Share

6. Kekalahan Tetua Utama

"Bocah!, mulutmu benar - benar harus ditertibkan, ayo tunjukkan kesombonganmu itu apa sebanding dengan kemampuanmu?" ujar salah satu tetua klan Xiang.

BUZZZ!

Tetua itu melepas ranah kultivasi Kaisar Dewa Maha Agung tahap awal. Liar hanya tersenyum sinis kemudian ikut meledakkan aura kekacauan yang terasa sangat ganas, bahkan terasa setara dengan ranah Kaisar Leluhur Dewa suci tahap awal.

"Jika ingin bertarung sebaiknya kita bertarung di luar saja, jangan rusak jerih payah Patriak kalian yang sudah membangun tempat ini.." ujar Liar sambil berjalan menuju lapangan yang ada di depan aula pertemuan.

Gelapnya malam semakin mencekam dengan semburan aura kekacauan dari tubuh Liar yang berdiri di tengah lapangan bersama tetua yang dia tantang. Sementara Patriak dan yang lainnya hanya menonton di luar lapangan. Beberapa tetua ahli formasi pun langsung membangun formasi pembatas supaya pertarungan mereka tidak menimbulkan kegaduhan.

"Aku sangat menghargai keberanianmu meskipun sangat konyol. Apa kau bersedia menunjukkan ranah kultivasimu itu ? Sebagai gantinya perkenalkan, aku Xiang Bai tetua utama klan Xiang..." ucap tetua Xiang Bai.

Dengan terpaksa Liar pun menunjukkan ranah kultivasinya meskipun sebenarnya sangat enggan.

BUZZZ!

Semua mata membelalak ketika merasakan kultivasi Liar yang sudah berada di ranah Kaisar Dewa Penguasa tahap menengah. Bahkan tetua utama klan Xiang merasakan gemetar seluruh tubuhnya dan berniat untuk mundur tetapi rasa tinggi egonya menjadikan gelap mata dan langsung menerjang ke arah liar dengan membawa pukulan mautnya.

TINJU PENGGETAR SEMESTA!

WUUSSHH!

Dengan sangat santai dan tenang Liar mengulurkan tangannya dan menangkap kepalan tinju tetua utama klan Xiang.

TAP!

Dengan cengkeraman yang sangat kuat, Liar memelintir tinju ganas yang di lepaskan oleh lawan. Tetua utama klan Xiang merasakan urat, otot dan tulang lengannya bisa hancur kapan saja. Meskipun sudah berusaha sekuat tenaga melapaskannya dari cengkeraman Liar namun sia - sia belaka.

Liar yang berdiri tegap mengayunkan kaki kanannya dengan kekuatan sedang ke arah pinggang kiri tetua utama klan Xiang hingga terpental dan menghantam dinding formasi pembatas. Darah segar tampak beberapa kali menyembur dari mulutnya.

"Jika aku tidak memandang kebaikan Nona Muda kalian mungkin aku sudah merubahmu menjadi kabut darah... Apa kau masih penasaran dan akan terus melanjutkan pertarungan tidak berguna ini hingga salah satu diantara kita ada yang tewas?" ucap Liar dengan penuh penekanan.

Mendengar ucapan Liar semua orang terdiam dan mengalihkan pandangan mereka pada ketiga putri Patriak klan Xiang. Sementara tetua utama klan Xiang hanya bisa menundukkan kepala menyesali perbuatannya yang tidak tahu malu sambil merasakan rasa sakit luar biasa di dada dan pinggangnya.

Liar berjalan menghampiri tetua utama dengan sorot mata yang sangat dingin namun tidak ada niat membunuh sedikit pun. kemudian dia mengulurkan tangannya untuk membantu sang tetua utama klan Xiang untuk berdiri. Dengan perasaan yang campur aduk tetua klan Xiang segera berlutut di hadapan Liar.

"Anak muda..., mohon maafkan orang tua ini yang punya mata tetapi tidak dapat melihat puncak Tianment.." ucap tetua utama dengan tulus dan penuh penyesalan.

"Ayo bangun senior..., tidak sepantasnya senior berlutut di hadapan junior yang bahkan lebih pantas menjadi cucu senior. Perkenalkan namaku Liar dan aku berasal dari tempat yang sangat jauh untuk melihat dunia nyata ini.." jawab Liar sambil membantu tetua utama klan Xiang berdiri.

Kembali semua orang dibuat terkejut dengan sikap Liar yang begitu tegar dan berhati lapang meskipun wajahnya selalu terlihat dingin. Dengan sangat hati - hati Liar memapah tetua utama hingga ke ruang pengobatan diikuti semua orang yang menyaksikan pertarungan singkatnya.

Kekalahan tetua utama dalam satu pukulan pun menyebar ke seluruh anggota klan Xiang. Liar segera menyalurkan aura kehidupan miliknya untuk menyembuhkan tetua utama. Dan dalam sekejap luka dalam yang dideritanya sembuh secara sempurna bahkan luka tersembunyinya pun sembuh total. Bahkan wajahnya terlihat sepuluh tahun lebih muda dan basis kultivasinya menerobos ke ranah Dewa Maha Agung tahap puncak tanpa efek apa pun.

"Eh... i..iinni.. Tu.. Tuan Muda, bagaimana kau melakukannya dan artefak apa yang gunakan.." tanya tetua utama dengan nada gugup.

"Tubuh manusia adalah esensi tidak terbatas dan jiwa adalah misteri yang jauh melampaui surga. Apa yang kita harapkan dan perjuangkan maka itu adalah takdir kita yang pasti akan kita dapati.." jawab Liar acuh tak acuh.

Patriak klan Xian tampak mengerutkan kening saat mendengar jawaban Liar dan berusaha dengan keras untuk mengingat - ingat dimana dia pernah mendengar ucapan seperti itu.

"Kata - kata ini! Apa mungkin anak ini ada hubungannya dengan kultivator yang penah menggemparkan dunia beladiri? Tapi kejadian itu sudah ratusan tahun silam sebelum dia naik ke Alam Suci" batin Patriak klan Xiang.

Tanpa mereka sadari saat terjadi keributan kecil di lapangan yang ad di depan aula pertemuan, sepasang mata memperhatikan dari balik awan.

"Bakat yang luar biasa..., Xiang Hun harus bisa mengikat anak ini. Sudah lama klan Xiangku menjadi yang terlemah diantara klan yang lain meskipun cukup mentereng di pembuatan senjata..." gumam sosok tersembunyi yang merupakan leluhur dari klan Xiang. 

Sementara Pratiak Xiang Hun dan yang lainnya berkumpul tidak jauh dari Liar yang baru saja menyembuhkan luka - luka tetua utama Xiang Bai. Mereka merasa malu hati setelah sebelumnya bersikap sombong dan angkuh terhadap Liar, kini mereka juga merasa tertekan oleh kenyataan yang baru saja mereka alami.

Namun tetap saja ada suara sumbang yang tiba - tiba terdengar di luar balai pengobatan yang memberikan tantangan kepada Liar.

"Bocah udik! Keluarlah dan lawan aku jika kau memang mempunyai kemampuan.." teriak sebuah suara dari salah satu generasi muda klan Xiang.

Semua orang tampak tercengang karena jelas mereka mengenali pemilik suara itu meski hanya dari suaranya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status