Alya turun dari motor Nino dengan senyum di wajahnya. Nino menggenggam tangan Alya kemudian mereka berjalan bersama masuk ke sekolah. Mereka berdua benar-benar menjadi pusat perhatian pagi itu.
" Selamat belajar yah " ucap Nino saat tiba di depan kelas Alya " lo jangan hanya belajar bagaimana mencintai gue, tapi lo juga harus belajar bagaimana mempersiapakan masa depan kita, dan di mulai dengan belajar hari ini " kata Nino kembali yang membuat Alya tersipu malu.
" Ninooo,..gombal banget sih. Kamu yang seharusnya rajin belajar, sebentar lagi kamu ujian kelulusan ".
"Jadi sekarang kita ngomongnya aku kamu nih " ledek Nino.
" Nggak boleh yah ? '' tanya Alya.
"Ya boleh, justru lebih berasa pacarannya. Kalo lo gue, kaya ngomong ketemen".
Alya mengangguk dan menyetujui apa yang Nino katakan.
''Aku janji akan rajin belajar supaya lulus.Tapi yang penting sekarang, aku udah lulus ujian pertama ".
"Ujian apa? '' tanya Alya nggak ngerti.<
'' Tok...tok...tok..Assalamualaikum ''Sapa Pak Arif saat beliu sudah berdiri di depan pintu kantor.'' Waalaikumsalam Pak '' sahut salah satu staf yang bernama Pak wawanPak wawan kemudian berdiri dan menghampiri Pak Arif yang masih berdiri di depan pintu.'' Mau bertemu siapa Pak ?'' tanya Pak Wawan'' Saya papanya Nino, saya mau bertemu Pak Dibyo " jawab papanya Nino.'' Oh yah....silahkan masuk Pak, kebetulan Pak Dibyo sudah menunggu Bapak di ruangannya ".'' Baik kalo begitu ''Pak Arif masuk kedalam kantor setelah di persilahkan oleh Pak Wawan, kemudain Pak Arif mengetuk pintu ruang kepala sekolah.'' Assalamualaikum....tok...tok !!!"'' Waalaikumsalam silahkan masuk "' sahut Pak Dibyo di dalam ruangan.'' Pagi pak " sapa pak Arif saat berada di ruang kepala sekolah." Pagi pak Arif "Pak Dibyo berdiri dan bersalaman dengan Pak Arif, terlihat senyum di wajah mereka berdua.'' Gimana Pak Ari
Suasana pagi ini terbilang cukup dingin, karena baru saja turun hujan yang cukup besar. Alya bangun dari tempat tidurnya, kemudian Alya membuka jendela kamar dan menghirup dalam-dalam segarnya udara pagi itu. Setelah mandi, Alya bersantai ria di ruang keluarga sambil menonton Film kartun kesukaannya. Di hari minggu ini Alya memang tidak ada janji untuk pergi kemana-mana. Sampai akhirnya Alya mendengar Handphone nya berbunyi, Alya melihat ada satu pesan yang masuk dari Nino. NinoBangun gadis manja, kamu sekarang mandi, aku mau ajak kamu jalan-jalan 07.30 AlyaUdah dari tadi, Kamu mau ajak aku kemana?. 07.31 NinoRahasia,Pokoknya sekarang kamu mandi,nanti aku jemput kamu jam 08.0007.32 AlyaOk 07.33 Tepat jam 08.00 Nino sudah berada di teras rumah Alya, Alya mendengar Nino sedang mengobrol dengan ayahnya. ''Nih anaknya" ucap ayahnya Alya saat Alya keluar dari rumah. "Om kalo gitu, Nino pam
Alya masuk ke kelas dan ternyata sudah ada Bu Indah yang sudah mulai mengajar, Alya langsung duduk di kursinya. Tapi kemudian Amel mulai mengusik ketenangan Alya.Sifat jahilnya mulai beraksi, ia tidak tahan untuk tidak menginterogasi Alya, yang baru masuk belakangan.'' Al lo dari mana ? jangan-jangan lo habis nemuin Nino yah ?'' ucap Amel sambil berbisik.Alya membalikan wajahnya sambil melotot.'' Ssst...''Alya memberikan isyarat kepada Amel supaya diam, dengan menggunakan jarinya yang ia tempekan di bibirnya.'' Alya...'' bisik AmelAlya kembali menoleh, kali ini matanya semakin tajam menatap Amel. Sampai akhirnya terdengar suara Bu Indah mulai menerangkan pelajaran untuk hari ini.Seketika susana lebih sunyi, Amel yang tadinya berniat mengganggu Alya, sekarang sudah terdiam dan mendengarkan apa yang di katakan oleh Bu Indah di depan.Alya, walau badannya terlihat diam tapi otak dan hatinya sedang merasakan kerindua
Nino masuk ke kelas Alya saat jam istirahat berlangsung. Kebetulan di dalam kelas tidak ada siapa-siapa, karena anak-anak memang sudah sibuk dengan aktifitas mereka masing-masing di luar kelas.Nino dengan terpaksa membuka tas milik Alya dan mengambil salah satu buku di dalamnya. Nino kemudian mencocokan tulisan yang ada di buku diary nya, dengan tulisan yang ada di buku Alya.Nino benar -benar terkejut dengan fakta yang dia temukan, ternyata tulisan di buku Alya sama dengan tulisan yang ada di buku Diary nya."Apa maksud Alya melakukan hal itu?. Kenapa dia menyembunyikan identitasnya?" itulah yang ada di benaknya Nino saat itu.Setelah rasa penasarannya sudah terjawab. Nino pergi ke kantin untuk menemui Alya, tapi sebelumnya Nino ingin lebih membuktikan lagi Kalo Alya dan Angel adalah orang yang sama. Nino kemudian mencoba mengirimkan pesan lewat Email kepada Angel lewat Handphone nya.NinoNinoAdrian@gmail.comKepa
Alya masih tertidur pulas pagi itu, Alya memang tidur lagi setelah Shalat subuh. Kicauan burung dan riuhnya aktivitas di rumah itu akhirnya membuat Alya terbangun.Dengan malas, Alya mulai membuka matanya secara perlahan. Alya menoleh kesamping kamarnya, terlihat gorden kamarnya sudah terbuka karena sudah di buka kan oleh Bundanya.Alya melihat jam dinding yang ada di atas kepalanya, dengan mata yang masih menyisakan rasa kantuk."Buseet"Alya terperanjat saat melihat jam sudah menunjukan pukul 7.10. Cewek itu langsung bergegas ke kamar mandi, dan setelah itu memakai seragam sekolahnya."Bunda ko nggak bangunin Alya, Alya hari ini ada ulangan bunda" teriak Alya sembari mengomel ke bundanya.Alya mencari keberadaan bundanya, terdengar suara Bunda dan Ayahnya berada di halaman belakang."Bunda ko nggak bangunin Alya'' gerutu Alya ke bundanya yang pada saat itu sedang menyiram tanaman."Nino ko kamu nggak sekolah?'' tanya Alya ke
Pagi ini Alya sudah tiba di sekolah, karena di jemput oleh Rara. Itu sebabnya datangnya lebih cepat. Alya sempat berpapasan dengan Shareen di tempat parkir, Alya berusaha menyapa, tapi Shareen malah cuek nggak peduli.'' Hai '' ucap Alya sambil tersenyum.Shareen hanya menatap Alya sebentar, kemudian anak itu berlalu meninggalkan Alya yang masih keheranan.'' Tu anak kenapa si ? di tanya ko diem ajah?'' tanya Rara yang juga sama-sama heran.Alya menggendikan bahunya, kemudian berkata '' Tau ''.Alaya dan Rara kemudian berjalan bersama kekelasnya, dan melupakan sejenak insiden sama Shareen sejenak.'' Al cepet siap-siap kita mau tanding '' pinta Syiffa kemudian anak itu menghilang dari pandangan Alya, karena sudah pergi ke lapangan.Alya dan Rara langsung bergegas ke toilet untuk berganti pakaian, Pagi ini memang akan di adakan pertandingan bola basket antar kelas. Antara tim putri Kelas 2 IPA 2A melawan tim putri kelas 2 IPS C. Tim IP
Perasaan Ibundanya Alya semakin tidak karuan, setiap kali ia melihat jam yang tergantung di dinding, ia langsung teringat Alya. Bundanya Alya bebebrapa kali memejamkan matanya, bukan hanya untuk berdoa tapi juga untuk mengendalikan pikirannya.Ibundanya Alya berusaha berfikir positif, ia tidak mau Alya kenapa-napa. Rasa cemasnya semakin menjadi-jadi, saat ponselnya Alya belum juga bisa di hubungi.Di tengah keputusasaan, Ibundanya Alya teringat sama Nino, hanya Nino yang belum ia hubungi. Lucu memang, Alya sering di antar jemput sama Nino, tapi sang Bunda justru malah melupakannya. Tidak salah memang, rasa cemas yang berlebihan, membuat Ibunda Alya sulit untuk berfikir jerih."Nino, Alya sama kamu?," tanya Bundanya Alya saat berbicara sama Nino di telepon."Enggak Tante, soalnya Nino tadi pulang duluan. Mungkin Alya sama sahabat-sahabatnya tante?," balas Nino."Udah, tadi Tante sudah nelepon sama Syiffa, Amel, sama Rara, mereka bilang mereka juga p
Di dalam kamar. Alya duduk di kursi belajarnya, kejadian yang menimpanya semalam sebenarnya membuatnya sedikit trauma. Alya sampai sekarang masih menerka-nerka, sebenarnya apa yang menyebabkan Shareen bertindak seperti itu."Apa jangan-jangan benar apa kata Amel ,kalo Shareen suka sama Nino?," gumam Alya menyadarkan lamunannya.Alya menghela nafas panjang, matanya menatap langit-langit kamar berusaha menenangkan pikirannya. Alya kembali mengingat peristiwa tadi malam, saat Nino terlihat begitu khawatir dengan keadaan yang menimpanya.Alya berusaha mengingat peristiwa itu, sampai terlihat senyum indah di wajahnya. Anak itu berulang kali memainkan ponsel yang ada di genggamannya, kemudian dia buka satu persatu koleksi foto dia dan Nino. Senyumnya kembali terlihat, kali ini lebih indah dari sebelumnya.Sampai akhirnya terdengar ringtone ponselnya berbunyi, dia tau siapa yang meneleponnya. Karena ringtonnya berbeda dengan ringtone nomor yang lain."Hal