"Jurus pedangku tidak pernah gagal sebelumnya, tetapi kenapa kali ini tidak berdaya menghadapi bocah udik ini.. Sudah di ranah apa sebenarnya dia..." batin Xiang Fang sambil melangkah maju meskipun hatinya sangat bimbang.Melihat langkah Xiang Fang yang dipenuhi keraguan, diam - diam banyak penonton yang mengeluarkan cibiran."Anak sombong ini benar - benar tidak tahu mana yang baik untuknya. Seharusnya mendengar tetua utama Xiang Bai saja dapat dikalahkan dengan mudah olehnya, dia tidak nekat memprovokasi seorang monster. Pantas saja anak muda itu memanggilnya Keledai Batu dan aku rasa itu sangat cocok. Hahahahaha...." ujar seorang penonton sambil tergelak diikuti yang lainnya.Di sisi lain tampak seorang paruh baya berada si atas sebuah menara ikut menyaksikan pertarungan itu."Dasar anak tidak tahu diri dan katak dalam sumur yang sejati... Kali ini aku tidak akan menolongnya bahkan jika dia tewas pun aku tidak akan menuntut apa - apa. Sudah terlalu sering kau meyusahkanku sebagai o
Hari itu menjadi hari yang penuh pelajaran bagi para anggota muda klan Xiang, mereka menerima rasa malu yang sangat luar biasa di atas kesombongan yang selama ini mereka banggakan. Bahkan para tetua pun merasa wajah mereka sudah di tampar begitu keras oleh seorang pemuda misterius yang dibawa oleh Nona Muda klan Xiang.Keesokan harinya saat Liar berjalan menuju tempat Patriak Hun, tidak ada seorang pemuda pun yang tidak menundukkan kepala ketika berpapasan dengannya. Nama Liar mejadi momok sekaligus idola baru di hati para pemuda dan tetua Klan Xiang.TOK.. TOK..TOK...!"Senior, ini aku Liar!""Masuklah Nak..." sahut Patriak Hun dengan suara yang menyenangkan.Liar memasuki ruangan Patriak Hun dan langsung memberikan hormat."Junior menemui Senior Hun!""Tidak perlu sopan seperti itu, duduklah. Ada hal yang ingin aku bicarakan. Hari ini aku akan mengantarmu ke tanah terlarang klan Xiang sesuai permintaan Leluhur Klan Xiang kami. Aku harap kau tidak mengecewakan leluhur dan mau menerim
Dengan lambaian tangannya, satu set poci dan dan cangkirnya tersedia di hadapan mereka. Sambil menikmati minuman spiritual, Leluhur Klan Xiang mulai membuka percakapan."Liar..., aku tahu kau orang yang tegas dan lurus. Namun perlu kau ketahui jika murid yang kau bunuh kemarin adalah salah satu jenius kami. Dan dengan terbunuhnya bocah sombong sialan itu, Klan Xiang kehilangan satu jenius terbaiknya. Untuk itu aku harap kau mau mewakili klanku untuk berpartisipasi dalam kompetisi antar klan di wilayah Houchun ini.."Liar tampak terdiam sambil menundukkan kepalanya, hatinya berkecamuk dipenuhi rasa bersalah karena sikapnya yang terlalu impulsif."Patua Shi.., aku tahu aku yang salah dalam hal itu karena terlalu impulsif. Kau tidak usah khawatir, aku bersedia ikut mewakili klanmu mengikuti kompetisi. Tetapi ada syaratnya dan itu sangat mudah, kau cukup memberikan nama untukku.." tegas Liar tetap dengan tampang dinginnya."Hahahaha... baiklah... baiklah..., demi menyembunyikan identitasm
Liar kembali memasuki kultivasinya dan lebih dalam lagi. Kali ini dia mengerahkan seluruh kemampuan jiwanya dan membakarnya hingga ke titik tertinggi. Jiwanya terus bergetar dan berdengung saat kembali menjalankan Kultivasi Badai Jiwa yang merupakan teknik pertama dari Teknik Bada Jiwa.Sedikit demi sedikit Liar mulai menggabungkan dengan teknik pemahaman jiwa yang diberikan oleh pamannya. Liar menarik napas dalam kemudian menggunakan teknik pernapasan naga yang diwarisinya dari Sang Ibu. Dengan memadukan dua teknik kuno itu, Liar berhasil mengendalikan gejolak jiwanya serta membuatnya sangat tenang namun kekuatannya terus meningkat.Liar terus mengamati gumpalan energi yang mulai terbentuk di ruang jiwanya. Energi tersebut hanya sebesar kelereng awalnya dan kini sudah sebesar kepalan tangan bayi."Energi jiwa yang sangat unik, energi ini mengandung unsur kekerasan, unsur kekacauan dan unsur ketajaman. Mungkinkah unsur ketajaman ini yang bisa membuat seseorang mampu meguasai Dao Ped
"Seharusnya kau jawab pertanyaanku bu... bukannya melempar begitu banyak pertanyaan... Apa otakmu menjadi rusak setelah mempelajari Teknik Badai Jiwa?" gumam Patua Shi.BUUUZZZ!Enenrgi jiwa yang begitu kuat menerjang ke arah Patua Shi hingga dia mengeratkan gigi dan bertahan menggunakan Pertahanan Badai Jiwa. Melihat itu Liar cukup puas dan menarik kembali energi jiwanya, dia hanya tersenyum ke arah Patua Shi."Patua Shi.., waktuku sangat terbatas dan aku harus segera mempelajari teknik kedua yaitu Pertahan Badai Jiwa, karena belum tentu aku bisa mempelajarinya dengan sepat secepat Kultivasi Jiwa.."Patua Shia alias leluhur Klan Xiang hanya bisa menghela napas karena apa yang dikatakan Liar juga adalah apa yang dia inginkan. Akhirnya dengan berat hati Patua Shi kembali ke tempatnya di atas jurang. Liar sendiri memasuki kembali goa tempatnya berlatih.'Jiwa adalah segalanya dan segalanya berasal dari jiwa.
Dengan lambaian tangannya dia membawa Liar menuju ke tempat pengasingan tertutupnya. Meski cukup kesal dengan sikap Liar, namun dia sangat bangga karena jika dibandingkan dengan para anggota klan Xiang, Liar yang paling sempurna mempelajari Teknik Badai Jiwa meskipun baru menguasai teknik pertama dan teknik kedua."Liar... kau suah menguasai dua teknik dari Teknik Badai Jiwa. Aku rasa itu sudah cukup untuk bekal mengikuti kompetisi kultivator muda yang akan diadakan beberapa bulan lagi. Berikan giok ini pada Patriakmu..., ingat selesai kompetisi kau harus kembali lagi ke tempat ini" ujar Patua Shi.Liar hanya mengangguk dan di kirim keluar dari dunia independen Luluhur Klan Xiang.Liar melangkah ringan keluar dari area terlarang milik Klan Xiang, bahkan para penjaga area tersebut hanya bisa menggelengkan kepala melihat kepergian Liar. Mereka masih tidak mengerti dengan Leluhur mereka kenapa mengundang bocah yang seperti bongkahan es itu ke pengasingannya.
Raungan binatang iblis Serigala Darah menghadang langkah Liar yang berada di bagian paling dalam dari hutan yang mereka masuki. Dengan gesit Liar menghindari cakar maut Serigala Darah yang mengincar kepalanya. Dengan tatapan dingin Liar mengukur kekuatan lawannya.AAAUUUUUU!Mendapati serangan dan keganasannya di abaikan manusia di depannya, Serigala Darah itu melolong panjang memanggil kawanannya. Dan tidak membutuhkan waktu lama untuk mereka mengeluarkan lolongan yang bersahutan dan berlarian ke arah sumber suara pertama.Mata - mata bersinar merah dengan geraman menakutkan kini mengelilingi Liar dengan moncong - moncong terbuka memamerkan taring tajam dengan air liur menetes. Gerombolan serigala itu mengencangkan otot masing - masing untuk menerjang Liar.Sementara Liar masih berdiri tenang dengan tatapan yang semakin dingin dan mematikan."Ini saatnya aku mempraktikkan teknik ketiga Serangan Badai Jiwa.." batin Liar sambil sedikit merendahkan p
Harimau Cakar Besi menerkam dengan ganas ke arah Xiang Rong yang sudah mulai kehabisan tenaga. Hingga dangan mudah tubuhnya di tekan ke tanah oleh kaki depan Harimau Cakar Besi dan tidak bisa bergerak lagi. Harimau Cakar Besi menyeringai kejam dan mengangkat tinggi cakar kanannya.Ujung - ujung cakarnya diselimuti cahaya merah redup dan siap dilayangankan untuk mengoyak tubuh mangsa.WUUUUTTT!Cakar ganas itu menderu ke arah tubuh Xiag Rong yang hanya bisa memejamkan mata pasrah untuk menerima kematian. Namun saat cakar itu dua jari lagi sempurna menembus dan mengoyak tubuh Xiang Rong, sebuah hembusan angin penuh energi kekacauan berdesing membawa sumon telapak tangan sebesar daun pintu menampar kepala Harimau Cakar Besi.PAAANNGG!PYYAAARR!Harimau besi terlempar dengan kepala pecah dan isi kepalanya berhamburan ke segala arah. Xiang Rong yang sudah memejamkan mata pun terkejut dan membuka matanya yang langsung terbelalak melihat Harimau Cakar Besi tergeletak tidak jauh darinya deng