Sambil tetap berusaha fokus menyetir, Issabella menghapus air mata yg terus mengalir di pipi nya. Hati nya hancur dan ia seolah akan mati, namun anak anak nya membuat Issabella tetap pada kesadaran nya. Sementara Delvey dan Bryan hanya diam keheranan melihat ibu mereka yg terus menangis hingga sampai membuat mereka ikut menangis pada akhir nya.
"Mom, kau kenapa?" tanya Delvey yg tak tega melihat ibu nya menangis sesegukan.
"Mom tidak apa apa, Sayang. Hanya merindukan nenek. Malam ini kita menginap di rumah nenek ya" ujar Issabella mencoba tersenyum. Delvey pun mengangguk.
Issabella menghentikan mobil nya di depan sebuah rumah dan ia pun membawa anak anak nya turun.Belum sempat Issabella menekan bel rumah nya, seorang wanita paruh baya yg tak lain ibu dari Issabella keluar dan tampak terkejut melihat anak dan cucu nya yg tiba tiba berkunjung. Yg membuat nya semakin terkejut karena Issabella yg menangis dan langsung memeluk ibu nya.
"Issabella, ada apa, Nak?" tanya nya khawatir dan kedua anak Issabella pun kembali ikut menangis. Ibu Issabella langsung merengkuh Issabella dan kedua anak nya.
"Sshhtt, tenanglah, Sayang" ucap nya. Dan setelah beberapa saat menangis dalam pelukan sang Ibu, Issabella pun melerai pelukan mereka.
"Mom, aku dan anak anak akan menginap di sini" ucap Issabella dan ibu nya pun langsung mengangguk menyetujui "Anak anak belum mand, tadi kami dari taman" lanjut nya sambil menyeka air mata nya.
"Biar aku yg memandikan mereka" ucap ibu nya.
"Terima kasih, Mom"
"Tidak masalah, Sayang. Istirahat lah di kamar mu" pinta ibu nya dan Issabella pun mengangguk.
Setelah memandikan Delvey dan Bryan, Nyonya Jill menghampiri Putri nya yg masih menangis meringkuk. Tubuh nya bahkan bergetar dan matanya sudah sangat sebab.
"Issabella..." Nyonya Jill menyentuh pundak istri nya dan Issabella langsung berhambur dalam pelukan sang ibu "Ada apa, Nak?"
"Gio, Mom. Gio selingkuh dengan Tatiana dan menghamili nya" ucap Issabella di sela isak tangis nya. Nyonya Jill sangat terkejut dan tak percaya dengan kabar itu.
"Apa kau serius, Nak? Tapi bukankah Gio sangat mencintai mu? bagaimana bisa?"
"Dia tidak mencintai ku, Mom. Dia jahat dan bajingan, aku memberikan seluruh hidup ku pada nya, tapi dia...."
"Sayang..." Nyonya Jill memeluk putri nya dengan erat. Sementara Issabella masih menangis sesegukan.
...
Gio menatap tajam Tatiana yg saat ini terbaring di bangsal dirumah sakit, Syukurlah Tatiana bisa di selamat kan.
"Aku mohon, Gio..." Tatiana kembali memelas pada Gio.
"Aku tidak mau kehilangan Issabella, Tatiana. Ku mohon mengertilah"
"Aku tidak meminta mu meninggalkan nya, Gio. Aku hanya memohon agar kau mau bertanggung jawab pada bayi ini. Ku mohon, bicaralah dengan Issabella"
Tanpa berkata apapun, Gio keluar dari ruang rawat Tatiana. Ia pergi menuju rumah mertua nya karena Gio yakin Issabella pasti di sana.
Gio mencintai Issabella, tapi dia memang juga menyukai Tatiana. Gio merasa tak tega pada Tatiana yg saat ini mengandung bayi nya.
Demi tuhan! Bayi nya.
"Aghh...." Gio memukul setir dengan kuat.
Apa yg sudah ia lakukan? berselingkuh dari wanita sesempurna Issabella? Ya, kecantikan dan kemolekan tubuh Tatiana memang sangat menggoda iman para pria, terutama pria bajingan seperti Gio.
Sesampai nya di rumah mertua nya, Gio langsung turun dari mobil dan kemudian mengetuk pintu. Tak lama kemudian Nyonya Jill membukakan pintu dan ia tampak sangat marah melihat kedatangan Gio.
“Mom...”
“Baru jam segini kau menyusul istri mu?” tanya Nyonya Jill sarkastik sambil melirik arloji nya dan ini sudah hampir jam 10 malam.
“Bukan seperti itu, Mom. Tadi Tatiana...”
“Oh, jadi Tatiana yg kau urus lebih dulu baru istri mu?" tanya Nyonya marah.
“Tidak, Mom. Tadi Tatiana mencoba bunuh diri”“Dan kau takut kehilangan nya?” tanya Issabella yg tiba tiba muncul dari belakang Nyonya Jill.
“Tidak, Sayang. Issabella, ku mohon berikan aku kesempatan lagi” pinta Gio memelas namun hati Issabella sudah hancur.
Issabella kembali menangis terisak “Pergi dan jangan pernah menemui kami lagi, urus saja simpanan mu dan anak nya itu” teriak Issabella sambil berlinang air mata. kemudian ia menutup pintu dengan kasar.
Gio hanya bisa menangis dalam diam, ini memang salah nya dan Gio pantas mendapatkan hukuman nya. Tapi tidak kehilangan Issabella dan anak anak nya, Gio tak sanggup.
Gio duduk bersandar di pintu, ia akan menunggu Issabella sampai Issabella mau memaafkan nya karena Gio masih mencintai nya.
Sementara di dalam, Issabella bergegas ke kamar anak anak nya. Ia menatap putra putri nya yg sedang terlelap, ia pun berbaring di samping mereka sambil menahan tangis merasakan sesak di dada nya. Pengkhianatan Gio begitu menyakitkan, seandainya tak ada Delvey dan Bryan mungkin Issabella sudah mengakhiri hidupnya.
Terbayang kembali masa masa indah bersama Gio, cinta pertama nya. Gio adalah pria paling tampan, paling baik dan paling Issabella cintai di dunia ini. Tapi ternyata cinta itu tak cukup untuk membuat Gio tetap setia pada nya.
Issabella menggigit bibir nya untuk menahan isak tangis nya. Ia bertanyatanya kenapa ini harus terjadi pada nya?...
Gio terbangun saat sinar mentari menyilaukan wajah nya, ia masih berada di depan rumah mertua nya. Tak lama kemudian pintu terbuka, Delvey dan Bryan yg melihat Gio langsung berlari dan melompat kedalam pelukan Gio.
“Daddy....” teriak Delvey dan Bryan bersamaan.
“Apakah Daddy kesini untuk menjemput kami?” tanya Delvey.
“Tidak...” tegas Issabella yg segera menyusul mereka.
“Tidak? Kenapa?” tanya Delvey dengan polos nya. Kemudian Issabella menarik Delvey dan Bryan menjauh dari Gio.
“Karena...” Issabella melirik sinis Gio “Karena Daddy sibuk mengurus hidup nya sendiri” sindir nya yg membuat hati Gio semakin terasa sakit.
“Issabella, Sayang. Ku mohon...” sekali lagi Gio memohon namun Issabella tak memperdulikanya.
“De, masuklah. Air hangat mu sudah siap untuk mandi” titah Issabella, Delvey pun menuruti nya dan langsung berlari masuk.
Kemudian Issabella mengangkat Bryan dalam gendongan nya.“Pergilah, Gio. Urus dia dan anak nya” ucap nya menahan air mata.
“Aku menyesal” lirih Gio.
“Seharusnya kau bayangkan penyesalan ini sebelum mengkhianati kami” desis nya dan Issabella pun menutup pintu.
“Bicaralah baik baik dengan nya, Nak” ujar Nyonya Jill.
“Hanya jika dia menyingkirkan wanita murahan itu, Mom” jawab Issabella dingin.
Kemudian ia pun bergegas menyusul Delvey. Sementara Nyonya Jill keluar untuk menemui Gio.“Mom, please...”
“Berikan dia waktu, Gio. Setidaknya untuk menghentikan pendarahan di luka nya walaupun luka pengkhianatan yg kau torehkan itu takkan pernah sembuh hingga dia mati”
TBC...
Sudah beberapa hari Issabella tinggal bersama ibu nya. Gio pun setiap hari datang dan meminta kesempatan pada Issabella. Walaupun hati Issabella masih terasa sakit tapi ia melihat Gio yg sungguh sungguh menyesal dan ia berjanji takkan mengulangi nya lagi. Gio juga mengakui bahwa ia tak bisa lepas tangan begitu saja dari Tatiana. Jadi Gio sudah menegaskan ia takkan bsa menikahi Tatiana. Walaupun begitu, Gio berjanji akan membiayai semua kebutuhan Tatiana sampai melahirkan. Bahkan saat anak itu lahir kelak, Gio akan memberikan nama nya pada anak itu. Tentu saja Tatiana tak setuju, namun itu sudah keputusan Gio. Gio juga meminta pendapat itu pada Issabella, dan walaupun dengan sangat terpaksa Issabella menyetujui nya karena anak yg ada dalam kandungan Tatiana tak bersalah asalkan Gio dan Tatiana tak ada hubungan lagi. Issabella mencoba menerima Gio kembali. Walaupun rasanya masih sangat sakit namun demi anak anak nya, Issabella akan mencoba memaafkan G
Keputusan Issabella sudah sangat bulat untuk bercerai dari Gio, pria yg selama ini ia cintai, ia banggakan dan Issabella anggap sebagai malaikat nya. Tapi rupanya Gio tak lebih dari iblis tak berperasaan.Sekuat tenaga Issabella menahan air matanya saat ia menandatangani surat cerai itu, dan selebihnya ia serahkan pada pengacara nya. Namun Issabella memastikan Gio takkan pernah mendapatkan hak asuk anak anak nya.Gio kembali mendatangi rumah mertua nya guna menemui istri dan anak anak nya.De dan Bryan sangat senang dengan kedatangan ayah mereka, namun beda hal nya dengan Issabella yg masih memasang wajah dingin nya."Dad, apakah Daddy akan menginap di sini?" tanya De sambil menatap Daddy nya itu penuh harap."Tidak, Sayang..." jawab Issabella dengan cepat "Daddy sedang sangat sibuk, seperti dulu. Kau ingat? Saat Daddy sibuk bekerja, lembur setiap hari, bukankah kita selalu memahami pekerjaan Daddy?" ucap Issabella sambil melirik sinis Gio, i
Issabella adalah seorang ibu rumah tangga yg berusia 25 tahun. Ia cantik, tubuh nya tinngi dengan kulit yg putih seperti susu, rambut dan mata abu abu nya membuat ia tampak sangat seksi. Dia ingin menjadi Designer terkenal namun mimpinya ia urungkan demi menikah dengan kekasih hati nya yg bernama Giorgino Dawson di saat usia Issabella menginjak 20 tahun bertepatan dengan ia menyelesaikan kuliah nya. Lima tahun sudah pernikahan mereka berjalan dan semua nya sangat sempurna apa lagi dengan kelahiran putri mereka yg bernama Delvey Dawson yg saat ini sudah beranjak 4 tahun. Kemudian disusul dengan kelahiran anak kedua mereka yg bernama Bryan Dawson yg saat ini berusia 2 tahun. Gio sendiri adalah seorang fotografer yg kini telah sukses dan memiliki studio nya sendiri. Ia bekerja sama dengan beberapa agensi model dan yg lain nya. Dari segala sudut pandang, Issabella takkan pernah menyesal menikah muda dan menjadi ibu rumah tangga karena Gio
Issabella menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil nya. Hari ini dia membuat roti isi daging kesuksaan sang suami. Seperti biasa, mereka sarapan bersama dan sesekali mereka menyelipkan obrolan ringan yg membuat pagi mereka menjadi begitu hangat. "Sayang, hari ini aku akan lembur" ucap Gio sembari mengecup bibir sang istri. "Iya, tidak apa apa. Jangan telat makan ya" ujar sang istri. Kemudian Issabella mengantar Gio ke mobil nya dan setelah Gio sudah pergi, ia kembali ke dalam. Issabella membersihkan rumah seperti biasa, dari mulai mencuci, menyapu, nge pel dan menyetrika. Semuanya Issabella lakukan sendiri dan ia lakukan sepenuh hati. Sementara anak anak nya di jam seperti ini akan sibuk menonton kartun kesukaan mereka. ...... Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Gio pergi ke sebuah hotel untuk menemui salah satu model yg akan melakukan pemotretan disana. Dan
Seperti di hari hari sebelum nya, Issabella menjalankan peran nya sebagai seorang ibu rumah tangga sementara kini suami nya pergi bekerja.Setelah semua pekerjaan rumah nya selesai, Issabella membawa anak anak nya bermain ke taman untuk menghilangkan kesuntukan nya.Mereka tampak sangat senang dan bergembira. Setelah seharian bermain, Issabella membawa pulang anak anak nya karena sebentar lagi Gio pasti akan pulang. Dan sesampainya Issabella dirumah nya, ia di kejutkan dengan Titania yg berdiri di depan rumahnya. Issabella tak begitu mengenal Tatiana, yg Issabella tahu Tatiana adalah seorang model dan sering bekerja sama dengan Gio. “Hai, Tatiana. Ada perlu sama Gio? “ tanya Issabella dan Tatiana menggeleng membuat Issabella mengernyit bingung. Ia pun membuka pintu dengan kunci yg ia bawa dan menyuruh anak anak nya masuk duluan sementara Issabella mengeluarkan barang barang mereka dari mobil.“Ayo mas
Keputusan Issabella sudah sangat bulat untuk bercerai dari Gio, pria yg selama ini ia cintai, ia banggakan dan Issabella anggap sebagai malaikat nya. Tapi rupanya Gio tak lebih dari iblis tak berperasaan.Sekuat tenaga Issabella menahan air matanya saat ia menandatangani surat cerai itu, dan selebihnya ia serahkan pada pengacara nya. Namun Issabella memastikan Gio takkan pernah mendapatkan hak asuk anak anak nya.Gio kembali mendatangi rumah mertua nya guna menemui istri dan anak anak nya.De dan Bryan sangat senang dengan kedatangan ayah mereka, namun beda hal nya dengan Issabella yg masih memasang wajah dingin nya."Dad, apakah Daddy akan menginap di sini?" tanya De sambil menatap Daddy nya itu penuh harap."Tidak, Sayang..." jawab Issabella dengan cepat "Daddy sedang sangat sibuk, seperti dulu. Kau ingat? Saat Daddy sibuk bekerja, lembur setiap hari, bukankah kita selalu memahami pekerjaan Daddy?" ucap Issabella sambil melirik sinis Gio, i
Sudah beberapa hari Issabella tinggal bersama ibu nya. Gio pun setiap hari datang dan meminta kesempatan pada Issabella. Walaupun hati Issabella masih terasa sakit tapi ia melihat Gio yg sungguh sungguh menyesal dan ia berjanji takkan mengulangi nya lagi. Gio juga mengakui bahwa ia tak bisa lepas tangan begitu saja dari Tatiana. Jadi Gio sudah menegaskan ia takkan bsa menikahi Tatiana. Walaupun begitu, Gio berjanji akan membiayai semua kebutuhan Tatiana sampai melahirkan. Bahkan saat anak itu lahir kelak, Gio akan memberikan nama nya pada anak itu. Tentu saja Tatiana tak setuju, namun itu sudah keputusan Gio. Gio juga meminta pendapat itu pada Issabella, dan walaupun dengan sangat terpaksa Issabella menyetujui nya karena anak yg ada dalam kandungan Tatiana tak bersalah asalkan Gio dan Tatiana tak ada hubungan lagi. Issabella mencoba menerima Gio kembali. Walaupun rasanya masih sangat sakit namun demi anak anak nya, Issabella akan mencoba memaafkan G
Sambil tetap berusaha fokus menyetir, Issabella menghapus air mata yg terus mengalir di pipi nya. Hati nya hancur dan ia seolah akan mati, namun anak anak nya membuat Issabella tetap pada kesadaran nya. Sementara Delvey dan Bryan hanya diam keheranan melihat ibu mereka yg terus menangis hingga sampai membuat mereka ikut menangis pada akhir nya. "Mom, kau kenapa?" tanya Delvey yg tak tega melihat ibu nya menangis sesegukan. "Mom tidak apa apa, Sayang. Hanya merindukan nenek. Malam ini kita menginap di rumah nenek ya" ujar Issabella mencoba tersenyum. Delvey pun mengangguk.Issabella menghentikan mobil nya di depan sebuah rumah dan ia pun membawa anak anak nya turun. Belum sempat Issabella menekan bel rumah nya, seorang wanita paruh baya yg tak lain ibu dari Issabella keluar dan tampak terkejut melihat anak dan cucu nya yg tiba tiba berkunjung. Yg membuat nya semakin terkejut karena Issabella yg menangis dan l
Seperti di hari hari sebelum nya, Issabella menjalankan peran nya sebagai seorang ibu rumah tangga sementara kini suami nya pergi bekerja.Setelah semua pekerjaan rumah nya selesai, Issabella membawa anak anak nya bermain ke taman untuk menghilangkan kesuntukan nya.Mereka tampak sangat senang dan bergembira. Setelah seharian bermain, Issabella membawa pulang anak anak nya karena sebentar lagi Gio pasti akan pulang. Dan sesampainya Issabella dirumah nya, ia di kejutkan dengan Titania yg berdiri di depan rumahnya. Issabella tak begitu mengenal Tatiana, yg Issabella tahu Tatiana adalah seorang model dan sering bekerja sama dengan Gio. “Hai, Tatiana. Ada perlu sama Gio? “ tanya Issabella dan Tatiana menggeleng membuat Issabella mengernyit bingung. Ia pun membuka pintu dengan kunci yg ia bawa dan menyuruh anak anak nya masuk duluan sementara Issabella mengeluarkan barang barang mereka dari mobil.“Ayo mas
Issabella menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil nya. Hari ini dia membuat roti isi daging kesuksaan sang suami. Seperti biasa, mereka sarapan bersama dan sesekali mereka menyelipkan obrolan ringan yg membuat pagi mereka menjadi begitu hangat. "Sayang, hari ini aku akan lembur" ucap Gio sembari mengecup bibir sang istri. "Iya, tidak apa apa. Jangan telat makan ya" ujar sang istri. Kemudian Issabella mengantar Gio ke mobil nya dan setelah Gio sudah pergi, ia kembali ke dalam. Issabella membersihkan rumah seperti biasa, dari mulai mencuci, menyapu, nge pel dan menyetrika. Semuanya Issabella lakukan sendiri dan ia lakukan sepenuh hati. Sementara anak anak nya di jam seperti ini akan sibuk menonton kartun kesukaan mereka. ...... Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Gio pergi ke sebuah hotel untuk menemui salah satu model yg akan melakukan pemotretan disana. Dan
Issabella adalah seorang ibu rumah tangga yg berusia 25 tahun. Ia cantik, tubuh nya tinngi dengan kulit yg putih seperti susu, rambut dan mata abu abu nya membuat ia tampak sangat seksi. Dia ingin menjadi Designer terkenal namun mimpinya ia urungkan demi menikah dengan kekasih hati nya yg bernama Giorgino Dawson di saat usia Issabella menginjak 20 tahun bertepatan dengan ia menyelesaikan kuliah nya. Lima tahun sudah pernikahan mereka berjalan dan semua nya sangat sempurna apa lagi dengan kelahiran putri mereka yg bernama Delvey Dawson yg saat ini sudah beranjak 4 tahun. Kemudian disusul dengan kelahiran anak kedua mereka yg bernama Bryan Dawson yg saat ini berusia 2 tahun. Gio sendiri adalah seorang fotografer yg kini telah sukses dan memiliki studio nya sendiri. Ia bekerja sama dengan beberapa agensi model dan yg lain nya. Dari segala sudut pandang, Issabella takkan pernah menyesal menikah muda dan menjadi ibu rumah tangga karena Gio