Seperti di hari hari sebelum nya, Issabella menjalankan peran nya sebagai seorang ibu rumah tangga sementara kini suami nya pergi bekerja.
Setelah semua pekerjaan rumah nya selesai, Issabella membawa anak anak nya bermain ke taman untuk menghilangkan kesuntukan nya. Mereka tampak sangat senang dan bergembira.Setelah seharian bermain, Issabella membawa pulang anak anak nya karena sebentar lagi Gio pasti akan pulang.
Dan sesampainya Issabella dirumah nya, ia di kejutkan dengan Titania yg berdiri di depan rumahnya. Issabella tak begitu mengenal Tatiana, yg Issabella tahu Tatiana adalah seorang model dan sering bekerja sama dengan Gio.
“Hai, Tatiana. Ada perlu sama Gio? “ tanya Issabella dan Tatiana menggeleng membuat Issabella mengernyit bingung.
Ia pun membuka pintu dengan kunci yg ia bawa dan menyuruh anak anak nya masuk duluan sementara Issabella mengeluarkan barang barang mereka dari mobil.
“Ayo masuk... “ seru Issabella mempersilahkan Tatiana. “Jadi ada keperluan apa ke sini kalau bukan bertemu dengan Gio?“ tanya Issabella sambil mempersilahkan Tatiana duduk di sofa.Issabella pun duduk berhadapan dengan nya.“Aku ingin memberi tahu mu sesuatu, Issabella. Yg sangat penting” ujar Tatiana kemudian ia mengeluarkan sesuatu dari tas nya dan memberikan nya pada Issabella.
Seketika tubuh Issabella menegang dan bahkan jantung nya seperti berhenti berdetak. Sebuah foto hasil USG.
“Aku mengandung anak Gio....” tak cukup foto itu, Tatiana malah mengucapkan sesuatu yg seperti sambaran petir di kepala Issabella. Sesaat Issabella tertegun dengan nafas yg tercekat di tenggorokan nya.
“Tidak, itu tidak mungkin...” seru Issabella melempar hasil USG itu.
“Maafkan aku, Issabella. Tapi memang itulah yg terjadi, aku dan Gio saling mencintai. Dia berjanji akan menikahi ku dan saat ini aku mengandung anak nya”
“DIAM...” teriak Issabella sambil berdiri “Kelur! Kamu pasti hanya ingin memfitnah suami ku”
“Aku tidak memfitnah, Issabella. Demi tuhan!" Tatiana ikut berteriak dan ia juga berdiri. Tatiana bahkan menangis karena ia memang sangat mencintai Gio dan ia juga tersakiti di sini “Lihat ini, bukti kebersamaan kami” Tatiana menunjukan foto foto kebersamaan dirinya dan Gio di berbagai kesempatan dan tempat. Membuat hati Issabella semakin hancur berkeping keping, ia pun hanya bisa berusaha keras membendung air mata nya agar tak tumpah. Issabella berusaha tak percaya pada Tatiana karena ia yakin suami nya takkan setega itu.
“Keluar!” usir Issabella sebelum air matanya tumpah tapi Tatiana menggeleng. Ia menjatuhkan diri nya dan bersimpuh di kaki Issabella.
“Ku mohon, Issabella. Jangan lakukan ini padaku, aku sedang hamil dan karir ku juga di pertaruhkan. Tapi aku tak masalah karena aku memang sangat mencintai Gio” tutur Tatiana sambil terisak. Issabella hanya bisa mematung dengan tubuh yg gemetaran “Ku mohon, kau juga seorang wanita. Fahamilah kondisi ku” lirih nya memelas namun itu justru memancing kemarahan Issabella.
“Tepat sekali, Tatiana" desis Issabella tajam "Kita sama sama wanit, lalu bagaimana bisa kau menghancurkan wanita lain? Pernikahan ku, bagaiamana dengan anak anak ku? Aku juga seorang wanita sama seperti mu“ teriak Issabella marah dan ia melangkah mundur. Titiana hanya bisa menangis sesegukan.
“Aku tidak bermaksud menghancurkan pernikahan mu” lirih Tatiana “Aku hanya memohon, izinkan Gio menikahi ku dan bertanggung jawab pada anak kami”
“Tidak! “ tegas Issabella “Sekarang keluar atau aku harus menyeret mu keluar” teriak nya namun Tatiana bersikeras tak ingin pergi.
Dan terdengar deru mobil di luar, tak lama kemudian Gio muncul dengan wajah terkejut nya melihat Tatiana di sana.
Issabella menatap marah suami nya dan kini Issabella tak bisa lagi membendung air mata nya. Ia langsung menumpahkan air mata nya dan ia memperlihatkan betapa terluka dirinya.“Dia... “ Issabella menunjuk Tatiana “Dia datang pada ku dan mengaku bahwa saat ini dia mengandung anak dari suami ku” desis nya beruarai air mata “Apakah itu benar, Gio?” tanya nya penuh luka.
Gio tak mampu menjawab nya dan ia hanya mematung dengan mata yg memerah, menatap Issabella dengan tatapan bersalah nya dan dari tatapan itu pula Issabella sudah mendapatkan jawaban nya. Issabella pun menangis histeris dan Gio langsung menghampiri nya namun Issabella mencegahnya mendekat.“Aku sangat mencintai mu, Gio. Aku tinggalkan segala nya demi diri mu, aku mengabdikan hidup ku hanya untuk mencintai mu dan mencintai anak anak kita. Ini balasan mu?” lirih nya yg membuat Gio juga menangis.
“Tidak, Sayang. Aku pun sangat mencintai mu” ucap Gio dan ia ingin memeluk lagi Issabella tapi Issabella bergerak mundur.
“Lalu bagaimana ada sebuah perselingkuhan jika ada cinta di hati mu, Gio?” Issabella bertanya dengan sesegukan.
“Mom... “ Delvey dan Bryan tiba tiba keluar dari kamar nya dan Issabella pun langsung berlari dan memeluk anak anak nya “Kenapa Mom menangis?” tanya Delvey sambil mengusap air mata ibu nya dengan tangan kecil nya.
Melihat pemandangan itu Gio semakin merasa bersalah.
"Tidak apa apa, Sayang. Masuklah ke kamar, kartun kesukaan kalian pasti sudah tayang" ucap Issabella tetap berusaha tenang dan tersenyum pada anak anak nya.
Dan mereka pun menurut apa yg di perintahkan ibunya.“Maafkan aku, Sayang” lirih Gio namun Issabella menggeleng.
“Ku mohon... “ pinta Gio memelas.
“Lalu bagaimana dengan ku, Gio? Aku hamil anak mu” Sambung Tatiana yg membuat Gio marah.
“Aku tidak pernah mencintai mu, aku hanya mencintai Issabella” jawab Gio yg membuat Tatiana menangis karena ia juga merasa terluka.
“Tidak, Gio. Kau mencintai ku, kau selalu mengatakan kau mencintai ku seperti kau mencintai Issabella. Kau berjanji akan menikahi ku”
“Benarkah kau mengatakan itu?” tanya Issabella dan tentu saja Gio menggeleng.
“Tidak, Sayang. Itu tidak benar” elak nya.
“Kau mengatakan nya, Gio” sanggah Tatiana “Dan aku punya bukti nya” Tatiana menunjukan remakan diri nya dan Gio yg berada dalam sebuah kamar hotel saat mereka mengobrol dan Gio memuji kecantikan Tatiana, ia juga mengatakan bahwa ia mencintai Tatiana dan akan menikahi Tatiana.
Semakin hancur sudah hati Issabella dan mungkin sekarang sudah menjadi debu.
“Kau menjijikan” desis Issabella sambil beruarai air mata.
Ia berlari ke kamar anak anak nya dan kemudian membawa mereka keluar rumah.
“Issabella, kamu mau kemana? Ku mohon jangan pergi” pinta Gio karena Issabella memasukan anak anak nya ke dalam mobil.
“Apa yg harus aku lakukan, Gio? Suami ku selingkuh, menghamili wanita lain. Haruskah aku tinggal bersama suami ku dan tetap melayani nya sebagai istri yg penuh cinta?” tanya Issabella sarkastik yg membuat hati Gio terasa perih “Hati ku sakit, Gio... “ bisik Issabella penuh luka dan air mata kembali membasahi pipi nya “Apa kurang nya aku sampai kamu tega mengkhianatiku dan anak anak kita?”
Gio kembali mematung, Issabella nya sangat sempurna tapi Gio lah yg bajingan.
Gio tetap mematung saat Issabella mulai menjalankan mobil nya dan pergi meninggalkan Gio yg hanya bisa menangis dalam penyesalan.
“Gio... “ Tatiana memeluk Gio dari belakang namun dengan kasar Gio menghempaskan Tatiana.
“Puas kau? “ teriak Gio marah.
“Kenapa aku yg di salahkan, Gio?” Tatiana balas berteriak “Kamu yg memulai semua ini dan aku hanya meminta pertanggung jawaban mu”
“Aku tidak bisa” lirih Gio sambil menggeleng. Tatiana tertawa sinis walaupun ia masih berderai air mata. Ia melangkah mundur, dan tiba tiba ia memecahkan vas bunga. Mengambil serpihan vas itu dan langsung menyayat pergelangan tangan nya yg membuat Gio sangat terkejut.
“Apa yg kau lakukan, Tatiana?” teriak Gio sambil menekan tangan Tatiana untuk menghentikan pendarahan nya,.
“Nikahi aku atau akau lebih baik mati”TBC...
Sambil tetap berusaha fokus menyetir, Issabella menghapus air mata yg terus mengalir di pipi nya. Hati nya hancur dan ia seolah akan mati, namun anak anak nya membuat Issabella tetap pada kesadaran nya. Sementara Delvey dan Bryan hanya diam keheranan melihat ibu mereka yg terus menangis hingga sampai membuat mereka ikut menangis pada akhir nya. "Mom, kau kenapa?" tanya Delvey yg tak tega melihat ibu nya menangis sesegukan. "Mom tidak apa apa, Sayang. Hanya merindukan nenek. Malam ini kita menginap di rumah nenek ya" ujar Issabella mencoba tersenyum. Delvey pun mengangguk.Issabella menghentikan mobil nya di depan sebuah rumah dan ia pun membawa anak anak nya turun. Belum sempat Issabella menekan bel rumah nya, seorang wanita paruh baya yg tak lain ibu dari Issabella keluar dan tampak terkejut melihat anak dan cucu nya yg tiba tiba berkunjung. Yg membuat nya semakin terkejut karena Issabella yg menangis dan l
Sudah beberapa hari Issabella tinggal bersama ibu nya. Gio pun setiap hari datang dan meminta kesempatan pada Issabella. Walaupun hati Issabella masih terasa sakit tapi ia melihat Gio yg sungguh sungguh menyesal dan ia berjanji takkan mengulangi nya lagi. Gio juga mengakui bahwa ia tak bisa lepas tangan begitu saja dari Tatiana. Jadi Gio sudah menegaskan ia takkan bsa menikahi Tatiana. Walaupun begitu, Gio berjanji akan membiayai semua kebutuhan Tatiana sampai melahirkan. Bahkan saat anak itu lahir kelak, Gio akan memberikan nama nya pada anak itu. Tentu saja Tatiana tak setuju, namun itu sudah keputusan Gio. Gio juga meminta pendapat itu pada Issabella, dan walaupun dengan sangat terpaksa Issabella menyetujui nya karena anak yg ada dalam kandungan Tatiana tak bersalah asalkan Gio dan Tatiana tak ada hubungan lagi. Issabella mencoba menerima Gio kembali. Walaupun rasanya masih sangat sakit namun demi anak anak nya, Issabella akan mencoba memaafkan G
Keputusan Issabella sudah sangat bulat untuk bercerai dari Gio, pria yg selama ini ia cintai, ia banggakan dan Issabella anggap sebagai malaikat nya. Tapi rupanya Gio tak lebih dari iblis tak berperasaan.Sekuat tenaga Issabella menahan air matanya saat ia menandatangani surat cerai itu, dan selebihnya ia serahkan pada pengacara nya. Namun Issabella memastikan Gio takkan pernah mendapatkan hak asuk anak anak nya.Gio kembali mendatangi rumah mertua nya guna menemui istri dan anak anak nya.De dan Bryan sangat senang dengan kedatangan ayah mereka, namun beda hal nya dengan Issabella yg masih memasang wajah dingin nya."Dad, apakah Daddy akan menginap di sini?" tanya De sambil menatap Daddy nya itu penuh harap."Tidak, Sayang..." jawab Issabella dengan cepat "Daddy sedang sangat sibuk, seperti dulu. Kau ingat? Saat Daddy sibuk bekerja, lembur setiap hari, bukankah kita selalu memahami pekerjaan Daddy?" ucap Issabella sambil melirik sinis Gio, i
Issabella adalah seorang ibu rumah tangga yg berusia 25 tahun. Ia cantik, tubuh nya tinngi dengan kulit yg putih seperti susu, rambut dan mata abu abu nya membuat ia tampak sangat seksi. Dia ingin menjadi Designer terkenal namun mimpinya ia urungkan demi menikah dengan kekasih hati nya yg bernama Giorgino Dawson di saat usia Issabella menginjak 20 tahun bertepatan dengan ia menyelesaikan kuliah nya. Lima tahun sudah pernikahan mereka berjalan dan semua nya sangat sempurna apa lagi dengan kelahiran putri mereka yg bernama Delvey Dawson yg saat ini sudah beranjak 4 tahun. Kemudian disusul dengan kelahiran anak kedua mereka yg bernama Bryan Dawson yg saat ini berusia 2 tahun. Gio sendiri adalah seorang fotografer yg kini telah sukses dan memiliki studio nya sendiri. Ia bekerja sama dengan beberapa agensi model dan yg lain nya. Dari segala sudut pandang, Issabella takkan pernah menyesal menikah muda dan menjadi ibu rumah tangga karena Gio
Issabella menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil nya. Hari ini dia membuat roti isi daging kesuksaan sang suami. Seperti biasa, mereka sarapan bersama dan sesekali mereka menyelipkan obrolan ringan yg membuat pagi mereka menjadi begitu hangat. "Sayang, hari ini aku akan lembur" ucap Gio sembari mengecup bibir sang istri. "Iya, tidak apa apa. Jangan telat makan ya" ujar sang istri. Kemudian Issabella mengantar Gio ke mobil nya dan setelah Gio sudah pergi, ia kembali ke dalam. Issabella membersihkan rumah seperti biasa, dari mulai mencuci, menyapu, nge pel dan menyetrika. Semuanya Issabella lakukan sendiri dan ia lakukan sepenuh hati. Sementara anak anak nya di jam seperti ini akan sibuk menonton kartun kesukaan mereka. ...... Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Gio pergi ke sebuah hotel untuk menemui salah satu model yg akan melakukan pemotretan disana. Dan
Keputusan Issabella sudah sangat bulat untuk bercerai dari Gio, pria yg selama ini ia cintai, ia banggakan dan Issabella anggap sebagai malaikat nya. Tapi rupanya Gio tak lebih dari iblis tak berperasaan.Sekuat tenaga Issabella menahan air matanya saat ia menandatangani surat cerai itu, dan selebihnya ia serahkan pada pengacara nya. Namun Issabella memastikan Gio takkan pernah mendapatkan hak asuk anak anak nya.Gio kembali mendatangi rumah mertua nya guna menemui istri dan anak anak nya.De dan Bryan sangat senang dengan kedatangan ayah mereka, namun beda hal nya dengan Issabella yg masih memasang wajah dingin nya."Dad, apakah Daddy akan menginap di sini?" tanya De sambil menatap Daddy nya itu penuh harap."Tidak, Sayang..." jawab Issabella dengan cepat "Daddy sedang sangat sibuk, seperti dulu. Kau ingat? Saat Daddy sibuk bekerja, lembur setiap hari, bukankah kita selalu memahami pekerjaan Daddy?" ucap Issabella sambil melirik sinis Gio, i
Sudah beberapa hari Issabella tinggal bersama ibu nya. Gio pun setiap hari datang dan meminta kesempatan pada Issabella. Walaupun hati Issabella masih terasa sakit tapi ia melihat Gio yg sungguh sungguh menyesal dan ia berjanji takkan mengulangi nya lagi. Gio juga mengakui bahwa ia tak bisa lepas tangan begitu saja dari Tatiana. Jadi Gio sudah menegaskan ia takkan bsa menikahi Tatiana. Walaupun begitu, Gio berjanji akan membiayai semua kebutuhan Tatiana sampai melahirkan. Bahkan saat anak itu lahir kelak, Gio akan memberikan nama nya pada anak itu. Tentu saja Tatiana tak setuju, namun itu sudah keputusan Gio. Gio juga meminta pendapat itu pada Issabella, dan walaupun dengan sangat terpaksa Issabella menyetujui nya karena anak yg ada dalam kandungan Tatiana tak bersalah asalkan Gio dan Tatiana tak ada hubungan lagi. Issabella mencoba menerima Gio kembali. Walaupun rasanya masih sangat sakit namun demi anak anak nya, Issabella akan mencoba memaafkan G
Sambil tetap berusaha fokus menyetir, Issabella menghapus air mata yg terus mengalir di pipi nya. Hati nya hancur dan ia seolah akan mati, namun anak anak nya membuat Issabella tetap pada kesadaran nya. Sementara Delvey dan Bryan hanya diam keheranan melihat ibu mereka yg terus menangis hingga sampai membuat mereka ikut menangis pada akhir nya. "Mom, kau kenapa?" tanya Delvey yg tak tega melihat ibu nya menangis sesegukan. "Mom tidak apa apa, Sayang. Hanya merindukan nenek. Malam ini kita menginap di rumah nenek ya" ujar Issabella mencoba tersenyum. Delvey pun mengangguk.Issabella menghentikan mobil nya di depan sebuah rumah dan ia pun membawa anak anak nya turun. Belum sempat Issabella menekan bel rumah nya, seorang wanita paruh baya yg tak lain ibu dari Issabella keluar dan tampak terkejut melihat anak dan cucu nya yg tiba tiba berkunjung. Yg membuat nya semakin terkejut karena Issabella yg menangis dan l
Seperti di hari hari sebelum nya, Issabella menjalankan peran nya sebagai seorang ibu rumah tangga sementara kini suami nya pergi bekerja.Setelah semua pekerjaan rumah nya selesai, Issabella membawa anak anak nya bermain ke taman untuk menghilangkan kesuntukan nya.Mereka tampak sangat senang dan bergembira. Setelah seharian bermain, Issabella membawa pulang anak anak nya karena sebentar lagi Gio pasti akan pulang. Dan sesampainya Issabella dirumah nya, ia di kejutkan dengan Titania yg berdiri di depan rumahnya. Issabella tak begitu mengenal Tatiana, yg Issabella tahu Tatiana adalah seorang model dan sering bekerja sama dengan Gio. “Hai, Tatiana. Ada perlu sama Gio? “ tanya Issabella dan Tatiana menggeleng membuat Issabella mengernyit bingung. Ia pun membuka pintu dengan kunci yg ia bawa dan menyuruh anak anak nya masuk duluan sementara Issabella mengeluarkan barang barang mereka dari mobil.“Ayo mas
Issabella menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil nya. Hari ini dia membuat roti isi daging kesuksaan sang suami. Seperti biasa, mereka sarapan bersama dan sesekali mereka menyelipkan obrolan ringan yg membuat pagi mereka menjadi begitu hangat. "Sayang, hari ini aku akan lembur" ucap Gio sembari mengecup bibir sang istri. "Iya, tidak apa apa. Jangan telat makan ya" ujar sang istri. Kemudian Issabella mengantar Gio ke mobil nya dan setelah Gio sudah pergi, ia kembali ke dalam. Issabella membersihkan rumah seperti biasa, dari mulai mencuci, menyapu, nge pel dan menyetrika. Semuanya Issabella lakukan sendiri dan ia lakukan sepenuh hati. Sementara anak anak nya di jam seperti ini akan sibuk menonton kartun kesukaan mereka. ...... Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Gio pergi ke sebuah hotel untuk menemui salah satu model yg akan melakukan pemotretan disana. Dan
Issabella adalah seorang ibu rumah tangga yg berusia 25 tahun. Ia cantik, tubuh nya tinngi dengan kulit yg putih seperti susu, rambut dan mata abu abu nya membuat ia tampak sangat seksi. Dia ingin menjadi Designer terkenal namun mimpinya ia urungkan demi menikah dengan kekasih hati nya yg bernama Giorgino Dawson di saat usia Issabella menginjak 20 tahun bertepatan dengan ia menyelesaikan kuliah nya. Lima tahun sudah pernikahan mereka berjalan dan semua nya sangat sempurna apa lagi dengan kelahiran putri mereka yg bernama Delvey Dawson yg saat ini sudah beranjak 4 tahun. Kemudian disusul dengan kelahiran anak kedua mereka yg bernama Bryan Dawson yg saat ini berusia 2 tahun. Gio sendiri adalah seorang fotografer yg kini telah sukses dan memiliki studio nya sendiri. Ia bekerja sama dengan beberapa agensi model dan yg lain nya. Dari segala sudut pandang, Issabella takkan pernah menyesal menikah muda dan menjadi ibu rumah tangga karena Gio