Berantakan! Jalan hidup yang tidak terarah meskipun di atas status hidup yang mapan, karena persoalan cinta mampu merubah kepribadian lurus menjadi cerita yang curam.
Dunia sebenarnya adalah tempat untuk makhluk hidup berproses. Sedangkan proses itu sendiri adalah jembatan perubahan manusia, umumnya dari ketidaktahuan menjadi seorang yang ilmuwan, atau tergantung impian apa yang ditangguhkan.
Bagi Rey sekarang dunia adalah semua pijakan yang harus dimainkan. Dia membutuhkan orang-orang baru untuk membuat jalan hidupnya lebih berwarna.
Lebih banyak cerita, dan lebih rumit permasalahan dunia. Itulah keinginan gali dari pria baik yang berubah menjadi brengsek.
“Kalian tahu? Rey pernah menjadi laki-laki idaman dengan karakter yang istimewa, kemudian berangsur masuk pada dunia kegelapan, sempat kembali menjadi terbaik, akhirnya memutuskan menjadi manusia yang yah seperti adanya saja.”
Semua itu adalah metamorfosis kehidupan, kini Rey hanya bisa tenang dan semakin tenang menghadapi keseriusan masa depan yang itu membutuhkan perjuangan.
Banyak orang dengan sekuat tenaga berusaha mendapatkan semua kekayanaan, impian jabatan, bahkan tidak sedikit berlomba-lomba menjadi publik figur.
Berbeda dengan Rey yang sekarang, dia lebih bersandar pada kekayaan orang tuanya. Ia sedikit membuta tentang apa itu sebuah usaha.
Prioritasnya saat ini adalah bagaimana dia bisa menikmati dunianya dengan menciptakan sebuah permainan manusia.
Dimulai dengan aktivitas kuliah seperti biasa, dia kehilangan orang tercintanya Anjelin dan sedikit demi sedikit mengikis hatinya untuk mengenal lagi wanita, dia juga kembali akur dengan Yoga. Tapi tentang Melody, dia sudah menikah.
Cara berpikir yang berbeda dari orang lain, tidak menutup kemungkinan Rey tetap menjadi nomor satu berprestasi di jurusan.
Saat itu, papa dan mama berangkat ke luar negeri ada urusan pekerjaan. Rey yang sudah terbiasa dengan itu hanya bisa mendoakan dan melanjutkan kegiatan seperti biasa.
“Den Aden, hari kan libur mau request masakan apa untuk hari ini?” tanya Bibi.
“Nasi padang saja Bi, nanti antar ke kamar ya.”
“Loh tidak makan di meja makan den, tidak seperti biasanya?” tanya Bibi kembali.
“Hari ini aku lagi banyak tugas Bi, sekalian nanti mau buat video game buat youtube!”
Bergegaslah Bibi menyiapkan makanan nasi padang untuk tuan muda.
Hening kamar Rey hening tidak ada musik, tidak ada surata cicak. Dia ketika belajar atau mengerjakan tugas dapat fokus ketika suasana tenang.
Bibi mengantarkan makanan ke kamar Rey dengan pelan-pelan dan sangat hati-hati meletakkan makanan di dekat meja belajar agar tidak menghasilkan suara.
Rey sesekali melihat layar komputer yang perlahan mulai menyala. Dia akan segera menyelesaikan tugas kuliah dan langsung streaming game untuk youtube.
Mengikuti alur adalah semboyan Rey setiap saat. Kini dia menekuni bidang gamernya, dia juga menjadi jarang berkumpul dengan club motornya.
Sesekali dia bergi ke bar untuk sekedar minum kopi atau menambah relasi dengan perempuan yang ditemuinya.
Tidak hanya sekedar untuk berkenalan, Rey juga mencatat nama-nama wanita yang dikenal untuk dijadikan pemeran game onlinenya.
Rey juga tidak segan-segan merokok di rumah, meski sesekali dia juga sering dimarahi mamanya. Perubahan yang begitu rendah, sering membuat orang tuanya kecewa, tapi berkat kecerdasannya di kuliah sedikit memberikan kelonggaran bagi Rey dari orangtuanya.
Menginjak semester 4 bagi Rey adalah sebuah proses yang biasa saja. meskipun di grup w******p teman-temannya bingung karena semakin banyak tugas, Rey hanya diam menyimak bahkan tidak sama sekali.
Dari dulu dia terdidik untuk menikmati proses dan selangkah lebih cepat dari orang lain. Sehingga dia sudah memiliki perispan mengenai ujian yang akan datang.
Poin berantakan dalam hidup Rey adalah dia sangat berambisi mempermainkan orang lain. Seperti saat itu, ada wanita dari jurusan olahraga mengajak kenalan Rey.
Secara dia langsung terkenal sebagai gamer online. Rey langsung mengiyakan dan mengajaknya jalan-jalan.
Setelah membuatnya baper, Rey langsung hilang tanpa kabar. Itupun berkali-kali telah dilakukan oleh Rey.
Semakin melihat wanita tersakiti dia semakin tersenyum puas, baginya itu adalah permainan dunia yang sempurna. Dia menikmati hari-harinya secara monoton.
“Ma, uangku habis besok kirim lagi dong ke rekening aku ya, masa seminggu hanya dijatah segitu doang?”
“Iya Rey, besok ya menunggu uang papmu cair dulu. Baru saja dikasih uang masa sudah habis, buat apa?” tanya mama
“Biasa buat makan, beli peralatan game sudah itu saja”
“Boros sekali hidupmu sekarang Rey”
Rey menutup panggilan itu dengan ketawa ringan, padahal uang-uang itu tidak sepenuhnya Rey gunakan, hanya sekitar 25% selebihnya disimpan untuk keperluan penting yang akan datang.
“Begini-begini hidupku tidak berantakan amat sih” gumam Rey untuk dirinya sendiri
Kring kring suara gawai Rey kembali berbunyi, dia dengan kecepatan kila mengangkat panggilan itu.
“Hallo bos besar kesayangan” ramah Rey menyambut panggilan itu.
“Bagaimana Rey, sudah tanggal kontrak ini. Aplikasi game mu sudah sejauh mana yang baru?” suara lelaki dari seberang jauh.
“Nanti malam boskuh, iya nanti malam jam 8 janji deh janji nih” Rey meyakinkan si lelaki itu.
“Iya nanti malam aku tunggu beneran.”
Setelah menerima telephon itu, dia mengurungkan untuk makan dan lanjut berselancar dengan komputernya.
Ternyata Rey juga bekerja online dalam pembuatan aplikasi game, tidak heran karena papanya juga bekerja diperusahaan IT.
Tentu saja Rey memiliki akses melihat proses pembuatan aplikasi itu secara diam-diam.
Nominal dari pembuatan aplikasi game itu sangat tinggi sekitar 200 juta, untuk modal pembuatan juga sangat tinggi sehingga Rey senantiasa meminta uang pada mamanya.
Rey dengan serius mengatur fitur dalam aplikasi game onlinenya, dia juga masih ada tanggungan untuk kejar jam tayang di youtube.
Dengan sekilat menggerakkan jari, Rey berhasil memfinalisasi aplikasinya di waktu 19.30 dan langsung dikirim kepada pembeli.
Rey hanya butuh waktu 15 menit untuk istirahat setelah itu dia lanjut record dari streaming game online, beberapa kali Rey berteriak dan mengumpat.
Ketika selesai, dia langsung memindah hasil rekaman videonya, kemudia dibuka untuk dilakukan editing.
Perutnya keroncongan, dari pagi dia hanya minum air. Bahkan dua menu makanan masih utuh disamping meja belajarnya. Dengan lapar dia menyantap semua menu makanan yang dibuat Bibi.
Perut sudah terasa kenyang, Rey bergegas untuk bersih diri kemudia tidur. Baru memejamkan mata dia bangun kembali. Dia kan masih ada tanggungan untuk editing video.
Terpaksa dia mengedit video itu sampai dini hari. Ayam tetangga pun berkokok waktu menunjukkan pukul 02.00 WIB.
Rey menguap hampir puluhan kali, dia mengusap wajah beberapa kali untuk meyakinkan dirinya tidak kantuk.
Tepat pukul 03.00 dia selesai uploading di YT, dia mau tidur tapi serasa tidak tega nanti sudah waktunya masuk kuliah.
Agar menghilangkan rasa kantuk dia memutar musik rock. Dua lagu terlewati, di lagu yang ketiga Rey sudah tertdiru di kasur, dengan rasa dinginnya dia menarik selimut di tubuhnya.
Sepertinya Rey hari ini tidak masuk. Bibi mencoba membangungankan tuannya, tapi tidak sedikitpun bergerak. Bibi hampir menyerah.
Tapi dengan kekuatan suara bibi, sedikit membangunkan motor sensorik Rey. Dia dengan lemas, membuka mata, bergulir ke arah jam dinding. Bibi hanya melihat dengan mengikuti pola gerak Tuan.
Setelah nyawa Rey terkumpul, dia kaget melihat Bibi di depannya, dia langsung bertanya “Kenapa bisa bibi ada disini?”
Tidak menunggu penjelasan lagi, Rey langsung ganti baju dan berangkat ke kuliah karena sudah telat 5 menit.
Tetap saja sampai di kampus, Rey telat dan tidak diperbolehkan dosen untuk masuk.
Tetapi Rey hanya bisa duduk santay di perpustakaan, sembari membaca komik-komik dengan tertawa sendiri.
“Sudah menjadi biasa aku setiap senin telat”
Reymond Andinara Alexander! Bentak wanita Chinese di depannya dengan sedikit memincingkan mata, menganggap ia adalah lelaki lemah dan rendah. Rupanya itu adalah teman sekelas dengan level tertinggi paling dibenci Rey karena galak dan tidak mau kalah. Hari-hari yang buruk untuk Rey segera datang, dengan terpilihnya dia sebagai ketua kelas XI IPA 4. Awalnya menolak merasa tidak mau hari-hari bebasnya di sekolah terganggu dengan panggilan guru. Dikarenakan 80% murid di kelas mengajukan dia, dengan berat hati menerimanya. Here we go! Satu minggu pembelajaran dimulai, Rey sudah tidak senang dengan teman perempuannya itu. Wanitu itu selalu memojokkan Rey ketika ada kekurangan alat tulis di kelas. Wanita itu adalah Melody Gabriella. Siapa yang menyangka, dia adalah wakil ketua kelas Reymond. Menyuruh dan membuat masalah adalah kerjaan dari Melody.
Menjelang pertemuan yang direncakan oleh Yoga, Melody berdandan dengan sangat cantik, memakai gaun yang indah dan begitu seksi dilengkapi memakai sepatu pesta yang cantik, semua dipenuhi warna merah muda. Yoga menyambut pacarnya yang telah datang dengan senyum lebar. Hati Yoga bergetar, ia semakin bangga memiliki pacar yang begitu mempesona. Acara malam itu adalah perayaan geng CB di sebuah taman kota. Kebetulan Yoga adalah wakil ketua geng motor CB. Masing-masing anggota harus membawa kekasihnya datang. Begitulah cerita singkatnya. Rangkaian pertama acara itu menampilkan wajah tampan Yoga menyanyi di depan undangan, tepuk tangan undangan begitu ramai. Tiba-tiba Melody yang duduk di kursi didekati oleh anggota geng CB yang lain, lelaki itu mencubit gemas wajah Melody. Karena ketakutan Melody pindah di samping panggung Yoga bernyanyi. &nbs
Saling tidak nyaman, dan bermanja mengajak pacarnya pulang adalah rasa yang ditunjukkan Melody dan Rey kepada pasangannya. Clarisa melihat tingkah kesal dan manjanya Rey untuk mengajak pulang, membuatnya tertawa dan membawa badan Rey ke dalam pelukan. Berbeda dangn Yoga, ia malah semakin bertanya pada Melody apa yang membuatnya bermusuhan dengan Rey. Pertanyaan itu membuat Melody semakin kesal. Kekesalan melody memuncak ketika melihat pasangan musuhnya romantis. Melihat tatapan tajam Melody kearahnya. Rey malah menunjukkan pelukan eratnya kepada Anjelin. Mengetahui itu Melody berlari ke arah batu karang yang jaraknya jauh dari tempat Yoga.“Sayang udah ya jangan marah-marah lagi” rayu Yoga pada Melody“Sudah jangan banyak bicara aku badmood ya ini” ketus Melody pada Yoga Kemudian
Senang selaki terimakasih sayang, Anjelin menutup telepon dengan Rey. Mendengar suara romatis kekasihnya itu Rey hanya bisa tersenyum dengan memeluk Hp didadanya. Kelas hari itu sangat ricuh, teman sekelas heboh karena ketua kelas dan wakilnya kembali terlambat datang ke sekolah. Meskipun kali itu guru mengajar adalah waka Kurikulum yang terkenal tidak killer. Tetap saja teman satu kelas takut. Tiba-tiba Rey datang bersamaan dengan guru kelas, ternyata mereka sebelum masuk kelas ada pertemuan di ruang guru. Ketika guru masuk ke kelas, tidak lama Melody juga masuk membawakan sebuah dokumen untuk diberikan kepada guru. Teman sekelas hanya bisa terdiam mengetahui hal itu. Mereka menampakkan wajah bersalah sudah salah berprasangka. Guru itu memberikan pengumuman bahwa Rey dan Melody terpilih mewakili sekolah untuk ikut lomba duta putra dan putri nasional.
Ha! Melody kenapa kamu bisa di pelukan aku. Rey kaget melihat sosok dipelukannya adalah Melody bukan guling. “Iya kamu tadi menarik aku, padahal aku mau membangunkan kamu untuk antar aku pulang.” Kemudian mereka berdua pulang bersama. Batin Rey bergemuruh, dia cemas antara kenapa bisa memeluk Melody dengan perasaan nyaman saat memeluknya. Apa mungkin karena selama ini dia belum merasakan rasanya memeluk Anjelin sambil tertidur. Yeah yang pasti, Rey merasa sangat bersalah pada diri sendiri.“Rey terimakasih ya sudah mau mengantarkanku pulang. Btw tadi pelukan kamu boleh juga itu” canda Melody diiringi tawa.“Em, tapi Mel jangan salah paham, aku tidak sadar kok tadi, jangan bilang sama Yoga” kecemasan Rey dengan Melody.“Iya, tenang saja aku tidak mudah terbawa perasaan kok” tegas Melody. Akhirnya mendengar itu Rey pulan
Lelah menjadi Anjelin yang penuh kesabaran, menunggu kekasih pertamanya untuk kembali meskipun dia telah menyakiti. Jika ada makhluk yang dicintai tapi berganti menyakiti apakah kita harus membenci Tuhan? Mungkin diri Anjelin bisa menerima, tapi bagaimana dengan hati? "Aku tahu Rey sayang denganku, tapi aku juga tahu hatinya mulai terbagi dengan wanita itu." Anjelin masih berada di persaannya terdahulu. Mulai dia tahu Rey berduaan dengan Melody, disaat itu kondisi ibunya kritis. Dia dengan setegar badai, meninggalkan orang yang menjadi tumpuan dalam hidupnya. Dia berkalut dengan kesedihan, dia telah kehilangan mamanya, dia kehilangan rumahnya. Hanya ditemani sebuah kesedihan, datang teman yang tidak terduga. Membantu Anjelin untuk bangkit, saat kebangkitan itu ternyata Tuhan memberikan hadiah berupa panyakit kronis "Kanker Payudara."
Kalut menjadi situasi yang tepat untuk pria muda ditepi jembatan layang. Membawa botol yang berisi air rasa mangga, dijari tangan kanan menyelip putung rokok yang berasap. Berantakan sungguh berantakan penampilan pemuda itu. Dia adalah Rey yang sekarang. Bibir yang semakin berwarna coklat tua, rambut sedikit panjang namun tidak mengurangi ketampanannya selama ini. Ia terlihat depresi, entah beban apa yang menekan batin dan pikirannya sehingga mengubah penampilannya menjadi seorang berandal. Diluar dugaan, dia diteriaki oleh seorang ibu muda “dasar laki-laki tidak tahu sopan santu.” Ada apa sebenarnya ibu itu dengan Rey. Rey melihat ibu muda yang ada di seberang jembatan hanya bisa menampilkan senyum diiringi seteguk air dari botol. Ibu itu semakin jengkel dan hendak melempar batu
Saling diam dengan tatapan kosong, Rey mencoba menawari roti yang sengaja dia bawa untuk makan siang nanti, tapi Anjelin menolak karena saat itu dia sedang diet.“Kamu kuliah disini jurusan apa Cla?”“Manajemen Bisni, kamu?”“Sama lah kita, kelas apa sih kalau aku kelas A.”“Aku kelas B kok.”“Yuadah Cla, aku masuk kelas dulu maaf tadi tidak sengaja menabrak.”“Iya” Rey mencoba tegar saat meninggalkan Anjelin yang masih duduk di bangku depan kantor M.Bisnis. Hati mereka sama-sama sakit, saat itu Anjelin juga terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Rey ingin menanyakan itu tapi dia tidak bisa untuk mengutarakannya. Tiba perkuliahan berlangsung, masing-masing mahasiswa baru saling memperkanalkan diri agar bisa dihafal oleh t
Berantakan! Jalan hidup yang tidak terarah meskipun di atas status hidup yang mapan, karena persoalan cinta mampu merubah kepribadian lurus menjadi cerita yang curam. Dunia sebenarnya adalah tempat untuk makhluk hidup berproses. Sedangkan proses itu sendiri adalah jembatan perubahan manusia, umumnya dari ketidaktahuan menjadi seorang yang ilmuwan, atau tergantung impian apa yang ditangguhkan. Bagi Rey sekarang dunia adalah semua pijakan yang harus dimainkan. Dia membutuhkan orang-orang baru untuk membuat jalan hidupnya lebih berwarna. Lebih banyak cerita, dan lebih rumit permasalahan dunia. Itulah keinginan gali dari pria baik yang berubah menjadi brengsek. “Kalian tahu? Rey pernah menjadi laki-laki idaman dengan karakter yang istimewa, kemudian berangsur masuk pada dunia kegelapan, sempat kembali menjadi terbaik, akhir
Aku hanya bisa berdiam, meskipun aku tahu aku salah. Bagaimanapun juga sekali aku salah, aku akan terus dinilai sebagai sampah. Anjelin kamu orang istimewa yang selalu aku jaga, namun dengan sikapmu yang lembut. Ternyata kamu menyembunyikan sikap yang tidak pernah aku tahu. Aku sudah berusaha selalu ada untukmu, tapi jika Tuhan memberikan jalan antara aku dengan Melody. Tidak sepenuhnya itu salahku, kamu juga tahu aku sekuat tenaga berbalik dipelukanmu. Meski aku tahu, hatiku sendiri telah bercabang kearah yang berbeda. Hingga saatnya ketika kamu memberiku masa kelam, aku berlari kearah itu dan aku merasa nyaman. Tapi kenapa kamu kembali? kamu kembali bersama sahabat yang juga ikut membenci. Mata dan hati tidak selalu berjalan secara bersambung, apalagi aku yang hanya pemuda penuh gemuruh cinta. Ketika aku sudah kuat untuk memilih arah yang berbeda, ternyata kamu dua kali lebih erat mengajakku kemb
Rey dan Yoga mengantar Anjelin ketempat yang baru untuk menuju kehidupan selanjutnya. Mereka masih tidak menyangka bahwa Anjelin wanita tersabar itu benar-benar pergi. Masih dalam mendung penuh duka, Melody datang untuk mengucapkan selamat tinggal pada Anjelin. Yoga yang berencana untuk mengusir tapi tidak dilakukan karena akan mengubah pandangan orang-orang saat itu. Melody menabur bunga diatas gundukan makam itu, setelah ikut meneteskan air mata. Dia beralih ke sisi Rey, dia seperti mengucapkan Rey yang sabar tapi melalui tatapan. Sepulang dari makam, dan semua sudah pergi Yoga menggeret paksa tangan Melody. Rey hendak menyangkalnya tapi itu sekarang bukan urusan dia.“Auh Yog sakit, kamu kenapa sih?” tanya Melody dengan polos.“Masih tanya kenapa, kamu itu wanita jalang dan lebihnya lagi bisa-bisa mencoba merebut posisi Anjelin di hat
Anjelin benar-benar pindah ke KOS elit putri sebelahan dengan kos Rey. Rey dengan senang hati membantu penataan barang-barang di kamar. Rey melihat kotak P3K juga dibawa oleh Anjelin, Rey berniat mengambil botol obat itu untuk di foto. Belum sempat mengambil foto, Anjelin sudah memanggil Rey untuk membantu memindah posisi almari.“Cla banyak juga ya barang-barang kamu?”“Iya namanya juga cewek, ini masih 25% yang aku bawa.”“La sisanya 75%?” tanya Rey dengan heran sembari melihay tumpukan barang Anjelin.“Ada yang aku buang, aku sumbangkan ke panti asuhan, dan sisanya aku kasih ke tetangga aku yang masih remaja.” Rey melanjutkan menata boneka tanpa komen apapun akan jawaban Anjelin. Sedangkan Anjelin yang merasa kelelahan, dia duduk di kasur untuk istirahat sebentar. Ketika Rey selesai, Anjelin segera
Hari bahagia kini datang pada Rey. Anjelin menyatakan dia baik-baik saja, lukanya juga sudah kering. Anjelin juga menyatakan bahwa hari-hari dekat dia ingin mengajak keluar bersama dengan Rey. Rey yang senang dan kegirangan karena habis bangun tidur pagi, dia mendapat pesan dari Anjelin demikian. Rey bergegas mandi sembari bernyanyi girang di dalam kamar mandi. Seperti biasa Rey menyetrika terlebih dahulu pakaiannya sebelum berangkat kuliah. Dia juga sudah memasak mie rebus untuk sarapan pagi ditemani secangkir energen rasa kopi. Emang ada? dibuat saja ada. Dia berdandan seperti biasanya, memakai sepatu bertali dengan dilengkapi hem dan celana jeans ala pemuda hits jaman sekarang. Rey berjalan menuju kampus dengan penuh semangat, dia juga menunggu di depan pintu masuk siapa tahu Anjelin turun dari angkot. &
Saling diam dengan tatapan kosong, Rey mencoba menawari roti yang sengaja dia bawa untuk makan siang nanti, tapi Anjelin menolak karena saat itu dia sedang diet.“Kamu kuliah disini jurusan apa Cla?”“Manajemen Bisni, kamu?”“Sama lah kita, kelas apa sih kalau aku kelas A.”“Aku kelas B kok.”“Yuadah Cla, aku masuk kelas dulu maaf tadi tidak sengaja menabrak.”“Iya” Rey mencoba tegar saat meninggalkan Anjelin yang masih duduk di bangku depan kantor M.Bisnis. Hati mereka sama-sama sakit, saat itu Anjelin juga terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Rey ingin menanyakan itu tapi dia tidak bisa untuk mengutarakannya. Tiba perkuliahan berlangsung, masing-masing mahasiswa baru saling memperkanalkan diri agar bisa dihafal oleh t
Kalut menjadi situasi yang tepat untuk pria muda ditepi jembatan layang. Membawa botol yang berisi air rasa mangga, dijari tangan kanan menyelip putung rokok yang berasap. Berantakan sungguh berantakan penampilan pemuda itu. Dia adalah Rey yang sekarang. Bibir yang semakin berwarna coklat tua, rambut sedikit panjang namun tidak mengurangi ketampanannya selama ini. Ia terlihat depresi, entah beban apa yang menekan batin dan pikirannya sehingga mengubah penampilannya menjadi seorang berandal. Diluar dugaan, dia diteriaki oleh seorang ibu muda “dasar laki-laki tidak tahu sopan santu.” Ada apa sebenarnya ibu itu dengan Rey. Rey melihat ibu muda yang ada di seberang jembatan hanya bisa menampilkan senyum diiringi seteguk air dari botol. Ibu itu semakin jengkel dan hendak melempar batu
Lelah menjadi Anjelin yang penuh kesabaran, menunggu kekasih pertamanya untuk kembali meskipun dia telah menyakiti. Jika ada makhluk yang dicintai tapi berganti menyakiti apakah kita harus membenci Tuhan? Mungkin diri Anjelin bisa menerima, tapi bagaimana dengan hati? "Aku tahu Rey sayang denganku, tapi aku juga tahu hatinya mulai terbagi dengan wanita itu." Anjelin masih berada di persaannya terdahulu. Mulai dia tahu Rey berduaan dengan Melody, disaat itu kondisi ibunya kritis. Dia dengan setegar badai, meninggalkan orang yang menjadi tumpuan dalam hidupnya. Dia berkalut dengan kesedihan, dia telah kehilangan mamanya, dia kehilangan rumahnya. Hanya ditemani sebuah kesedihan, datang teman yang tidak terduga. Membantu Anjelin untuk bangkit, saat kebangkitan itu ternyata Tuhan memberikan hadiah berupa panyakit kronis "Kanker Payudara."
Ha! Melody kenapa kamu bisa di pelukan aku. Rey kaget melihat sosok dipelukannya adalah Melody bukan guling. “Iya kamu tadi menarik aku, padahal aku mau membangunkan kamu untuk antar aku pulang.” Kemudian mereka berdua pulang bersama. Batin Rey bergemuruh, dia cemas antara kenapa bisa memeluk Melody dengan perasaan nyaman saat memeluknya. Apa mungkin karena selama ini dia belum merasakan rasanya memeluk Anjelin sambil tertidur. Yeah yang pasti, Rey merasa sangat bersalah pada diri sendiri.“Rey terimakasih ya sudah mau mengantarkanku pulang. Btw tadi pelukan kamu boleh juga itu” canda Melody diiringi tawa.“Em, tapi Mel jangan salah paham, aku tidak sadar kok tadi, jangan bilang sama Yoga” kecemasan Rey dengan Melody.“Iya, tenang saja aku tidak mudah terbawa perasaan kok” tegas Melody. Akhirnya mendengar itu Rey pulan