Keputusan Issabella sudah sangat bulat untuk bercerai dari Gio, pria yg selama ini ia cintai, ia banggakan dan Issabella anggap sebagai malaikat nya. Tapi rupanya Gio tak lebih dari iblis tak berperasaan.
Sekuat tenaga Issabella menahan air matanya saat ia menandatangani surat cerai itu, dan selebihnya ia serahkan pada pengacara nya. Namun Issabella memastikan Gio takkan pernah mendapatkan hak asuk anak anak nya.
Gio kembali mendatangi rumah mertua nya guna menemui istri dan anak anak nya.
De dan Bryan sangat senang dengan kedatangan ayah mereka, namun beda hal nya dengan Issabella yg masih memasang wajah dingin nya.
"Dad, apakah Daddy akan menginap di sini?" tanya De sambil menatap Daddy nya itu penuh harap.
"Tidak, Sayang..." jawab Issabella dengan cepat "Daddy sedang sangat sibuk, seperti dulu. Kau ingat? Saat Daddy sibuk bekerja, lembur setiap hari, bukankah kita selalu memahami pekerjaan Daddy?" ucap Issabella sambil melirik sinis Gio, itu adalah kalimat sindiran yg menusuk tepat di hati Gio. Ia memang tak selalu sibuk dan lembur setiap hari, dia hanya sibuk berselingkuh dari istri nya yg sangat setia.
"Baiklah, De mengerti" jawab Delvey menunduk sedih.
"Sekarang De dan adik masuk ya, Nak. Hari sudah sore dan kalian harus siap siap untuk mandi" ujar Issabella dan Delvey hanya mengangguk. Ia pun menggandeng tangan adik nya dan membawa nya masuk.
"Kau lihat bagaimana dia menunduk sedih saat dia tahu kau sibuk dan harus lembur?" tanya Issabella sarkastik "Seperti itu lah dia setiap kali kau mengatakan sibuk dan harus lembur, anak anak sangat sedih. Sementara ayahnya sedang sibuk bermain wanita di luar sana"
"Aku menyesal, Issabella" lirih Gio.
"Tak ada gunanya penyesalan itu, semua nya sudah berakhir sekarang. Jadi sebaiknya kamu pergi dari sini dan jangan pernah menemui kami lagi"
"Aku masih ayah mereka, Issabella. Aku berhak menemui mereka..."
"Kau tau, Gio? Aku malu, malu sekali karena anak anak ku harus memiliki ayah seperti mu"
Issabella tak bisa lagi menahan air matanya "Apa yg kurang dari ku hingga kamu mencari nya di wanita lain? Aku meninggalkan impian ku untuk mengabdi pada mu dan anao anak kita, dan kamu membalas nya dengan meniduri dan menghamili wanita lain"
Hati Gio terasa sesak mendengar pengakuan istrinya itu, luka yg Gio torehkan sangatlah dalam.
"Pergilah pada apa yg telah kau pilih" ujar Issabella dan ia pun langsung menutup pintu rumah nya dengan keras.
Gio kembali pulang dengan hati yg hancur, dia sudah menghancurkan segalanya. Hati istri nya, keluarga kecilnya.
Sesampainya di rumah, Tatiana sudah menunggu dan ia memegang surat cerai yg di kirimkan oleh Issabella.
"Tanda tangani, Gio!" tegas Tatiana. Gio mengambil pensil yg di serahkan Tatiana dan ia menandatangani surat cerai itu dengan tangan yg gemetar.
Tatiana tampak sangat senang melihat hal itu, ia langsung memeluk Gio.
"Sekarang kamu cuma milik ku, Gio. Kita akan membangun keluarga kecil kita. Aku mencintaimu"
"Dan aku masih mencintai Issabella. Perselingkuhan ini hanya untuk senang senang di luar, Tatiana. Aku tidak pernah bermaksud menjadikan wanita selingkuhan ku sebagai istri. Tapi karena semua sudah terlanjur terjadi, baiklah. Sekarang kamu istri ku, bisakah kamu menjadi istri yg baik seperti Issabella?"
.....
Tiga bulan kemudian...
Issabella dan Nyonya Jill mengemasi barang barang mereka, begitu juga dengan De dan Bryan.
Mereka berniat pergi ke Paris dan memulai hidup baru di sana.
"Kau yakin akan melakukan ini, Nak?" tanya Nyonya Jill pada putri nya itu.
"Iya, Mom. Aku sangat yakin, mungkin dengan ini aku nisa move on dari Gio dan anak anak akan terbiasa tanpa nya. Apa yg di lakukan Gio tidak bisa aku maafkan, Mom. Bagaimana dia...dia..." Issabella tak sanggup melanjutkan kata katanya, hati istri mana yg tak sakit jika suami tercinta nya malah menduakan nya?
"Ssshht, Sayang. Tidak apa apa, Nak. Kamu pasti bisa melewati semua ini, kau putri ku yg kuat dan pemberani. Suatu hari, rasa sakit ini akan terbayarkan dengan sesuatu yg sangat indah" Nyonya Jill mencoba menghibur putri semata wayang nya itu. Issabella menyunggingkan senyum tipis nya dan mengangguk. Namun dalam hati ia sudah tak punya harapan untuk merasakan kebahagiaan lagi.
Pernikahan nya sudah selesai, hati nya sudah hancur dan cinta nya sudah kandas. Sekarang yg harus Issabella fikirkan hanyalah masa depan anak anak nya.
▫️▫️▫️
Tbc...
Issabella adalah seorang ibu rumah tangga yg berusia 25 tahun. Ia cantik, tubuh nya tinngi dengan kulit yg putih seperti susu, rambut dan mata abu abu nya membuat ia tampak sangat seksi. Dia ingin menjadi Designer terkenal namun mimpinya ia urungkan demi menikah dengan kekasih hati nya yg bernama Giorgino Dawson di saat usia Issabella menginjak 20 tahun bertepatan dengan ia menyelesaikan kuliah nya. Lima tahun sudah pernikahan mereka berjalan dan semua nya sangat sempurna apa lagi dengan kelahiran putri mereka yg bernama Delvey Dawson yg saat ini sudah beranjak 4 tahun. Kemudian disusul dengan kelahiran anak kedua mereka yg bernama Bryan Dawson yg saat ini berusia 2 tahun. Gio sendiri adalah seorang fotografer yg kini telah sukses dan memiliki studio nya sendiri. Ia bekerja sama dengan beberapa agensi model dan yg lain nya. Dari segala sudut pandang, Issabella takkan pernah menyesal menikah muda dan menjadi ibu rumah tangga karena Gio
Issabella menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil nya. Hari ini dia membuat roti isi daging kesuksaan sang suami. Seperti biasa, mereka sarapan bersama dan sesekali mereka menyelipkan obrolan ringan yg membuat pagi mereka menjadi begitu hangat. "Sayang, hari ini aku akan lembur" ucap Gio sembari mengecup bibir sang istri. "Iya, tidak apa apa. Jangan telat makan ya" ujar sang istri. Kemudian Issabella mengantar Gio ke mobil nya dan setelah Gio sudah pergi, ia kembali ke dalam. Issabella membersihkan rumah seperti biasa, dari mulai mencuci, menyapu, nge pel dan menyetrika. Semuanya Issabella lakukan sendiri dan ia lakukan sepenuh hati. Sementara anak anak nya di jam seperti ini akan sibuk menonton kartun kesukaan mereka. ...... Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Gio pergi ke sebuah hotel untuk menemui salah satu model yg akan melakukan pemotretan disana. Dan
Seperti di hari hari sebelum nya, Issabella menjalankan peran nya sebagai seorang ibu rumah tangga sementara kini suami nya pergi bekerja.Setelah semua pekerjaan rumah nya selesai, Issabella membawa anak anak nya bermain ke taman untuk menghilangkan kesuntukan nya.Mereka tampak sangat senang dan bergembira. Setelah seharian bermain, Issabella membawa pulang anak anak nya karena sebentar lagi Gio pasti akan pulang. Dan sesampainya Issabella dirumah nya, ia di kejutkan dengan Titania yg berdiri di depan rumahnya. Issabella tak begitu mengenal Tatiana, yg Issabella tahu Tatiana adalah seorang model dan sering bekerja sama dengan Gio. “Hai, Tatiana. Ada perlu sama Gio? “ tanya Issabella dan Tatiana menggeleng membuat Issabella mengernyit bingung. Ia pun membuka pintu dengan kunci yg ia bawa dan menyuruh anak anak nya masuk duluan sementara Issabella mengeluarkan barang barang mereka dari mobil.“Ayo mas
Sambil tetap berusaha fokus menyetir, Issabella menghapus air mata yg terus mengalir di pipi nya. Hati nya hancur dan ia seolah akan mati, namun anak anak nya membuat Issabella tetap pada kesadaran nya. Sementara Delvey dan Bryan hanya diam keheranan melihat ibu mereka yg terus menangis hingga sampai membuat mereka ikut menangis pada akhir nya. "Mom, kau kenapa?" tanya Delvey yg tak tega melihat ibu nya menangis sesegukan. "Mom tidak apa apa, Sayang. Hanya merindukan nenek. Malam ini kita menginap di rumah nenek ya" ujar Issabella mencoba tersenyum. Delvey pun mengangguk.Issabella menghentikan mobil nya di depan sebuah rumah dan ia pun membawa anak anak nya turun. Belum sempat Issabella menekan bel rumah nya, seorang wanita paruh baya yg tak lain ibu dari Issabella keluar dan tampak terkejut melihat anak dan cucu nya yg tiba tiba berkunjung. Yg membuat nya semakin terkejut karena Issabella yg menangis dan l
Sudah beberapa hari Issabella tinggal bersama ibu nya. Gio pun setiap hari datang dan meminta kesempatan pada Issabella. Walaupun hati Issabella masih terasa sakit tapi ia melihat Gio yg sungguh sungguh menyesal dan ia berjanji takkan mengulangi nya lagi. Gio juga mengakui bahwa ia tak bisa lepas tangan begitu saja dari Tatiana. Jadi Gio sudah menegaskan ia takkan bsa menikahi Tatiana. Walaupun begitu, Gio berjanji akan membiayai semua kebutuhan Tatiana sampai melahirkan. Bahkan saat anak itu lahir kelak, Gio akan memberikan nama nya pada anak itu. Tentu saja Tatiana tak setuju, namun itu sudah keputusan Gio. Gio juga meminta pendapat itu pada Issabella, dan walaupun dengan sangat terpaksa Issabella menyetujui nya karena anak yg ada dalam kandungan Tatiana tak bersalah asalkan Gio dan Tatiana tak ada hubungan lagi. Issabella mencoba menerima Gio kembali. Walaupun rasanya masih sangat sakit namun demi anak anak nya, Issabella akan mencoba memaafkan G
Keputusan Issabella sudah sangat bulat untuk bercerai dari Gio, pria yg selama ini ia cintai, ia banggakan dan Issabella anggap sebagai malaikat nya. Tapi rupanya Gio tak lebih dari iblis tak berperasaan.Sekuat tenaga Issabella menahan air matanya saat ia menandatangani surat cerai itu, dan selebihnya ia serahkan pada pengacara nya. Namun Issabella memastikan Gio takkan pernah mendapatkan hak asuk anak anak nya.Gio kembali mendatangi rumah mertua nya guna menemui istri dan anak anak nya.De dan Bryan sangat senang dengan kedatangan ayah mereka, namun beda hal nya dengan Issabella yg masih memasang wajah dingin nya."Dad, apakah Daddy akan menginap di sini?" tanya De sambil menatap Daddy nya itu penuh harap."Tidak, Sayang..." jawab Issabella dengan cepat "Daddy sedang sangat sibuk, seperti dulu. Kau ingat? Saat Daddy sibuk bekerja, lembur setiap hari, bukankah kita selalu memahami pekerjaan Daddy?" ucap Issabella sambil melirik sinis Gio, i
Sudah beberapa hari Issabella tinggal bersama ibu nya. Gio pun setiap hari datang dan meminta kesempatan pada Issabella. Walaupun hati Issabella masih terasa sakit tapi ia melihat Gio yg sungguh sungguh menyesal dan ia berjanji takkan mengulangi nya lagi. Gio juga mengakui bahwa ia tak bisa lepas tangan begitu saja dari Tatiana. Jadi Gio sudah menegaskan ia takkan bsa menikahi Tatiana. Walaupun begitu, Gio berjanji akan membiayai semua kebutuhan Tatiana sampai melahirkan. Bahkan saat anak itu lahir kelak, Gio akan memberikan nama nya pada anak itu. Tentu saja Tatiana tak setuju, namun itu sudah keputusan Gio. Gio juga meminta pendapat itu pada Issabella, dan walaupun dengan sangat terpaksa Issabella menyetujui nya karena anak yg ada dalam kandungan Tatiana tak bersalah asalkan Gio dan Tatiana tak ada hubungan lagi. Issabella mencoba menerima Gio kembali. Walaupun rasanya masih sangat sakit namun demi anak anak nya, Issabella akan mencoba memaafkan G
Sambil tetap berusaha fokus menyetir, Issabella menghapus air mata yg terus mengalir di pipi nya. Hati nya hancur dan ia seolah akan mati, namun anak anak nya membuat Issabella tetap pada kesadaran nya. Sementara Delvey dan Bryan hanya diam keheranan melihat ibu mereka yg terus menangis hingga sampai membuat mereka ikut menangis pada akhir nya. "Mom, kau kenapa?" tanya Delvey yg tak tega melihat ibu nya menangis sesegukan. "Mom tidak apa apa, Sayang. Hanya merindukan nenek. Malam ini kita menginap di rumah nenek ya" ujar Issabella mencoba tersenyum. Delvey pun mengangguk.Issabella menghentikan mobil nya di depan sebuah rumah dan ia pun membawa anak anak nya turun. Belum sempat Issabella menekan bel rumah nya, seorang wanita paruh baya yg tak lain ibu dari Issabella keluar dan tampak terkejut melihat anak dan cucu nya yg tiba tiba berkunjung. Yg membuat nya semakin terkejut karena Issabella yg menangis dan l
Seperti di hari hari sebelum nya, Issabella menjalankan peran nya sebagai seorang ibu rumah tangga sementara kini suami nya pergi bekerja.Setelah semua pekerjaan rumah nya selesai, Issabella membawa anak anak nya bermain ke taman untuk menghilangkan kesuntukan nya.Mereka tampak sangat senang dan bergembira. Setelah seharian bermain, Issabella membawa pulang anak anak nya karena sebentar lagi Gio pasti akan pulang. Dan sesampainya Issabella dirumah nya, ia di kejutkan dengan Titania yg berdiri di depan rumahnya. Issabella tak begitu mengenal Tatiana, yg Issabella tahu Tatiana adalah seorang model dan sering bekerja sama dengan Gio. “Hai, Tatiana. Ada perlu sama Gio? “ tanya Issabella dan Tatiana menggeleng membuat Issabella mengernyit bingung. Ia pun membuka pintu dengan kunci yg ia bawa dan menyuruh anak anak nya masuk duluan sementara Issabella mengeluarkan barang barang mereka dari mobil.“Ayo mas
Issabella menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil nya. Hari ini dia membuat roti isi daging kesuksaan sang suami. Seperti biasa, mereka sarapan bersama dan sesekali mereka menyelipkan obrolan ringan yg membuat pagi mereka menjadi begitu hangat. "Sayang, hari ini aku akan lembur" ucap Gio sembari mengecup bibir sang istri. "Iya, tidak apa apa. Jangan telat makan ya" ujar sang istri. Kemudian Issabella mengantar Gio ke mobil nya dan setelah Gio sudah pergi, ia kembali ke dalam. Issabella membersihkan rumah seperti biasa, dari mulai mencuci, menyapu, nge pel dan menyetrika. Semuanya Issabella lakukan sendiri dan ia lakukan sepenuh hati. Sementara anak anak nya di jam seperti ini akan sibuk menonton kartun kesukaan mereka. ...... Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Gio pergi ke sebuah hotel untuk menemui salah satu model yg akan melakukan pemotretan disana. Dan
Issabella adalah seorang ibu rumah tangga yg berusia 25 tahun. Ia cantik, tubuh nya tinngi dengan kulit yg putih seperti susu, rambut dan mata abu abu nya membuat ia tampak sangat seksi. Dia ingin menjadi Designer terkenal namun mimpinya ia urungkan demi menikah dengan kekasih hati nya yg bernama Giorgino Dawson di saat usia Issabella menginjak 20 tahun bertepatan dengan ia menyelesaikan kuliah nya. Lima tahun sudah pernikahan mereka berjalan dan semua nya sangat sempurna apa lagi dengan kelahiran putri mereka yg bernama Delvey Dawson yg saat ini sudah beranjak 4 tahun. Kemudian disusul dengan kelahiran anak kedua mereka yg bernama Bryan Dawson yg saat ini berusia 2 tahun. Gio sendiri adalah seorang fotografer yg kini telah sukses dan memiliki studio nya sendiri. Ia bekerja sama dengan beberapa agensi model dan yg lain nya. Dari segala sudut pandang, Issabella takkan pernah menyesal menikah muda dan menjadi ibu rumah tangga karena Gio