Brandon menatap Wanita di hadapannya yang sedang berlinang air mata. Perasaan itu kembali muncul.. perasaan saat pertama kali mimpi aneh itu menghampirinya.
**
“Heii tenang... Bantuan akan segera datang..” Kata seseorang yang samar-samar terlihat dalam matanya. Bayangan itu membelakangi cahaya lampu hingga terlihat seperti seorang malaikat dengan cahaya di belakangnya.
“Ya ampun... Aku benar-benar nggak tahan melihat darah kamu..” kata wanita tersebut sambil sesekali memalingkan wajahnya. Brandon merasakan pandanganya mulai mengabur karena sang wanita tersebut semakin tak terlihat.
“Heii.. Kumohon, tetap buka matamu... Lihat Aku..” Suara wanita itu bergetar, dia menangis. Siapa wanita ini hingga bisa menagisinya?? Brandon tak bisa memikirkan apa-apa lagi karena semuanya menggelap.
Lalu Brandon terbangun dengan keadaan yang lebih baik lagi... keadaan
Alisha terbangun seutuhnya dengan keringat dingin, Jantungnya berdebar lebih cepat, Raut wajahnya menampakan rasa ketakutan yang mendalam. Mimpi apa itu?? Bagaimana mungkin dirinya bermimpi seperti itu.Mimpi itu terasa begitu nyata. Alisha memimpikan sang kakak bersanding dengan bahagia bersama dengan Brandon, Lelaki yang baru di kenalnya. Dan entah kenapa Alisha merasa tidak rela.“Baru bangun Al..? Tuhh sudah di tunggu sama Lelaki kemarin.” Kata Felly yang sudah masuk ke dalam kamarnya.Alisha mengernyit. “Lelaki kemarin?”“Iya.. Lelaki yang dari kemarin ngajakin kamu makan siang terus.”“Ohh.. Brandon.”“Al.. Dia Keren juga loh..”“Sial.. Dia Tunangan Kakak kembarku. Udah sana pergi, Aku mau mandi dulu.”“Huhhh dasar,” Gerutu Felly sambil meninggalkan Alisha.***Alisha keluar dan me
Brandon tidak menghentikan senyumannya setelah mengantar Alisha pulang. Hatinya berbunga-bunga mengingat kejadian demi kejadian yang dia lalui bersama Alisha tadi. Brandon merasa dirinya hidup kembali, Merasa dirinya menemukan udara yang mampu membuatnya selalu bernafas dan hidup.‘Alisha... Angelku...’ Lagi-lagi Saat memikirkan nama tersebut membuat Brandon tersenyum sendiri seperti orang gila.Sampai di rumah, Brandon mendapati Nessa sang Mama sedang sibuk memasak di dapur dengan beberapa pelayan.“Sore Ma..” Sapa Brandon dengan wajah cerianya. “Aaron mana Ma?? Kok sepi.” Brandon mengambil Air di gelas lalu menegaknya hingga tandas.“Aaron Ngumpul sama teman SMA nya, Bulan depan dia kan balik lagi, jadi mungkin dia puas-puasin diri ngumpul sama temannya. Kamu kok tumben sudah pulang.?”“Aku nggak ngantor hari ini Ma..”“Lohh kenapa?”&nb
Alisha benar-benar tidak menyanga jika dirinya akan di olah sedemikian rupa oleh Tante Shasha tersebut. Untuk pertama kalinya, Alisha mengenakan Rok Kembali setelah beberapa tahun yang lalu.. Wajahnyapun di hias, Rambutnya sedikit di sanggul mengingatkan Alisha pada malam itu... Malam dimana dirinya akan melakukan Tari Balet untuk sebuah audisi. Malam dimana dirinya Gagal untuk membuktikan pada orang tuanya dan berakhir menjadi Pecundang yang kehilangan semuanya.“Ada yang kamu pikirkan?” Tanya Shasha yang masih mengolah rambut Alisha.“Tidak Tante.”“Kamu kenal Brandon dari mana? Setau tante, Brandon nggak mudah dekat sama perempuan.”“Eemm ceritanya panjang tante.”“Apa mungkin kamu wanita yang selama ini di mimpikannya?” Pertanyaan Shasha membuat Alisha sedikit terkejut.“Tante tau cerita tentang mimpinya itu??” Tanya Alisha penasaran.“Tentu saja, Kami s
Nessa tidak berhenti memandang wanita cantik yang duduk di sebelah puteranya, Wanita yang beberapa hari ini membuat Puteranya kembali seperti sebelum kecelakaan dulu. Wanita yang yaa mungkin saja menjadi belahan jiwa puteranya tersebut.Ternyata Alisha sangat mudah sekali bergaul dengan keluarga Brandon. Nessa sangat suka type wanita seperti Alisha, bahkan kini Alisha makan dengan tidak sungkan-sungkan Lagi.Aaron juga demikian, Tidak berhenti menatap Alisha. Benarkah wanita ini yang disebut kakaknyaa sebagai Angel?? Jika benar maka kakakyna tersebut tidaklah salah.“Berhenti memandanginya.” Kata Brandon kemudian membuat semua yang di meja makan menoleh kepadanya.“Ada apa Brand?” Tanya Dhanni yang sedikit terkejut saat Brandon tiba-tiba berbicara seperti itu.“Brandon cemburu Pah.. karena aku melirik tunangannya terus.. Hahhaha” kata Aaron sambil tertawa lebar. Sedangkan Alisha sampai tersedak karena ucapan Aaro
Alisha melemparkan diri di ranjang mungilnya. Tidur terlentang menatap ke langit-langit kamarnya. Pikirannya kacau memikirkan perasaan aneh yang merayapi dirinya.Ya Tuhan... Apa yang terjadi dengannya... Bagaimana mungkin Brandon menciumnya secara membabi buta penuh gairah,.? Bagaimana mungkin dia menerima ciuman Brandon tersebut dan membalasnya saat tau bahwa Brandon adalah tunangan Kakak kembarnya??? Ahhh sialll..Alisha mengacak rambutnya frustasi. Harusnya dia sadar bahwa posisinya hanya sebagai pengganti. Tapi apa salah jika dirinya menikmati posisi pengganti itu?? Ahh lagi-lagi Alisha bingung dengan perasaan yang di rasakannya saat ini.***Sudah hampir tengah malam tapi Brandon masih saja duduk santai di sebelah kolam renang. Tangannya membawa segelas anggur, wajahnya tak berhenti menyunggingkan senyuman bahagianya.. Alisha... Angel... Aku akan segera mendapatkanmu apapun yang terjadi..
Alisha membersihkan setiap sudut tempat kerjanya. Ini sudah hampir jam tiga dini hari. Dan dirinya masih bergelut dengan pekerjaan sialannya ini. Ahh sial..!!! jika dirinya dulu menuruti apa kata orang tuanya, mungkin saat ini ia sedang tidur lelap di kamar mewahnya.Alisha mengenyahkan pikiran-pikiran tersebut dari otaknya. Bagaimanapun nasi sudah menjadi bubur, dia harus tetap bertahan hidup tanpa keluarganya lagi.Tiba-tiba bayangan akan diri Brandon mencuat begitu saja dalam otaknya. Brandon... Aahh kenapa bisa lelaki itu? Dan ada apa dengan dia tadi?? Menyebalkan sekali, Marah-marah tidak jelas. Apa memang sebenarnya orang itu pemarah?? Yaa mungkin saja.Alisha masih saja konsentrasi dengan pekerjaanya hingga ia tak menyadari jika ada dua orang lelaki yang sedang memandanginya.“Heii.. belum selesai?” Ahh suara itu adalah suara Aaron, orang yang hari ini menjadi salah satu orang menyebalkan untuknya.“Kamu ngapain sih disini?
Alisha membenarkan riasannya di sebuah toilet di area Pom Bensin. Sial.!! Brandon benar-benar keterlaluan, menciumnya membabi buta hingga riasannya kacau. Untung saja Ia masih bisa membenarkan riasannya tadi.Alisha keluar dari dalam toilet dan mendapati Brandon menunggunya di luar mobilnya. Alisha menatap Brandon dengan tatapan tak terbacanya. Lelaki itu tampak gagah dengan Tuxedonya, menundukkan kepalanya dan mengetuk-ngetukkan kakinya di tanah. Perasaan Alisha entah kenapa tiba-tiba bercampur aduk tak karuan. Pada saat bersamaan Brandon menatap ke arah Alisha, tatapan yang sulit di artikan.“Haii... Sudah selesai?” Tanya Brandon dengan kecanggungan yang menyelimuti di antara mereka.“He emm..” Hanya itu jawaban Alisha sambil menunduk. Entah kenapa Brandon lagi-lagi mempengaruhinya..“Ayo kita beangkat. Kita sudah hampir terlambat.”Alisha hanya mengangguk, dan kembali masuk kedalam mobil Brandon.
lisha membuka matanya sedikit demi sedikit saat kesadaran mulai merenggutnya. Yang di rasakannya pertama adalah kepala yang berdenyut, dan badan yang pegal-pegal. Astaga.. apa benar tadi malam dirinya mabuk? Jika benar semoga saja Ia tidak meracau seperti orang Gila.Saat Alisha membuka matanya dengan sempurnya, ia mengernyit mendapati dirinya bukan berada di kamar tidurnya yang nyaman melainkan berada di dalam sebuah mobil. Pantas saja jika badanya pegal-pegal semua.Alisha menatap telapak tangannya yang kini ternyata sedang di genggam erat oleh Brandon. Lelaki itu juga tertidur di kursi di balik kemudi mobilnya. Tidur dengan pulas, Dan tampan. Ya.. Lelaki itu terlihat begitu tampan dan sedikit polos saat matanya terpejam. Tak ada kerutan di dahinya seperti biasanya. Brandon terlihat begitu damai.Tiba-tiba mata Brandon terbuka, Dan Alisha sedikit terkejut saat Ia kepergok sedang mengawasi wajah Brandon. Alisha mempalingkan wajahnya karena malu, Wajahnya memera