Share

19. Malam yang Panjang

Azura bukan wanita yang kebal dengan godaan cinta dan perasaan sejenisnya. Terlebih lagi, itu datang dari lelaki yang sejak dulu dia impikan dan dambakan. Sekuat hati dia mencoba untuk tidak semudah itu luluh. Namun, wanita mana yang tidak melunak saat terus-menerus disuguhkan pada kebaikan, kasih sayang, perhatian, dan kelembutan.

"Makan dulu," ucap Gavin yang lantas duduk di sisi samping meja.

"Kamu benar-benar memasaknya sendiri?" tanya Azura yang masih ragu.

"Sejak satu jam yang lalu, aku udah berdiri di dapurmu. Dan kamu masih nggak percaya?"

Azura tertawa. Sedikit aneh rasanya saat mendapati lelaki maskulin sepertinya ternyata cukup ramah dengan peralatan memasak. Bahkan, Azura masih terperangah saat melihat dua piring makanan yang tertata dengan cukup indah.

Sebenarnya ini hanya hidangan sederhana. Ada beberapa slices beef yang dipadukan dengan telur, dua jamur utuh, toast, dan tomat. Namun, Azura harus mengakui kalau hidangan ini cukup menggugah.

"Well, aku nggak bisa masak ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status