusan Anda, Kita tidak saling kenal.” Kata Alisha sambil berbalik meninggalkan Brandon tapi Brandon lagi-lagi menarik tangan Alisha.
“Angel..”
“Stop..!!!” Kata Alisha sambil melepaskan tangannya yang di cekal oleh Brandon. “Maaf ya Mas.. Saya Bukan Angel, Saya Alisha, anda mungkin salah orang.” Kata Alisha yang sudah tidak bisa menahan rasa kesalnya lagi.
“Enggak, Kamu Angel.”
“Dasar Gila.” Kata Alisha lagi sambil berbalik meninggalkan Brandon.
“Tunggu..” lagi-lagi Brandon menahan Alisha.
“Apa lagi sih..”
“Aku.. Boleh pinjam ponsel kamu?”
Alisha Memutar bola matanya. “Maaf, saya nggak punya pulsa.”
“Angel..”
“Saya Bilang Saya bukan Angel..” Teriak Alisha.
“Oke.. Oke.. Alisha.. Saya Brandon Revaldi, saya benar-benar butuh bantuan kamu, saya akan mengembalikan semua yang saya pinjam saya janji, tapi saya benar-benar butuh Ponsel kamu buat menghubungi seseorang.” Kali ini Brandon mencoba bicara sesopan dan seformal mungkin, mungkin dengan begini Angelnya mau bersikap lembut padanya.
“Di dunia ini nggak ada yang gratis yaa..” Pancing Alisha.
“Baiklah, Saya akan lakuin apa saja asal kamu mau bantu saya.”
Alisha menyunggingkan senyuman miringnya. “Oke, penawaran di terima. Saya hanya ingin Anda berhenti mengikuti Saya dan memanggil saya Angel.”
“Tapi saya boleh berteman dengan kamu kan.. Alisha..??” Brandon mengucapkan nama Alisha dengan sedikit canggung.
“Berteman? Tidak ada kata teman antara Pria dan Wanita.”
Brandon terdiam cukup lama. Ahh biarlah.. yang penting dirinya kini sudah mengetahui dimana wanita ini bekerja bukan. “Baiklah, Saya terima tawaran Kamu.”
Akhirnya Alisha meminjaman Ponselnya kepada Brandon. Brandon ingin menelepon sekertarisnya tapi bukankah jam segini sekertarisnya itu sudah pulang? Apa lagi dia wanita. Akhirnya Brandon berakhir dengan menelepon Reynald. Teman sekaligus Rekan Kerjanya. Semoga saja Reynald mau menjemputnya di tempat ini.
“Rey.. Bisa jemput Gue nggak?”
“Lo di mana? Gue sibuk Brand..”
“Gue di Pub yang nggak jauh dari taman kota.”
“Ngapain Lo di situ?”
“Ceritanya panjang, jemput Gue di sini.”
“Tunggu Saja di dalam, Gue sepertinya agak lama.”
“Oke..” Brandon menutup teleponnya dan mengembalikan Ponsel itu kepada Alisha. “Terimakasih.” Kata Brandon kemudian.
Tanpa menjawab ucapan Brandon, Alisha masuk kedalam Pub tersebut, semoga saja sang Manager Pub tersebut tidak marah karena keterlambatannya. Sedangkan Brandon memutuskan untuk masuk juga sebagai tamu bukan sebagai seorang Tolol yang mengikuti wanita dalam fantasinya tersebut.
***
Lama Brandon menunggu Reynald dialam Pub tersebut. Sesekali Brandon melirik ke arah Alisha yang sedang sibuk mengantar minuman dengan pakaian waitreesnya.
Jika Alisha memakai Rok seperti itu, Terlihat sangat Seksi. Tidak seperti Wanita yang sedikit tomboy seperti tadi. Tapi biar pun begitu, Brandon tetap yakin jika Alisha adalah Angel dalam mimpinya.
“Sorry Brand.. Gue benar-benar ada urusan tadi.” Kata Reynald yang langsung terduduk di sebelah Brandon.” Lo ngapain sampai di sini dan nggak bawa apa pun?”
“Ceritanya panjang.” Kata Brandon lalu menegak habis minuman Beralkoholnya.
“Cerita saja, Gue bisa jadi pendengar yang baik.”
Lalu Brandon akhirnya mulai bercerita. Pandangannya masih lurus kedepan ke arah di manapun Alisha berada. Brandon menginginkannya, Sungguh, Brandon sangat menginginkannya.
“Sialan..!!! Lo Gila.”
“Yaa sepertinya memang seperti itu.”
“Apa rencana Lo selanjutnya?”
“Antar Gue ketempat Mobil Gue, Lalu Gue akan balik kesini menunggu dia sampai Pulang.”
“Oke..” Hanya itu Jawaban Reynald yang di iringi dengan menegak habis minuman beralkohol dihadapannya.
***
Brandon akhirnya kembali dengan Mobilnya sendiri yang tadi di tinggal begitu saja tak jauh dari Halte Bus tempatnya menunggu Alisha.
Satu Jam... Dua Jam... Tiga jam... dan entah sudah berapa Jam Brandon menunggu wanita impiannya tersebut tapi Alisha masih juga belum keluar. Apa setiap hari wanita itu juga harus pulang larut malam seperti ini.??
Brandon melihat ke arah jam digital di Dashboard Mobilnya yang menunjukkan pukul setengah dua dini hari. Sial..!!! Mamanya pasti sudah bingung mencarinya saat ini. Brandon meraih Ponselnya yang sejak tadi berada di dalam Mobilnya dan belum tersentuh sama sekali oleh tangannya. Di lihatnya Ponsel tersebut dan benar saja, ada Dua puluh pangilan dari rumah.
Brandon akhirnya memutuskan untuk menelepon Mamanya, tapi ternyata tidak ada yang mengangkatnya, Ahh mungkin Mama sudah tidur, pikirnya kemudian. Lalu Brandon kembali mengarahkan pandangannya ke arah pintu keluar dan disana tampaklah sosok yang beberapa jam ini Ia tunggu.
Brandon lekas turun dari Mobilnya dan menghampiri sang wanita yang telah lama di tunggunya. “Haaii..” sapa Brandon sedikit Gugup.
Alisha mengernyit saat mendapati Brandon berada dihadapannya. “Kamu.. Ngapain kamu masih di sini.?”
“Aku.. Aku nunggu Kamu.” Kata Brandon yang tentu saja tampak seperti orang bodoh.
Alisha menggelengkan kepalanya dan kembali berjalan tidak menghiraukan Brandon.
“Heii.. tunggu.. Aku mau antar kamu pulang.” Brandon masih saja mengikuti Alisha dari belakang.
“Maaf, Saya bisa pulang sendiri.” Kata Alisha dengan ketus.
“Ini sudah malam Angel..”
Alisha berhenti seketika lalu memandang Brandon dengan tatapan membunuhnya. “Sudah berapa kali saya katakan saya bukan Angel.”
“Ohh Sorry.. sorry.. Please.. ikut aku, aku nggak mau kamu kenapa-kenapa.”
“Kenapa-kenapa..? Memangya aku Kenapa?”
“Enggak.. Maksudku ini kan sudah malam, Aku mau antar kamu pulang, karena aku takut Kamu kenapa-kenapa di jalan.”
“Terimakasih, tapi tidak perlu, saya biasa pulang sendiri.”
“Alisha...” Entah kenapa panggilan Brandon kali ini membuat Alisha menghentikan langkahnya, Suara Berat nan Gagah itu membuat bulu kuduknya meremang.
“Kumohon.. Ikut bersamaku..” Pinta Brandon dengan lembut.
Dan seperti terkena hipnotis karena kelembutan suara Brandon yang serak dan berat tersebut, akhirnya Alisha menurut untuk ikut masuk kedalam mobil Brandon.
-TBC-
“Terima kasih sudah mau ikut.” Kata Brandon yang kini sudah didalam Mobil bersama Alisha di sebelahnya.“Kamu benar-benar punya Mobil, dan ini termasuk mobil Mewah, Lalu kenapa tadi siang kamu naik Bus dan nggak bawa uang..?” Tanya Alisha dengan sedikit Heran.Brandon tersenyum. “Baiklah, mungkin saatnya aku mulai bercerita supaya kamu nggak menghindar dariku terus.”Brandon menghela napas panjang dan mulai bercerita. “Lima tahun yang lalu Aku mengalami kecelakaan, dan terbangun lima hari kemudian di dalam sebuah rumah sakit di singapore. Kamu tau apa nama pertama yang kusebut saat aku bangun.?? Bukan Nama Ayah atau ibuku, Bukan nama Adik atau tunanganku, Melainkan nama asing, Angel.” Kata Brandon sambil mengingat pertama kali dia siuman dari komanya. “Setelah siuman, Semuanya terasa aneh bagiku. Aku merasa kehilangan sesuatu, Setiap malam Aku selalu memimpikan wajah Gadis itu, gadis yang ku sebut dengan Ange
Brandon masih saja memandangi wanita yang duduk dihadapannnya kini tanpa sekalipun berkedip. Astaga.. Apa dia Angelku?? Apa dia yang hadir dalam mimpiku selama ini?? tapi entah kenapa Hatiku berkata lain?? Pikirnya kemudian.“Maaf Pak Brandon, Apa nggak diminum kopinya.?” Tanya Anisha dengan lembut tak lupa dengan senyuman mempesonanya.Senyuman itu berbeda... Pikir Brandon lagi.“Ohh iya, Maaf, Saya terlalu kaget.” Kata Brandon sambil menyeruput Black Coffe pesanannya. Yaa.. mereka kini ada disebuah Cofeeshop tak tauh dari rumah sakit tempat Anisha bekerja.“Ngomong-ngomong, Ada yang bisa saya bantu? Kenapa Pak Brandon mencari saya?” tanya Anisha langsung pada inti permasalahannya. Siang itu, Anisha sedikit terkejut saat mendapat telepon dari seorang yang tidak di kenal bernama Brandon. Brandon ingin mengajak Anisha bertemu, namun tentu saja Anisha menolaknya, tapi ketika Brandon ber
Brandon menatap Wanita di hadapannya yang sedang berlinang air mata. Perasaan itu kembali muncul.. perasaan saat pertama kali mimpi aneh itu menghampirinya.**“Heii tenang... Bantuan akan segera datang..” Kata seseorang yang samar-samar terlihat dalam matanya. Bayangan itu membelakangi cahaya lampu hingga terlihat seperti seorang malaikat dengan cahaya di belakangnya.“Ya ampun... Aku benar-benar nggak tahan melihat darah kamu..” kata wanita tersebut sambil sesekali memalingkan wajahnya. Brandon merasakan pandanganya mulai mengabur karena sang wanita tersebut semakin tak terlihat.“Heii.. Kumohon, tetap buka matamu... Lihat Aku..” Suara wanita itu bergetar, dia menangis. Siapa wanita ini hingga bisa menagisinya?? Brandon tak bisa memikirkan apa-apa lagi karena semuanya menggelap.Lalu Brandon terbangun dengan keadaan yang lebih baik lagi... keadaan
Alisha terbangun seutuhnya dengan keringat dingin, Jantungnya berdebar lebih cepat, Raut wajahnya menampakan rasa ketakutan yang mendalam. Mimpi apa itu?? Bagaimana mungkin dirinya bermimpi seperti itu.Mimpi itu terasa begitu nyata. Alisha memimpikan sang kakak bersanding dengan bahagia bersama dengan Brandon, Lelaki yang baru di kenalnya. Dan entah kenapa Alisha merasa tidak rela.“Baru bangun Al..? Tuhh sudah di tunggu sama Lelaki kemarin.” Kata Felly yang sudah masuk ke dalam kamarnya.Alisha mengernyit. “Lelaki kemarin?”“Iya.. Lelaki yang dari kemarin ngajakin kamu makan siang terus.”“Ohh.. Brandon.”“Al.. Dia Keren juga loh..”“Sial.. Dia Tunangan Kakak kembarku. Udah sana pergi, Aku mau mandi dulu.”“Huhhh dasar,” Gerutu Felly sambil meninggalkan Alisha.***Alisha keluar dan me
Brandon tidak menghentikan senyumannya setelah mengantar Alisha pulang. Hatinya berbunga-bunga mengingat kejadian demi kejadian yang dia lalui bersama Alisha tadi. Brandon merasa dirinya hidup kembali, Merasa dirinya menemukan udara yang mampu membuatnya selalu bernafas dan hidup.‘Alisha... Angelku...’ Lagi-lagi Saat memikirkan nama tersebut membuat Brandon tersenyum sendiri seperti orang gila.Sampai di rumah, Brandon mendapati Nessa sang Mama sedang sibuk memasak di dapur dengan beberapa pelayan.“Sore Ma..” Sapa Brandon dengan wajah cerianya. “Aaron mana Ma?? Kok sepi.” Brandon mengambil Air di gelas lalu menegaknya hingga tandas.“Aaron Ngumpul sama teman SMA nya, Bulan depan dia kan balik lagi, jadi mungkin dia puas-puasin diri ngumpul sama temannya. Kamu kok tumben sudah pulang.?”“Aku nggak ngantor hari ini Ma..”“Lohh kenapa?”&nb
Alisha benar-benar tidak menyanga jika dirinya akan di olah sedemikian rupa oleh Tante Shasha tersebut. Untuk pertama kalinya, Alisha mengenakan Rok Kembali setelah beberapa tahun yang lalu.. Wajahnyapun di hias, Rambutnya sedikit di sanggul mengingatkan Alisha pada malam itu... Malam dimana dirinya akan melakukan Tari Balet untuk sebuah audisi. Malam dimana dirinya Gagal untuk membuktikan pada orang tuanya dan berakhir menjadi Pecundang yang kehilangan semuanya.“Ada yang kamu pikirkan?” Tanya Shasha yang masih mengolah rambut Alisha.“Tidak Tante.”“Kamu kenal Brandon dari mana? Setau tante, Brandon nggak mudah dekat sama perempuan.”“Eemm ceritanya panjang tante.”“Apa mungkin kamu wanita yang selama ini di mimpikannya?” Pertanyaan Shasha membuat Alisha sedikit terkejut.“Tante tau cerita tentang mimpinya itu??” Tanya Alisha penasaran.“Tentu saja, Kami s
Nessa tidak berhenti memandang wanita cantik yang duduk di sebelah puteranya, Wanita yang beberapa hari ini membuat Puteranya kembali seperti sebelum kecelakaan dulu. Wanita yang yaa mungkin saja menjadi belahan jiwa puteranya tersebut.Ternyata Alisha sangat mudah sekali bergaul dengan keluarga Brandon. Nessa sangat suka type wanita seperti Alisha, bahkan kini Alisha makan dengan tidak sungkan-sungkan Lagi.Aaron juga demikian, Tidak berhenti menatap Alisha. Benarkah wanita ini yang disebut kakaknyaa sebagai Angel?? Jika benar maka kakakyna tersebut tidaklah salah.“Berhenti memandanginya.” Kata Brandon kemudian membuat semua yang di meja makan menoleh kepadanya.“Ada apa Brand?” Tanya Dhanni yang sedikit terkejut saat Brandon tiba-tiba berbicara seperti itu.“Brandon cemburu Pah.. karena aku melirik tunangannya terus.. Hahhaha” kata Aaron sambil tertawa lebar. Sedangkan Alisha sampai tersedak karena ucapan Aaro
Alisha melemparkan diri di ranjang mungilnya. Tidur terlentang menatap ke langit-langit kamarnya. Pikirannya kacau memikirkan perasaan aneh yang merayapi dirinya.Ya Tuhan... Apa yang terjadi dengannya... Bagaimana mungkin Brandon menciumnya secara membabi buta penuh gairah,.? Bagaimana mungkin dia menerima ciuman Brandon tersebut dan membalasnya saat tau bahwa Brandon adalah tunangan Kakak kembarnya??? Ahhh sialll..Alisha mengacak rambutnya frustasi. Harusnya dia sadar bahwa posisinya hanya sebagai pengganti. Tapi apa salah jika dirinya menikmati posisi pengganti itu?? Ahh lagi-lagi Alisha bingung dengan perasaan yang di rasakannya saat ini.***Sudah hampir tengah malam tapi Brandon masih saja duduk santai di sebelah kolam renang. Tangannya membawa segelas anggur, wajahnya tak berhenti menyunggingkan senyuman bahagianya.. Alisha... Angel... Aku akan segera mendapatkanmu apapun yang terjadi..