Duka terus menyelimuti Nino dan sekeluarga. Ditengah persiapan pemakaman sang adik, Nino berusaha menghubungi Alya. Saat itu jiwanya yang rapuh membutuhkan dukungan orang yang dia Cintai.
Namun sayang, beberapa kali Nino berusaha menghubungi Alya, Alya tidak pernah mengangkat teleponnya. Beberapa hari terakhir ini Alya memang sedang sibuk dengan kegiatan OSIS nya, dan itu penyebab Alya sulit untuk di hubungi.
Hanya ada Shareen di sampingnya, sahabat masa kecilnya yang selalu menemaninya sejak kemarin. Cindy di makamkan di samping makam sang ibunda, kesedihan Nino semakin memuncak saat melihat makam sang ibunda. Nino benar-benar merasa bersalah karena tidak bisa menjaga sang Adik.
Nino merengek di depan makam sang ibunda " Mah, maafin Nino, Nino nggak bisa jagain Cindy. Cindy nyusul mama di sana, sekarang mama bisa berkumpul sama Cindy di sana " air mata Nino tidak bisa di halangi lagi, meluncur deras dan jatuh ke tanah.
" Nino gue tau lo sangat kehilangan
Nino datang kesekolah bersama Shareen dan itu membuat Alya sedikit cemburu. Alya yang pada saat itu sedang berdiri di depan gerbang sekolah bersama Rara, melihat Nino berboncengan dengan Shareen." Al gawat " Ucap Rara sembari menyenggol Alya dengan sikutnya " kayanya lo ketikung sama cewek baru itu ".Alya hanya terdiam melihat peristiwa itu, rasa cemburunya benar-benar tidak bisa di sembunyikan lagi.'' Sorry Al. lo cemburu yah ? ''tanya Rara." Nggak apa-apa " jawab Alya, terlihat cewek itu memaksakan untuk tersenyum.Alya berjalan kedalam sekolah dengan hati sedikit tergores. Alya berusaha mengendalikan gejolak hatinya yang mulai terusik.Ada sebuah pertanyaan yang muncul dalam pikirannya " mungkinkah Nino sudah melupakannya, mungkinkah Nino sudah tidak menginginkannya lagi " pikiran-pikiran itu terus menemaninya, sampai sahabat-sahabatnya menegurnya cewek itu tidak menyadarinya."Al lo mau ikut..." Syiffa tidak melanjutkan ucapan
Kegiatan Alya hari ini bisa di bilang sangat padat, keikutsertaan dia sebagai anggota OSIS mengharuskan dia untuk selalu hadir dalam semua kegiatan.Alya hanya punya sedikit waktu untuk berkumpul dengan sahabat-sahabatnya.Alya menjadi salah satu panitia perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia di sekolahnya. Alya bahkan tidak mengetahui kabar tentang Papanya Nino, Papanya Nino tersangkut masalah hukum dengan tuduhan pencemaran nama baik yang di tuduhkan oleh orangtuanya Dewa.Orang tuanya Dewa tidak terima. Kehamilan Cindy, sampai Cindy meninggal karena menggugurkan kandungannya tersebar ke media. Dan media membawa-bawa Nama Dewa dan keluarganya.Di sekolahDenis sang ketua OSIS mulai membuka acara dengan memberikan sambutan-sambutannya, kemudian di susul oleh Pak kepala sekolah. Pengisi acara mulai tampil silih berganti meramaikan panggung pertunjukan.Mulai dari pembacaan Puisi, ada yang menyumbangkan lagu ,sampai pertunjukan teater tentang p
Setelah menjalani beberapa kali sidang, akhirnya di putuskan bahwa papanya Nino tidak bersalah. Itu karena di sebabkan kurangnya bukti yang di ajukan oleh pihak pelapor.Selain itu, munculnya beberapa korban yang ikut memberatkan Dewa, juga ikut meringankan tuduhan yang di sangkakan ke papanya Nino.Ternyata bukan hanya Cindy yang sudah di hamili oleh Dewa, tapi juga ada dua korban lainnya.Sujud syukur terlihat di ruang pengadilan saat itu, saat papanya Nino di nyatakan tidak bersalah oleh pengadilan.Tangis haru juga ikut menemani putusan pengadilan siang itu.Sedangkan Dewa di ponis 12 tahun penjara atas tuduhan pemerkosaan terhadap dua orang remaja perempuan yang melaporkannya.Nino langsung menghampiri papanya dan memeluknya, di ikuti oleh Lidya dan Shereen yang selalu ada di setiap persidangan.''Selamat ya Om, Shareen yakin Om nggak bersalah" kata shareen sembari menyalami papanya Nino."Iyah Shareen, terima kasih yah kamu sudah bantu o
Alya turun dari motor Nino dengan senyum di wajahnya. Nino menggenggam tangan Alya kemudian mereka berjalan bersama masuk ke sekolah. Mereka berdua benar-benar menjadi pusat perhatian pagi itu." Selamat belajar yah " ucap Nino saat tiba di depan kelas Alya " lo jangan hanya belajar bagaimana mencintai gue, tapi lo juga harus belajar bagaimana mempersiapakan masa depan kita, dan di mulai dengan belajar hari ini " kata Nino kembali yang membuat Alya tersipu malu." Ninooo,..gombal banget sih. Kamu yang seharusnya rajin belajar, sebentar lagi kamu ujian kelulusan "."Jadi sekarang kita ngomongnya aku kamu nih " ledek Nino." Nggak boleh yah ? '' tanya Alya."Ya boleh, justru lebih berasa pacarannya. Kalo lo gue, kaya ngomong ketemen".Alya mengangguk dan menyetujui apa yang Nino katakan.''Aku janji akan rajin belajar supaya lulus.Tapi yang penting sekarang, aku udah lulus ujian pertama "."Ujian apa? '' tanya Alya nggak ngerti.
'' Tok...tok...tok..Assalamualaikum ''Sapa Pak Arif saat beliu sudah berdiri di depan pintu kantor.'' Waalaikumsalam Pak '' sahut salah satu staf yang bernama Pak wawanPak wawan kemudian berdiri dan menghampiri Pak Arif yang masih berdiri di depan pintu.'' Mau bertemu siapa Pak ?'' tanya Pak Wawan'' Saya papanya Nino, saya mau bertemu Pak Dibyo " jawab papanya Nino.'' Oh yah....silahkan masuk Pak, kebetulan Pak Dibyo sudah menunggu Bapak di ruangannya ".'' Baik kalo begitu ''Pak Arif masuk kedalam kantor setelah di persilahkan oleh Pak Wawan, kemudain Pak Arif mengetuk pintu ruang kepala sekolah.'' Assalamualaikum....tok...tok !!!"'' Waalaikumsalam silahkan masuk "' sahut Pak Dibyo di dalam ruangan.'' Pagi pak " sapa pak Arif saat berada di ruang kepala sekolah." Pagi pak Arif "Pak Dibyo berdiri dan bersalaman dengan Pak Arif, terlihat senyum di wajah mereka berdua.'' Gimana Pak Ari
Suasana pagi ini terbilang cukup dingin, karena baru saja turun hujan yang cukup besar. Alya bangun dari tempat tidurnya, kemudian Alya membuka jendela kamar dan menghirup dalam-dalam segarnya udara pagi itu. Setelah mandi, Alya bersantai ria di ruang keluarga sambil menonton Film kartun kesukaannya. Di hari minggu ini Alya memang tidak ada janji untuk pergi kemana-mana. Sampai akhirnya Alya mendengar Handphone nya berbunyi, Alya melihat ada satu pesan yang masuk dari Nino. NinoBangun gadis manja, kamu sekarang mandi, aku mau ajak kamu jalan-jalan 07.30 AlyaUdah dari tadi, Kamu mau ajak aku kemana?. 07.31 NinoRahasia,Pokoknya sekarang kamu mandi,nanti aku jemput kamu jam 08.0007.32 AlyaOk 07.33 Tepat jam 08.00 Nino sudah berada di teras rumah Alya, Alya mendengar Nino sedang mengobrol dengan ayahnya. ''Nih anaknya" ucap ayahnya Alya saat Alya keluar dari rumah. "Om kalo gitu, Nino pam
Alya masuk ke kelas dan ternyata sudah ada Bu Indah yang sudah mulai mengajar, Alya langsung duduk di kursinya. Tapi kemudian Amel mulai mengusik ketenangan Alya.Sifat jahilnya mulai beraksi, ia tidak tahan untuk tidak menginterogasi Alya, yang baru masuk belakangan.'' Al lo dari mana ? jangan-jangan lo habis nemuin Nino yah ?'' ucap Amel sambil berbisik.Alya membalikan wajahnya sambil melotot.'' Ssst...''Alya memberikan isyarat kepada Amel supaya diam, dengan menggunakan jarinya yang ia tempekan di bibirnya.'' Alya...'' bisik AmelAlya kembali menoleh, kali ini matanya semakin tajam menatap Amel. Sampai akhirnya terdengar suara Bu Indah mulai menerangkan pelajaran untuk hari ini.Seketika susana lebih sunyi, Amel yang tadinya berniat mengganggu Alya, sekarang sudah terdiam dan mendengarkan apa yang di katakan oleh Bu Indah di depan.Alya, walau badannya terlihat diam tapi otak dan hatinya sedang merasakan kerindua
Nino masuk ke kelas Alya saat jam istirahat berlangsung. Kebetulan di dalam kelas tidak ada siapa-siapa, karena anak-anak memang sudah sibuk dengan aktifitas mereka masing-masing di luar kelas.Nino dengan terpaksa membuka tas milik Alya dan mengambil salah satu buku di dalamnya. Nino kemudian mencocokan tulisan yang ada di buku diary nya, dengan tulisan yang ada di buku Alya.Nino benar -benar terkejut dengan fakta yang dia temukan, ternyata tulisan di buku Alya sama dengan tulisan yang ada di buku Diary nya."Apa maksud Alya melakukan hal itu?. Kenapa dia menyembunyikan identitasnya?" itulah yang ada di benaknya Nino saat itu.Setelah rasa penasarannya sudah terjawab. Nino pergi ke kantin untuk menemui Alya, tapi sebelumnya Nino ingin lebih membuktikan lagi Kalo Alya dan Angel adalah orang yang sama. Nino kemudian mencoba mengirimkan pesan lewat Email kepada Angel lewat Handphone nya.NinoNinoAdrian@gmail.comKepa