Nino termenung di kamarnya. Nino masih menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga Cindy. Nino berjalan keluar kamar, Nino menengok Cindy di kamarnya, dia masuk secara perlahan, Nino melihat adiknya itu sudah tertidur pulas.
" Kaka minta maaf. Kaka belum bisa menjadi kaka yang baik. "
Di belainya rambut sang adik penuh kasih sayang. Nino berdiri, tapi seketika matanya teralihkan ke handphonenya Cindy yang tergeletak di atas meja. Ada rasa penasaran yang mengusik pikirian Nino terutama tentang Dewa.
Dengan hati-hati, Nino membuka handphonenya Cindy, terutama isi Chat W******p. Mata Nino terbelalak seketika saat membaca isi Chat Itu, tangannya semakin mengepal dan urat di wajahnya semakin menegang saat Nino membaca isi Chat dari Dewa yang terkesan merendahkan Cindy.
Nino meletakan handphonenya kembali di atas meja, kemudian keluar kamar. Tanpa sepengetahuan Nino, Cindy ternyata masih terjaga dan mengetahui apa yang di lakukan oleh Nino. Ada kesedihan yang menghinggapi Cindy saat itu, rasa bersalahnya semakin besar saat melihat orang-orang yang ia cintai merasa sedih karena perbuatannya.
Di kamarnya Nino kalut, dia tidak tahu harus bagaimana. Dalam pikirannya Nino sebenarnya ingin menghabisi anak itu, tapi akal sehatnya berusaha untuk menahan.
Di bukanya laptop yang tergeletak di atas meja, kemudian Nino mengirim pesan ke Angel sahabat dunia mayanya lewat Email.
Nino
NinoAdrian@g***l.comKepada:saya 20.30Gue nggak tau harus bicara sama siapa. Adik gue hamil
dan gue benar-benar sudah menjadi kaka yang palingbodoh saat ini, karena tidak bisa melindungi adiknya.Membaca Email dari Nino, Alya benar-benar kaget dia tidak menyangka anak itu sedang menghadapi masalah yang baru. Entah kenapa, Alya selalu merasa iba saat membaca curahan hati dari Nino walau di dunia nyata, Alya selalu sebal saat melihat tingkah Nino.
Lo tuh nyebelin tau enggak. Tapi kenapa gue ngerasa iba yah?, batin Alya.
Angel
Angelli@g***l.comKepada: Saya 20.33Gue turut prihatin atas apa yang terjadi, semoga kamu kuat.
Ini semua bukan kesalahanmu, adikmuhamil itu di luar kuasamu, jadi kamu berhenti terusmenyalahkan diri sendiri.Kamu selama ini sudah menjadi kaka yang baik, dan
adikmu pasti tau. Yang sekarang harus kamu lakukanadalah kamu harus terlihat tegar di depan adikmu. Dantunjukan kalau kamu sebagai kakanya bisa menerimakeadaan Adikmu. jangan biarkan Adikmu merasa bersalahkarena melihat orang-orang yang dia Cintai kecewa.Nino
NinoAdrian@g***l.comKepada:saya20.45Terima kasih atas dukungannyaAngel
Angelli@g***l.comKepada : saya 20.46Kamu tau apa yang bisa membuat adikmu kuat melewati
masalah ini?. karena dia tau, keluarga yang dia sayangiakan selalu ada di dekatnya dan selalu menerima danmerangkulnya ketika dia rapuh.Setelah membaca Email dari Alya Nino merasa lega, sekarang dia tahu apa yang harus dia lakukan untuk menghadapi masalah adiknya.
******
Alya berjalan pelan hendak mengambil sepedanya saat jam sekolah sudah selesai. Tapi kemudian amarahnya seketika meningkat saat ban sepedanya terikat rantai dan tidak bisa di gerakan.Gue tau siapa yang ngelakuin ini! Ini pasti perbuatan si manusia rese itu, batin Alya.
Sambil bertolak pinggang, mata Alya terus menatap kesekitar tempat itu mencari orang yang di maksud. Sampai kemudian matanya melihat sesuatu yang membuat amarahnya benar-benar meledak.
'' Ninooo!!'' teriak Alya, saat matanya menatap Nino yang berada di lantai dua dengan kunci gembok di tangannya.
Sambil tersenyum miring, Nino sengaja mengayun-ayunkan kunci yang ada di tangannya untuk memancing amarah Alya.
'' Awas lo yah,'' gumam Alya kemudian berjalan cepat naik ke lantai atas. Sedang Nino dengan santai menunggu kedatangan Alya di koridor atas dengan senyum di wajah.
'' Lo nggak bisa yah, sehari aja nggak nyebelin!'' tukas Alya mengerucut sebal. Alya sadar berdebat dengan Nino sebenarnya suatu kesia-siaan, tapi tingkah nyebelin Nino membuatnya sulit untuk tidak berdebat.
'' Masa sih gue nyebelin?'' tanya Nino dengan ekspresi yang membuat Alya semakin sewot.'' Kata anak-anak yang lain gue nyenengin. Oh! gue lupa, lo kan seleranya kaya si Ucup, Tono, sama si Dayat, iyakan?''
Mata Alya semakin menatap tajam Nino. Nino sudah berhasil membuat Alya semakin jengkel.
'' Lo nyebelin banget sih!'' balas Alya sambil bertolak pinggang. Tapi kemudian perhatian Alya teralihkan saat Ucup yang namanya di sebut oleh Nino muncul.
'' Nino,'' panggil Ucup,'' Lo bilang tadi ada yang suka sama gue. Siapa orangnya?''
Nino menatap Alya sebentar , kemudian ia terseyum pelan lalu tertawa. '' Hahaha!! lo nggak salah dengar Cup. Memang ada anak baru yang suka banget sama lo.''
'' Siapa-sapa?'' tanya Ucup antusias. Nino tidak berbicara, Nino hanya memberikan kode dengan bibirnya mengarah ke Alya.
Mata Ucup teralihkan ke Alya yang berdiri di sampingnya, dengan wajah berseri. Sedang Alya wajahnya mengernyit, ada rasa muak yang terlihat.
'' Alya, jadi ... ya Tuhan. Jadi selama ini lo suka sama gue,'' kata Ucup dengan pedenya.
Glup!
Alya menelan ludah saat Ucup berkata seperti itu, kemudian mata Alya menatap Nino yang masih tertawa penuh kemenangan.
'' Ucup!!'' geram Alya, '' siapa yang suka sama lo!''
'' Tadi kata Nino?'''' Nino bohongin lo! Gue nggak suka sama lo. Lo pergi atau ...,'' Alya mengepalkan satu tangannya, yang membuat mata ucup terbelalak.'' Iya,iya gue pergi!'''' Hahaha! Cup lo mau kemana?'' tanya Nino setelah Ucup kabur meninggalkan mereka.'' Cup Alya benar-benar suka sama lo. Dia hanya malu sama gue, kalau dia suka sama lo!'''' Auuuw!!!'' teriak Nino saat kakinya di injak oleh Alya.'' Sakit tau!''
'' Biarin! Rasa sakit lo nggak seberapa, di bandingkan rasa muak gue sama lo.'''' Hahaha!! lo tu rugi tau nggak muak sama gue,'' Nino semakin mendekatkan wajahnya, sementara Alya menghindar.'' Rasa suka biasanya berawal dari rasa muak,'' bisik Nino, sedang Alya wajahnya semakin menegang.'' Gue bersumpah, gabakalan suka sama lo. Kalau gue sampai suka sama lo, gue akan cium tuh ketek si Ucup!'''' Hahaha!!'' tawa Nino semakin kencang, dan itu membuat Alya semakin kesal.'' Ngapain lo ngetawain gue? Dari pada lo berharap nggak jelas, mending siniin kunci gemboknya,'' pinta Alya ke Nino.'' Ya Tuhan semoga kejadian ya Tuhan,'' canda Nino sambil menengadahkan tangan.
Alya mendengus kesal, mata Alya menatap Nino tajam. '' Siniin nggak kuncinya,'' pinta Alya.
Nino kembali mempermainkan kesabaran Alya, ia sekali lagi mengayun-ayunkan kunci itu di tangannya.
'' Kalau lo bisa, tinggal ambil saja,'' tantang Nino, sekali lagi dengan eskpresi wajah yang membuat Alya semakin muak.
Alya menghela napas, mata Alya menatap tajam Nino.'' Siniin nggak kuncinya!''
Nino tidak merespon permintaan Alya, Nino malah semakin membuat Alya kesal di buatnya.
'' Nino sini kuncinya!''
Alya berusaha merebut kunci dari Nino, sekuat tenaga Alya mencoba meraihnya. Sedang Nino dengan gesit ia menghindar dari tangan Alya yang berusaha merebut kunci itu. Badan Nino yang lebih tinggi sedikit dari Alya, membuat Alya kesulitan saat Nino mengangkat kunci itu keatas.
'' Nino sini kuncinya!'' pinta Alya sekali lagi.
Nino tetap mepertahankan kuncinya, Nino terus menghindar dari tangan Alya yang terus berusaha merebut kunci itu.
'' AAAA!!!''
'' Buuuk!!"'Alya teriak saat ia dan Nino jatuh secara bersamaan. Nino jatuh dengan posisi di bawah, menahan badan Alya yang menimpanya. Bukan hanya itu, Alya tidak sengaja bibirnya mencium pipi Nino, karena saat jatuh, wajah Alya tepat di wajah Nino.Apes buat Alya, karena secara bersamaan, anak-anak yang baru saja hendak pulang melihat kejadian itu. Alhasil apa yang mereka alami menjadi bahan tontonan anak-anak yang lain.
'' Cieee! pacaran di sekolah,'' ledek anak-anak yang lain.
''Iiiiih! iiiih!'' Alya replek bangun, Alya begidik sambil menatap Nino yang masih terlentang di lantai sambil senyum-senyum sendiri. Nino perlahan berdiri, membersihkan bajunya sebentar kemudian menatap Alya yang terlihat kesal.
'' Gue nggak nyangka,'' Nino menggelangkan kepala.'' Lo selama ini nafsu sama gue, sampai berani mencium gue di depan umum.''
Alya mengernyit,'' Siapa yang nafsu sama lo? Najis tau enggak. DI bibir gue nih, ada najis mugholadoh yang harus gue bersihiin pake tanah, terus pake kembang tujuh rupa, terus gue harus mandi di tujuh sumur.''
'' Sialan lo, emang gug gug!''
'' Puih! Puih! Ooo!"Alya berusaha mengelap bibirnya dengan tisu yang ia bawa. Sedang Nino, bukannya marah malah menatapnya lucu saat melihat tingkah Alya seperti itu.
'' Kalian serasi banget,'' celetuk salah satu anak yang ada di situ.
'' Enggak!!'' Alya dan Nino menjawab secara bersamaan ocehan anak itu sambil menatap tajam.'' Sini kuncinya!'' seru Alya, sambil menatap Nino tajam.
'' Iya deh, gue kasih. Karena lo sudah nyium pipi gue, gue anggap itu hadiah.'''' Enggak!! itu kecelakaan,'' jelas Alya, kemudian jari telunjuk Alya mengarah tepat di wajah Nino.'' Awas lo yah, kalau sampai lo cerita sama teman-teman gue. Gue ... gue, pokonya awas saja.''
Alya berbalik badan, kemudian berjalan cepat menuruni tangga dengan kunci yang sudah ia pegang di tangan. Sedang Nino terus menatap Alya dengan senyum tipis di wajah.
'' Cup,'' panggil Nino, sepersekian detik si Ucup sudah berada di samping Nino.'' Lihat Cup,'' kata Nino sambil menatap tajam Alya yang sedang berjalan di halaman sekolah, sedang si Ucup mendengarkan apa yang di katakan oleh Nino, mata si Ucup juga sama, menatap serius Alya.
'' lo perhatikan yah ... gue hitung sampai tiga. Alya pasti nengok ke arah gue.''
Si Ucup memperhatikan apa yang di katakan oleh Nino. Mata si Ucup menatap tajam Alya yang baru saja membuka gembok yang merantai sepedanya. Tatapan si Ucup semakin serius saat Alya berdiri, ia semakin penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
'' Satu, dua, tiga! Tukan Cup, gue bilang apa.'' Nino berseru girang saat ia berhasil membuktikan ucapannya, Alya tiba-tiba menatap Nino walau ada rasa kesal di wajah Alya.
'' Terus kenapa kalau Alya nengok?'' tanya Ucup polos.Nino menghela napas, kemudian merangkul si Ucup.'' Ucup, lo nggak ngerti tentang dunia percintaan. Kalau Alya nengok, Alya cepat atau lambat pasti jatuh cinta sama gue Cup.'''' Emang iyah? Kalau ternyata malah benci sama lo?''
'' Ya ... kalau dia masih tetap benci, itu artinya Alya harus keluar dari sekolah ini, karena gue akan terus tetap gangguin dia.'''' Gitu yah!''
'' Oyah ... mana? Sukses.'' tanya Nino sambil menjulurkan tangannya, sedang si Ucup ia terlihat mengeluarkan handphone dari saku celana, kemudian di berikan ke Nino.'' Wuuh!!'' teriak Nino,'' keren Cup,'' seru Nino sambil berjingkrak, saat ia melihat sesuatu di handphonenya si Ucup.Sedang Alya, dengan menaiki sepedanya Alya segera meninggalkan sekolah. Alya mencoba melupakan apa yang sudah di alaminya tadi, Alya sebenarnya ingin segera menghapus apa yang di alaminya tadi saat dia tidak sengaja mencium pipi Nino. Tapi entah kenapa, kejadian itu terus membayangi ingatan Alya.
'' Buat apasih Video itu?'' tanya Ucup heran.'' Sudah, lo enggak perlu tau,'' jawab Nino,'' gue kirim videonya ke handpone gue, terus video di handpone lo gue hapus.'' Ucup masih terlihat bingung dengan apa yang di lakukan oleh Nino. Ucup tidak tau apa yang sedang di rencanakan oleh Nino pada Alya, Ucup hanya di perintahkan oleh Nino untuk merekam kejadian saat Alya tadi berebut kunci dengan Nino. Dan beruntungnya Nino, ia mendapatkan Video saat Alya terjatuh dan mencium pipinya. Kemudian Nino melihat Alya mulai menjauh dengan sepedanya, meninggalkan halaman sekolah. Nino bergegas berlari menuruni anak tangga satu persatu, Nino berlari cepat ke parkiran sekolah kemudian mengambil motornya. Tanpa membuang waktu lebih banyak lagi, Nino segera menyakalan motornya kemudian mengejar Alya yang sudah menjauh. Beruntung, Nino melihat Alya dari kejauhan sedang menggoes sepedanya. '' Hai!'' sapa Nino, sedang Alya reflek menengok ke arah Nino.'' Ngapain
'' Alya kamu kenapa?'' tanya Bu Sania di luar kamar, saat mendengar teriakan dari Alya.'' Enggak apa-apa Bunda, ada kecoa aja.'' Tring. Mata Alya semakin terbelalak saat Nino mengirimkan video lagi. 0821 xxxxKerenkan Videonya? Apalagi kalau Video ini di tonton oleh anak satu sekolah. Ya Tuhan! Tenang Alya, tenang. Manusia aneh itu hanya menggertak, batin Alya. 0838 xxxxApanya yang keren? Gue malah jijik tau nggak. Hapus enggak Videonya. 0821 xxxxKenapa harus di hapus? Rugi kalau gue hapus, karena besok gue akan sebarin Video ini di sekolah. Alya memejamkan matanya, seketika pikirannya terasa berat saat memikirkan apa yang akan terjadi kalau benar Nino menyebarkan Video itu. Alya menarik napas, mencoba kembali mengumpulkan keberaniannya. 0838 xxxxLo pikir gue takut? Gue nggak takut. 0821 xxxxYakin? Gue pengen tau, seheboh apa di sekolah besok kalau Video ini tersebar. '' Aduh!'' Al
" Eh Al, bukunya mana? " tanya Syiffa ke Alya, " Ada nih, " Alya menunjukan bukunya ke Syiffa."Awas aja lo kalau nggak di bawa, gue jodohin lo sama si Adit.'' Alya menoleh kebelakang dan di balas oleh kedipan mata genit oleh Adit. Alya hanya mengernyitkan wajahnya melihat si adit seperti itu. " Eh Al, lo beneran sekarang jadi bendahara OSIS?'' tanya Amel dengan ekspresi sangat penasaran. Alya memang di tunjuk oleh Denis sang ketua Osis untuk menjadi bendahara Osis. Alya sebenarnya sudah menolak, kerena dia merasa banyak anak yang lain yang lebih pantas. Tapi karena Denis terus merayunya Alya dengan berat hati menerimanya. " Iya, kenapa? " jawab Alya singkat sambil menganggukan kepalanya. " Asik dong, tiap hari lo bisa ketemu terus sama ka Denis." " Emang kenapa? Gue si biasa ajah. " " Iiih Alya ka Deniskan ganteng , ketua OSIS, masa lo nggak tertarik sama sekali.'' " Enggak, " Alya kembali menggelengkan kepalany
Di kamarnya, Alya masih sulit untuk memejamkan mata. Alya masih terus teringat ucapan Nino barusan. Di pikirannya masih ada keraguan, dan belum mempercayai apa yang Nino ucapkan. Alya masih trauma dengan mantan pacarnya dahulu, Alya pernah menjalani hubungan toxic dengan mantan pacarnya. Dan itu membuat Alya sedikit trauma, Alya takut apa yang di alaminya dahulu terulang lagi. Tanpa terasa, waktu sudah hampir tengah malam, rasa lelah dan rasa kantuk sudah bercampur menjadi satu di diri Alya. Beberapa kali Alya terlihat menguap, Alya sudah tidak bisa menyembunyikan rasa kantuknya, sampai akhirnya Alya tertidur karena sudah tidak kuat menahan rasa kantuk. ****** Pagi harinya, saat Alya sedang bersiap mau berangkat sekolah, Alya mendengar suara seseorang sedang mengobrol dengan budenya. Alya membuka gorden kamar, Alya terkejut Nino sudah berada di depan dan sedang mengobrol sama budenya. "Cepet amat tu anak akrab sama Bude,padahal tadi malam sika
Di kamar, Nino kembali memikirkan Alya. Nino masih heran, kenapa Alya belum memberi jawaban. Padahal selama ini kalau Nino mau, banyak perempuan yang bersedia menjadi kekasihnya. Nino berdiri, dia berjalan ke meja belajarnya. Saat ini dia butuh seseorang yang bisa memberinya pendapat, di ingatannya muncul nama Angel teman onlinenya. Nino membuka laptop yang tergelatak di meja belajar, secara perlahan Nino menyalakan Laptop itu. NinoNinoAdrian@g***l.comKepada:saya Kemarin gue sudah mengungkapkan perasaan gue sama gadis itu.Tapi sayang, sampai sekarang gue belum mendapatkan jawabannya.Menurut lo gimana ? ketika seorang cewek mengulur-ngulur waktuuntuk memberi jawaban. AngelAngelli@g***l.comKepada: Saya Cinta itu masalah perasaan, seorang perempuan kadang tidakmudah untuk mengambil keputusan, apalagi menyangkut ma
Duka terus menyelimuti Nino dan sekeluarga. Ditengah persiapan pemakaman sang adik, Nino berusaha menghubungi Alya. Saat itu jiwanya yang rapuh membutuhkan dukungan orang yang dia Cintai.Namun sayang, beberapa kali Nino berusaha menghubungi Alya, Alya tidak pernah mengangkat teleponnya. Beberapa hari terakhir ini Alya memang sedang sibuk dengan kegiatan OSIS nya, dan itu penyebab Alya sulit untuk di hubungi.Hanya ada Shareen di sampingnya, sahabat masa kecilnya yang selalu menemaninya sejak kemarin. Cindy di makamkan di samping makam sang ibunda, kesedihan Nino semakin memuncak saat melihat makam sang ibunda. Nino benar-benar merasa bersalah karena tidak bisa menjaga sang Adik.Nino merengek di depan makam sang ibunda " Mah, maafin Nino, Nino nggak bisa jagain Cindy. Cindy nyusul mama di sana, sekarang mama bisa berkumpul sama Cindy di sana " air mata Nino tidak bisa di halangi lagi, meluncur deras dan jatuh ke tanah." Nino gue tau lo sangat kehilangan
Nino datang kesekolah bersama Shareen dan itu membuat Alya sedikit cemburu. Alya yang pada saat itu sedang berdiri di depan gerbang sekolah bersama Rara, melihat Nino berboncengan dengan Shareen." Al gawat " Ucap Rara sembari menyenggol Alya dengan sikutnya " kayanya lo ketikung sama cewek baru itu ".Alya hanya terdiam melihat peristiwa itu, rasa cemburunya benar-benar tidak bisa di sembunyikan lagi.'' Sorry Al. lo cemburu yah ? ''tanya Rara." Nggak apa-apa " jawab Alya, terlihat cewek itu memaksakan untuk tersenyum.Alya berjalan kedalam sekolah dengan hati sedikit tergores. Alya berusaha mengendalikan gejolak hatinya yang mulai terusik.Ada sebuah pertanyaan yang muncul dalam pikirannya " mungkinkah Nino sudah melupakannya, mungkinkah Nino sudah tidak menginginkannya lagi " pikiran-pikiran itu terus menemaninya, sampai sahabat-sahabatnya menegurnya cewek itu tidak menyadarinya."Al lo mau ikut..." Syiffa tidak melanjutkan ucapan
Kegiatan Alya hari ini bisa di bilang sangat padat, keikutsertaan dia sebagai anggota OSIS mengharuskan dia untuk selalu hadir dalam semua kegiatan.Alya hanya punya sedikit waktu untuk berkumpul dengan sahabat-sahabatnya.Alya menjadi salah satu panitia perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia di sekolahnya. Alya bahkan tidak mengetahui kabar tentang Papanya Nino, Papanya Nino tersangkut masalah hukum dengan tuduhan pencemaran nama baik yang di tuduhkan oleh orangtuanya Dewa.Orang tuanya Dewa tidak terima. Kehamilan Cindy, sampai Cindy meninggal karena menggugurkan kandungannya tersebar ke media. Dan media membawa-bawa Nama Dewa dan keluarganya.Di sekolahDenis sang ketua OSIS mulai membuka acara dengan memberikan sambutan-sambutannya, kemudian di susul oleh Pak kepala sekolah. Pengisi acara mulai tampil silih berganti meramaikan panggung pertunjukan.Mulai dari pembacaan Puisi, ada yang menyumbangkan lagu ,sampai pertunjukan teater tentang p
'' Tolong keluarin gue,'' teriak Alya, matanya mulai berkaca-kaca.'' Buka pintunya ... gue takuut'' rengek Alya sambil memukul-mukulkan tangannya ke pintu. Di luar sana, rupanya perbuatan Lola dan kedua temannya di ketahui oleh anak ospek yang lainnya. '' Eh, tadi ada anak perempuan yang di kurung di gudang sama kaka senior,'' bisik anak itu, dan kedengeran oleh Tristan yang sedang berdiri tidak jauh dari mereka. Tristan langsung bergegas menuju tempat yang di sebutkan oleh anak tadi. Secara bersamaan Nino yang juga kuliah di kampus ini, tidak sengaja mendengar teriakan Alya, saat Nino lewat di dekat gudang itu. '' Alya,'' bisik Nino, Nino paham dengan suara kekasihnya itu. Nino langsung berlari dan mencari sumber suara itu. Setelah menemukannya Nino mencoba membuka pintu itu, tapi tidak bisa karena pintunya di kunci. '' Tolong buka ... !! tolongin ...,'' teriak Alya dari dalam. Nino berusaha mencari kuncinya, sampai akhirn
Setelah ijazah di dapat, Alya dan ketiga sahabatnya sepakat untuk kuliah di tempat yang sama, walau mengembil jurusan yang berbeda. Hari ini Alya sudah mulai melaksanakan Ospek di Kampus Bina Sarana.Di kamarnya, Alya memandangi penampilannya yang tampak aneh. Alya memakai kemeja putih dan Rok hitam selutut, tidak lupa pula rambutnya di kepang dua dengan pita berwarna biru'' Malas banget gue pake beginian. Memang apa manfaatnya si ada acara beginian, aneh banget dunia pendidikan di Indonesia ini.'' gerutu Alya sambil memandangi penampilannya.'' Haaah ...'' Alya menghela nafasnya, kemudian mengambil tas dan keluar kamar.'' Bunda Alya berangkat yah ....''Bu Mia yang sedang membereskan meja makan, terlihat menahan tawa saat Alya keluar dengan penampilan seperti itu.'' Bunda jangan ngetawain Alya'' omel Alya ke Bundanya.'' Maaf sayang ...,'' Bu Mia mendekati Alya, kemudian ia genggam wajah anaknya itu dengan kedua tangannya,'' Kamu te
Lidya berfikir sejenak, memikirkan apa yang di inginkan oleh Nino.'' Nino kalo kamu tinggal di Jakarta kamu mau tinggal sama siapa?'' tanya Lidya ke Nino.'' Nino bisa ngekos Tante, sekalian Nino juga mau belajar mandiri,'' jawab Nino serius.Lidya menarik nafas dalam, Lidya berkata.'' Ya sudah nanti Tante pikirkan terlebih dahulu ya Nino,'' Lidya menaruh majalah di tangannya di atas meja. Lidya berdiri.'' Kalo gitu Tante ke kamar dulu yah, tante mau istirahat.''Nino mengangguk,'' Iya Tante,'' jawab Nino singkat.Lidya berjalan meninggalakan Nino, dan masuk ke kamaranya. Di dalam kamar, Liday duduk di atas tempat tidurnya Lidya memikirkan apa yang menjadi keinginan Nino.Walau Nino bukan anak kandungnya, tapi Lidya sudah menganggap Nino seperti anak kandungnya sendiri. Lidya menganggap Nino adalah amanah dari Almarhum suaminya yang harus ia jaga.Lidya berdiri, wanita itu mengambil pas Foto Papanya Nino yang di taruh di atas meja rias
Alya dan kedua temannya berjalan keluar dari bandara. Alya masih berat meninggalkan tempat itu, bayang-bayang kepergian Nino masih melintas di kepalanya.'' Sudah Al lo jangan sedih. Lo pasti bisa bertemu lagi sama Nino,'' kata Syiffa sambil merangkul Alya, yang terlihat beberapa kali menengok ke dalam bandara.'' Iya Fa gue tau, suatu saat Nanti gue bakal merindukan gombalan Nino, ketengilan Nino. Gue pasti merindukan momen-momen itu Fa.''Ketiga sahabatnya kembali merangkul dan mengusap pundak Alya pelan. Alya kembali terlihat bersedih, saat mengingat moment bersama Nino.'' Al ... lo tau enggak? sebelum Nino kenal sama lo, Nino itu bandeeel banget, susah di atur, tengil, tukang bolos, tauran, tapi semenjak Nino kenal sama lo, Nino berubah drastis. Itu sebabnya gue yakin, Nino enggak bakalan ninggalin lo, karena lo orang yang bejasa merubah hidup dia jadi lebih baik Al,'' tutur syiffa menasihati.Amel yang ada di samping Alya menyeka air mata Aly
Alya kembali akur dengan Rara, mereka kembali utuh sebagai sahabat . Setelah mereka pulang sekolah, Alya, Syiffa, Rara dan Amel berkumpul di rumah Rara.Mereka berkumpul di taman belakang rumah Rara.'' Eh kalo nanti kita kuliah kita kuliahnya di tempat yang sama yah,'' kata Amel mengawali pembicaraan.'' Ya boleh tapikan kita ngambil jurusannya beda,'' sahut Rara,'' lo mau ngambil jurusan apa Al?'' tanya Syiffa ke Alya.'' Gue mau ngambil ekonomi,'' sahut Alya.'' Gue juga,'' celetuk Amel menimpali ucapan Syiffa.'' Kalo gue hukum,'' sahut Rara.'' Kalo gue si dari dulu mau ngambil sikologi'' kata Syiffa.'' Makanya kita nyari kampusnya yang ada ketiga jurusan itu, supaya kita bersama terus. Paling tidak kalo kita mau janjian kita masih satu kampus.'' pinta Syiffa.Alya berbaring di kursi panjang sendirian, matanya memandang langit yang terlihat cerah siang itu.'' Cepet banget ya waktu, enggak kerasa kita udah mau lulus aja,'
Alya pulang kerumahnya bersama Syiffa, Amel dan Rara. Di kamar Alya mereka berkumpul untuk melepas rindu.'' Syukurdeh Al, lo enggak apa-apa. Kita khawatir tau lo kenapa-napa!'' ucap Syiffa sambil tersenyum.'' Iyah kita panik banget tau, pas lo ngilang kemarin siang," celetuk Amel yang menimpali ucapan Syiffa.'' Gue minta maaf yah, gara-gara gue kalian jadi ikut susah,'' sahut Alya kepada teman-temannya.'' Seharusnya gue yang minta maaf. Gara-gara gue kita semua jadi enggak waspada, makanya Haikal punya ruang buat nyulik lo.''Alya tersenyum, kemudian Alya mengusap tangan Rara yang duduk di hadapannya, '' Kalian sahabat terbaik gue, kita mungkin pernah saling jengkel. Tapi seorang sahabat yang baik, dia akan kembali memeluk sahabatnya, saat sahabatnya meminta maaf dan dalam keadaan susah.''Ucapan dari Alya membuat Rara, Syiffa dan Amel ikut terharu, mereka kemudian saling berpelukan.'' Kaya gue nih, walau gue sering teraniyaya sa
Pagi ini Nino memutuskan pergi ke jakarta ikut mencari Alya. Nino cemas dengan Alya yang belum di temukan sampai malam ini.Sesampainya di jakarta. Nino langsung pergi ke sekolahnya Alya, untuk bertemu dengan Syiffa dan yang lainnya.Motor Nino berhenti tepat di depan Pak Mamat, yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah.Pak Mamat terperanjat kaget dan mundur satu langkah. Sampai kemudian pak Mamat mengamati siapa pemilik motor itu.'' Dek Nino,'' kata Pak Mamat sambil menunjuk ke arah Nino yang baru saja membuka helmnya.''Iya Pak.''Nino turun dari motornya kemudian menyalami Pak Mamat, yang juga ikut menghampiri.'' Dek Nino ini kemana aja ko baru kelihatan?'' tanya Pak Mamat sambil tersenyum lebar.'' Saya tinggal di Bandung Pak. Saya kuliah di sana,'' jawab Nino.'' Teng,teng,teng ''Terdengar bel pulang berbunyi, tidak lama kemudian terlihat anak-anak mulai behamburan keluar dari kelas mereka masing-masin
'' Untuk hari ini cukup sekian, kita lanjutkan minggu depan,'' kata Pak Jamal. kemudian Pak Jamal menatap kursi Alya yang kosong. '' Alya kemana yah. Dia sakit atau kemana?'' tanya Pak Jamal.'' A-Alya di UKS Pak sakit,'' jawab Syiffa berbohong.'' O gitu, ya sudah nanti bilang ke Alya untuk menyalin pelajaran dari Bapak yah.'' pinta Pak Jamal.'' Iya Pak, nanti saya bilangin ke Alya,'' jawab Syiffa.Pak Jamal kemudian pergi meninggalkan kelas menuju kantor. Setelah Pak Jamal keluar, Syiffa dan Amel buru-buru keluar untuk mencari Alya.Revan yang sedari tadi menyembunyikan kesalahannya juga ikut keluar. Revan berjelan cepat menuju ke gudang, dan itu memancing kecurigaan dari Rara yang sedari tadi memperhatikannya.Revan kaget saat masuk ke gudang ternyata Alya sudah tidak ada, dan talinya sudah terlepas. Revan panik, Revan terus mencari keberadaan Alya di gudang itu.'' Akh ....''Revan teriak saat seseorang memukulnya dari belakan
Alya memang belum membuka Email dari Nino. Alya memiliki dua Email dan semenjak putus dari Nino, Alya sudah tidak pernah lagi menggunakan Email itu.'' Kamu benar-benar sudah melupakan aku Al? Padahal aku masih sayang sama kamu." Gumamnya kembali.Esok harinyaNino yang sedang berada di perpustakaan, terus di ikuti oleh Clara. Clara terus mendekati Nino walau sebenarnya Nino sudah merasa tidak nyaman.'' Lo suka baca sastra?" tanya Clara sambil melihat Cover buku yang sedang di baca oleh Nino.Nino menoleh sebentar kemudian mengangguk. Nino tidak merespon pertanyaan dari Clara, Nino tetap melanjutkan aktivitas membacanya.'' Kalo lo suka sastra, kenapa lo enggak ngambil sastra kuliahnya?''Clara kembali bertanya pada Nino, tapi Nino tetap fokus membaca. Clara semakin kesal karena Nino bersikap cuek.'' Lo udah lama suka sastra?'' tanya Clara kembali.Nino menutup bukunya, dan menatap Clara tajam.'' Gue suka sastr