Walaupun hati Issabella masih terasa sakit tapi ia melihat Gio yg sungguh sungguh menyesal dan ia berjanji takkan mengulangi nya lagi.
Gio juga mengakui bahwa ia tak bisa lepas tangan begitu saja dari Tatiana. Jadi Gio sudah menegaskan ia takkan bsa menikahi Tatiana. Walaupun begitu, Gio berjanji akan membiayai semua kebutuhan Tatiana sampai melahirkan. Bahkan saat anak itu lahir kelak, Gio akan memberikan nama nya pada anak itu. Tentu saja Tatiana tak setuju, namun itu sudah keputusan Gio. Gio juga meminta pendapat itu pada Issabella, dan walaupun dengan sangat terpaksa Issabella menyetujui nya karena anak yg ada dalam kandungan Tatiana tak bersalah asalkan Gio dan Tatiana tak ada hubungan lagi.
Issabella mencoba menerima Gio kembali. Walaupun rasanya masih sangat sakit namun demi anak anak nya, Issabella akan mencoba memaafkan Gio.
“Kita pulang, Sayang” ujar Gio yg menjemput istri dan anak nya dari rumah ibu mertua nya.
Delvey dan Bryan tampak sangat senang namun tidak dengan Issabella. Walaupun begitu, Gio memaklumi itu dan ia akan selalu berusaha untuk mendapatkan maaf dari Issabella.
Sesampai nya di rumah, Delvey dan Bryan langsung berlari ke kamar nya karena sudah sangat rindu dengan kamar nya.
Sementara Issabella kembali ke kamar nya dan Gio pun mengikuti nya.
Gio memeluk Issabella dari dari belakang dan ia menghirup aroma istri nya yg sangat ia rindukan.
“Aku merindukan mu, Isabella” lirih Gio
“Dan hati kku masih sakit, Gio” lirih Issabella yg membuat Gio lasung menunduk lesu.
“Maaf, sayangg”
“Aku butuh wakktu”
“Baiklah, aku mengerti. Tapi hati ku masih untuk mu”
... Keesokan hari nya, Issabella kembali menjalankan peran nya sebagai istri namun kali ini terasa berbeda. Tak ada senyum di wajah nya, tak ada binar di mata nya. Bahkan Issabella menangis saat membuat kan sarapan untuk suami dan anak nya.“Sayang...” Gio memeluk Issabella “Ku mohon berhentila menangis, aku tak punya hubungan apapun lagi dengan Tatiana” bisik Gio.
Issabella mencoba mempercayai nya. Ia pun menyajikan sarapan untuk Gio dan anak anak nya.
Dan di tengah sarapan, terdengar suara ketukan pintu dari luar. Issabella pun membukakan pintu dan betapa terkejut nya ia melihat Tatiana yg datang.
“Selamat pagi, Issabella” sapa Tatiana yg membuat Issabella langsung menatap marah dan tanpa berkata apapun, Issabella langsung menutup pintu membuat Tatiana terkejut.
“Wanita mu di luar” ujar nya marah pada Gio dan Gio tampak sangat terkejut.
“Aku akan berbicara dengan nya dan aku janji dia engga akan ke sini lagi” ujar Gio.
Gio pun keluar dan tiba tiba Tatiana langsung memeluk Gio namun dengan cepat Gio melepaskan pelukan merrerka.
“Kenpa kamu datang kesini? “ bisik Gio sambil sesekali menoleh.
“Aku hanya datang dan ingin menyapa Issabella. Dia sudah mau memaafkan mu apa arti nya dia akan menerima ku juga?"
“Aku tidak memberi tahu nya bahwa aku sudah menikahi mu. Aku hanya memberi tahu nya bahwa aku bertanggung jawab pada bayi mu” bisik Gio dan tiba tiba terdengar suara gelas yg pecah.
Ternyata Issabella mengintip dan menguping pembicaraan mereka.
Ternyata Gio bohong. Gio mengatakan ia tak ada hubungan apapun lagi namun ternyata Gio justru sudah menikahi Tatiana. Hancur sudah harapan Issabella untuk mempertahankan rumah tangga nya. Hancur sudah cinta dan perasaan nya.
“Benar benar keterlaluan, kalian menjijikan” desis Issabella kembali menangis.
“Issabella, dengarkan aku... “ teriak Gio aat Issabella kembali ke dalam “Issabella, Tatiana mengancam akan bunuh diri jika aku tak menikahi nya” ucap Gio dan tiba tiba...
PLAK
Untuk pertama kali nya tmparan dari Issabella mendarat sempurna di pipi Gio.
“Aku mencintai mu, aku terpaksa melakukan ini” lirih Gio berharap Issabella mengerti.
“Aku juga mencintai mu, lebih dari diriku sendiri. Tapi aku tak mau bodoh di atas nama cinta, Gio. Aku akan selalu sakit jika aku tetap bersama mu” tegas Issabella. Kemudian ia memanggil Delvey dan Bryan. Issabella memerintahkan mereka untuk masuk ke dalam mobil.
“Tidak, Sayang. Jangan tinggalkan aku lagi” Gio kembali memohon namun rasa simpati, rasa percaya dan bahkan mungkin rasa cinta Issabella sudah mati karena sudah di khianati lagi.
“Aku memberi mu kesempatan, Gio. Kami memberi mu kesempatan tapi kamu memang tidak pantas menjadi bagian dari kami. Selamat tinggal” tegas Issabella.
“Dan kau, Tatiana. Jangan harap kau bahagia setelah merusak kebahagiaan wanita lain, Gio mengkhianati istri dan anak nya yg selama ini mencintai nya dengan tulus. Lalu apa jaminan nya dia tidak akan melakukan hal yg sama pada perempuan seperti mu, huh?"
Tatiana hanya terdiam sementara Gio berlutut di depan Issabella.
" Tidak, Gio. Jangan merendah karena kamu sudah sangat rendah" ucap Issabella masih menahan air mata dan amarah nya.
"Kita akan bercerai, dan kau tidak akan mendapatkan hak asuh anak anak ku. Karena aku tak mau anak anak ku tumbuh dengan pembohong, penipu dan bajingan seperti mu. Kau meniduri wanita lain sementara kami menunggu mu pulang dengan cemas"
"Apakah kau baik baik saja diluar sana, apakah kau sudah makan, apakah kau lelah karena pekerjaan mu. Itu yg selalu aku fikirkan setiap kali kau melangkah keluar dari rumah ini Gio" tutur Issabella dan ia tak bisa lagi membendung air matanya. Gio pun kembali menangis mendengar penuturan istri nya.
"Issabella, aku akan menceraikan nya setelah dia melahirkan" ujar Gio dan itu membuat Tatiana langsung merasa sedih.
"Tidak, aku tidak mau di ceriakan" ujar nya.
"Aku tidak perduli apa yg kalian mau dan tidak mau" ucap Issabella sambil tersenyum sinis.
"Issabella, Sayang. Ku mohon, satu kesempatan terkahir. Ku mohon..."
Issabella menggeleng dan ia bergerak mundur.
"Nikmati hidup kalian, selamat tinggal"
....
Issabella tahu semua nya sudah berakhir, pernikahan nya, cinta nya, mimpi nya. Semua nya sudah berakhir.
Issabella menatap anak anak nya yg masih terlihat bingung. Sekarang anak anak nya sudah tak punya sosok ayah, tapi itu lebih baik dari pada punya ayah tapi bajingan seperti Gio.
Issabella berjanji akan memberikan segala yg terbaik untuk putra putri nya. Issabella harus berjuang sendirian sekarang.
Issabella kembali pulang ke rumah orang tua nya dan Nyonya Jill tampak sangat sedih karena rumah tangga anak nya sudah tak bisa di selamatkan.
"Mom, aku titip De dan Bryan. Aku akan pergi sebentar" ucap Issabella sambil mengusap air matanya.
"Kamu mau pergi kemana, Nak?" tanya Nyonya Jill.
"Menemui pengacara ku untuk mengurus perceraian ku"
TBC...
Keputusan Issabella sudah sangat bulat untuk bercerai dari Gio, pria yg selama ini ia cintai, ia banggakan dan Issabella anggap sebagai malaikat nya. Tapi rupanya Gio tak lebih dari iblis tak berperasaan.Sekuat tenaga Issabella menahan air matanya saat ia menandatangani surat cerai itu, dan selebihnya ia serahkan pada pengacara nya. Namun Issabella memastikan Gio takkan pernah mendapatkan hak asuk anak anak nya.Gio kembali mendatangi rumah mertua nya guna menemui istri dan anak anak nya.De dan Bryan sangat senang dengan kedatangan ayah mereka, namun beda hal nya dengan Issabella yg masih memasang wajah dingin nya."Dad, apakah Daddy akan menginap di sini?" tanya De sambil menatap Daddy nya itu penuh harap."Tidak, Sayang..." jawab Issabella dengan cepat "Daddy sedang sangat sibuk, seperti dulu. Kau ingat? Saat Daddy sibuk bekerja, lembur setiap hari, bukankah kita selalu memahami pekerjaan Daddy?" ucap Issabella sambil melirik sinis Gio, i
Issabella adalah seorang ibu rumah tangga yg berusia 25 tahun. Ia cantik, tubuh nya tinngi dengan kulit yg putih seperti susu, rambut dan mata abu abu nya membuat ia tampak sangat seksi. Dia ingin menjadi Designer terkenal namun mimpinya ia urungkan demi menikah dengan kekasih hati nya yg bernama Giorgino Dawson di saat usia Issabella menginjak 20 tahun bertepatan dengan ia menyelesaikan kuliah nya. Lima tahun sudah pernikahan mereka berjalan dan semua nya sangat sempurna apa lagi dengan kelahiran putri mereka yg bernama Delvey Dawson yg saat ini sudah beranjak 4 tahun. Kemudian disusul dengan kelahiran anak kedua mereka yg bernama Bryan Dawson yg saat ini berusia 2 tahun. Gio sendiri adalah seorang fotografer yg kini telah sukses dan memiliki studio nya sendiri. Ia bekerja sama dengan beberapa agensi model dan yg lain nya. Dari segala sudut pandang, Issabella takkan pernah menyesal menikah muda dan menjadi ibu rumah tangga karena Gio
Issabella menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil nya. Hari ini dia membuat roti isi daging kesuksaan sang suami. Seperti biasa, mereka sarapan bersama dan sesekali mereka menyelipkan obrolan ringan yg membuat pagi mereka menjadi begitu hangat. "Sayang, hari ini aku akan lembur" ucap Gio sembari mengecup bibir sang istri. "Iya, tidak apa apa. Jangan telat makan ya" ujar sang istri. Kemudian Issabella mengantar Gio ke mobil nya dan setelah Gio sudah pergi, ia kembali ke dalam. Issabella membersihkan rumah seperti biasa, dari mulai mencuci, menyapu, nge pel dan menyetrika. Semuanya Issabella lakukan sendiri dan ia lakukan sepenuh hati. Sementara anak anak nya di jam seperti ini akan sibuk menonton kartun kesukaan mereka. ...... Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Gio pergi ke sebuah hotel untuk menemui salah satu model yg akan melakukan pemotretan disana. Dan
Seperti di hari hari sebelum nya, Issabella menjalankan peran nya sebagai seorang ibu rumah tangga sementara kini suami nya pergi bekerja.Setelah semua pekerjaan rumah nya selesai, Issabella membawa anak anak nya bermain ke taman untuk menghilangkan kesuntukan nya.Mereka tampak sangat senang dan bergembira. Setelah seharian bermain, Issabella membawa pulang anak anak nya karena sebentar lagi Gio pasti akan pulang. Dan sesampainya Issabella dirumah nya, ia di kejutkan dengan Titania yg berdiri di depan rumahnya. Issabella tak begitu mengenal Tatiana, yg Issabella tahu Tatiana adalah seorang model dan sering bekerja sama dengan Gio. “Hai, Tatiana. Ada perlu sama Gio? “ tanya Issabella dan Tatiana menggeleng membuat Issabella mengernyit bingung. Ia pun membuka pintu dengan kunci yg ia bawa dan menyuruh anak anak nya masuk duluan sementara Issabella mengeluarkan barang barang mereka dari mobil.“Ayo mas
Sambil tetap berusaha fokus menyetir, Issabella menghapus air mata yg terus mengalir di pipi nya. Hati nya hancur dan ia seolah akan mati, namun anak anak nya membuat Issabella tetap pada kesadaran nya. Sementara Delvey dan Bryan hanya diam keheranan melihat ibu mereka yg terus menangis hingga sampai membuat mereka ikut menangis pada akhir nya. "Mom, kau kenapa?" tanya Delvey yg tak tega melihat ibu nya menangis sesegukan. "Mom tidak apa apa, Sayang. Hanya merindukan nenek. Malam ini kita menginap di rumah nenek ya" ujar Issabella mencoba tersenyum. Delvey pun mengangguk.Issabella menghentikan mobil nya di depan sebuah rumah dan ia pun membawa anak anak nya turun. Belum sempat Issabella menekan bel rumah nya, seorang wanita paruh baya yg tak lain ibu dari Issabella keluar dan tampak terkejut melihat anak dan cucu nya yg tiba tiba berkunjung. Yg membuat nya semakin terkejut karena Issabella yg menangis dan l
Keputusan Issabella sudah sangat bulat untuk bercerai dari Gio, pria yg selama ini ia cintai, ia banggakan dan Issabella anggap sebagai malaikat nya. Tapi rupanya Gio tak lebih dari iblis tak berperasaan.Sekuat tenaga Issabella menahan air matanya saat ia menandatangani surat cerai itu, dan selebihnya ia serahkan pada pengacara nya. Namun Issabella memastikan Gio takkan pernah mendapatkan hak asuk anak anak nya.Gio kembali mendatangi rumah mertua nya guna menemui istri dan anak anak nya.De dan Bryan sangat senang dengan kedatangan ayah mereka, namun beda hal nya dengan Issabella yg masih memasang wajah dingin nya."Dad, apakah Daddy akan menginap di sini?" tanya De sambil menatap Daddy nya itu penuh harap."Tidak, Sayang..." jawab Issabella dengan cepat "Daddy sedang sangat sibuk, seperti dulu. Kau ingat? Saat Daddy sibuk bekerja, lembur setiap hari, bukankah kita selalu memahami pekerjaan Daddy?" ucap Issabella sambil melirik sinis Gio, i
Sudah beberapa hari Issabella tinggal bersama ibu nya. Gio pun setiap hari datang dan meminta kesempatan pada Issabella. Walaupun hati Issabella masih terasa sakit tapi ia melihat Gio yg sungguh sungguh menyesal dan ia berjanji takkan mengulangi nya lagi. Gio juga mengakui bahwa ia tak bisa lepas tangan begitu saja dari Tatiana. Jadi Gio sudah menegaskan ia takkan bsa menikahi Tatiana. Walaupun begitu, Gio berjanji akan membiayai semua kebutuhan Tatiana sampai melahirkan. Bahkan saat anak itu lahir kelak, Gio akan memberikan nama nya pada anak itu. Tentu saja Tatiana tak setuju, namun itu sudah keputusan Gio. Gio juga meminta pendapat itu pada Issabella, dan walaupun dengan sangat terpaksa Issabella menyetujui nya karena anak yg ada dalam kandungan Tatiana tak bersalah asalkan Gio dan Tatiana tak ada hubungan lagi. Issabella mencoba menerima Gio kembali. Walaupun rasanya masih sangat sakit namun demi anak anak nya, Issabella akan mencoba memaafkan G
Sambil tetap berusaha fokus menyetir, Issabella menghapus air mata yg terus mengalir di pipi nya. Hati nya hancur dan ia seolah akan mati, namun anak anak nya membuat Issabella tetap pada kesadaran nya. Sementara Delvey dan Bryan hanya diam keheranan melihat ibu mereka yg terus menangis hingga sampai membuat mereka ikut menangis pada akhir nya. "Mom, kau kenapa?" tanya Delvey yg tak tega melihat ibu nya menangis sesegukan. "Mom tidak apa apa, Sayang. Hanya merindukan nenek. Malam ini kita menginap di rumah nenek ya" ujar Issabella mencoba tersenyum. Delvey pun mengangguk.Issabella menghentikan mobil nya di depan sebuah rumah dan ia pun membawa anak anak nya turun. Belum sempat Issabella menekan bel rumah nya, seorang wanita paruh baya yg tak lain ibu dari Issabella keluar dan tampak terkejut melihat anak dan cucu nya yg tiba tiba berkunjung. Yg membuat nya semakin terkejut karena Issabella yg menangis dan l
Seperti di hari hari sebelum nya, Issabella menjalankan peran nya sebagai seorang ibu rumah tangga sementara kini suami nya pergi bekerja.Setelah semua pekerjaan rumah nya selesai, Issabella membawa anak anak nya bermain ke taman untuk menghilangkan kesuntukan nya.Mereka tampak sangat senang dan bergembira. Setelah seharian bermain, Issabella membawa pulang anak anak nya karena sebentar lagi Gio pasti akan pulang. Dan sesampainya Issabella dirumah nya, ia di kejutkan dengan Titania yg berdiri di depan rumahnya. Issabella tak begitu mengenal Tatiana, yg Issabella tahu Tatiana adalah seorang model dan sering bekerja sama dengan Gio. “Hai, Tatiana. Ada perlu sama Gio? “ tanya Issabella dan Tatiana menggeleng membuat Issabella mengernyit bingung. Ia pun membuka pintu dengan kunci yg ia bawa dan menyuruh anak anak nya masuk duluan sementara Issabella mengeluarkan barang barang mereka dari mobil.“Ayo mas
Issabella menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil nya. Hari ini dia membuat roti isi daging kesuksaan sang suami. Seperti biasa, mereka sarapan bersama dan sesekali mereka menyelipkan obrolan ringan yg membuat pagi mereka menjadi begitu hangat. "Sayang, hari ini aku akan lembur" ucap Gio sembari mengecup bibir sang istri. "Iya, tidak apa apa. Jangan telat makan ya" ujar sang istri. Kemudian Issabella mengantar Gio ke mobil nya dan setelah Gio sudah pergi, ia kembali ke dalam. Issabella membersihkan rumah seperti biasa, dari mulai mencuci, menyapu, nge pel dan menyetrika. Semuanya Issabella lakukan sendiri dan ia lakukan sepenuh hati. Sementara anak anak nya di jam seperti ini akan sibuk menonton kartun kesukaan mereka. ...... Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Gio pergi ke sebuah hotel untuk menemui salah satu model yg akan melakukan pemotretan disana. Dan
Issabella adalah seorang ibu rumah tangga yg berusia 25 tahun. Ia cantik, tubuh nya tinngi dengan kulit yg putih seperti susu, rambut dan mata abu abu nya membuat ia tampak sangat seksi. Dia ingin menjadi Designer terkenal namun mimpinya ia urungkan demi menikah dengan kekasih hati nya yg bernama Giorgino Dawson di saat usia Issabella menginjak 20 tahun bertepatan dengan ia menyelesaikan kuliah nya. Lima tahun sudah pernikahan mereka berjalan dan semua nya sangat sempurna apa lagi dengan kelahiran putri mereka yg bernama Delvey Dawson yg saat ini sudah beranjak 4 tahun. Kemudian disusul dengan kelahiran anak kedua mereka yg bernama Bryan Dawson yg saat ini berusia 2 tahun. Gio sendiri adalah seorang fotografer yg kini telah sukses dan memiliki studio nya sendiri. Ia bekerja sama dengan beberapa agensi model dan yg lain nya. Dari segala sudut pandang, Issabella takkan pernah menyesal menikah muda dan menjadi ibu rumah tangga karena Gio