Share

4. Formasi Pelindung

Darah pun tampak mengalir dari luka gores di lehernya menandakan pedang yang menempel di lehernya itu sangat tajam. Liar yang masih bersembunyi sambil memegang Caping Basunanda yang baru saja dia gunakan untuk memotong tangan pemimpin bandit.

Matanya terlihat memicing dan kembali melemparkan capingnya dengan kecepatan luar biasa.

SIIIUUUTTT...!

CRAAASSS....!

Kepala bandit yang baru saja berteriak tampak mencelat ke udara dan tanpa ada darah sedikit pun. Auara kematian yang Liar gunakan ternyata cukup efektif untuk membuat luka tanpa darah tetapi dengan efek rasa sakit yang mengerikan. Caping yang di lemparkan oleh Liar tidak berhenti sampai di situ, tetapi terus berputar dan menebas kepala dua orang bandit lagi yang masih menyandera gadis - gadis dewasa itu.

Dengan fikirannya, Liar merubah capingnya menjadi cukup besar dan menutupi tiga orang gadis dewasa itu.

PLOK...! PLOK...! PLOK...! PLOK...!

"Luar biasa jantannya kalian sebagai kaum pria, berjumlah puluhan orang dan menganiaya tiga orang perempuan...! Terpuji.. sungguh perbuatan yang sangat terpuji dan mebanggakan bagi para iblis di neraka...!" cibir Liar dan berkelebat menyerang ke sembarang  arah dimana anggota bandit berdiri.

PRAAAAKKK..! PRAAAAKKK..! PRAAAAKKK..! PRAAAAKKK..!

Suara memilukan dari tempurung kepala yang remuk terus bergema tanpa jeritan sedikit pun.

SLAAAPP...!

Pemuda berpakaian serba hitam dan berjubah kumal hitam muncul lagi di tempatnya semula.

"Itu hanya sebagian kecil saja hadiah dariku..., kalian pergi sekarang juga atau aku dengan sangat terpaksa akan mengantarkan nyawa kalian ke Dewa Yoma..." gertak Liar.

Dua puluhan anggota bandit yang tersisa tampak gemetar ketakutan melihat teman - teman mereka sudah tewas dengan kepala remuk. Mereka menatap pemuda misterius yang terlihat tidak memiliki kultivasi namun mampu melakukan apa yang bisa dilakukan oleh para kutivator.

BUUUUZZZZ...!

Aura penindasan Liar menyeruak diselimuti aura kematian dan kekacauan membuat para bandit itu langsung terkapar di tanah sambil meminta ampun. Liar yang sudah kesal karena pertanyaannya diabaikan langsung meledakkan tubuh mereka semua menjadi kabut darah dalam sekali hentakkan auranya.

BOOOMMM...!!

Tubuh orang - orang itu benar - benar meledak tanpa sisa, hanya terlihat cekungan dangkal di tempat mereka tergeletak sebelumnya. Kejadian itu ternyata tidak luput dari dua orang pengawal kereta yang masih hidup meskipun dengan tubuh penuh luka.

Mereka hanya bisa menelan savila melihat kekejaman pemuda misterius itu membunuh para bandit. Tubuh mereka menggigil ketakutan bahkan salah satu dari mereka sampai kencing di celana. Liar yang merasakan ada nafas yang masih hidup pun menghampiri sumber dari nafas tersebut.

Melihat orang yang masih hidup dan penuh luka itu bukan bagian dari para bandit, Liar pun mencoba untuk menunjukkan senyum ramah namun malah membuat keduanya pingsan karena ketakutan.

"Brengseekk...! kalian anggap aku ini bangsa iblis yang ketika tersenyum manis pun masih terlihat sangat mengerikan...!" gerutu Liar sambil menyalurkan aura kehidupannya untuk menyembuhkan luka - luka mereka.

Liar pun mengambil kembali capingnya dan melesat ke atas pohon tanpa disadari oleh ketiga gadis dewasa yang dia selamatkan. Mereka bertiga tampak mendekati kereta kuda milik mereka dan melihat dua sosok tampak terhuyung - huyung bangkit dari pingsannya sambil mengamati seluruh tubuhnya yang sudah tidak memiliki luka satu pun.

"Xiang Jin... apakah pemuda aneh itu yang menolong kita..?" tanya Xiang Gong pada rekannya.

"Aku rasa pasti dia yang menolong dan menyembuhkan kita, karena aku tidak melihat orang lain selain dia.." jawan Xiang Gong

Saat mereka masih diliputi pertanyaan tentang sosok misterius yang menyelamatkan mereka, tiba - tiba sebuah suara merdu menyapa mereka berdua.

"Ah... kalian rupanya sudah siuman dan kemana pemuda misterius itu.." tanya salah satu gadis dewasa yang pertama kali di selamatkan oleh Liar.

Kedua pengawal klan Xiang itu pun hanya bisa menggelengkan kepala karena tidak tahu sama sekali kemana pemuda aneh itu pergi. Mereka berlima pun tampak kompak memperbaiki beberapa bagian kereta mereka yang rusak sambil berharap sang penyelamat mereka itu datang menemui mereka.

Sementara Liar yang berada di atas pohon tidak jauh jauh dari mereka hanya menatap datar namun ada sedikit rasa kagum terhadap tiga gadis dewasa itu. Liar berfikir bahwa semua Nona Muda atau Tuan Muda suatu klan sama seperti mereka, ramah dan sopan serta mau menerima siapa pun sebagai teman.

Tidak lema kemudian lima orang klan Xiang itu pun selesai memperbaiki kereta mereka. Akan tetapi mereka sedikit bimbang untuk melanjutkan perjalanan karena hari sudah senja, mereka khawatir mengalami kejadian yang sama.

"Sebaiknya kalian bermalam di tempat ini... aku akan menjamin keselamatan kalian...!" gema suara yang familiar di telinga mereka.

Suara Liar yang bergema dari berbagai arah membuat mereka berlima celingukan mencari dimana sumber suara itu berasal, akan tetapi mereka tidak dapat menentukan dimana sebenarnya suara itu berasal.

Dan saat mereka masih sibuk menyiapkan segala sesuatu unruk bermalam, mereka melihat delapan titik cahaya jingga dengan radius sekitar lima puluh meter membentuk sebuah kurungan transparan.

"Formasi pelindung...!" gumam Xiang Jin.

Keempat Xiang Gong dan yang lainnya pun menatap ke atas menyaksikan dengan jelas cahaya jingga transparan mengurung tempat mereka beristirahat.

"Tak ku sangka dia masih ada di sekitar kita dan kembali mengulurkan tangan dinginnya untuk menolong kita..." gumam Xiang Mei salah satu dari Nona Muda Xiang.

Sementara Liar di atas pohon acuh tak acuh dan memilih berkultivasi untuk melanjutkan memahami penggabungan dua esensi beladiri yang dia kuasai. Liar terus menerus memutar ingatannya secara mendalam tentang teknik - tenik beladirinya. Dia juga terus menerus melakukan simulasi dalam angan angannya untuk mencari cara yang lebih praktis dalam pemahamannya.

Hingga saat tengah malam semua orang termasuk Liar dikejutkan oleh suara ledakkan yang cukup keras menghantam formasi pelindung yang didirikan oleh Liar. Rupanya segerombolan serigala api sedang membombardir formasi pelindung itu. Menyadari mereka hanya binatang spiritual tingkat empat, Liar tidak menggubrisnya dan kembali melanjutkan kultivasinya.

Berbeda dengan orang - orang dari klan Xiang, mereka terlihat sangat cemas dan khawatir kalau - kalau formasi pelindung itu hancur dan mereka akan mengalami nasib yang lebih tragis dari sebelumnnya.

Tidak mau terjadi apa - apa dengan ketiga Nona Mudanya, Xiang Jin dan Xiang Gong berniat untuk mengusir gerombolan serigala api itu. Namun kembali suara Liar bergema dan meminta mereka untuk tetap tenang memberi tahu mereka bahkan jika itu bintang spiritual tingkat tujuh tidak akan mampu menghancurkan formasi pelindung miliknya.

"Siapa pun kamu dan dimana pun kamu aku Xiang Mei mewakili semuanya mengucapkan terima kasih kepadamu karena sudah mau melindungi kami.." ujar Xing Mei

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status