Issabella menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil nya. Hari ini dia membuat roti isi daging kesuksaan sang suami.
Seperti biasa, mereka sarapan bersama dan sesekali mereka menyelipkan obrolan ringan yg membuat pagi mereka menjadi begitu hangat.
"Sayang, hari ini aku akan lembur" ucap Gio sembari mengecup bibir sang istri.
"Iya, tidak apa apa. Jangan telat makan ya" ujar sang istri.
Kemudian Issabella mengantar Gio ke mobil nya dan setelah Gio sudah pergi, ia kembali ke dalam.
Issabella membersihkan rumah seperti biasa, dari mulai mencuci, menyapu, nge pel dan menyetrika. Semuanya Issabella lakukan sendiri dan ia lakukan sepenuh hati.
Sementara anak anak nya di jam seperti ini akan sibuk menonton kartun kesukaan mereka.
......
Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Gio pergi ke sebuah hotel untuk menemui salah satu model yg akan melakukan pemotretan disana.
Dan sesampainya di hotel itu, rupanya pemotretan sudah hampir selesai. Gio memperhatikan sang model dan sesekali mengarahkan nya harus berpose seperti apa.
Sang model yg bernama Tatiana itu memandang Gio dengan senyum samar nya.
Setelah pemotretan selesai, Tatiana menuju sebuah kamar yg sudah di persiapkan untuk nya. Dan setelah menutup pintu kamarnya, tiba tiba seseorang memeluk nya dan langsung menyerang nya dengan ciuman panas.
"Ah, Gio..." desah Tatiana sambil berusaha melepaskan diri dari Gio "Aku mau mandi dulu" "Jangan, aku merindukanmu" lirih Gio dan ia mengecup leher Tatiana membuat Tatiana menggelinjang."Ah, aku juga, Sayang. Tapi aku harus mandi dulu, kita masih punya waktu malam ini kan? Kamu sudah janji malam ini akan bersama ku"
"Iya, Sayang. Malam ini aku memang akan bersama mu" ucap Gio kemudian ia menggiring Tatiana ke kamar mandi.
"Ada apa? Kau ingin mandi bersama ku?" goda Tatiana.
"Ya, sudah lama sekali kita tidak berendam bersama. Aku rindu aroma mu" Gio mengisi buthub kemudian ia dan Tatiana melepaskan pakaian nya dan masuk ke dalam buthub.
"Itu karena kamu lebih mencintai Issabella" lirih Tatiana sedih sambil menunduk. Gio mengangkat wajah Tatiana dan mengecup bibir nya.
"Aku mencintaimu seperti aku mencintai Issabella" rayu Gio dan ia terus menggoda Tatiana dengan ciuman nya."Bohong" tuduh Tatiana.
"Tidak, Sayang. Aku berkata benar, aku juga sangat mencintai mu"
"Tapi kamu lebih mementingkan Issabella, kamu selalu ada untuk nya tapi tidak untuk ku"
"Issabella istri ku, Sayang. Ku mohon mengertilah, itu sudah kewajiban ku"
"Kalau begitu jadikan aku istri mu juga"
Gio langsung terdiam mendengar permintaan Tatiana yg bukan hanya kali ini saja.
"Nanti, Sayang. Aku belum siap memberi tahu Issabella hubungan kita"
"Kamu jahat..." seru Tatiana dan ia hendak pergi dari buthub namun Gio kembali menarik nya hingga Tatiana jatuh kedalam pelukan Gio.
"Berikan aku sedikit waktu, Tatiana"
"Sampai kapan? Aku benci saat kita harus bertemu diam diam seperti ini, Gio. Aku juga ingin mendapatkan apa yg Issabella dapatkan sebagai istri mu. Aku juga ingin kamu menggandeng tangan ku di tempat umum, memanggil ku sayang dan mencium ku tanpa sembunyi sembunyi seperti ini"
"Tatiana, Sayang. Aku janji, kamu akan dapatkan apapun yg kamu mau. Tapi nanti, tunggulah sebentar lagi ya"
"Setiap hari kamu meminta ku menunggu. Gio, ceraikan saja Issabella. Aku janji akan jadi istri yg lebih baik dari Issabella"
"Tatiana...." tegur Gio tak suka dengan apa yg Tatiana katakan "Aku punya dua anak dari Issabella, dan sampai mati pun aku tidak akan menceraikan dia"
Dan kali ini Gio yg marah, ia langsung bergegas keluar dari Buthub dan memakai pakaian nya kembali.
"Sayang, Gio... Jangan marah, ku mohon jangan tinggalkan aku" bujuk Tatiana sambil mengejar Gio yg hendak keluar dari kamar mandi.
"Gio, aku janji tidak akan mengatakan hal seperti itu lagi, Sayang" rayu nya dan ia memeluk Gio dengan tubuh nya yg tak tertutupi apapun. Gio hanya terdiam.
"Gio, aku mencintaimu dan kami tidak bisa hidup tanpa mu""Kami?" lirih Gio sambil menatap Tatiana. Dan Tatiana mengangguk sembari membawa tangan Gio ke perut nya.
"Aku hamil, Gio. Kita akan segera punya anak"
"Apa?" pekik Gio tak percaya dan sontak ia menjauhkan diri dari Tatiana.
Gio menganga terkejut."Tidak, Tatiana. Bagaimana bisa kamu hamil? Selama ini aku selalu menggunakan pengaman bersama mu" ujar Gio dan itu membuat Tatiana merasa sedih.
"Kau tidak mau punya anak dari ku?" lirih nya dan kini ia menangis.
"Tidak, Tatiana. Tidak sekarang. Dan tunggu, apa kau tidur dengan lelaki lain? Tidak mungkin aku menghamili mu karena aku selalu menggunakan pengaaman"
"Aku tahu, kamu selalu menggunakan pengaman saat bercinta dengan ku, tapi tidak dengan Issabella" teriak Tatiana marah.
"Karena Issabella istri ku" Gio balas berteriak marah.
"Dan aku juga ingin jadi istri mu, karena itulah saat itu, saat kamu mabuk kita melakukan nya tanpa pengaman. Dan aku senang Gio, karena aku memang ingin memiliki anak dari mu, buah hati kita. Tanda cinta kita"
Gio menggeleng dan ia pergi meninggalkan Tatiana tanpa sepatah kata pun.
Membuat Tatiana merasa terluka dan sedih. Tatiana hanya bisa menangis.Tatiana dan Gio, mereka bertemu 6 bulan yg lalu dan langsung tertarik satu sama lain. Tanpa ragu mereka menjalin kasih di belakang Issabella.
Apa lagi Gio mengatakan ia mencintai Tatiana, tentu membuat Tatiana dengan senang hati menyerahkan dirinya pada Gio.Tapi ternyata itu bukanlah jalinan kasih, melainkan hubungan gelap yg tak akan memberikan keindahan apapun.
Gio selalu memberi nya janji manis bahwa dia akan menikahi Tatiana, tapi itu hanya sebatas janji.Karena sebenarnya, Gio sangat mencintai istri nya. Issabella nya, ibu dari kedua anak nya......
"Hey, ada apa?" tanya Issabella yg melihat suaminya pulang dalam keadaan kacau.
Gio langsung memeluk Issabella dengan erat.
"Issabella, aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu" lirih Gio yg membuat Issabella mengerutkan kening nya."Aku juga sangat mencintai mu, Gio" Issabella melerai pelukan mereka "Ada apa? Kamu ada masalah, Sayang?" tanya Issabella lembut sembari mengusap pipi Gio.
Hati Gio tersentuh, Issabella nya selalu mampu menenangkan nya dengan cinta dan kelembutan nya.Gio menggeleng dan ia mencium kening Issabella cukup lama.
"Tidak, selama kau bersama ku aku tidak akan punya masalah" ucap Gio yg membuat Issabella terkekeh."Baiklah, biar aku siapkan air hangat untuk mu"
"Apa anak anak sudah tidur?"
"Iya, mereka baru tertidur beberapa menit yg lalu"
Setelah itu, Gio mendatangi kamar anak anak nya. Gio merasa bersalah dengan perselingkuhan yg ia lakukan, sekarang Gio sangat merasa bersalah. Apa lagi melihat betapa besar cinta Issabella untuk nya dan betapa polos nya anak anak nya ini. Apa yg akan mereka lakukan jika tahu Gio sudah tak setia?
"Gio...." Issabella memanggil Gio dengan setengah berbisik agar tak menganggu anak anak nya.
Gio pun mengecup kening anak anak nya sebelum akhir nya keluar dari kamar mereka.
Issabella membawa Gio ke kamar nya, ia membantu Gio melepaskan pakaian nya dan saat itu, Gio melihat tangan Issabella yg seperti nya terkena luka bakar.
"Sayang, ada apa dengan tangan mu?" tanya Gio sembari memperhatikan bekas luka itu yg sebenarnya sudah sembuh dan Gio baru menyadari nya sekarang.
"Terkena panci panas beberapa hari yg lalu" jawab Issabella santai.
Gio semakin merasa bersalah, Issabella sudah berperan sangat baik sebagai istri sekaligus ibu."Sayang, sebaiknya kita memperkerjakan pelayan" ujar Gio.
"Aku rasa tidak perlu, lagi pula aku masih bisa mengurus semuanya sendiri"
"Kau yakin?"
"Iya, sangat yakin"
Gio mengecup bibir Issabella dan ia mengucapkan kata cinta nya yg begitu tulus.
"Aku mencintaimu, Issabella. Sangat mencintai mu"
"Aku juga sangat mencintai mu"
▫️▫️▫️
TBC...Seperti di hari hari sebelum nya, Issabella menjalankan peran nya sebagai seorang ibu rumah tangga sementara kini suami nya pergi bekerja.Setelah semua pekerjaan rumah nya selesai, Issabella membawa anak anak nya bermain ke taman untuk menghilangkan kesuntukan nya.Mereka tampak sangat senang dan bergembira. Setelah seharian bermain, Issabella membawa pulang anak anak nya karena sebentar lagi Gio pasti akan pulang. Dan sesampainya Issabella dirumah nya, ia di kejutkan dengan Titania yg berdiri di depan rumahnya. Issabella tak begitu mengenal Tatiana, yg Issabella tahu Tatiana adalah seorang model dan sering bekerja sama dengan Gio. “Hai, Tatiana. Ada perlu sama Gio? “ tanya Issabella dan Tatiana menggeleng membuat Issabella mengernyit bingung. Ia pun membuka pintu dengan kunci yg ia bawa dan menyuruh anak anak nya masuk duluan sementara Issabella mengeluarkan barang barang mereka dari mobil.“Ayo mas
Sambil tetap berusaha fokus menyetir, Issabella menghapus air mata yg terus mengalir di pipi nya. Hati nya hancur dan ia seolah akan mati, namun anak anak nya membuat Issabella tetap pada kesadaran nya. Sementara Delvey dan Bryan hanya diam keheranan melihat ibu mereka yg terus menangis hingga sampai membuat mereka ikut menangis pada akhir nya. "Mom, kau kenapa?" tanya Delvey yg tak tega melihat ibu nya menangis sesegukan. "Mom tidak apa apa, Sayang. Hanya merindukan nenek. Malam ini kita menginap di rumah nenek ya" ujar Issabella mencoba tersenyum. Delvey pun mengangguk.Issabella menghentikan mobil nya di depan sebuah rumah dan ia pun membawa anak anak nya turun. Belum sempat Issabella menekan bel rumah nya, seorang wanita paruh baya yg tak lain ibu dari Issabella keluar dan tampak terkejut melihat anak dan cucu nya yg tiba tiba berkunjung. Yg membuat nya semakin terkejut karena Issabella yg menangis dan l
Sudah beberapa hari Issabella tinggal bersama ibu nya. Gio pun setiap hari datang dan meminta kesempatan pada Issabella. Walaupun hati Issabella masih terasa sakit tapi ia melihat Gio yg sungguh sungguh menyesal dan ia berjanji takkan mengulangi nya lagi. Gio juga mengakui bahwa ia tak bisa lepas tangan begitu saja dari Tatiana. Jadi Gio sudah menegaskan ia takkan bsa menikahi Tatiana. Walaupun begitu, Gio berjanji akan membiayai semua kebutuhan Tatiana sampai melahirkan. Bahkan saat anak itu lahir kelak, Gio akan memberikan nama nya pada anak itu. Tentu saja Tatiana tak setuju, namun itu sudah keputusan Gio. Gio juga meminta pendapat itu pada Issabella, dan walaupun dengan sangat terpaksa Issabella menyetujui nya karena anak yg ada dalam kandungan Tatiana tak bersalah asalkan Gio dan Tatiana tak ada hubungan lagi. Issabella mencoba menerima Gio kembali. Walaupun rasanya masih sangat sakit namun demi anak anak nya, Issabella akan mencoba memaafkan G
Keputusan Issabella sudah sangat bulat untuk bercerai dari Gio, pria yg selama ini ia cintai, ia banggakan dan Issabella anggap sebagai malaikat nya. Tapi rupanya Gio tak lebih dari iblis tak berperasaan.Sekuat tenaga Issabella menahan air matanya saat ia menandatangani surat cerai itu, dan selebihnya ia serahkan pada pengacara nya. Namun Issabella memastikan Gio takkan pernah mendapatkan hak asuk anak anak nya.Gio kembali mendatangi rumah mertua nya guna menemui istri dan anak anak nya.De dan Bryan sangat senang dengan kedatangan ayah mereka, namun beda hal nya dengan Issabella yg masih memasang wajah dingin nya."Dad, apakah Daddy akan menginap di sini?" tanya De sambil menatap Daddy nya itu penuh harap."Tidak, Sayang..." jawab Issabella dengan cepat "Daddy sedang sangat sibuk, seperti dulu. Kau ingat? Saat Daddy sibuk bekerja, lembur setiap hari, bukankah kita selalu memahami pekerjaan Daddy?" ucap Issabella sambil melirik sinis Gio, i
Issabella adalah seorang ibu rumah tangga yg berusia 25 tahun. Ia cantik, tubuh nya tinngi dengan kulit yg putih seperti susu, rambut dan mata abu abu nya membuat ia tampak sangat seksi. Dia ingin menjadi Designer terkenal namun mimpinya ia urungkan demi menikah dengan kekasih hati nya yg bernama Giorgino Dawson di saat usia Issabella menginjak 20 tahun bertepatan dengan ia menyelesaikan kuliah nya. Lima tahun sudah pernikahan mereka berjalan dan semua nya sangat sempurna apa lagi dengan kelahiran putri mereka yg bernama Delvey Dawson yg saat ini sudah beranjak 4 tahun. Kemudian disusul dengan kelahiran anak kedua mereka yg bernama Bryan Dawson yg saat ini berusia 2 tahun. Gio sendiri adalah seorang fotografer yg kini telah sukses dan memiliki studio nya sendiri. Ia bekerja sama dengan beberapa agensi model dan yg lain nya. Dari segala sudut pandang, Issabella takkan pernah menyesal menikah muda dan menjadi ibu rumah tangga karena Gio
Keputusan Issabella sudah sangat bulat untuk bercerai dari Gio, pria yg selama ini ia cintai, ia banggakan dan Issabella anggap sebagai malaikat nya. Tapi rupanya Gio tak lebih dari iblis tak berperasaan.Sekuat tenaga Issabella menahan air matanya saat ia menandatangani surat cerai itu, dan selebihnya ia serahkan pada pengacara nya. Namun Issabella memastikan Gio takkan pernah mendapatkan hak asuk anak anak nya.Gio kembali mendatangi rumah mertua nya guna menemui istri dan anak anak nya.De dan Bryan sangat senang dengan kedatangan ayah mereka, namun beda hal nya dengan Issabella yg masih memasang wajah dingin nya."Dad, apakah Daddy akan menginap di sini?" tanya De sambil menatap Daddy nya itu penuh harap."Tidak, Sayang..." jawab Issabella dengan cepat "Daddy sedang sangat sibuk, seperti dulu. Kau ingat? Saat Daddy sibuk bekerja, lembur setiap hari, bukankah kita selalu memahami pekerjaan Daddy?" ucap Issabella sambil melirik sinis Gio, i
Sudah beberapa hari Issabella tinggal bersama ibu nya. Gio pun setiap hari datang dan meminta kesempatan pada Issabella. Walaupun hati Issabella masih terasa sakit tapi ia melihat Gio yg sungguh sungguh menyesal dan ia berjanji takkan mengulangi nya lagi. Gio juga mengakui bahwa ia tak bisa lepas tangan begitu saja dari Tatiana. Jadi Gio sudah menegaskan ia takkan bsa menikahi Tatiana. Walaupun begitu, Gio berjanji akan membiayai semua kebutuhan Tatiana sampai melahirkan. Bahkan saat anak itu lahir kelak, Gio akan memberikan nama nya pada anak itu. Tentu saja Tatiana tak setuju, namun itu sudah keputusan Gio. Gio juga meminta pendapat itu pada Issabella, dan walaupun dengan sangat terpaksa Issabella menyetujui nya karena anak yg ada dalam kandungan Tatiana tak bersalah asalkan Gio dan Tatiana tak ada hubungan lagi. Issabella mencoba menerima Gio kembali. Walaupun rasanya masih sangat sakit namun demi anak anak nya, Issabella akan mencoba memaafkan G
Sambil tetap berusaha fokus menyetir, Issabella menghapus air mata yg terus mengalir di pipi nya. Hati nya hancur dan ia seolah akan mati, namun anak anak nya membuat Issabella tetap pada kesadaran nya. Sementara Delvey dan Bryan hanya diam keheranan melihat ibu mereka yg terus menangis hingga sampai membuat mereka ikut menangis pada akhir nya. "Mom, kau kenapa?" tanya Delvey yg tak tega melihat ibu nya menangis sesegukan. "Mom tidak apa apa, Sayang. Hanya merindukan nenek. Malam ini kita menginap di rumah nenek ya" ujar Issabella mencoba tersenyum. Delvey pun mengangguk.Issabella menghentikan mobil nya di depan sebuah rumah dan ia pun membawa anak anak nya turun. Belum sempat Issabella menekan bel rumah nya, seorang wanita paruh baya yg tak lain ibu dari Issabella keluar dan tampak terkejut melihat anak dan cucu nya yg tiba tiba berkunjung. Yg membuat nya semakin terkejut karena Issabella yg menangis dan l
Seperti di hari hari sebelum nya, Issabella menjalankan peran nya sebagai seorang ibu rumah tangga sementara kini suami nya pergi bekerja.Setelah semua pekerjaan rumah nya selesai, Issabella membawa anak anak nya bermain ke taman untuk menghilangkan kesuntukan nya.Mereka tampak sangat senang dan bergembira. Setelah seharian bermain, Issabella membawa pulang anak anak nya karena sebentar lagi Gio pasti akan pulang. Dan sesampainya Issabella dirumah nya, ia di kejutkan dengan Titania yg berdiri di depan rumahnya. Issabella tak begitu mengenal Tatiana, yg Issabella tahu Tatiana adalah seorang model dan sering bekerja sama dengan Gio. “Hai, Tatiana. Ada perlu sama Gio? “ tanya Issabella dan Tatiana menggeleng membuat Issabella mengernyit bingung. Ia pun membuka pintu dengan kunci yg ia bawa dan menyuruh anak anak nya masuk duluan sementara Issabella mengeluarkan barang barang mereka dari mobil.“Ayo mas
Issabella menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil nya. Hari ini dia membuat roti isi daging kesuksaan sang suami. Seperti biasa, mereka sarapan bersama dan sesekali mereka menyelipkan obrolan ringan yg membuat pagi mereka menjadi begitu hangat. "Sayang, hari ini aku akan lembur" ucap Gio sembari mengecup bibir sang istri. "Iya, tidak apa apa. Jangan telat makan ya" ujar sang istri. Kemudian Issabella mengantar Gio ke mobil nya dan setelah Gio sudah pergi, ia kembali ke dalam. Issabella membersihkan rumah seperti biasa, dari mulai mencuci, menyapu, nge pel dan menyetrika. Semuanya Issabella lakukan sendiri dan ia lakukan sepenuh hati. Sementara anak anak nya di jam seperti ini akan sibuk menonton kartun kesukaan mereka. ...... Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Gio pergi ke sebuah hotel untuk menemui salah satu model yg akan melakukan pemotretan disana. Dan
Issabella adalah seorang ibu rumah tangga yg berusia 25 tahun. Ia cantik, tubuh nya tinngi dengan kulit yg putih seperti susu, rambut dan mata abu abu nya membuat ia tampak sangat seksi. Dia ingin menjadi Designer terkenal namun mimpinya ia urungkan demi menikah dengan kekasih hati nya yg bernama Giorgino Dawson di saat usia Issabella menginjak 20 tahun bertepatan dengan ia menyelesaikan kuliah nya. Lima tahun sudah pernikahan mereka berjalan dan semua nya sangat sempurna apa lagi dengan kelahiran putri mereka yg bernama Delvey Dawson yg saat ini sudah beranjak 4 tahun. Kemudian disusul dengan kelahiran anak kedua mereka yg bernama Bryan Dawson yg saat ini berusia 2 tahun. Gio sendiri adalah seorang fotografer yg kini telah sukses dan memiliki studio nya sendiri. Ia bekerja sama dengan beberapa agensi model dan yg lain nya. Dari segala sudut pandang, Issabella takkan pernah menyesal menikah muda dan menjadi ibu rumah tangga karena Gio