Share

15. I love You As Always

"Babe?" panggil Laura.

Gavin yang masih duduk di ruang kerja lantas mendongak. Meski belum sempat menjelaskan apa-apa, tapi Gavin bisa membaca aura cemas di wajah Laura. Gavin yakin, Laura akan membicarakan hal yang penting.

"Kamu kenapa?" tanya Gavin seraya menarik tangan Laura.

Setelah terlebih dahulu mengusap wajah Laura, Gavin lantas meraih bagian pinggang. Dengan sedikit tarikan, dia lantas membiarkan Laura duduk di pangkuannya. Tak lupa, sebelah lengan Gavin juga terulur melingkari perut.

"Senyum dulu." Gavin berucap seraya mengusap pipi Laura.

Sambil sedikit memundurkan kepala, Laura kemudian menggeleng. Ekspresi wajahnya masih teguh menyiratkan rasa serius. Cara Laura menatap mengisyaratkan kalau dia sedang tidak ingin diajak bercanda.

"Ok, sorry," ucap Gavin menyadari kesalahannya. "Ada apa? Ada sesuatu?"

"Aku barusan telepon Azura."

"Lalu?"

"Aku agak ragu."

Dahi Gavin mengernyit. "Why? Bukannya kemenangan kasus ini mendekati 90%?"

"Bukan soal itu," balas Laura. "Aku memikirk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status