Share

27. Hancur

Azura duduk meringkuk pada kursi balkon. Matanya menyorot ke arah jendela dengan tatapan kosong. Ada semburat rasa cinta yang sialnya harus beradu dengan lara.

Embusan angin yang menerpa wajahnya, seolah mengingatkan pada malam-malam panjang yang pernah dia habiskan bersama Gavin. Setiap sentuhan, setiap bisikan, dan setiap senyuman yang pernah terjadi di ruangan ini, kini hanya menyisakan kenangan yang menyakitkan.

"God dammit!" pekik Azura.

Azura menarik napas dalam-dalam, mencoba meredam gejolak di dadanya. Mengapa rasa itu begitu sulit dihapus? Mengapa setiap kali dia berusaha melupakan, bayangan Gavin selalu saja muncul di benaknya?

Kedua mata Azura lantas dipejamkan sempurna. Dia berharap bisa menemukan kedamaian di dalam kegelapan. Namun, wajah Gavin justru semakin jelas tergambar. Gurat tampan dengan senyuman yang dulu begitu Azura cintai, kini mewujud menjadi sumber luka yang tak terperi.

“Gavin,” bisiknya pelan, nyaris seperti doa.

Azura sadar bahwa perasaan ini tidak akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status