Share

16. Persimpangan

Hujan turun dengan cukup deras, dan mata Gavin terus terpaku pada jendela. Tetesan air yang mengalir di kaca membentuk pola acak. Namun, benak Gavin justru melihatnya seperti gambaran wajah seseorang.

"Azura," lirih Gavin lemah.

Gavin telah berani menyebut perasaan ini sebagai luapan rindu. Secara sadar, dia sedang begitu mengharapkan untuk bisa bertemu. Sialnya, hari ini dia masih belum bisa mendatangi wanita itu.

Baru genap dua hari Gavin tidak melihat senyum Azura. Bukan karena terlalu sibuk, tapi saat ini Gavin hanya ingin menjaga perasaan Laura. Belakangan ini, Laura memang cenderung lebih posesif dan selalu ingin ditemani.

"Babe." Suara Laura tiba-tiba memecah gelembung lamunan.

Gavin menoleh. "Hm?"

"Besok aku ada undangan dinner sama teman kerjaku. Dia ulang tahun. Kamu ikut, ok?"

Gavin tampak berpikir. Matanya menyipit dengan napas yang tertahan. Setelah sedikit membuka rahang, dia lantas menggeleng.

"Why?" tanya Laura.

"Kamu saja ya. I hope you have a wonderful time."

"Kamu a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status