Pagi-lagi Brandon merutuki kebodohannya ketika mengingat kejadian tadi sore. Ahh.. sial.. seharunya dirinya bisa lebih cepat lagi Hingga Angel tidak hilang begitu saja. Brandon memang cukup senang mengetahui jika Angel benar-benar nyata, tapi tetap saja itu tidak mengurangi kekesalannya karena toh mencari seseorang yang tidak di kenalinya di antara ribuan penduduk jakarta sama saja mencari jarum di atas tumpukan Jerami.
Brandon mengusap wajahnya dengan kasar. Lagi-lagi bayangan itu menyeruak. Angelnya tampak berbeda. Jika didalam mimpi Angel tampak begitu feminism, maka tadi Sore Angel yang nyata tampak sedikit tomboy jika dilihat dari gaya berpakaiannya. Tapi mereka sama-sama mengirimkan getaran yang aneh. Getaran yang hanya bisa di rasakan saat bertemu dengan sosok tersebut.
Brandon yakin seratus persen jika wanita tadi sore adalah Angel dalam mimpinya. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa Bisa Brandon memimpikan wanita tersebut? bukankah mereka tidak saling kenal? Brandon benar-benar tidak mengenali wanita tadi sore.
Ahhhh semuanya jadi membingungkan...
Nessa yang melihat puteranya dengan raut sedikit kesal akhirnya duduk disebelah puteranya tersebut dengan membawakan beberapa kue kering dan juga Kopi.
“Ada masalah Brand..? Kamu terlihat nggak baik.”
Brandon menggeleng. “Nggak ada Mah..”
“Kamu selalu begitu. Mama juga pengen tau apa yang terjadi sama anak Mama.”
Brandon akhirnya menyerah, tidak ada salahnya bukan bercerita dengan Mamanya. “Mah.. Sepertinya Dia Nyata.”
“Dia? Maksud kamu?”
“Angel dalam mimpiku nyata Mah.. Aku bertemu dengannya tadi sore.”
“Benarkah.? Lalu apa rencana kamu selanjutnya.?” Tanya Nessa dengan antusias.
“Aku akan mencarinya Ma.. Aku akan mengejarnya.”
Nessa tersenyum senang. “Bagus.. itu namanya Anak Mama. Setidaknya kamu punya semangat hidup, nggak kayak akhir-akhir ini selalu melamun dan membuat Mama takut.”
“Mama takut kenapa.?”
“Enggak... Mama Cuma takut kamu menghabiskan masa muda kamu hanya untuk melamunkan orang yang belum tentu ada. Ingat Brand, Masih banyak orang yang menyayangi kamu di sekitar kamu.” Kata Nessa sambil menepuk Bahu Brandon lalu kembali masuk kedalam rumah meninggalkan Brandon yang masih duduk sediri di bangku pinggir kolam renang.
Mamanya benar, Masih banyak yang menyayanginya, Termasuk Kezia.. apa dirinya harus kembali dengan Kezia?? Ahh tidak.. tidak mungkin. Pikir Brandon sambil menggelengkan kepalanya.
***
Sore ini Brandon sudah duduk dengan tegangnya di dalam mobilnya. Astaga.. ini bahkan lebih menegangkan dibandingkan dengan Rapat utuk memperebutkan tender besar yang biasa dia lakukan. Brandon sengaja pulang sedikit lebih awal hanya untuk menunggu wanita tersebut di halte tempatnya bertemu kemarin sore.
Sebenarnya tadi pagi Brandon sudah menunggunya di halte ini, namun nihil. Wanita itu tidak menampakkan batang hidungnya. Semoga saja sore ini wanita itu kembali menunggu Bus di halte ini sehingga Brandon bisa dengan mudah menemuinya.
Hari sudah semakin sore. Mungkin saat ini sudah jam Lima sore. Sudah ada tiga Bus yang berhenti di halte tersebut, tapi wanita tersebut belum juga terlihat muncul. ‘Lima menit lagi Brand.. Lima menit lagi.. Jika dia tidak juga datang, Maka Kau harus pergi’. Katanya dalam hati.
Tiga menit kemudian Bus ke empat datang dan berhenti tepat di depan Mobil Brandon. Brandon menghela napas panjang. Ahhh mungkin wanita itu tidak akan datang. Dan apakah dia Bodoh menunggu wanita yang tidak di kenal di sebuah Halte Bus..? ‘Halte Bus di jakarta bukan hanya disini Brand.. Kau benar-benar Tolol..’ Lagi-lagi Brandon merutuki kebodohannya.
Saat Brandon akan menyalakan kembali mobilnya, Tidak sengaja Brandon menatap kaca belakang Bus tersebut. Dan Nampak lah wanita itu.
“Angel..” Lagi-lagi tanpa sadar Brandon mengucapkan nama itu sambil ternganga.
Secepat kilat Brandon keluar dari mobilnya dan mulai mengejar bus yang mulai berjalan itu. “Tunggu.. Tunggu..” Kata Brandon sambil berlari dan mengetuk-ngetuk Bodi bus tersebut.
Sang Kenek bus akhirnya menyuruh sang supir untuk menghentikan laju busnya. “Ada apa Mas.?” Tanya Kenek bus tesebut.
Dengan napas tersenggal-senggal Brandon berkata “Saya ingin naik.”
Perkataan Brandon membuat Kenek Bus sedikit ternganga. Seorang yang Elegan seperti lelaki ini naik kendaraan umum? Belum lagi masih terpampang jelas mobil mewah Brandon yang terparkir di belakang bus ini tadi.
“Kenapa.?” Tanya Brandon sedikit risih dengan tatapan sang Kenek Bus.
“Tidak apa-apa Mas.. mari silahkan.” Sang Kenek bus mempersilahkan Brandon masuk.
Brandon masuk kedalam bus tersebut dan pandanganya langsung terarah kepada sesosok wanita yang sedang duduk santai di ujung bangku sambil memejamkan matanya.
“Angel..” tanpa sadar Brandon mengucapkan nama tersebut.
Wanita itu terlihat begitu cantik, meski tidak sefeminim seperti yang ada dalam mimpinya, namun wajahnya sama, Rasa yang dirasakan Brandon pun sama. Jantung Brandon benar-benar berdebar Lebih kencang daripada semenit yang lalu, bukan, ini bukan karena lari Mengejar bus ini, Ini lebih karena perasaan aneh yang sedang merayapi sekujur tubuhya. Hanya memandang wajah itu saja Brandon merasa tubuhnya seperti tersengat aliran listrik, apa lagi jika menyentuhnya..
***
Alisha Sedikit kesal karena hari ini Felly lagi-lagi tidak membangunkannya. Tidak, bukan Felly tidak mau membangunkannya, melainkan Felly terlalu lelah untuk membangunkannya. Tadi malam dirnya bekerja hingga harus pulang jam dua dini hari. Dan sampai di rumah hingga jam tiga. Lalu berakhir dengan bercerita dengan Felly di kamar kontrakanya sampai jam setengah lima. Dan akhirnya mereka tidur pagi.
Bangun hanya untuk makan siang lalu kembali tidur. Felly bahkan sampai bolos kerja hanya karena mengantuk. Akhinya di sinilah Alisha saat ini. duduk dengan setengah tertidur di dalam Bus dengan sepasang mata yang selalu mengawasinya.
Sepasang mata..?? Yaa, sebenarnya sejak tadi Alisha tau jika ada sepasang mata yang sedang mengawasinya, sepasang mata milik lelaki tampan yang berdiri di hadapanya. Siapa lelaki itu? Apa dia orang jahat? Perampok mungkin? Ahhh tidak mungkin bahkan dari pakaiannya saja sudah terlihat jika lelaki dihadapannya itu dari kalangan Elit bukan dari kalangan biasa. Lalu untuk apa lelaki itu naik Bus umum seperti saat ini? Apa lelaki itu suruhan dari ayahnya..? Ahh tidak mungkin juga.
Seorang yang tadi duduk disebelah Alisha ternyata turun di Halte berikutnya. Membuat bangku disebelah Alisha kosong. Brandon tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Brandon mencoba duduk dengan nyamannya disebelah Alisha meski sebenarnya Jantungnya seakan ingin melompat dari tempatnya.
Alisha sedikit menjauh ke arah kaca jendela ketika Brandon duduk di sebelahnya. Bagaimana mungkin lelaki itu begitu mempengaruhinya.? Aroma maskulinnya menyeruak kedalam indera penciuman Alisha, membuat Alisha seakan susah untuk bernafas, Aroma yang memabukkan, yang membuat Alisha ingin menenggelamkan diri di sela-sela dada lelaki tersebut. Alisha menggelengkan kepalanya, ‘Heii.. Apa yang kau pikirkan’ pikir Alisha kemudian.
“Maaf, Apa aku mengganggu Kamu.?” Tanya Brandon dengan suara beratnya.
Aku?? Kamu?? Alisha menatap ke arah Brandon dengan tatapan herannya. Brandon berbicara seakan-akan mereka sudah kenal dengan akrab.
“Maaf apa kita pernah kenal sebelumnya.?” Tanya Alisha sedikit penasaran.
“Belum, Tapi aku ingin mengenalmu.” Jawab Brandon dengan pasti.
Alisha sedikit menjauh karena perkataan Brandon tersebut. Brandon merutuki dirinya sendiri karena tidak bisa menahan diri. ‘Sial Brand.. Slow Man. Slow... Kau bisa menakutinya jika seperti ini..’ pikirnya dalam hati.
“Maaf saya tidak berminat.” Jawab Alisha dengan ketus lalu mulai memasang Headsetnya kembali dan berpaling menghadap keluar jendela.
Brandon tersenyum melihat tingkah wanita di sebelahnya tersebut. Wanita ini benar-benar berbeda dengan wanita yang ada di dalam mimpinya. Gaya berpakaian, cara bicara, sikap dan juga ekspresi wajahnya benar-benar berbeda. Namun entah mengapa Brandon benar-benar merasakan jika dialah Angel yang selama ini Ia temui dalam mimpinya.
Brandon terus mengamati setiap inci dari wajah wanita tersebut. wanita nyata yang berasal dari dunia fantasinya. Tidak terasa Bus pun berhenti. Brandon tersadar dari lamunannya ketika Alisha menegurnya.
“Maaf ya Mas.. Saya mau turun, Permisi.” Kata Alisha yang tidak menghilangkan nada ketusnya.
Brandon tersenyum. “Ohh Baiklah... Saya juga ingin turun.” Kata Brandon cepat-cepat.
Alisha turun dari dalam Bus di ikuti Brandon di belakangnya. Tapi Kenek Bus menghadang Brandon ketika akan mengikuti Alisha.
“Mas.. Bayar dong.. belum bayar nih..” Kata Kenek tersebut.
“Oohh iya Mas, Saya lupa.” Kata Brandon sambil meraba saku belakang celanya. Mencari-cari dompetnya. Tapi sial Dompernya ternyata tertinggal di dalam mobilnya. “Ahh sial..” umpatnya.
“Kenapa Mas??”
“Dompet saya tertinggal di mobil.” Jawab Brandon kemudian.
“Kalau Dompet Mas tertinggal di dalam Mobil berarti Dompet saya tertinggal di istana negara.” Kata Kenek tersebut dengan nada menyindir. “Bilang saja mau naik Gratis Mas.. pokoknya saya nggak mau tau, Mas harus bayar.” Kata Kenek itu lagi.
“Sebentar Mas, saya minta tolong teman saya Dulu.” Kali ini Brandon sedikit berlari menghampiri Alisha yang sudah berjalan sedikit lebih jauh.
“Angel.. Angel..” Brandon memanggil-manggil Alisha.
Alisha menoleh kebelakang, Dan sedikit bingung mendapati lelaki yang duduk di sebelahnya tadi memangging-manggil dirinya dengan sebutan Angel.
“Maaf, Aku boleh minta tolong sama Kamu?” Tanya Brandon kemudian.
“Minta tolong apa?”
“Emm aku nggak bawa uang, Dan aku harus bayar Bus.”
Alisha memutar Bola matanya dengan jengah. “Ya ampun Mas.. Bilang aja kalau mau naik Bus Gratis.”
“Aku akan ganti. Aku janji.”
“Heii.. di dunia ini nggak ada yang Gratis, dengan bermodalkan wajah tampan dan pakaian bagus apa kamu pikir kamu bisa mencari pinjaman dimana saja?? Enak saja..”
“Astaga... Aku benar-benar akan mengganti uang kamu.”
“Lalu kenapa Kamu naik Bus kalau Kamu nggak punya uang.?”
“Aku bukan nggak punya uang, Dompetku tertinggal di mobil.” Jelas Brandon yang mulai sedikit kesal dengan percakapan konyol ini.
“Dan kenapa Kamu naik Bus jika kamu punya Mobil.”
Oke.. Sepertinya Brandon akan menyerah dan menurunkan harga dirinya demi membungkam kecerewetan wanita dihadapannya ini.
“Aku mengejarmu, Dan aku megikutimu. Apa kamu puas.?” Kata Brandon sedikit berteriak karena kesal dan itu membuat Alisha ternganga menatapnya.
“Mbak.. Mas.. Kalau mau berantem nanti dulu. Bayar dulu dong.. saya sudah ditungguin tuh..” Kata Kenek tersebut di antara Mereka berdua.
Denga Kesal Alisha mengambil dompet dari dalam tasnya lalu mengambil lembar Lima puluh ribuan, memberikannya kepada Kenek tersebut. “Ambil Bang, Kembaliannnya kasih saja sama Dia.” Kata Aisha kemudian lalu dia berlari cepat meninggalkan Brandon dan Kenek tersebut.
Brandon sontak mengejar Alisha tanpa mempedulikan sang Kenek Bus yang berteriak memanggilnya.
“Heiii tunggu.. Angel.. Angell..” Teriak Brandon masih dengan mengejar Alisha. Akhirnya Brandon mempercepat lagi larinya hingga dirinya dapat meraih tangan Alisha. “Angel... Tunggu Aku..” Kata Brandon sambil menarik tangan Alisha dan kini sedikit merangkulnya.
Alisha Meronta bahkan sedikit ketakutan. “Lepasin aku Lepasin.”
“Angel.. Aku nggak akan nyakitin kamu.”
“Saya Bukan Angel.” Teriak Alisha yang Sontak membuat Brandon melepaskan cengkramannya dan membatu menatap kearah Alisha.
-TBC-
"Saya Bukan Angel.” Teriakan Alisha masih terngiang di telinga Bradon. Brandon masih saja mengikuti Alisha hingga Alisha tiba di sebuah Pub tempatnya bekerja.“Kamu Mau apa kesini.?” Tanya Brandon sambil menarik tangan Alisha.“Saya mau kerja, memangnya mau apalagi?”“Kamu kerja di tempat seperti ini?”“Memangnya apa urusan Anda, Kita tidak saling kenal.” Kata Alisha sambil berbalik meninggalkan Brandon tapi Brandon lagi-lagi menarik tangan Alisha.“Angel..”“Stop..!!!” Kata Alisha sambil melepaskan tangannya yang di cekal oleh Brandon. “Maaf ya Mas.. Saya Bukan Angel, Saya Alisha, anda mungkin salah orang.” Kata Alisha yang sudah tidak bisa menahan rasa kesalnya lagi.“Enggak, Kamu Angel.”“Dasar Gila.” Kata Alisha lagi sambil berbalik meninggalkan Brandon.“Tunggu..” lagi-lagi Brandon m
“Terima kasih sudah mau ikut.” Kata Brandon yang kini sudah didalam Mobil bersama Alisha di sebelahnya.“Kamu benar-benar punya Mobil, dan ini termasuk mobil Mewah, Lalu kenapa tadi siang kamu naik Bus dan nggak bawa uang..?” Tanya Alisha dengan sedikit Heran.Brandon tersenyum. “Baiklah, mungkin saatnya aku mulai bercerita supaya kamu nggak menghindar dariku terus.”Brandon menghela napas panjang dan mulai bercerita. “Lima tahun yang lalu Aku mengalami kecelakaan, dan terbangun lima hari kemudian di dalam sebuah rumah sakit di singapore. Kamu tau apa nama pertama yang kusebut saat aku bangun.?? Bukan Nama Ayah atau ibuku, Bukan nama Adik atau tunanganku, Melainkan nama asing, Angel.” Kata Brandon sambil mengingat pertama kali dia siuman dari komanya. “Setelah siuman, Semuanya terasa aneh bagiku. Aku merasa kehilangan sesuatu, Setiap malam Aku selalu memimpikan wajah Gadis itu, gadis yang ku sebut dengan Ange
Brandon masih saja memandangi wanita yang duduk dihadapannnya kini tanpa sekalipun berkedip. Astaga.. Apa dia Angelku?? Apa dia yang hadir dalam mimpiku selama ini?? tapi entah kenapa Hatiku berkata lain?? Pikirnya kemudian.“Maaf Pak Brandon, Apa nggak diminum kopinya.?” Tanya Anisha dengan lembut tak lupa dengan senyuman mempesonanya.Senyuman itu berbeda... Pikir Brandon lagi.“Ohh iya, Maaf, Saya terlalu kaget.” Kata Brandon sambil menyeruput Black Coffe pesanannya. Yaa.. mereka kini ada disebuah Cofeeshop tak tauh dari rumah sakit tempat Anisha bekerja.“Ngomong-ngomong, Ada yang bisa saya bantu? Kenapa Pak Brandon mencari saya?” tanya Anisha langsung pada inti permasalahannya. Siang itu, Anisha sedikit terkejut saat mendapat telepon dari seorang yang tidak di kenal bernama Brandon. Brandon ingin mengajak Anisha bertemu, namun tentu saja Anisha menolaknya, tapi ketika Brandon ber
Brandon menatap Wanita di hadapannya yang sedang berlinang air mata. Perasaan itu kembali muncul.. perasaan saat pertama kali mimpi aneh itu menghampirinya.**“Heii tenang... Bantuan akan segera datang..” Kata seseorang yang samar-samar terlihat dalam matanya. Bayangan itu membelakangi cahaya lampu hingga terlihat seperti seorang malaikat dengan cahaya di belakangnya.“Ya ampun... Aku benar-benar nggak tahan melihat darah kamu..” kata wanita tersebut sambil sesekali memalingkan wajahnya. Brandon merasakan pandanganya mulai mengabur karena sang wanita tersebut semakin tak terlihat.“Heii.. Kumohon, tetap buka matamu... Lihat Aku..” Suara wanita itu bergetar, dia menangis. Siapa wanita ini hingga bisa menagisinya?? Brandon tak bisa memikirkan apa-apa lagi karena semuanya menggelap.Lalu Brandon terbangun dengan keadaan yang lebih baik lagi... keadaan
Alisha terbangun seutuhnya dengan keringat dingin, Jantungnya berdebar lebih cepat, Raut wajahnya menampakan rasa ketakutan yang mendalam. Mimpi apa itu?? Bagaimana mungkin dirinya bermimpi seperti itu.Mimpi itu terasa begitu nyata. Alisha memimpikan sang kakak bersanding dengan bahagia bersama dengan Brandon, Lelaki yang baru di kenalnya. Dan entah kenapa Alisha merasa tidak rela.“Baru bangun Al..? Tuhh sudah di tunggu sama Lelaki kemarin.” Kata Felly yang sudah masuk ke dalam kamarnya.Alisha mengernyit. “Lelaki kemarin?”“Iya.. Lelaki yang dari kemarin ngajakin kamu makan siang terus.”“Ohh.. Brandon.”“Al.. Dia Keren juga loh..”“Sial.. Dia Tunangan Kakak kembarku. Udah sana pergi, Aku mau mandi dulu.”“Huhhh dasar,” Gerutu Felly sambil meninggalkan Alisha.***Alisha keluar dan me
Brandon tidak menghentikan senyumannya setelah mengantar Alisha pulang. Hatinya berbunga-bunga mengingat kejadian demi kejadian yang dia lalui bersama Alisha tadi. Brandon merasa dirinya hidup kembali, Merasa dirinya menemukan udara yang mampu membuatnya selalu bernafas dan hidup.‘Alisha... Angelku...’ Lagi-lagi Saat memikirkan nama tersebut membuat Brandon tersenyum sendiri seperti orang gila.Sampai di rumah, Brandon mendapati Nessa sang Mama sedang sibuk memasak di dapur dengan beberapa pelayan.“Sore Ma..” Sapa Brandon dengan wajah cerianya. “Aaron mana Ma?? Kok sepi.” Brandon mengambil Air di gelas lalu menegaknya hingga tandas.“Aaron Ngumpul sama teman SMA nya, Bulan depan dia kan balik lagi, jadi mungkin dia puas-puasin diri ngumpul sama temannya. Kamu kok tumben sudah pulang.?”“Aku nggak ngantor hari ini Ma..”“Lohh kenapa?”&nb
Alisha benar-benar tidak menyanga jika dirinya akan di olah sedemikian rupa oleh Tante Shasha tersebut. Untuk pertama kalinya, Alisha mengenakan Rok Kembali setelah beberapa tahun yang lalu.. Wajahnyapun di hias, Rambutnya sedikit di sanggul mengingatkan Alisha pada malam itu... Malam dimana dirinya akan melakukan Tari Balet untuk sebuah audisi. Malam dimana dirinya Gagal untuk membuktikan pada orang tuanya dan berakhir menjadi Pecundang yang kehilangan semuanya.“Ada yang kamu pikirkan?” Tanya Shasha yang masih mengolah rambut Alisha.“Tidak Tante.”“Kamu kenal Brandon dari mana? Setau tante, Brandon nggak mudah dekat sama perempuan.”“Eemm ceritanya panjang tante.”“Apa mungkin kamu wanita yang selama ini di mimpikannya?” Pertanyaan Shasha membuat Alisha sedikit terkejut.“Tante tau cerita tentang mimpinya itu??” Tanya Alisha penasaran.“Tentu saja, Kami s
Nessa tidak berhenti memandang wanita cantik yang duduk di sebelah puteranya, Wanita yang beberapa hari ini membuat Puteranya kembali seperti sebelum kecelakaan dulu. Wanita yang yaa mungkin saja menjadi belahan jiwa puteranya tersebut.Ternyata Alisha sangat mudah sekali bergaul dengan keluarga Brandon. Nessa sangat suka type wanita seperti Alisha, bahkan kini Alisha makan dengan tidak sungkan-sungkan Lagi.Aaron juga demikian, Tidak berhenti menatap Alisha. Benarkah wanita ini yang disebut kakaknyaa sebagai Angel?? Jika benar maka kakakyna tersebut tidaklah salah.“Berhenti memandanginya.” Kata Brandon kemudian membuat semua yang di meja makan menoleh kepadanya.“Ada apa Brand?” Tanya Dhanni yang sedikit terkejut saat Brandon tiba-tiba berbicara seperti itu.“Brandon cemburu Pah.. karena aku melirik tunangannya terus.. Hahhaha” kata Aaron sambil tertawa lebar. Sedangkan Alisha sampai tersedak karena ucapan Aaro