Share

Bab. 207

Penulis: Harumi
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-12 22:50:30

Di dalam bangsal VVIP. Elijah tengah duduk, wajahnya pucat, satu tangannya mengelus lembut perutnya. Tatapannya tertuju ke arah luar. Saat pintu terbuka, Elijah memalingkan wajahnya ke arah pintu.

Tepat detik berikutnya sesosok pria tinggi dengan langkah pincang memasuki kamar. Suara berat itu terdengar jelas di telinga.

“Kamu sudah bangun?” Emilio bertanya seraya mendekat pada Elijah.

Sementara Joseph ia menunggu di luar, dia tidak berniat masuk ke dalam menilik suasana dalam ruangan yang suram.

Elijah mengedipkan matanya, bulu matanya yang lentik itu bergetar setiap kali berkedip. “Apakah aku bisa meminta sesuatu?” Elijah bertanya.

“Apa yang kamu inginkan? Aku akan mencarikannya untukmu.” Secercah kebahagiaan tersirat di dalam matanya.

Elijah kembali menunduk, lalu menatap Emilio dengan lembut tapi di dalam matanya penuh kebencian. Emilio dapat melihat hal itu, tapi dia berpura-pura tidak menyadarinya dan masih bersikap hangat.

“Aku ingin pulang,” pintanya.

“Kamu ingin pulan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 208

    Selesai bicara dengan Emilio, Elijah melangkahkan kakinya keluar dan berpapasan dengan Sebastian yang mematung. Ia tidak bicara, hanya menganggukkan kepalanya, Elijah berlalu begitu saja. Di depan pintu perusahaan Elijah memberhentikan taksi, dia naik dan menuju rumah Dira, rasanya dia ingin meluapkan apa yang dirasa di hatinya selama ini. semenjak dia tahu jika Emilio mempermainkannya. Perlahan dia mulai membencinya hingga ke relung hatinya, tapi rasa cintanya juga tak kalah besar dengan kebenciannya pada Emilio. Elijah berdiri tepat di depan pintu apartemen Dira, wajahnya sangat sedih, perasaannya saat ini sungguh campur aduk. Dia menekan bel tiga kali hingga akhirnya Dira membuka pintunya, sontak dia kaget saat mendapati Elijah menangis. “Elijah ada apa?” Dira segera memeluknya. Elijah tidak bicara dia hanya menangis, meluapkan apa yang ada di hatinya sekarang. Dira membawanya masuk ke dalam. Sudah tiga puluh menit Elijah menangis dan tidak mengatakan apa pun. Dira yang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-12
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 209

    Dira sangat gelisah. Jika sesuatu terjadi pada Elijah, dia tidak akan mampu bertanggung jawab. Suasana di sekitar Emilio cukup sunyi, ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Elijah, namun tidak ada yang menjawab. “Apa yang sebenarnya terjadi?” Ditatap oleh mata tajam Emilio, Dira tidak berani menyembunyikannya lagi, ia pun menceritakan dengan jelas. “Sial, siapa yang berani menyentuh istriku?” Emilio merasa cemas setelah mendengarkannya. Mata Emilio suram karena ekspresi wajahnya yang dingin. Apa yang sebenarnya terjadi? Ada apa dengan Elijah sekarang? Emilio menghubungi seorang pejabat publik. Lalu Emilio, Sebastian dan Dira masuk ke dalam mobil dan memintanya untuk mencari tahu lokasi Elijah sekarang Pejabat publik sangat gugup mendengar nada serius dari Tuan muda Emilio, dia tidak berani bergerak lambat, dia pun segera memeriksanya, hal yang tidak terduga adalah plat mobil yang terekam cctv itu merupakan sebuah mobil milik perusahaan jasa. Melihat cctv Emilio dapat mengenali

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-12
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 210

    Di tengah kegelapan malam, dan pencahayaan yang kurang Emilio menerobos. Kali ini Eito tidaklah main-main. Pada dasarnya dia juga memiliki masalah psikologis, dia biasanya suka menyiksa orang dengan pilihan yang membosankan ini, dia pasti akan melakukannya atas pilihannya sendiri. Emilio juga bertaruh, bertaruh di saat-saat kritis seperti ini bahwa mereka tidak akan melakukan apa pun pada Elijah. Emilio disergap dalam kegelapan dengan cepat menggerakkan tangannya. Tak lupa Sebastian membantunya. Melihat peluru dari beberapa pistol terbang dengan cepat, para penjahat yang masih menunjukkan sikap sombong itu jatuh satu demi satu. Tibalah saat Emilio bertemu dengan Eito. Dua orang yang pernah menjadi saudara itu saling tikam. Saat Emilio tengah lengah tiba-tiba saja Eito datang menghunuskan pisau belati ke arah pinggang Emilio dan mendorongnya, lalu menekannya pada dinding usang. “Kamu ingat sekarang? Kamu yang menyuruhku melakukannya dengan tangan tanganku sendiri jika membunuhmu.”

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-13
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 211

    Elijah kali ini tidur sangat nyenyak, dalam keadaan tidak sadar, dia sepertinya merasa ada yang menggendongnya, pelukan orang itu begitu hangat dan lapang, seperti lautan yang mengelilinginya, seolah memberinya ketenangan pikiran. Dira menunggu Elijah dengan tenang dan sabar, raut wajahnya menunjukkan kecemasan tapi dia berusaha menekannya. Ia mengusap keringat pada dahi Elijah. Dira tidak pernah berpikir jika hari-hari gila akan kembali pada Elijah. Pintu di geser menunjukkan sesosok pria tinggi dah gagah, wajahnya terdapat banyak goresan. Sebastian datang untuk melihat keadaan Elijah. “Anda sudah datang Tuan?” Dira setengah membungkuk saat melihat Sebastian masuk ke dalam. “Bagaimana keadaannya?” Sebastian bertanya. “Keadaannya baik-baik saja, hanya sedikit shock. Dokter bilang semuanya baik-baik saja hanya tinggal menunggunya siuman.” “Syukurlah, aku selalu berdoa semoga Elijah tidak kenapa-kenapa.” Dira menundukkan kepalanya, lalu menoleh ke arah Sebastian, tangannya sediki

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-13
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 212

    Elijah sudah bersiap untuk pergi meninggalkan rumah sakit. Dokter sudah menyatakan dirinya sembuh, jadi tidak ada alasan lagi untuknya tinggal di rumah sakit. Pengasuh sedari tadi mengamati Elijah yang termenung tepat di depan jendela, sorot matanya begitu kosong.“Nyonya muda, semuanya sudah siap.” Pengasuh menghampirinya.Elijah berbalik, seutas senyum terpancar di wajahnya. Ia bangkit, tubuhnya dibalut gaun putih yang sangat cantik dan anggun, ia berjalan lebih dulu diikuti pengasuhnya di belakang. langkahnya gontai tanda dia tidak bersemangat melanjutkan harinya.Saat tengah berjalan di koridor, Elijah menghentikan langkah kakinya. Ia berdiri tepat di depan pintu bangsal di mana Emilio tengah dirawat. Dari celah kaca. Elijah dapat melihat tubuh kaku Emilio yang terbalut selimut, alat-alat medis yang dingin terpasang di tubuhnya.“Apa kamu tidak berniat untuk bangun? Memang benar, seharusnya kita tidak bersama, dan kamu juga tidak akan kehilangan begitu banyak. Maafkan aku yang har

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-14
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 212

    Hari sangat cerah, langit biru, bening tak berawan sungguh indah dan memesona. Setelah melakukan semua prosedur, akhirnya Elijah pun naik ke dalam pesawat. Dia masuk ke dalam kelas bisnis, karena mengingat sedang hamil. Dia harus membuatnya nyaman selama penerbangan yang cukup lama. Tak lama setelah menunggu akhirnya pesawat pun lepas landas. Elijah memejamkan matanya, mencoba untuk menekan kesedihan yang kian menyesakkan.Di rumah sakit.Emilio untuk pertama kalinya dia membuka matanya, sesaat dia menatap langit-langit berwarna serba putih. Sementara tubuhnya tergeletak di atas ranjang. Ia melirik ke sekiling tidak ada seorang pun yang menjaganya. Emilio dengan susah payah. Ia duduk di ranjang, sesekali menahan sakit.Pintu terbuka, Emilio berbalik melihat siapa yang datang, detik berikutnya wajah yang awalnya bersemangat itu kini berubah muram. Tampak sosok tua berjalan masuk ke dalam. Ada kebahagiaan di dalam wajahnya. Anak semata wayangnya itu sudah kembali dari kematian.“Emilio!

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 213

    Di tengah pikirannya yang kacau, dia menarik jarum infus yang terpasang di punggung tangannya dengan ganas. Darah menetes di sana. Emilio mengambil pakaian ganti. Mengganti pakaiannya lalu beranjak pergi. “Kamu mau ke mana? Kamu belum pulih Emilio!” Sebastian berteriak berusaha menghentikan Emilio untuk pergi. Tapi dia dorong hingga terhuyung ke belakang. Diri Emilio sedang dikuasi oleh amarah yang kian memuncak hingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih. Dengan wajah pucat Emilio memberhentikan taksi di depan rumah sakit. Dia naik taksi. Mobil taksi pun meluncur, di tengah gerimis mengundang. Di dalam Mansion utama keluarga Xavier, Earnest beserta tuan besar Xavier tengah berbincang di ruang tamu. Di tengah gelak tawa itu terksan sangat renyah. Seketika canda tawa itu berubah suram saat Emilio memaksa masuk, ia menendang pintu dengan keras. Suara yang dihasilkan memekakkan telinga semua orang. Emilio berjalan masuk dengan tubuh sedikit basah. Air menetes dari pakaiannya, matan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16
  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 214

    Berbulan-bulan sudah Emilio mencari Elijah. Namun, usahanya tidak mendapatkan hasil. Emilio melakukan segala macam cara untuk menemukannya tapi selalu saja dia menemui jalan buntu. Emilio hanya bisa meratapi gambar USG putranya yang belum lahir. Jika perhitungannya benar, seharusnya bulan depan Elijah melahirkan putra mereka. Emilio menghela napasnya, luka di hatinya semakin terasa sakit saat mengingat putranya yang belum lahir. Emilio semakin kurus dan tidak terawat. Wajah yang sebelumnya hangat kini berubah menjadi dingin bagaikan gunung es yang tak terjamah siapa pun. Di sisi lain Ezra baru saja saja bangun, berdiri meregangkan tubuhnya di depan jendela, ponsel yang diletakkan di ranjang berdering. Gwen meneleponnya, dini hari ini Areum melahirkan sepasang putra kembar. “Mengapa menjadi lebih awal? Bukannya masih ada sebulan? Bagaimana dengan kedua anak?” Ezra bertanya dengan khawatir. Dilahirkan satu bulan lebih awal, menyebabkan bayi lahir prematur. “Bayi dirawat di dalam i

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16

Bab terbaru

  • Lelaki Penyembuh Luka   END

    Tiga hari telah berlalu sejak Emilio mengetahui kabar Elijah akan menikah. Baik Earnest dan Jesslyn juga kebingungan dengah hal ini. Emilio terlihat frustrasi dan sangat pucat. Tapi, keduanya tidak tahu apa yang telah terjadi pada Emilio. Akhirnya Earnest menginterogasi Sebastian. Sebastian pun akhirnya menceritakan semuanya. Earnest tahu ini adalah buah perbuatannya, dia yang sengaja memisahkan Elijah terlepas dari semua kebohongan yang dilakukan oleh Emilio. sepenuhnya Elijah mengerti. Tapi, desakan untuk meninggalkan Emilio lebih besar akhirnya Elijah yang meninggalkannya meninggalkan bekas yang tak mungkin tertutup kembali. Emilio tidak terlihat di beberapa perusahaan. Dia hanya berdiam diri di rumahnya. tinggal di dalam ruang kerjanya tanpa berniat keluar. Perasaannya masih tidak stabil. Dia masih tidak bisa menerima kenyataan ini. tapi dia juga sadar akan kesalahannya yang tak mungkin untuk diperbaiki lagi. Di tengah kesedihannya suara ketukan pintu terdengar lem

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 275

    Emilio membuka berkasnya dan melihat isi dari dokumen itu. Matanya membelalak. Sudah jelas jika Emilio juga sama kagetnya. Dia tidak pura-pura tidak mendengar perkataan Sebastian, dia tidak mempercayai kenyataan yang ada di depannya ini. Rasanya begitu sesak, ia kesulitan bernapas. Emilio mundur beberapa langkah. Di dalam pikirannya mungkin dia berkata, kenapa semua ini terjadi padanya? Selama enam tahun dia berharap jika istrinya akan kembali padanya suatu saat nanti. Tapi, harapan itu tinggal harapan. Hari yang selalu dinantikannya itu tidak akan pernah datang padanya. Emilio membalik setiap lembarnya. Dia melihat foto Elijah tertawa bahagia bersama seorang pria yang digadang-gadang adalah calon suaminya. “Apakah informasi ini valid?” Emilio bertanya. “Ya, informan kita bahkan mengirimkan undangannya.” Jawab Sebastian. Tidak ada pembicaraan lagi. Emilio meremas dokumen itu, matanya mulai memerah. Sebastian tahu bagaimana perasaannya sekarang. Sedih hancur dan

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 274

    Elijah yang baru saja selesai memasak sejenak tertegun, hatinya begitu hangat kala melihat kedekatan Ezy dan Dareen. Mereka berdua bagaikan pasangan ayah dan anak. Jika orang di luaran sana melihat mereka berdua mungkin tidak akan menyangka jika Dareen hanyalah ayah sambung. Tawa renyah itu memenuhi seisi rumah, Celine yang berada di ruang tamu pun ikut tersenyum dengan tingkah laku keduanya. Mereka bagaikan anak kecil yang bahagia hanya dengan melakukan hal sederhana. “Ezy, turunlah. Ayahmu pasti sangat lelah.” Elijah berjalan ke arah meja makan seraya membawa sepiring daging dan meletakkannya di meja makan. “Cepat cuci tanganmu, kita makan malam bersama.” Ajak Elijah pada Dareen. “Ezy, kamu juga cuci tanganmu sebelum makan.” Perintahnya. “Ok!” Ezy memberi isyarat pada jari tangannya yang kecil. Elijah hanya mengulas senyum, lalu kembali menata meja makan. Dareen dan Ezy menuju wastafel, keduanya mencuci tangan bersamaan. Ezy menaiki kursi kecil lalu mele

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 273

    Dareen sangat sibuk sekali, dia mulai mengurusi masalah pernikahan, lalu bulan madu semua itu membutuhkan waktu, namun Dareen memintanya untuk menyelesaikannya dalam waktu satu minggu. asistennya Maxi secara intensif sedang mengatur jadwalnya, berusaha keras agar jadwal Dareen tidak bentrok dengan yang lainnya. Setelah rapat rutin, Dareen berjalan keluar dari ruang rapat, tangan kirinya memegang sebuah dokumen, sambil berjalan, sambil berpesan sesuatu pada Daniel. Asisten Maxi datang dari depan, dengan hormat berkata. “Direktur, orang dari perusahaan penyelenggara pernikahan datang, saya sudah mengaturnya di ruang tamu untuk menunggu Anda.” “Mmm.” Dareen mengangguk pelan, berjalan memasuki ruang tamu. Daniel adalah salah satu orang kepercayaan Dareen, dan juga sahabat baginya. Maka dari itu setiap Dareen merencanakan sesuatu, dia akan selalu ikut andil di dalamnya. Dareen segera mengikutinya masuk ke dalam. Perusahaan penyelenggara pernikahan datang dua orang, satu

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 272

    Untuk sesaat Elijah dibuat bingung harus berkata apa dengan kondisi yang ada di depannya. Beberapa waktu lalu, Elijah juga berharap Dareen bisa membawa cincin dan melamarnya. Dan sekarang saat momen itu tiba, Elijah malah belum sadar. Melihat Elijah tak bergerak, Geofrey tak kuasa bicara, "Nyonya, seharusnya Anda mengerti. Biasanya pria ini tak mau berurusan dengan hal seperti ini, menghindari wanita, janji yang diucapkannya juga tak sembarangan. Pria baik seperti ini, jika kamu sungguh melewatkannya, tidak akan ada kesempatan kedua." Kesadaran Elijah kembali dan tidak membalas perkataan Geofrey. Elijah lama sekali menatap Dareen. Kalau setuju, nantinya mungkin akan banyak bahaya. Jika tidak setuju, apakah dirinya sungguh melewati begitu saja perasaannya? "Ya." Akhirnya telah diputuskan. Hati Elijah seperti melepaskan sebuah batu besar. Ia merasa jika sudah saatnya dia melepaskan masa lalunya, dan memulai hidup baru. Melihat Elijah mengangguk, Dareen tak ku

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 271

    Walau tubuhnya sedikit gemetar, tapi perlakuan Dareen sangatlah lembut. Elijah mengangguk, mengisyaratkan jika dirinya menyetujuinya. Dareen tersenyum puas, dia mulai menggeluti Elijah. desahan lembut terdengar memenuhi seisi ruangan. Keesokan paginya. Elijah terbangun, ia merasakan seluruh tubuhnya sakit. Elijah memutar tubuhnya dan melihat di Dareen yang berbaring di sebelahnya. Apa yang terjadi? Elijah berpikir. Ah benar. Dirinya ingin pergi, lalu dihalangi, setelah itu... Dada bidang serta perut berotot terlihat jelas, suara yang serak, karena bergairah, wajahnya pun memerah, saat itu Dareen sangat tampan dan menawan.. Elijah tak berani memikirkannya. Saat ini Elijah merasa wajahnya pasti merah sekali. Dareen sangat menikmati melihat perubahan wajah Elijah, ujung hidungnya yang mancung meneteskan keringat. "Kenapa? Apa kamu masih belum puas melihatnya?" Dareen tersenyum licik. Sepasang matanya yang sedari awal sudah bersinar semakin terliha

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 270

    Setelah Dareen keluar dari rumah keluarga Lee, dia langsung berkendara menuju hotel di mana Elijah menginap. Daniel yang berada di luar ketika melihat mobil Dareen masuk, dan berhenti tepat di depannya segera menyapa, "Direktur." Dareen mengangguk dan bertanya, "Apakah semua orang berada di dalam?" Daniel menjawab, "Ya, mereka baru saja selesai makan." Dareen mengangguk dan berdiri di depan pintu, sejenak ragu-ragu apakah akan masuk atau tidak. Daniel melihatnya berdiri lama sekali, tanpa bergerak, tidak bisa menahan diri bertanya, "Apakah kamu tidak akan masuk dan melihat-lihat?" Begitu Dareen ingin menjawab, pintu terbuka. Celine ibu angkat Elijah yang membukakan pintu. Dia jelas mendengar langkah kaki seseorang, jadi dia keluar. Untuk melihatnya, Dareen sedikit terkejut, dan langsung menyapa, "Ibu." Celine menatapnya dalam-dalam lalu berkata, "Kita harus bicara." Dareen sudah lama ingin melakukan ini, mengangguk sekarang, menutup pintu den

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 269

    Sejak hari di mana Elijah berbagi kisah dengannya. saat itu pula Dareen meyakinkan dirinya untuk memiliki dan menjaga Elijah beserta putranya. Dia tidak ingin kehilangan mereka, mendengar kisahnya membuat Dareen tahu bagaimana kuatnya Elijah. Dia merasa jika Elijah harus berada di sampingnya, dia memutuskan untuk benar-benar menikahinya bukan hanya sekedar kontrak belaka. Lika-liku telah dilewati. Ezy sudah keluar dari rumah sakit. Tes yang dilakukan juga tidak menunjukkan suatu penyakit di dalam tubuh kecil Ezy. Dan Elijah dia sudah kembali ke vila mengasuh Ezy dan merawat ibunya. Alicia terus memohon pada Dareen untuk melepaskan keluarganya, dia bahkan menunggunya berhari-hari untuk meminta mengampunannya. Walau Dareen bersiteguh dengan keputusannya tapi Elijah tidak bisa sejahat itu. Dia ikut memohon pada Dareen untuk melepaskan Alicia. Dareen pun menyetujuinya asalkan Alicia pergi, dan tidak menunjukkan batang hidungnya lagi di depan Dareen maupun Elijah. mau t

  • Lelaki Penyembuh Luka   Bab. 268

    “Tenanglah,” Dareen menangkap tangan Elijah. Dia mengusap lembut bekas memar yang kian memudar itu. Ia menatapnya lekat dan dalam. “Semuanya akan baik-baik saja. Selagi kau tidak ada, aku akan merawatnya. Jadi jangan khawatir. Aku juga sudah mengirim seseorang untuk menjaga ibumu.” Dareen terus mengusap puncak kepala Elijah seperti anak kecil.Perkataan dan perlakuannya membuat Elijah takut. Takut semakin bergantung pada laki-laki yang baru dikenalnya ini. Semua tindakan Dareen membuat Elijah semakin nyaman. Jika saja hubungan ini bukan hanya sekedar pernikahan kontrak, alangkah bahagianya dia.Seorang pria yang begitu baik, bisa melindungi dan menjaganya. Rasanya dia mulai berharap lebih pada Dareen. Dia seakan menginginkan jika pernikahan ini seharusnya nyata tidak ada kebohongan.Elijah merasa semakin sering dia bersama Dareen, perasaannya kian berkembang. Dia mencoba mengabaikannya tapi lagi dan lagi persaan itu malah semakin kuat. Elijah menggelengkan kepalanya mencoba membuang s

DMCA.com Protection Status